NovelToon NovelToon
Terikat Syarat Jailangkung

Terikat Syarat Jailangkung

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Cinta Beda Dunia / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / hantu / Roh Supernatural
Popularitas:49k
Nilai: 5
Nama Author: Arias Binerkah

Fatima seorang gadis yang sering main jailangkung. Suatu saat yang datang di permainan jailangkung nya adalah roh Dewantara mahasiswa di kampusnya yang hilang saat naik gunung, sudah hampir satu tahun lalu dan tidak ditemukan jasadnya. Ada perkiraan jasad Dewantara dimakan binatang buas, namun juga ada yang mengira Dewantara tersesat di kerajaan jin.

Roh Dewantara terus meneror Fatima namun perjalanan waktu dua makluk beda alam itu justru saling menaruh rasa kasih dan lama kelamaan rasa cinta.

Berkat rasa cintanya pula Fatima pergi ke gunung yang berada di luar jawa itu untuk memenuhi permintaan roh Dewantara . Di sebersit hati Fatima ada harapan jasad Dewantara ditemukan bahkan ada harapan lebih dari pada itu.

Fatima :
“Hmmm ada yang bilang jika tersesat di kerajaan jin bisa kembali pulang roh dan raganya...”

Benarkah yang masuk di jailangkung roh Dewantara? Dan apa yang sebenarnya telah terjadi pada Dewantara, satu tahun lalu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 25.

Keempat orang yang duduk di dalam mushola itu menoleh ke arah pintu yang diketuk ketuk dengan suara keras.

“Maaf mengganggu Pak.” Ucap seorang pelayan yang berdiri di depan pintu mushola.

“Ada apa?” tanya Pak Hasto.

“Itu suara hand phone di dalam tas di ruang keluarga berdering terus sejak tadi.” Ucap pelayan itu. Fatima yang mendengar merasa tidak tenang lagi duduknya. Dia ingin cepat cepat bangkit berdiri dan berlari dari mushola itu.

“Kenapa tas itu tidak kamu bawa ke sini.” Ucap Pak Hasto sambil menatap tajam wajah sang pelayan.

“Maaf Pak.” Ucap pelayan itu.

“Ya sudah, cepat siapkan makan malam buat aku dan tamu tamuku ini!” ucap Pak Hasto selanjutnya. Sang Pelayan pun menganggukkan kepala dan segera melangkah meninggalkan tempat itu untuk melaksanakan tugasnya.

“Ayo kita ke ruang keluarga lagi.” Ucap Pak Hasto sambil bangkit berdiri. Keempat orang itu pun segera melangkah meninggalkan mushola menuju ke ruang keluarga.

Sesampai di ruang keluarga masih terdengar suara dering hand phone yang berada di dalam tas Fatima. Fatima pun cepat cepat mengambil hand phone dari dalam tasnya.

“Fat, kamu di mana? Hari sudah gelap kok belum juga pulang.” Suara Andien di balik hand phone milik Fatima.

“Masih di rumah Papanya Dewa. Ini juga mau pulang aku.” Ucap Fatima dengan suara pelan. Lalu dia mengakhiri panggilan suara dari Andien. Setelah menaruh hand phone ke dalam tasnya Fatima menatap Pak Hasto yang sedang sibuk dengan hand phone nya. Tampak beliau masih sibuk mengatur jadwal keberangkatan ke Nusa Tenggara Barat.

“Pak saya izin pulang ya...” ucap Fatima sambil menatap Pak Hasto.

“Tunggu dulu sebentar kita makan malam bersama dulu.” Ucap Pak Hasto sejenak melepas pandangan matanya dari layar hand phone dan menatap Fatima.

“Maaf Pak, terima kasih. Saya pulang duluan saja.” Ucap Fatima lagi.

“Ooooh kalau begitu biar makan malam dibungkus saja buat kalian. Tunggu sebentar ya..” ucap Pak Hasto lalu dia bangkit berdiri melangkah memberi tahu pada pelayan agar membungkuskan makan malam buat tamu tamunya. Dan Pak Hasto pun melangkah menuju ke kamar pribadinya.

Fatima, Pungki dan Syahrul duduk menunggu di sofa di ruang keluarga itu... Syahrul terlihat tangannya sibuk dengan layar hand phone nya, seperti dia juga sedang mengatur jadwal, karena dia masih disibukkan dengan persiapan wisudanya.

“Nanti aku antar kamu pulang Fat.” Ucap Pungki yang melihat Fatima masih gelisah ingin cepat cepat pulang.

“Aku bisa pulang sendiri tidak perlu diantar seperti ...” ucap Fatima belum berlanjut tiba tiba telinganya mendengar suara bariton yang sudah akrab.

“Fatttt kamu mau ngomongin aku ya...” suara bariton itu sangat jelas di telinga Fatima.

“Seperti apa Fat?” tanya Pungki yang masih menunggu kelanjutan kalimat dari bibir Fatima. Fatima pun hanya tersenyum sambil berkata.

“Tidak jadi, itu Pak Hasto sudah datang.” Ucap Fatima sambil dagunya menunjuk ke arah sosok Pak Hasto yang sudah melangkah menuju ke sofa. Tampak tangan Pak Hasto memegang amplop coklat coklat.

“Pung, Fat dan kamu Syahrul ini ada sedikit rejeki buat kalian. Anggap saja sebagai ucapan terima kasih ku karena kalian hari ini sudah menemani aku.” Ucap Pak Hasto sambil mengulurkan amplop coklat yang berisi uang tunai pada ketiga tamunya.

“Terimalah tidak baik menolak rejeki.” Ucap Pak Hasto karena ketiga tamunya itu tampak malu malu dan sungkan untuk menerima amplop coklat itu.

“Terima kasih Pak, saya tidak enak nih, sudah utang belum bayar malah datang rejeki nomplok.” Ucap Pungki sambil menerima amplop coklat itu.

“Aku juga terima kasih Pung, karena kamu sudah membawa Fatima dan Syahrul ke sini. Aku sekarang senang, mama nya Dewa juga sudah tidak marah marah lagi ke aku. Tetapi omong omong ini kata Hananta tidak ada penerbangan hari Kamis pagi.” Ucap Pak Hasto selanjutnya sambil menatap Syahrul yang meminta malam jumat sudah sampai di danau.

“Tadi pemikiran ku kamis pagi kita berangkat ambil jadwal penerbangan pertama, dari bandara di sana langsung kita sewa mobil menuju ke danau itu. Jadi kita tidak perlu capek capek dan buang buang waktu. Itu perkiraan ku kita sampai di danau itu masih terang belum terlambat. Kita bisa istirahat dulu sebelum masuk ke kerajaan jin itu.” Ucap Pak Hasto.

“Kalau ambil penerbangan Kamis siang kita terlambat ya?” tanya Pak Hasto selanjutnya sambil menatap Syahrul.

“Ya begitulah Pak, kata Kakek malam jumat dan menjelang magrib mata batin kita lebih mudah untuk melihat portal kerajaan itu. Dan kalau jam kita manusia jam enam sore, di kerajaan jin itu jam dua belas siang... “ ucap Syahrul dengan nada serius. Pak Hasto pun mengangguk anggukkan kepalanya..

“Okey kalau begitu kita datang lebih awal tidak apa apa ya? Kita ambil penerbangan hari Rabu. Aku hubungi Hananta lagi.” Ucap Pak Hasto lalu dia kembali mengusap usap layar hand phone miliknya.

Sementara itu Hananta baru saja sampai di rumahnya, dia turun dari taxi karena mobilnya harus diderek dibawa ke bengkel. Di saat Hananta melangkah menuju ke pintu rumahnya, hand phone di dalam sakunya berdering. Tangan kanan Hananta pun segera mengambil hand phone miliknya.

“Bapak.” Gumam Hananta saat melihat nama kontak Pak Hasta melakukan panggilan suara.

“Mau apa lagi dia, sudah dibilang tidak ada penerbangan Kamis pagi.” Gumam Hananta sambil menggeser tombol hijau.

“Han, tolong kamu pesankan tiket untuk hari Rabu. Untuk lima orang kamu juga ikut.” Suara Pak Hasto di balik hand phone milik Hananta.

“Pak, bukannya hari Rabu sudah ada jadwal meeting dengan Pak Nendra.” Ucap Hananta mengingatkan jadwal Pak Hasto.

“Aku sudah menghubungi Pak Nendra, aku ajukan jadwal meeting dengan dia.” Suara Pak Hasto di balik hand phone milik Hananta. Hananta tampak masih berpikir pikir.

“Sudah pokoknya kamu cepat pesankan tiket sekarang, jangan sampai nanti kehabisan tiket. Aku ingin urusan Dewa segera selesai, aku sudah sangat rindu dengan Dewa.” Suara Pak Hasto lagi dan sambungan panggilan suara pun sudah berakhir.

Hananta memasukkan hand phone ke dalam saku kemejanya.

“Hmmm bagaimana ya..” gumam Hananta tampak berpikir pikir dan terus melangkah menuju ke pintu rumahnya.

Namun di saat Hananta masih melangkah tiba tiba lampu di teras dan lampu halaman rumah mendadak padam. Akan tetapi lampu jalan tidak mati.

“Pulsa listrik habis apa ya.” Gumam Hananta di dalam hati.

Di dalam keremangan malam, lampu listrik yang mati secara tiba tiba, Hananta kembali dikagetkan karena mata nya menatap sekelebat sosok melintas di depannya..

“Hei siapa kamu?” teriak Hananta sambil meraih senjata api di saku celananya. Dia memang selalu membawa senjata api untuk perlindungan dirinya.

...

1
Andini Marlang
Lanjut Ka 🌺
Ai Emy Ningrum
📲📳☎️📞
kring..kring :
😎 : halooo selamat siang..
bisa bicara dgn Mae Moon Ahh
👩🏻 : iya sy sendiri
😎 : haaa ,sendirian ,jomblo donk 🤣😂😂 kasian deh looee
👩🏻 : 😤😤😤😤😤😤😤
Tuxepos Jasmine
ndaru pasti dah yg nelpon🤭🤭🤭
FiaNasa
lanjuuuutt
𝐙𝐚𝐲𝐲𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐣𝐚
langsung shik shak shok
𝐙𝐚𝐲𝐲𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐣𝐚
jgn jgn si andien
𝐙𝐚𝐲𝐲𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐣𝐚
😭
Andini Andana
awas aja Pungki, kalau cuma liyat ulet aja udh kabur gitu /Smug//Smug/
Ai Emy Ningrum: 🤧🤧🤧🤧🤧🤧
Andini Andana: /Gosh//Gosh//Gosh//Gosh/
total 5 replies
Andini Andana
issh lebay kali kau Nyi Dasih /Slight//Slight/
Andini Andana: padahal monyet bulu nya gak cuma warna abu2 yak, ada yg coklat ada yg putih, tapi gak ada disebut coklat monyet, lebih tenar abu2 monyet 🙊🐒🤣🤣
Ai Emy Ningrum: emang jelek siihh 🙈🙉🙊
sampe ada warna abu2 monyet 🐒
total 12 replies
Tuxepos Jasmine
lanjuttt kk author👏👏👏👏
Tuxepos Jasmine
pungki tulatitnya ga ilang2🙈🙈🙈
Îen
sebenernya andien sm pungki nih cocok....sama2 gesrek😂😂😂😂
Îen
liat apaan loh pung???🤭🤭🤭🤭
FiaNasa
waduh...pungki liat apaan ya,,jgn bilang ditaman bunga lili itu banyak sarang lebah 🐝🐝🐝🤣🤣🤣
Ai Emy Ningrum: siluman ulat 🐛🤔
taro aja dipucuk daun cemara 😚
Arias Binerkah: mungkin , apa siluman ulat🐛 👻👻👻👻 imut😁
total 4 replies
Andini Marlang
Bhaaadalllaaaa......Ono ulllooooo😂😂😂😂😂
Andini Marlang: 🔥🔥🔥🔥

yuk Ka Next 🌺💗
Arias Binerkah: ulo siluman 😁😁😁😁
total 2 replies
naynay
haaiii
Andini Marlang
Buku Bulu Anoman 😅😅😅😅

bukan Anoman obong ya Fat 🤗
FiaNasa
kenapa mereka menolak ajakan Fatimah untuk kerumah pak Kasan dulu ya,
FiaNasa
kayaknya Hananta punya niat gak baik deh
FiaNasa
dewa sok usil.deh ngerjain mereka bertiga ngikutin papanya smpai toilet 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!