NovelToon NovelToon
Aku Menciptakan Akademi Pahlawan

Aku Menciptakan Akademi Pahlawan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sci-Fi / Sistem / Epik Petualangan / Akademi Sihir
Popularitas:29.9k
Nilai: 5
Nama Author: Secret_N

Novel Ini dibuat sebatas Fiksi dan Imajinasi Penulis Semata!

|Percayakah anda bahwa di dunia ini ada keberadaan yang luar biasa? Kami mengundang anda untuk bergabung dengan Akademi Pahlawan

Di dunia ini, banyak hal yang tidak pernah diketahui oleh manusia. Monster monster dari kedalaman alam semesta siap menyerang kapan saja.

Anda adalah harapan umat manusia, masa depan anda terikat dengan masa depan seluruh umat manusia.

Bergabunglah dengan Akademi Pahlawan, dan jadilah pahlawan dengan segenap hati, jiwa dan raga anda.

Kami menantikan anda... |

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Secret_N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 Pergi ke Reruntuhan

Ada dua jenis cara meningkatkan kemampuan. Layaknya game, disatu sisi kekuatan dapat ditingkatkan melalui kerja keras seperti waktu pelatihan, disisi lain kekuatan juga dapat ditingkatkan melalui pembunuhan monster.

Ketika membunuh monster, tubuh yang dibangkitkan akan secara otomatis memurnikan energi monster dan menjadikannya sebagai kekuatannya pribadi.

Hal ini sering disebut naik level, tetapi semakin tinggi Bintang yang kamu miliki. Seperti hal nya Arshaka, semakin banyak monster yang perlu di bunuh.

Para murid murid mengangguk memahami hal hal dasar tersebut. Melihat pertumbuhan hero hero muda ini, Arshaka merasakan sedikit pencapaian.

"Kalian bisa kembali, Afsheena, Kevin, Brandon, Alfred kalian akan tetap disini" Murid murid lainnya menatap ketiga orang ini dengan iri.

Namun, Afsheena, Kevin dan Brandon bukannya bersamangat tetapi merasa sangat gugup.

Meskipun Arshaka sebelumnya ingin mengirim semua orang. Tetapi terlalu banyak orang mungkin akan menarik perhatian. Lagipula, Afsheena memiliki otak yang membuatnya berfikir terlalu jauh dengan banyak imajinasi anehnya, disisi lain Kevin memiliki pengaruh yang paling banyak, Brandon yang paling di andalkan, dan Alfred yang sangat menyukai sejarah.

Dengan adanya mereka, Arshaka tidak lagi mengkhawatirkan mengenai keraguan dan pertanyaan mengenai latar belakang akademi setelah perjalanan ini. Karena mereka akan menjawabnya

"Ambillah ini" Arshaka melempar sebuah kertas pada Kevin.

Kemudian tanpa mendengarkan pertanyaan pertanyaan Kevin dan yang lainnya. Ia membuka portal, dan segera mengirim ke empat orang tersebut ke dalam portal.

Ketika mereka sadar, mereka sudah berada di tempat yang familiar. Keindahan tebing tebing tinggi dan pantai di sisi lain memasuki mata keempat orang tersebut. Melihat keindahan tersebut, mereka yakin bahwa saat ini mereka tengah berada di sebuah tempat wisata.

"Ini Kalalau Valley?" Sebagai orang Amerika yang pernah berlibur di Hawaii, Kevin sangat mengenal tempat tersebut. Karena ia sudah mengunjungi tempat ini beberapa kali.

Mendengar hal ini, Afsheena sontak berbicara. "Tidak, Apakah kita akan liburan?"

Mendengar ungkapan Afsheena sontak Kevin, Alfred dan Brandon menoleh dan menatap Afsheena dengan aneh.

"Darimana kamu bisa berfikir bahwa kepala sekolah mengirin kita kemari hanya untuk sekedar liburan? Alfred menatap Afsheena dengan sedikit kasihan.

"Sialan apa kamu menghinaku karena bodoh?" Mengepalkan tangannya Afsheena menghampiri Alfred dengan marah.

Brandon menatap Kevin tak berdaya, "Aku sangat heran, kenapa mereka bisa bertengkar karena hal sepele"

"Sudahlah, mari kita lihat apa yang diberikan kepala sekolah" Kevin memperlihatkan kertas yang dilemparkan Arshaka sebelum mengirin mereka melalui portal.

Afsheena dan Alfred juga menghentikan pertengkaran mereka dan berjalan mendekat. Tidak ada satupun di antara mereka yang tidak penasaran dengan apa yang diberikan Kepala Sekolah.

Lagipula kesan mereka terhadap Arshaka adalah 'sangat misterius'! Tentu saja, apapun yang berkaitan dengan Arshaka. Mereka akan sangat penasaran tentang hal itu.

Ini sifat alami manusia, memiliki rasa penasaran yang besar. Karena itu jugalah, manusia bisa meningkatkan bumi mencapai titik teknologi seperti saat ini.

"Ini peta?" Kevin melihat lembaran kertas di tangannya dengan sedikit kejutan di dalam sorot matanya.

"Ini, tempatnya tepat di Kalalau, mungkin karena itulah Kepala Sekolah mengirim kita kemari" Menunjuk ke satu tempat Alfred berkata seraya mengangguk pahan.

"Apakah tanda emas disini adalah tujuan kita?" Afsheena mendongak, menunjuk salah satu tempat di atas peta yang memiliki warna emas.

Hal itu sangat mudah di identifikasi, lagipula peta ini adalah peta yang hanya dilukis dengan tinta hitan. Namun, kertas yang digunakan terlihat sedikit lapuk, kabur dan robek. Seperti jenis kertas yang sangan lama dan tua.

"Pergi kesana" Kevin mengangguk setuju. Sebagai orang yang pernah ke Kalalau Valley, Kevin dapat membimbing mereka dalam arah.

"Baiklah, Ayo pergi kesana" Di pimpin oleh Kevin, Afsheena, Alfred dan Brandon mengikuti Kevin dengan tenang.

Sesekali menengok peta, sesekali ia akan memandang sekelilingnya. Mencari arah dan menunjuk jalan. Hingga tak lama kemudian mereka tiba di sebuah tebing tinggi yang hanya ada tanah

...

China.

Chen Mo duduk di kantor polisi, dengan teh di atas mejanya. Didepannya duduk Kapten Zhang Liang yang menatapnya dengan rumit dan ragu. Kemudian, disampingnya ada mayat monster yang menumpuk.

"Kapten Zhang, Bagaimana dengan orang yang di atas" Chen Mo bertanya dengan canggung. Pandangan semua orang padanya juga sangat berubah.

Lagipula Chen Mo saat ini seperti memiliki rahasia dunia dalam dirinya. Apalagi dia bukan lagi seorang manusia biasa, namun manusia yang memiliki kekuatan super.

Mau tidak mau mereka akan berhati hati dalam bersikap dan berkata di depan Chen Mo.

"Ya, mereka sudah bergegas kemari" Kapten Zhang menjawab dengan nada rumit.

"Jangan menatapku seperti itu, aku masih tetap Chen Mo yang kalian kenal" Meskipun Chen Mo berkata seperti itu. Pandangan semua orang tidak banyak berubah, ia masih menatap Chen Mo dengan rumit dan sedikit rasa takut.

Menghela nafas lelah, Chen Mo hanya berharap orang yang diatas akan segera menjemputnya. Belum sempat Chen Mo mengeluh, suara helikopter di atas kepalanya membuatnya mengernyit.

"Orang orang yang menjemputmu sudah tiba" Kapten Zhang beranjak berdiri, memimpin Chen Mo ke atas atap kantor polisi.

Di atas atap kantor polisi, sebuah helikopter militer mendarat di tempat parkir helikopter yang memang sudah disediakan. Chen Mo berjalan maju, ia tidak memiliki sedikitpun rasa gugup atau rasa tidak percaya diri dalam dirinya.

Lagipula, berdiri disini ia bukan sekedar seorang warga negara China, tetapi juga mewakili Akademi Pahlawan di belakangnya.

"Hallo apakah anda Chen Mo" seorang tentara khusus menghampiri Chen Mo dan bertanya.

Chen Mo mengangguk, kemudian matanya beralih pada mayat monster yang ada di belakangnya. Tentara itu mengikuti pandangan matanya dan menatap terkejut gunungan benda hitam yang nampak mengerikan di belakang Chen Mo.

"Itu, Monster" Chen Mo mengungkapkan satu kata yang segera mengubah eskpresi tentara tersebut. Ia menoleh menatap rekannya dan mengangguk.

Rekannya yang melihatnya segera berjalan mendekat, menatap mayat monster tersebut dengan penuh rasa terkejut. Namun, ia juga segera menggerakkan tangan dan tubuhnya membawa mayat mayat monster tersebut ke dalam sebuah kotak.

"Tuan Chen Mo" Chen Mo mengangguk dan melangkah kedepan. Pada saat ini, ia merasakan flutuasi energi yang sangat familiar baginya.

Dari sudut matanya, ia melihat sebuah cahaya terang mendekat dengan kecepatan tinggi. Tujuannya adalah....

Chen Mo tersenyum, ia berkata tanpa membalikkan badannya. "Kapten Zhang, sepertinya kita akan segera bertemu lagi"

Kapten Zhang Liang menatap punggung Chen Mo dengan ekspresi terkejut. Namun, sebelum ia sempat bertanya. Chen Mo sudah naik ke dalam helikopter dan terbang menjauh.

Pada saat yang sama, secara tiba tiba sebuah bintang muncul dalam pandangannya. Bintang yang bercahaya, berkeliling dan bersinar di sekitarnya..

1
Fendi Kurnia Anggara
ok
Fendi Kurnia Anggara
up
♪Fifi♪
akhirnya aku punya waktu untuk baca novel /Sob/
Fendi Kurnia Anggara
up
Fahrur Rozi
nggak menarik jadinya.
harus tingkatkan tata penulis.
Secret-N: Terimakasih sarannya ka
total 1 replies
Ikmal
/Good/
Fahrur Rozi
author, kalau si MC mau sembunyikan identitasnya. setidaknya pakai samaran jadi lebih tua dikit dibanding mudanya.
terus gunanya sistem apa sih,, nggak bisa di andalkan.
harusnya punya sistem canggih itu serba bisa.
jadi, bacanya kurang misterius / masih bnyak kekurangannya.
mohon tingkatkn tata kalimatnya yang lebih baik lagi.
Ikmal
👍👍
Ikmal
👍
Ikmal
/Good//Good/
Ikmal
/Good/
Fendi Kurnia Anggara
up
Ikmal
lanjut thor 👍
Fendi Kurnia Anggara
ok
Fendi Kurnia Anggara
up thor
Ikmal
lanjut thor
Fendi Kurnia Anggara
up
GOD BLOOD
bagus banget thor cerita nya, semoga sehat selalu dan terap semangat.
ini novel pertama yg aku suka dari sekian banyak nya novel yg aku baca 👍👍👍
Juan
ketahuan lagi sejarah nya
Ikmal
lanjut thor /Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!