Zahra harus di ceraikan oleh sang suami di kala pernikahan mereka hanya se umur jagung di karnakan sang suami menghamili temannya sendiri di perantauan
Zahra memutuskan berangkat kejakarta demi mencari orang tua kandungnya dan tanpa sengaja dia bertemu dengan Aldi bagaskara, dia adalah pria yang tak pernah percaya dengan cinta menganggap wanita hanya pemuas nafsu semata.
kehidupan Aldi berubah setelah bertemu dengan Zahra, karna dia jatuh cinta pada pandangan pertama.
ikuti kisah cinta mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32 menunggu jawaban
"apa maksut anda"? tanya Zahra dengan alis berkerut dia benar2 tidak mengerti dengan maksud Al.
"aku ingin menjadikanmu istri untuk menemani sisa hidupku, karna aku yakin hanya denganmulah aku akan semakin dekat dengan Allah"! ucap Al, di setiap kalimat yang ia ucapkan tersimpan sebuah harapan besar.
Zahra hanya diam dia tidak sanggup berkata apapun dia di landa rasa bingung,haruskah ia menerima sedangkan dia tidak punya perasaan apa2 selain rasa iba karna melihat Al menyesali perbuatannya di masalalu.
"aku tidak memintamu untuk menjawab sekarang, kau bebas menjawab kapan saja aku akan sabar menunggu jawabanmu"! jelas Al
Zahra tetap diam, dia belum siap untuk membina rumah tangga apalagi dengan Al seorang pria yang suka gonta ganti wanita sebagai pemuas nafsunya.
"maaf kan saya pak"! saya belum bisa menjawabnya sekarang"! ucap Zahra masih tetap menunduk
"baiklah aku akan sabar menunggu jawabanmu, apapun keputusanmu aku akan terima dengan lapang dada,ucap Al pasrah
"jika tidak ada lagi yang ingin anda bicarakan"! bolehkah saya keluar"? pamit Zahra takut.
"ya keluarlah"!
Zahra keluar dengan perasaan tidak menentu, tadi siang dia di permalukan di depan umum dan sekarang dia di lamar bosnya sendiri, sunggu Zahra semakin bingung.
"haruskah aku menerima lamarannya agar aku terhindar dari fitnah, tapi bagaimana aku menja**lani pernikahan tanpa cinta apa lagi dengan dia, pria yang tidak pernah menghargai seorang wanita, dengan mas Adam aja yang jelas dia pria baik tapi pernikanku harus berahir dengan perceraian apalagi dengan dia laki2 yang tidak akan pernah puas hanya dengan satu wanita. batinnya
Zahra terus berikir hingga jam pulang kantor sudah tiba, segera ia membereskan meja dan segera bergegas pulang tanpa berpamitan pada bosnya, dia sengaja menghindar takut Al mengajaknya pulang bersama.
Zahra dengan tergesa-gesa berjalan di lobi kartor dia berharap ojek yang ia pesan sudah datang, tetnyata benar ojek yang Zahra pesan sudah menunggu di depan kantor Bagaskara Group.
"apa benar dengan bak Zahra"? tanya si tukang ojek
"iya benar pak"! jawab Zahra lalu segera naik keboncengan sepeda motor.
tapi bukanlah Al jika tidak bisa mengikuti Zahra, Al selalu merasa kuatir jika Zahra naik ojek, setiap hari Al selalu mengikuti Zahra dari belakang hanya untuk memastikan Zahra baik-baik saja dan sampai kerumah dengan selamat.
di tengah perjalanan Zahra meminta pada tukang ojek untuk berhenti sebentar di depan mini market.
"pak..!! berhenti sebentar di depan mini market di ujung jalan sana" ucap Zahra sambil menunjuk mini market di depannya.
Zahra turun dari sepeda motor saat tukang ojek sudah sampai di depan mini market yang Zahra tunjuk, segera Zahra masuk untuk membeli sesuatu yang ia butuhkan yaitu pembalut, Zahra berjalan menyusuri beberapa barang yang berjejer di kanan dan kirinya, tapi lankahnya terhenti saat melihat arang yang ia kenal.
matanya berembun menahan air mata yang sebentar lagi akan tumpah, hati Zahra bergemuruh saat melihat Adam dan istrinya berbelanja, segera Zahra mengambil barang yang ingin ia beli, secepatnya Zahra keluar agar tidak di lihat oleh Adam.
saat Zahra sampai di luar mini market, dia tidak bisa lagi menahan air matanya, begitu sakit jika harus menahannya lebih lama.
dia terus saja memegangi dadanya yang terasa sesak akibat menahan tangis agar tidak terisak di tempat umum.
Al mengerutkan keningnya saat melihat Zahra tiba2 menangis setelah keluar dari mini market, ingin sekali ia menghampiri Zahra dan bertanya tapi dia tidak mau membuat Zahra semakin menjauhinya karna terlalu ikut campur.
Zahra menghapus air matanya, lalu ia naik ke boncengan sepeda motor.
"ayo jalan pak"! ajak Zahra
********
"Nit apa lagi yang harus di beli"? tanya Adam
"kayaknya udah mas"!
"kalau sudah ayo kita ke kasir,! ajak Adam
setelah beberapa bulan Adam sudah mulai membuka hatinya untuk Nita, dia tidak mau menyakiti wanita yang telah ia nikahi cukup sudah Adam menyakiti Zahra dia tidak mau lagi menyakiti hati seorang wanita.
"mas...! panggil Nita
"hhmm"! jawab Adam hanya berdehem, dia tetap fokus menyetir sesekali ia menoleh untuk melihat Nita
"mas mau anak kita cewek apa cowok"? tanya Nita sambil mengusap perutnya
"aku sih terserah Nit, yang peting kamu dan anak kita selamat dan juga sehat"! jawab Adam sambil tetap fokus menyetir
*******
Zahra langsung masuk ke kamarnya setelah sampai di kediaman keluarga bagaskara, hatinya begitu hacur saat melihat orang yang ia cintai jalan berdua dengan istri barunya, Zahra semakin terisak saat kembali mengingat kemesraannya bersama Adam.
Al yang di liputi rasa penasaran ia langsung menuju kamar Zahra.
"tok...tok....!
"Ra..! buka pintunya"! pinta Al sambil mengetuk pintu
Zahra tetap tidak mau menjawab ataupun membuka pintu, membuat Al semakin kawatir, "tolong Ra, buka pintunya"! pinta Al lagi
Zahra membuka pintu lalu keluar dengan mata sembab.
"kamu kenapa Ra"? tanya Al kuatir
"saya gak apa2 pak"! jawab Zahra
"tapi kenapa kamu nangis Ra"? Zahra hanya diam dia tidak mau menceritakan apapun pada Al.
"jika kamu butuh teman curhat aku siap menjadi pendengar yang baik untukmu Ra"!
Zahra tidak bergeming sedikitpun dia tidak tau haruskah dia bercerita ataukah tetap memendamnya senndiri.
"ceritakanlah pada ku Ra, agar beban di hatimu berkurang".
"apakah bapak tidak keberatan jika saya menceritakan masalah pribadi saya pada anda"?
"aku tidak keberatan Ra, aku akan menjadi pendengar yang baik untuk kamu, percayalah aku orang yang bisa di percaya.
Al mengajak Zahra duduk di taman belakang, tapi Zahra menolak jika harus duduk satu kursi, Zahra memilih duduk di kursi satunya yang berada di depan kursi yang Al duduki, kini mereka duduk saling berhadapan
"kenapa kamu tadi menangis setelah keluar dari mini market"? tanya Al memulai percakapan
"kok bapak bisa tau"? tanya Zahra sambil memicingkan matanya
"ya..! karna aku selalu mengikutimu dari belakang"!
"untuk apa bapak mengikutiku"? tanya Zahra heran
"untuk memastikan bahwa kamu baik2 saja di jalan dan sampai dengan selamat ke rumah ini"!
Zahra diam mendengar penjelasan Al, hatinya tersentuh dengan tindakan Al, yang selalu kuatir jika dia pulang naik ojek
"kenapa bapak melakukan itu"? tanya Zahra memastikan
"karna aku mencintaimu"! jawab Al tenang
Zahra tidak menampakkan rasa terkejut karna dia sudah tau jika Al memang mencintainya.
"apakah bapak tau dengan status saya yang seorang janda"? tanya Zahra memastikan
"aku tau semuanya Ra" dan aku tidak keberatan dengan semua itu, aku sangat mencintaimu, engkaulah alasan kenapa aku harus hijrah ke jalan yang lebih baik.
mendengar ungkapan cinta dari orang yang selama ini yang ia tidak sukai membuat Zahra merasa bingung bagai mana untuk menyikapinya.
jika bapak hijrah karna allah maka bapak tidak akan pernah berhenti meskipun anda sudah lelah tapi jika anda hijrah karna seseorang maka anda akan berhenti sebelum anda lelah.
smga zahra dn Al kmbali bhgia dngan adny nino.. btul thu nikh ulang sbnrnya pnting krna 6 thun brpisah biar lbih berkah hehe
klo paham y lgsg nikah aja jgn nunggu hamil baru nikah ntar anaknya lahir jd gak punya nasab