kisah seorang anak gadis yang di cintai secara luar biasa oleh seorang CEO tampan dan dingin,dia hidup sebatang kara setelah kepergian ayah,ibu dan kakaknya yang meninggal karena sebuah kecelakaan. dia menikah dengan CEO dari perusahaan tempatnya bekerja. saat hamil anak pertamanya tanpa sengaja dia melihat sang suami yang tengah berpelukan dengan seorang wanita,dan ternyata itu adalah wanita dari masa lalu yang suami,dia salah paham dan memutuskan untuk pergi dari kehidupan suaminya,dia juga mengganti nama panggilannya agar sang suami tidak bisa menemukannya.
dalam pelariannya dia mendirikan sebuah toko kue sebagai mata pencahariannya.
lama kelamaan toko kuenya maju pesat,karena memang rasanya yang sangat enak dan lain dari pada yang lainnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon musya anugerah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Semenjak kejadian malam itu Robby jadi tidak percaya dengan yang namanya sebuah hubungan,setiap dengan seorang wanita dia selalu teringat dengan kejadian malam itu.
Hari sudah semakin siang,Arman dan Arvin menyudahi bermain airnya,Arman khawatir jika terlalu lama bermain air nanti sang anak akan sakit.
Arman dan Arvin pergi ke toilet umum untuk berganti pakaian. Ayah dan anak itu menjadi pusat perhatian,karena aura dari keduanya sungguh sangat memukau.
Setelah berganti pakaian mereka berkumpul dengan yang lainnya duduk di bawah pohon yang rindang sambil menikmati es kelapa muda.
"Mom,anterin adek ke toilet donk" Alina langsung mengangguk dan berpamitan pada sang suami "mas aku antar Ariana ke toilet dulu ya"
"Iya sayang".
Alina dan Ariana berjalan menuju ke toilet umum yang ada disana,Alina menemani dan membantu sang putri di toilet tersebut. Saat keluar dari toilet Alina bertemu dengan sari dan Devan, Sari langsung pamit masuk ke toilet,sedangkan Alina dan Ariana masih berdiri dengan Devan di dekat toilet menunggu Sari.
Di saat mereka asik mengobrol tanpa sadar ada sepasang mata yang memperhatikannya di tempat yang tak jauh dari sana.
"Papi,boleh Ariana tanya sesuatu" celetuk bocah kecil itu
"Tentu saja boleh sayang,Ariana mau tanya apa sama papi hhhmmm"
"Eeeemmm bisa papi mendekat kesini" pinta Ariana pada Devan agar mendekat dan menyamakan tinggi badannya dengan Ariana,karena anak kecil itu mau membisikkan sesuatu pada Devan,
"Papi sama Tante Sari sangat cocok,kapan papi akan jadikan Tante Sari maminya Ariana" bisik Ariana dengan sangat pelan dan hanya Devan yang mendengarnya,
"Hahahahaaaa" seketika tawa Devan pecah kala mendengar ucapan Ariana,
"Sabar dulu ya sayang,nanti akan ada saatnya" ucap Devan lembut dan mencium pipi gembul gadis kecil itu.
"Ternyata Devan labih dulu membohongiku,bahkan dia sudah menikah dan dia sudah mempunyai anak dari Alina" batin Viona mantan pacar Devan dan juga mantan calon tunangan Angga kakak dari Alina. "Apa Alina tidak tau kalau suaminya berselingkuh denganku,aku pastikan rumah tangga kalian akan hancur setelah ini,tidak ada yang bisa memiliki Devan kecuali aku" batin Viona dan segera pergi dari sana sebelum Devan dan Alina melihatnya. Viona datang ke kota itu untuk liburan di kota kelahiran kekasih barunya,hari ini dia di ajak sang kekasih untuk berjalan jalan ke pantai di kota itu yang memang terkenal dengan keindahannya.
Setelah sari keluar dari toilet mereka kembali ke tempat keluarga mereka berkumpul tadi.
Mereka saling bercanda dan bercerita banyak hal,tanpa terasa waktu makan siang sudah tiba,mereka memutuskan untuk makan siang di warung dekat pantai.
"Mas kita makan di warung seafood itu yuk,sepertinya warungnya bersih dan dan enak,itu banyak yang makan di sana" ucap Alina pad asang suami.
"Iya sayang,apapun yang kamu mau" jawab Arman sambil mengedipkan sebelah matanya dan itu sukses membuat sang istri jadi salah tingkah dan wajahnya merona seperti kepiting rebus. Arman begitu gemas melihat wajah sang istri yang merona.
Arman mengajak semuanya makan di sana,setelah makan siang mereka segera kembali pulang ke rumah Alina,karena mereka merasa sangat lelah.
Mereka menuju ke kamar masing masing yang mereka tempati semalam. sebelum ke kamarnya Arman dan Devan mengantarkan duo kembar ke kamarnya masing-masing karena mereka sudah tertidur saat perjalanan pulang tadi.
Setelah mengantar sang anak ke kamarnya Arman langsung berjalan menuju kamar sang istri,saat masuk kamar dia tidak melihat keberadaan sang istri namun terdengar suara gemericik air dari kamar mandi dan itu pasti Alina yang sedang membersihkan tubuhnya. Arman duduk di sofa kamar sambil menunggu sang istri selesai mandi dan bergantian dia yang akan mandi.
Alina dan Arman rebahan di ranjang king sizenya,mereka sudah selesai membersihkan tubuh. sebelum istirahat dan tidur mereka menyempatkan diri untuk ngobrol ringan tentang keseharian mereka selama ini.
"Mas gak terasa ya waktu berlalu begitu cepat,rasanya baru kemarin aku mulai kerja di perusahaanmu sebagi sekretaris pribadi kamu mas"
"Iya sayang,dan saat itu kamu masih sangat muda karena baru lulus kuliah,tapi pesonamu mampu membuatku memilihmu untuk menjadi sekretaris pribadiku,padahal sangat sulit mencari sekretaris yang sesuai dengan keinginanku"
"Hahahahahaa iya mas aku tau,dan aku sangat ingat sekali bagaimana wajah datar dan dinginmu itu mas"
"Sudah jangan di bahas yang masalah itu sayang,yang penting kan aku sekarang udah gak dingin lagi" ucap Arman dan langsung memeluk tubuh ramping sang istri, mungkin karena terlalu lelah mereka sudah terlelap tidur hanya dalam waktu beberapa menit saja.
Sedang di seberang sana nampak Viona sedang duduk di balkon kamarnya. Dia tinggal di sebuah hotel,karena tidak mungkin kalau dia akan tinggal dengan sang kekasih pasalnya mereka masih belum menikah.
"Aku akan mendapatkan apa yang aku mau,dan aku mau kamu Devan,hanya kamu,gak peduli kalau aku harus menyingkirkan Alina sekalipun" gumannya sambil memandang kosong ke arah taman hotel yang nampak begitu asri.
Lalu Viona menghubungi seseorang melalui ponselnya. Saat sambungan seluler itu tersambung
"Aku butuh bantuanmu"
"Apa itu,,??"
"Untuk menyingkirkan seseorang"
"Okey baby,itu sangat gampang untukku,asalkan kamu mau jadi teman ranjangku selama satu bulan"
"Aku sudah hafal dengan keinginan mu,kau kemarilah,karena tergetnya tinggal disini,aku akan mengirimkan alamatnya"
"Okey sayang,tunggu aku di sana ya"
Tanpa menjawab Viona langsung mematikan sambungan telponnya, "dasar laki laki,otaknya gak pernah jauh jauh dari selang**ngan,hanya Devan laki laki yang tulus menjalin hubungan tanpa memikirkan hal itu" gumamnya sambil membayangkan kebersamaannya dengan Devan.
Waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 malam, seluruh penghuni rumah Alina sedang makan malam bersama,malam ini meja makan Alina terlihat penuh karena Robby,Devan,serta keluarga besar Arman masih berada di sana.
Setelah makan malam selesai mereka semua memilih untuk bersantai di ruang tengah sambil menonton film kartun kesukaan duo kecil menggemaskan mereka. Di sana mereka saling bertukar pikiran,saling bercanda dan bercerita.
"Sayang,kamu besok ikut kita kembali ke rumah kita ya" ajak Arman pada sang istri.
"Eeemmm gimana ya mas,kalau aku ikut kamu balik ke sana,trus toko kue aku gimana mas,siapa yang akan menghandle semuanya,gak mungkin kalau Sari akan mengurus semuanya sendirian mas"
"Eeemmm gak banyak sich mas,hanya beberapa aja,10+ dech pokoknya" ucap Alina sambil tersenyum.
"Waaahhhh kamu hebat sayang,baru dalam waktu beberapa tahun saja kamu bisa membuka toko kue sebanyak itu,tapi memang resep kue buatan kamu sangat enak"
"Kamu terlalu berlebihan mas"
"Rob apa kamu bisa melakukan sesuatu untukku" tanya Arman pada Robby yang tengah fokus dengan ponselnya.
"Haaaaahhhh aku tahu apa yang kamu inginkan,aku akan segera mengurus semuanya,akan ku pindahkan kantor pusat toko kue Alina ke gedung perkantoran kita" jawab Robby dengan kesal karena setelah ini pekerjaannya akan semakin banyak.
"Hahahahaha kamu memang sahabat yang paling pengertian Robb,aku akan menaikkan gajimu dan akan kutambahkan bonus untukmu" ucap Arman puas sambil tertawa.
"Itu sudah yang seharusnya,karena kamu akan mempertambah pekerjaanku" ketus Robby pada Arman.
"Tapi Dedy sama uncle harus berhati hati,karena ada seorang penghianat di kantor pusat momy,Dady harus segera menemukannya dan mengusirnya dari kantor momy" semua orang menoleh ke arah Arvin.
"Dari mana kamu tahu kalau ada pengkhianat di kantor momy boy" tanya Robby pada Arvin.
"Yah pokoknya tahu aja lah uncle"
Semua orang geleng geleng kepala mendengar jawaban Arvin.
Karena hari sudah semakin malam akhirnya mereka semua memutuskan untuk beristirahat,Devan dan Sari pamit pulang pada semuanya.
soo sweet
aku kasihan sama sari , semoga cepat move on dari devan dapat pengganti yang lebih baik
tolong dukungannya ya kak 🥰