NovelToon NovelToon
Idolaku Kekasihku

Idolaku Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / cintamanis / CEO
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Camomile_tea

Pernahkah kalian membayangkan bertemu dan menjadi dekat dengan seorang penyanyi idol terkenal?
Membayangkannya saja tidak berani... Tetapi berbeda dengan Maya.
Ia sangat mengidolakan Reynold dari groupband starlight yang sangat digandrungi oleh kaum hawa.
Bukan hanya terkenal saja, tetapi Reynold merupakan seorang pengusaha sukses.
Apakah bisa Maya menjadi lebih dekat dengan Reynold yang memiliki banyak sekali fans?
Apakah Maya mampu menjadi seorang kekasih yang tegar untuk seorang Reynold?
Penasaran kan??...
Yukk kita baca saja kisah mereka readers 🫠

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Camomile_tea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14.

"Kak... Sebentar lagi aku udah mau selesai. Kira-kira jam 15.00 pulangnya." Maya mengirimkan pesan kepada Reynold, mengabarkan jika ia sudah mau pulang.

"Oke... Aku jalan sekarang honey."

Maya tersipu malu setiap membaca pesan dari Reynold. Karena lelaki itu selalu menambahkan kata sayang, honey ataupun sweetheart... Membuat Maya terbang tinggi ke langit ke tujuh saja.

Sekitar 15 menit perjalanan dari apartemen ke kampus Maya dan kini Reynold sudah sampai di halaman parkir kampus Maya.

"Halo..."

"Iya halo kak..."

"Aku sudah di halaman parkir ya sayang..."

"Iihhh... Kok gitu terus sih."

"Apanya yang gitu terus sayang?" ucap Reynold tanpa rasa bersalah.

"Ya udh tunggu disana ya, aku kesana sekarang... Nanti kita bahas lagi." kata Maya tak mau beragumen di telepon karena ada Rika dan Sasa di sampingnya. Kemudian Maya langsung mematikan teleponnya dan berpamitan kepada teman-temannya.

"Guys aku pulang duluan ya... Udah di jemput soalnya."

"Tumben May? Biasanya juga bawa mobil sendiri. Di jemput siapa sih emang May?" tanya Rika.

"Di jemput ayang Ka..." timpal Sasa meledek membuat wajah Maya kini merah merona.

"Ngapain wajah lo tiba-tiba merah gitu May? Jangan-jangan bener ya lo udah punya pacar tapi gak kasih tahu kita? Siapa orangnya May? Cerita dong..." heboh Rika hingga kini mereka menjadi pusat perhatian mahasiswa lainnya.

"Apaan sih lo Ka... Gue gak punya pacar kali. Kalau gebetan ada, tapi belum resmi jadi pacar."

"Siapa May cowok yang apes bener itu?" tanya Rika lagi. Dan langsung saja ia mendapatkan jitakan di kepalanya. Siapa lagi kalau bukan Maya. Sedangkan Sasa hanya tertawa melihat tingkah konyol sahabatnya itu.

"Apes gundulmu kuwi... Yang ada tuh ya itu cowok pasti beruntung dapet pacar kayak gue. Udah cantik, baik, sabar, tidak sombong. Kurang apalagi coba gue?"

"Kurang pinter aja sih May elo..." timpal Sasa.

"Ha... Ha... Ha... Mampus lo... Makanya pedenya tuh di kira-kira kayak resep tuh kebanyakan gak enak, terlalu dikit hambar." jawab Rika sambil tertawa terbahak-bahak.

"Udah ah males gue debat sama kalian. Udah cogan gue udah nungguin. Bye..."

"Kita ikut dong... Kita pengen liat dong siapa cowok yang apes itu." kata Rika lagi.

"Terserah lo deh... Yang penting jangan kaget terus mulut lo tutup rapet-rapet jangan menganga lebar ntar lalat pada ngerubungin mulut lo."

Sesampainya di parkiran, Reynold yang melihat Maya berjalan mendekat ke arah mobilnya memutuskan untuk turun dari mobil. Tak lupa kacamata hitam ia gunakan bertengger di hidung mancung Reynold.

Reynold melambaikan tangan ke arah Maya dan Maya membalas lambaian tangan juga ke arah Reynold. Spontan saja Rika menarik tangan Maya.

"Apaan sih Ka... Tarik-tarik kayak gitu, kalau gue jatuh gimana? Kan malu gue.. Banyak orang tuh lo lihat."

"Bentar deh May... Lo tadi lambai tangan ke siapa May? Bukan ke cowok yang pakai kacamata hitam itu kan?" ucap Rika masih dengan memegang pergelangan tangan Maya.

"Iya ke dia dong Ka... Terus ke siapa lagi coba..."

"Sa... Coba cubit tangan gue Sa... Apa gue sekarang lagi mimpi ya.." kemudian Sasa mencubit tangan temannya itu.

"Aww... Sakit Sa... Keras amat lo cubitnya. Dikira gue ini kue cubit kali."

"Udah... Udah tahu kan cowok yang apes karena suka sama gue itu siapa?"

"Maap May..." Kata Rika sambil cengar cengir menampakkan gigi putihnya.

Reynold menghampiri Maya dan menyapa para sahabat Maya.

"Halo... Saya Reynold." Reynold mengulurkan tangannya berkenalan dengan Rika dan Sasa.

"Iya halo kak saya Sasa dan ini Rika.." sapa balik Rika dan Sasa sambil menerima uluran tangan Reynold.

"Mau balik sekarang sayang?" tanya Reynold kepada Maya. Mata Rika dan Sasa seketika melotot hampir keluar dari tempatnya.

"Aww... Sakit sayang..." ucap Reynold setelah mendapat cubitan pada perutnya. Reynold sebenarnya tahu jika Maya malu di panggil sayang di depan teman-temannya, tetapi apa daya Reynold senang sekali mengerjai Maya apalagi jika wajah Maya hingga merah merona seperti ketika memakai riasan.

"Gue balik duluan ya guys..." pamit Maya kepada temannya sambil melambaikan tangannya dan tangan satunya menarik tangan Reynold. Maya pusing sendiri melihat tingkah Reynold yang tiba-tiba menjadi sok romantis padahal hubungan mereka belum pada tahap yang lebih dari teman.

"Lo utang cerita sama kita ya May... Gue tunggu!" Teriak Rika.

Di dalam mobil Maya langsung mengaktifkan mode ngambeknya.

"Kamu marah sama aku?" tanya Reynold, tetapi Maya diam tak menjawab. Maya sengaja mengalihkan pandangannya melihat kaca samping mobil.

"Hei..." ucap Reynold lagi sambil satu tangannya meraih tangan Maya. Tetapi Maya langsung menepis tangan Reynold.

Melihat tingkah Maya, Reynold menjadi merasa bersalah. Akhirnya ia menepikan mobilnya agar bisa fokus merayu Maya.

"Kenapa sih?" tanya Reynold lagi sambil memegang kedua pundak Maya supaya pandangan wanita itu beralih kepada dirinya. Akhirnya Maya tidak bisa menahan unek-uneknya yang sudah ia simpan beberapa hari ini.

"Sebenernya mau kakak itu apa sih?"

"Maksudnya gimana?"

"Biar aku perjelas ya kak... Hubungan kita saat ini tuh gak lebih dari teman. Tapi kenapa kakak bersikap seolah-olah aku itu kekasih kakak?"

"Kamu gak mau jadi kekasih aku?"

"Bu.. Bukan gitu maksudnya.." Maya menjadi salah tingkah sendiri. Dilema antara mau dan ragu.

"Terus kamu maunya gimana sayang?"

"Jangan panggil aku dengan sebutan sayang, honey, sweetheart dan lain-lain."

Reynold terdiam sesaat...

"Kamu risih ya kalau aku panggil sayang?"

"Bukan gitu kak... Maksud aku biasanya orang kalau udah panggil sayang-sayang itu buat mereka yang udah pacaran. Sedangkan kita? Kakak nembak aku aja gak ada loh, tiba-tiba aja panggil sayang-sayang. Apalagi tadi di depan teman-teman aku. Mereka pasti mengira jika kita tuh udah pacaran. Terus aku mesti jelasin ke mereka gimana coba?" jelas Maya frustasi.

"Jadi kamu mau aku nembak kamu dulu terus kita pacaran baru aku boleh panggil kamu sayang?" tanya Reynold.

Wajah Maya langsung merona malu-malu.

"Tau ah... Susah ngomong sama kakak."

"Makin kesini kakak tuh gak kayak artis-artis gitu. Biasanya artis kan jaim-jaim." lanjut Maya.

"Artis juga manusia kali sayang... Mereka juga punya hati dan harud berusaha memperjuangkan cintanya."

"Tau ah... Pulang aja, aku mau istirahat. Pusing sama kakak."

'Ngambek deh' batin Reynold.

********

1
Dwi Winarni Wina
maya sangat ngefan's banget sm rey nold..
The Taste Of Love👩‍🍳👨‍🍳
mampir kak
Camomile_tea: Silahkan kak... Terimakasih buat dukungannya. maaf kalau masih ada salah2 ya 🙏😊
total 1 replies
Camomile_tea
Jangan lupa berikan penilaian, like, komen dan vote ya teman-teman... dukungan kalian sangat bermanfaat untukku. semangat!! 😊
Ritsu-4
Hati-hati ketagihan membaca! Ceritanya sungguh menghibur 👏
Camomile_tea: Terimakasih kak... Semoga suka ya sama ceritanya 😊
total 1 replies
Fu Jinlee
Menghidupkan imajinasi
Camomile_tea: Terimakasih kak... semoga suka ya sama ceritanya 😊
total 1 replies
Camomile_tea
Halo... jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya... Terima kasih 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!