NovelToon NovelToon
Muslimah Dan Anak Genius

Muslimah Dan Anak Genius

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Anak Genius / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Menikah Karena Anak
Popularitas:42.8k
Nilai: 4.6
Nama Author: Alif Irma

Muslimah, seorang perempuan Sholehah yang memiliki ujian hidup bertubi-tubi. Ketika baru saja lulus SMA, diam-diam pamannya menjualnya di sebuah situs online perdagangan perempuan untuk dilacurkan di negara xxx.

Tak ada yang bisa diperbuat Muslimah, selain menerima takdir yang begitu kejam terhadapnya. Dia pun dijual beberapa kali oleh orang tak dikenal di negara xxx hingga dibeli oleh seorang mafia yang begitu berkuasa di negara xxx dengan dali sebagai budak pencetak anak.

Muslimah hanya dijadikan sebagai perempuan yang akan melahirkan penerus dari pria penguasa tersebut. Setelah berhasil melahirkan bayinya, Muslimah kembali dipulangkan ke negara asalnya. Namun Muslimah berhasil kabur dan memilih menetap di negara xxx demi misi dan tujuannya untuk merebut kembali anaknya.

"Ya Allah, keinginanku cuma satu, tolong pertemukanlah aku dengan anakku, sebelum engkau mencabut nyawaku"--- Muslimah.

"Ibu guru cantik, maukah kau menjadi ibuku?"--- Rayan Malik Zimraan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 Menemukan

Sudah seminggu Emir mencari keberadaan Muslimah, bahkan mengerahkan mata-matanya untuk mencari keberadaan Muslimah yang tak kunjung ditemukan.

Para tim IT khusus yang selalu bekerja di belakangnya juga tak menemukan jejak sama sekali. Sepertinya ada seseorang dengan sengaja menghapus rekam jejak keberadaan wanita bayarannya sejak menghilang.

Hanya seorang wanita yang di cari keberadaannya, seolah menggemparkan negara xxx.

“Anak buahku semuanya tak becus, terutama kau Martin!” kesal Emir sambil mengusap kasar rambutnya dengan penampilan yang berantakan. Beberapa hari ini dia kurang tidur dan tak bekerja di kantor, dia hanya fokus mencari keberadaan Muslimah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Martin hanya mampu diam dan tak berani menggubris ucapan tuan muda nya. Dia memang gagal kali ini, namun dia masih memiliki tekad yang kuat untuk menemukan nona muda nya.

Emir kembali mengusap wajahnya dengan kasar, terlihat jelas di bawah matanya terdapat lingkaran hitam yang menandakan bahwa pria itu kurang tidur dan jarang beristirahat beberapa hari ini.

“Martin, bagaimana mungkin wanita bayaranku menghilang bak ditelan bumi. Ini sudah seminggu kita melakukan pencarian, namun belum juga ada secuil pun jejak keberadaannya.” Ucap Emir yang mulai dilanda frustasi.

Baru kali ini dirinya kesulitan mencari keberadaan seorang wanita, padahal selama ini dia dengan mudahnya mampu menemukan apa-apa saja yang ingin dicarinya.

"Kita pasti akan menemukan nona. Saya berjanji akan segera menemukannya dan membawa ke hadapan tuan" ucap Martin dengan pandangan tertunduk.

"Jika wanita itu sudah ditemukan, aku bersumpah akan membuatnya tak bisa lari dariku!" ucap Emir sambil menghembuskan nafas kasar. Sekarang dirinya persis orang bodoh yang teramat takut kehilangan wanita bayarannya.

Bagaimana tidak, ada calon penerusnya dalam diri wanita bayarannya. Jangan sampai musuh lamanya mengetahui rahasia besarnya yang menjadi kelemahannya.

"Tuan muda, bagaimana kalau hari ini kita melakukan pencarian di area sirkus. Kebetulan sebelum nona menghilang, terakhir kali mengunjungi tempat sirkus lumba-lumba" ucap Martin memberitahu sesuai yang disampaikan Julie.

Emir langsung mengalihkan pandangannya kearah Martin. Dia tampak berpikir sejenak hingga mengangguk setuju.

"Oke, aku setuju. Aku sungguh berharap bisa menemukannya" ucap Emir sambil bangkit dari duduknya.

Kemudian Emir melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri lalu berganti pakaian. Dia masih bekerja keras mencari keberadaan Muslimah, dia tidak ingin membuang-buang waktu hanya berdiam diri di rumah.

*

*

*

Di kediaman Jarvis.....

Sudah seminggu Muslimah berada di kediaman Jarvis. Dia di perlakukan dengan baik seperti tuan putri oleh Nenek Wira dan para pelayan.

Mengenai Julie, Jarvis mengatakan bahwa Julie sudah di temukan dan sudah berkumpul bersama keluarganya. Muslimah merasa lega mendengar kabar baik tentang Julie. Dia ingin sekali bertemu gadis tunarungu itu, namun Jarvis malah melarangnya untuk bertemu dengan siapapun.

Hal itu membuat Muslimah heran, namun tidak menaruh curiga apapun pada Jarvis. Karena sosok Nenek Wira begitu baik kepadanya.

Muslimah di jaga dengan baik dan segala keperluannya dipersiapkan dengan baik oleh para pelayan, mengingat Muslimah tengah mengandung. Maka dari itu mereka harus ekstra hati-hati menjaganya.

Hal itu atas perintah langsung dari Nenek Wira. Bahkan wanita tua itu mengklaim secara resmi bahwa Muslimah adalah bagian keluarganya alis cucu keduanya.

Sedangkan Jarvis pernah melakukan aksi protes atas tindakan neneknya yang begitu percaya pada wanita yang pernah menolongnya, namun tidak dihiraukan oleh sang nenek.

Malahan dirinya sampai diancam segala, neneknya berpesan akan angkat kaki dari rumah dan membawa pergi wanita bernama Muslimah dari kehidupannya. Sehingga Jarvis memilih untuk diam dan tidak ingin lagi mencampuri urusan neneknya bersama wanita asing itu.

Seperti saat ini, mereka tengah makan siang bersama. Namun sang nenek lebih memperhatikan Muslimah dibandingkan memperhatikan dirinya. Seolah-olah statusnya terbalik, dari cucu asli menjadi cucu palsu, seperti itulah kira-kira.

"Makan yang banyak sayang, agar bayi dalam perut mu tumbuh sehat" ucap Nenek Wira dengan raut wajah bahagia dan kembali mengambilkan lauk untuk Muslimah, lalu meletakkannya di piring

Jarvis hanya menjadi penonton di meja makan melihat kelakuan sang nenek yang sudah menjelma sebagai nenek tiri. Karena posisinya sudah tergantikan oleh wanita bernama Muslimah.

"Aku sudah kenyang, nenek" ungkap Muslimah dan sudah tak sanggup menghabiskan makanan di piringnya yang selalu bertambah. Itu semua karena ulah nenek Wira.

"Ya sudah pelan-pelan berdirinya sayang, nanti perutmu terbentur meja" ucap Nenek Wira dengan perhatiannya.

Ingin rasanya Muslimah tertawa mendengar ucapan nenek Wira. Bagaimana mungkin perutnya akan terbentur di meja, sedang perutnya masih rata dan belum membuncit sama sekali.

Jarvis berdehem mendengar percakapan mereka, dia seperti nyamuk yang tidak dianggap keberadaannya.

"Nenek, aku akan mengecek laporan keuangan di restoran. Kemungkinan aku pulangnya larut malam" ucap Jarvis memberitahu sambil berpamitan pada sang nenek.

"Iya nak, jangan terlalu larut pulangnya. Mengenai pekerjaan, aturlah sesuai porsinya, dan jangan lupa jaga kesehatanmu. Karena jika kamu sakit, siapa yang akan mengurus bisnis mu" ucap Nenek Wira dengan wejangannya.

"Nenek yang akan mengurusnya" sahut Jarvis lalu mencium pipi sang nenek.

"Dasar anak nakal" ucap Nenek Wira sambil geleng-geleng kepala menatap kepergian sang cucu. Namun dari tatapannya, nenek Wira sangat menyayangi cucunya.

Muslimah tersenyum tipis melihat keakraban nenek Wira dengan cucunya. Jarvis yang begitu arogan berubah seratus delapan puluh derajat jika bersama sang nenek, membuat Muslimah heran akan sikap pria arogan itu.

Selesai makan siang bersama, Muslimah dan nenek Wira kembali bersantai di ruang keluarga. Mereka baru saja selesai melaksanakan sholat Dzuhur.

"Sayang, sana siap-siap. Nenek mau mengajakmu jalan-jalan ke mall" ucap Nenek Wira tersenyum.

"Baik Nenek" ucap Muslimah lalu beranjak dari tempatnya.

Setibanya di mall, Nenek Wira mengajak Muslimah ke toko pakaian yang khusus menyediakan pakaian syar'i. Karyawan toko melayani mereka dengan baik.

Nenek Wira membeli beberapa pakaian syar'i untuk Muslimah, setelah itu mereka keluar dari toko pakaian tersebut.

Di luar dugaan Emir dan Martin juga berada di mall yang sama, kebetulan lokasi sirkus tidak jauh dari mall sehingga mereka memutuskan untuk makan siang di restoran mall.

Martin yang baru saja dari toilet memilih berjalan-jalan di sekitar toko pakaian wanita hingga tak sengaja melihat seseorang yang dikenalinya sedang bersama wanita tua. Dia langsung menghubungi tuan muda nya.

"Tuan muda, aku menemukan nona" ucap Martin di ujung telepon.

"Kau menemukan istriku!" ucap Emir diujung telepon dan tanpa sadar mengakui Muslimah sebagai istrinya.

Tak ingin membuang-buang waktu, Martin bergegas menghampiri mereka. Muslimah terkejut bukan main melihat Martin berdiri di hadapannya.

"Nona, saya datang untuk menjemput anda pulang" ucap Martin dengan sopan.

"Tunggu, kau siapa?" tanya nenek Wira.

"Saya pengawal nona Muslimah" jawab Martin dengan tegasnya.

Muslimah pun akhirnya mengatakan yang sebenarnya, lalu berpamitan pada nenek Wira. Setelah itu, Martin segera membawa nona muda nya pergi dari tempat tersebut.

Sementara Emir begitu senang, akhirnya istrinya ditemukan. Tak ingin menunda waktu, dia pun memutuskan untuk menemuinya di Villa.

Bersambung.....

1
Dessy Sugiarti
Biasa
Dessy Sugiarti
Kecewa
Merica Bubuk
Tuh kan, kata aing jg apa, ilang deh !!!
Merica Bubuk
Km mau d culik lg sm madam germo itu ?
Kak olaa
semangat thor lanjut
Mita
seruu..lanjut thor 😘
tzyii
next
Ade
luar biasa 💯
Ade
ditunggu kelanjutannya thor 😘
Ade
ikut terharu ☹️
lala
double up thor 🤗
lala
😍😍😍
lala
ya bakalan ketemu nihh
lala
aku sampai terharu bacanya thor🤧
lala
alhamdulilah muslimah tau jga kalau Rayan putranya
lala
bagus Martin
Ita sweet
up thor
Elis Setyawati
semangat kak
Fatma
lanjut dong thor
tzyii
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!