NovelToon NovelToon
NIGHT LIGHT

NIGHT LIGHT

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Balas Dendam / Cinta Terlarang
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Chichi

Ketika Pagi datang, Lucian Beasley akan pergi. Tetapi Malam hari, adalah miliknya. Lucian akan memelukmu karena Andralia Raelys miliknya. Akan tetapi hari itu, muncul dinding besar menjadi pembatas di antara mereka. Lucian sadar, tapi Dia tidak ingin Andralias melupakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chichi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Satu-satunya Keluargaku

Erundil adalah seorang Manusia yang satu-satunya di berkati. Erundil memiliki kekuatan dari tetesan Matahari. Kekuatan mulia itu, akan terus turun temurun pada keturunannya yang terpilih. Kedatangan Erundil di mata manusia, sungguh sudah seperti harapan. Mereka memberi beban yang begitu berat kepada gadis berusia 17 tahun itu. Mereka, membuat Erundil mengabdikan dirinya kepada Raja Iblis, Chaiden Agha.

...♧♧♧...

BADUM!

BADUM!

BADUM!

Debaran jantung terdengar begitu keras menembus telinga.

HAAA...

HAAA...

Lucian berlari seorang diri di jalan yang gelap. Dia terlihat seperti dikejar sesuatu yang menakutkan. Kaki kecil Lucian berusaha melangkah dengan lebar, berusaha mempercepat langkahnya.

Api-api mengikuti apapun yang Lucian pijak. Semuanya hangus terbakar.

"Lucian!"

"Ayah?!"

Dari kejauhan, dia melihat Kyle berdiri di dekat cahaya. Dia berlari ke arah Kyle tanpa menoleh ke belakang. Kyle terlihat berdiri di sana. Dia tidak bergerak. Namun, semakin Lucian berlari, Kyle semakin jauh. Sekujur tubuh Lucian bergetar. Dia ketakutan. Dia menutup matanya dengan kedua tangannya. Kemudian dia merasakan usapan pelan di keningnya.

Lucian membuka matanya dengan pelan. Kyle ada dihadapannya.

"Kenapa menangis?" Tanya Kyle dengan pelan.

Ujung bibir Lucian terangkat pelan. Dia tersenyum dan memeluk pinggang Kyle yang tidak telalu besar ataupun ramping.

"Ayah tidak akan meninggalkanku, kan?" Tanya Lucian pada pelukannya.

"Omong kosong apa yang kau bicarakan? Kau... membakarku, Lucian"

Kedua mata Lucian terbuka.

BLAR!!!!

"Lucian.... Apa yang kau lakukan?"

Kedua iris Lucian bergetar. Dia melihat tubuh Kyle yang terbakar oleh api merah.

BRUK!

Lucian terjatuh duduk.

"Lucian,.... Apa ini balasanmu terhadap apapun yang ku beri padamu?"

"Ti...tidak. I...ini mimpi" Ucap Lucian sambil mundur dengan posisinya jatuh itu.

Tep!

Punggung Lucian menghantam sesuatu. Lucian mengangkat pandangannya. Dia melihat Pria bertubuh besar dengan mata beriris merah tengah memandanginya.

Lucian ketakutan. Dia mundur dan CPRAT! Telapak tangan Lucian mengenai tanah yang basah. Air di tanah itu terasa kental. Lucian melihat telapak tangannya. Telapak tangannya merah. Mata Lucian bergetar karena ketakutan. Dia berusaha melihat dari mana cairan itu berasal. Di dekatnya ada mayat yang tergeletak dengan posisi tubuhnya yang terpotong.

"HUAH!!!" Lucian berteriak dan melihat ke arah Pria yang berdiri di sana.

Pria bermata merah itu berjongkok di hadapannya. Kepalanya meneleng ke kiri. Lucian tak begitu bisa melihat wajahnya dengan jelas. Tapi, dia dapat melihat warna iris Pria itu yang berwarna merah menyala.

"S...siapa Kau!" Lucian meraup lumpur bercampur darah itu ke arah pria itu. Namun, lumpur itu tidak mengenai pria bermata merah di depannya. Di depan pria itu, seperti ada dinding transparan yang mengelilinginya.

"Aku itu ada. Segera akui itu" Ucap singkat pria itu sambil menutup mata Lucian dengan kirinya.

GREP!

Lucian langsung mencengkram tangan itu yang berusaha menutup matanya. Namun, itu bukanlah tangan yang dia harapkan. Kenyataannya, Lucian tengah bermimpi buruk. Dia terkejut begitu membuka matanya, melihat pergelangan yang dia cengkram saat ini adalah tangan Kyle.

"Uh... Ayah?! GREP!" Lucian langsung terbangun dan memeluk Kyle dengan erat.

Kyle sedikit membelalakan matanya, kemudian dia menepuk bahu Lucian. "Kamu baik-baik saja?" Tanya Kyle.

Lucian mengeleng. "Aku mau tidur dengan Ayah" Ucap Lucian menahan Kyle untuk bergerak.

Pandangan Kyle terlihat sayu. Dia tidak menunjukkan raut apapun selain raut sedih. "Baiklah, Ayah akan tidur di sinj" Ucap Kyle melepaskan pelukan erat Lucian. Kemudian, dia tidur di kasur Lucian. Lucian segera kembali tidur dan memeluk Kyle dengan erat.

"Apa yang kamu impikan?" Tanya Kyle.

Tubuh Lucian begitu berkeringat dan gemetar. Kyle dapat merasakannya. Lucian mengeleng dan membenamkan wajahnya semakin dalam dipelukan Kyle. Dia tidak mau menjawabnya. "Baiklah, tidak apa-apa. Tidur lagi ya" Ucap Kyle menepuk-nepuk kepala Lucian.

Hidung Kyle memiliki penciuman yang tajam. Dia mencium kepala Lucian beberapa kali untuk memastikan semuanya. Hati Kyle terasa terombang-ambing. Beberapa saat yang lalu....

Kyle memeriksa semua hasil jawaban Lucian. Dia tersenyum senang. Lucian hanya salah lima jawaban dari 120 soal yang dia kerjakan. Kyle lanjut membaca data-data yang dia temukan dari keluarga angkat Lucian yang sebelumnya.

Tidak berselang lama dari itu, dia mendengar Lucian yang memanggilnya.

"Ayah?!"

Kyle langsung menoleh ke arah kamar Lucian. Dia sekilas melihat asap hitam yang masuk ke dalam kamar Lucian. Kyle langsung berdiri dan mendatanginya, untuk memastikan apa yang dia lihat.

Kyle mengintip dari cela pintu kamar Lucian yang terbuka sedikit. Kedua iris savana Kyle terbelalak lebar. Dia melihat bayangan hitam berada di sebelah Lucian dan menyelimuti Lucian dengan perlahan.

Kreet....

Tanpa sengaja, pintu kamar Lucian tiba-tiba terbuka pelan. Itu membuat bayangan hitam menoleh ke arah Kyle. Mata bayangan hitam itu, merah menyala. Kyle langsung masuk dan melibaskan pedang miliknya ke arah bayangan hitam itu.

Pedang Kyle menembus bayangan itu.

"Ayah...." Lucian terus memanggil Kyle.

Kening Kyle berkernyit. Dia menyadari bayangan hitam itu adalah Iblis yang berniat masuk ke dalam tubuh Lucian. Namun, bayangan itu berbalik. Bayangan itu mengincar Kyle. Berniat masuk ke dalam tubuh Kyle.

Kyle segera berlari keluar begitu menyadari Iblis itu akan masuk ke dalam tubuhnya. Jika Iblis itu masuk ke dalam tubuh Manusia biasa, tentunya tubuh Manusia itu akan terbakar dengan hebat tanpa menyisakan apapun selain abu dan tulang ekor mereka.

PRUAKKK!!!

Kyle menjatuhkan beberapa perabot miliknya tanpa sengaja untuk menghindari asap hitam yang mengejarnya itu. Terutama malam hari adalah waktu aktif mereka. Mereka begitu mengila di malam hari. Kyle segera bersembunyi selama beberapa menit dan bayang itu memiliki bentuk seperti orang dengan tinggi 2 meter. Itu adalah sesuatu yang menyeramkan.

Kyle kembali ke rumahnya begitu melihat bayangan hitam itu melenyap. Dia berlari bukan karena kabur. Melainkan, dia belum menemukan cara untuk menghindari bayangan Iblis itu. Melawan mereka pun akan percuma. Bayangan itu, bisa menembus apapun. Pedang tidak akan mampu melawannya.

Kyle langsung menuju ke kamar Lucian yang terus memanggilnya. Kyle dapat melihat di sekujur tubuh Lucian mengeluarkan asap abu-abu. Kyle menutup mata Lucian dengan telapak tangan kirinya dan memanggil nama Lucian perlahan untuk membangunkannya.

GREP!

Jantung Kyle seakan ingin melompat keluar saat Lucian mencengkram pergelangan tangannya.

Hati Kyle sakan terisi mengetahui fakta yang tak perlu dia cari lagi. Lucian adalah seorang Iblis. Tak hanya Erundil, Lucian juga incaran Iblis lainnya. Kyle memeluk Lucian dengan erat saat Lucian memintanya untuk tidur bersama.

Kyle tidak ingin kehilangan Lucian, sama seperti keluarganya dulu. "Aku akan melindungimu, apapun caranya. Karena kau adalah satu-satunya keluargaku, Lucian" Ucap Kyle membekap Lucian dengan hangat.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!