NovelToon NovelToon
TAWURAN

TAWURAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:18.2k
Nilai: 5
Nama Author: BellaBiyah

Novel ini bercerita tentang Gita dan kawan-kawan yang merantau ke Ibu Kota untuk menempuh pendidikan. Siapa sangka? Gita yang sewaktu SD pernah membuli seorang pria culun, kini dipertemukan kembali dengan pria itu dalam situasi yang berbeda. Tawuran merupakan gerbang pertemuan mereka.

Sean, nama pria itu. Gita tak ingin membuka kisah lamanya, namun Sean terus mengganggu gadis tersebut. Hingga akhirnya Gita membuka suara mengenai kejadian di masa lalu. Gita mengakui bahwa Ia tertarik pada Sean di waktu kecil. Sayangnya, Gita yang sejak itu sedang menghadapi ketidakharmonisan keluarga, tidak mampu mengekspresikan rasa sukanya terhadap Sean. Sehingga, ia lebih memilih untuk membuli pria itu dan menciptakan trauma berat yang sulit disembuhkan untuk keluarga Sean sendiri.

Haruskah Sean memaafkan Gita? Ataukah cinta Gita akan bertepuk sebelah tangan selamanya?

Baca kisah lengkapnya di dalam cerita ini 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BellaBiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14

"Tapi, Ma—"

"Kan kamu yang minta kemaren-kemaren!" ucap Ningsih memotong bantahan Ayu yang mendadak tak bersedia untuk berbagi kamar dengan Gita.

"Iya!" jawab Ayu. "Sebelum aku tau kalo dia kakakku," lanjutnya dengan menggerutu dan terdengar oleh Gita.

Gita malah tersenyum pada adiknya tersebut. Muncul suatu rencana untuk mengendalikan Ayu dengan cara yang ekstrim.

"Bukannya tadi lo bilang punya janji buat bikin tugas?" ucap Gita.

"Astaga, iya! Wildan!" Ayu kalang kabut tak keruan setelah mengingatnya.

"Kenapa nggak pergi sekarang? Pasti Ayah Wil udah nungguin," ucap Gita membuat kedua bola mata Ayu membesar.

Ayu menggeleng pelan ke arah Gita sebagai pertanda agar wanita itu tak menyebut nama Wildan dengan nama-nama yang Ayu buat untuk pria tersebut.

Gita kembali tersenyum. "Mungkin lo bakalan dicerai-in dia gegara—" Ayu menutup mulut Gita dengan cepat.

"Kak Gita pasti capek 'kan?! Yuk! Kita langsung masuk kamar aja ya! Aku mau cerita banyaaaaaaakkk hal sama Kakak!" ucap Ayu menyeret paksa gadis 17 tahun itu memasuki kamarnya.

"Lo gila ya?!" teriak Ayu begitu ia mengunci pintu kamar. "Jangan bahas tentang suami gue di depan Mama sama Papa!" lanjutnya.

"Jadi Emak gue nggak tau kalo lo punya suami yang namanya Wildan?" tanya Gita.

"Nggak!" tegas Ayu dengan cepat.

Gita malah tertawa. "Gimana kalo gue kasih tau mereka?" ucapnya.

"Ya jangan dooong!" omel Ayu.

"Aduh, mulut gue nggak bisa nyimpen rahasia," ucap Gita sambil mengipasi mulutnya.

"Oke! Gue laporin juga kalo lo suka tawuran!" balas Ayu.

"Seluruh dunia tau kalo gue suka tawuran," ucap Gita. "Gue dikirim ke Jakarta gegara pernah bikin anak orang kritis pas tawuran. Bokap gue juga tau itu," lanjutnya.

Ayu mendadak lemah dan tak memiliki apa pun rahasia tentang Gita.

"Oke-oke! Gue kasih apa aja yang lo mau! Lo bisa kuasain kamar ini, rumah ini, semua barang-barang gue! Tapi jangan kasih tau Mama sama Papa soal suami gue!" Ayu memelas.

"Deal!" tegas Gita menyalami adiknya itu dan menghempas tubuh di atas kasur empuk milik Ayu.

"Mimpi apa gue semalem, mendadak punya adek," gerutu Gita sambil menghela napas.

"Pantesan semalam gue mimpi Genderuwo di kamar ini!" balas Ayu.

Gita menoleh pada gadis 14 tahun itu. "Maksud lo?!" tanyanya.

"Mimpi gue jadi kenyataan!" tegas Ayu.

Gita melirik seisi kamar dan menemukan meja belajar Ayu yang dindingnya dipenuhi kertas dan perekat.

"Eh-eh!!" pekik Ayu yang dengan cepat menghalangi gerak Gita untuk mendekati tempat tersebut. "Lo boleh kuasain kamar ini, kecuali tempat yang satu ini!" tegasnya.

"Bawa ke luar semuanya! Gue nggak mau ada sesuatu yang mengganggu mata gue di kamar ini," ucap Gita.

"Ya nggak bisa gitu dong! Butuh waktu 10 tahun buat gue ngumpulin kertas-kertas ini!" omel Ayu.

"10 tahun?! Lo nggak ada kerjaan apa dari orok?!" omel Gita.

"Kerjaan gue cuma satu! Mencintai Wildan sepenuh hati!" tegas Ayu.

Gita beranjak melihat foto-foto dan sejumlah kertas yang dipasangkan figura di beberapa tempat dalam kamar itu.

Gita menemukan sebuah kertas yang Ayu gambar semasa kecil. Terdapat dua orang anak perempuan yang saling berpegangan tangan dan tertulis di bawahnya "Ayu dan Kak Gita". Gita malah terkekeh.

"Udah gila dari kecil kayaknya," ucap Gita.

Ayu hanya bisa menahan malu.

***

Sore itu, Gita memilih untuk berkeliling di komplek perumahan ternama yang didiami ibunya bersama keluarga kecil mereka tersebut.

"Gita!" seorang pria memanggil. Pria itu adalah Sean. "Lo ngapain di sini?" tanyanya.

"Lagi jalan aja. Lo sendiri, ngapain di sini?" Gita balik bertanya.

"Kalo kata Gio sih, cinta yang membawaku bersamamu," ucap Sean sambil terkekeh.

Gita malah memasang wajah datar tanpa ekspresi. "Mungkin gue susah buat nonjok Gio, karena Jenna. Tapi buat nonjok lo kayaknya bisa-bisa aja, Sen," ucapnya.

"Kok lo tau rumah gue deket sini?" tanya Sean mengalihkan topik pembicaraan. "Ow, mau nyamperin gue ya?" lanjutnya.

"Gue pindah ke sini," jawab Gita.

"Pindah?! Lo udah nggak ngekos di tempat Bu Rika?" tanya Sean lagi.

"Kayaknya sih, gitu," jawab Gita singkat.

"Katanya, Jenna juga balik ke kampung gegara bokapnya sakit. Berarti tinggal Febi sendiri dong yang ngekos di tempat Bu Rika!" oceh Sean.

"Iya," jawab Gita.

1
JChennn
baru mulai udh bgs jdi pngn bca trsss
Nabila
makin menarik
Nabila
ceritanya menarik banyak tokohnya jadi gak bosan
Rina Juwita JuEr
aku baca ulang lagi ceritanya bagus Thor semangat 💪💪
Tara
kayaknya Wira suka Ama febi tapi malu utk ucapin tapi getahnya kena kesemua orang he3😱🤗🫢😅🤔🫣
Tara
ini siapa yg bucin sich..Gita or Sean🫣😱🤗🫢😅🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!