Update hari RABU, JUM'AT DAN MINGGU
Ini lanjutan cerita penghianatan Suamiku dan sahabatku.
Gerhana Kavindra seorang Mafia kejam. Siapapun yang berani mengusiknya, ia akan menghancurkan orang itu tanpa sisa. Sifat dinginnya membuat banyak orang takut berurusan dengannya. Namun seperti itu banyak wanita berusaha menggoda Gerhana agar bisa memiliki Gerhana. Bahkan mereka selalu berusaha menghalalkan segala cara agar Gerhana bisa jadi miliknya.
kemudian satu ketika Gerhana menolong Mahasiswa baru yang menggunakan cadar dikerjai oleh seniornya. disaat itu Gerhana mulai penasaran dengan Gadis Gerhana yang menurutnya mempunyai sejuta rahasia. Ketika ia ketemu dengan wanita itu Gerhana merasakan berdebar.
Apakah Gerhana dapat menaklukkan gadis bercadar itu?
ataukah Gadis bercadar bisa membuat Gerhana meninggalkan dunia bawah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chinta Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MMGM 013
Ruang Rawat tempat Tari dirawat.
Ruangan Tari sangat ramai karena kedatangan Genk Tiger dan Inti Mafia Death Black Rose. Tentunya Juga Gerhana dan Icha berada diruangan Tari. Sebenernya Icha kurang nyaman berada salah satu ruangan dengan banyak pria. Namun ia merasa tidak enak minta pulang pada Gerhana. Ia lebih memilih diam dan duduk di sofa yang agak berjarak jauh dari Genk Tiger dan Mafia Death Black Rose.
"Bagaimana keadaan lo?" Tanya Satria datar.
"Gue udah baikan." Jawab Tari.
"Makanya kalau ditanya sama suami itu dengar." Tari hanya memutar bola matanya malas tanpa mau menanggapi perkataan Bintang.
"Tauh Tuh, dari jaman SMA sampai sekarang tetap tidak berubah. Heran gue perempuan tapi Sukanya berkelahi sama main pistol." Timpal David menggelengkan melihat kelakuan Tari yang tidak pernah berubah.
"Pistol dan katana lo Bunda sita, tidak ada main pistol-pistolan." Ucap Cahaya yang membuat mata Tari melotot.
"Bunda, tidak ada ya main sita-sita barang Tari. Pistol Tari itu sangat berguna untuk melindungi diriku dari musuh yang akan menyerang tiba-tiba."
puk
Chandrick menepuk pundak Cahaya dengan lembut. "Sayang, Kamu tidak boleh menyita barang itu. Kamu tau kan musuh-musuh kita banyak. Bagaimana, sewaktu-waktu mereka menyerang Tari, ketika Tari tidak membawa Pistol atau Katana, bukankah itu akan lebih berbahaya."
Cahaya diam memikirkan perkataan suaminya, Kemudian Cahaya memberikan Pistol dan katana milik Tari.
Sementara Icha matanya melotot melihat pistol dan Katana milik Tari. "Siapa mereka sebenarnya, kenapa memiliki benda seperti itu." Batin Icha kemudian menatap Gerhana. Gerhana yang merasa diperhatikan tersentak kaget karena baru menyadari calon istrinya ada di dekatnya. Bagaimana pun Icha tidak tahu apa-apa tentang dunianya dan Icha akan jadi target pihak musuh untuk menghancurkannya.
"Mom, Dad. Aku antar Icha pulang dulu.' Ucal Gerhana.
"Iya, hati-hati nak, Jangan ngebuk dan ingat kamu bawah anak orang." Ucap Cahaya.
Setelah Gerhana berpamitan pada kedua orang Tua Tari dan Ia juga berpamitan dengan saudara kembarnya dan Inti TIGER.
"Ayo.... " Ajak Gerhana yang sudah berjalan lebih dulu yang diikuti Icha.
Icha yang merasa ditinggal, Ia pun berlari kecil untuk mensejajarkan langkah kaki Gerhana. Gerhana yang melihat Icha kesusahan mengejarnya. Ia pun memelangkan langkahnya.
Sesampainya di parkiran dimana mobilnya berada. Icha segera masuk begitupun dengan gerhana. Gerhana menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedan.
Sedangkan Icha hanya diam memikirkan apa yang ia dilihatnya dirumah sakit. "Siapa kamu sebenarnya? Kenapa kalian mempunyai senjata?"
Gerhana yang melihat keterdiaman Icha. Ia pun menghela nafas panjang. "Apa ada yang lo mau tanyakan tentang gue atapun tentang mertua Bintang yang sudah gue anggap seperti orang tua gue sendiri."
Icha terdiam sejenak seperti mengumpulkan keberaniannya. "Bismillahirrahmanirrahim." Icha mengucapkan Basmalah sebelum bertanya pada Gerhana. "Ke-kenapa kalian bisa mempunyai pistol." Cicit Icha.
Gerhana tidak langsung menjawab, Ia menatap Icha sebentar dan kembali fokus mengemudi. "Kamu tau kan, Gue seorang pengusaha yang mempunyai banyak musuh begitupun dengan Mentari Istri Bintang. Dia anak seorang pengusaha No 1 Se-Asia. Dia lebih banyak musuh dan yang akan jadi targetnya adalah Mentari yang akan mewarisi usaha Daddy Chandrick." Ucap Gerhana menjelaskan. Namun ia tidak memberitahukan kalau dia seorang Mafia bahkan dialah ketuanya.
Icha diam begitupun dengan Gerhana karena sama-sama tidak ada yang membuka suara. Sampai tak terasa mobil yang dikendarai Gerhana sudah sampai di depan pesantren Nur Hikmah Darussalam.
Icha Turun dari mobil dan Gerhanapun juga ikut turun mengantar Icha masuk kedalam sebelum ia kembali ke markas.
Tok... Tok.. Tok...
"Assalamualaikum, Abi, Umi." Ucap Icha memberi salam sebelum masuk begitupun dengan Gerhana yang harus membiasakan memberi salam pada orang Ndalem karena sebentar lagi ia akan menjadi suami putri seorang Kyai.