HEL

Treefolk tidak jauh berbeda dari Treeant, keduanya sama-sama monster bertipe tanaman, namun yang menjadi pembeda Treefolk tidak mengambil wujud seorang manusia mesinnya pohon pada umumnya yang memiliki wajah menyeramkan.

Mereka tidak bisa berjalan dengan dua kaki, Treefolk terbenam di dalam tanah seperti pohon biasa. Meski begitu Treefolk memiliki akar yang bisa digunakan untuk melakukan serangan dan mulut besar yang dapat dengan mudah meremukkan baja.

Beberapa budak merasa tertantang dan ingin segera melawan monster jenis baru di depan mereka. Tapi aku tidak membiarkan mereka begitu saja dikarenakan terdapat ques tersembunyi di tempat rahasia ini.

Di dinding pintu masuk menuju hutan Treefolk ada sebuah tulisan dengan huruf asing. Tidak ada satupun tahanan yang mampu membaca tulisan itu karena memang bahasa yang digunakan bukanlah bahasa dari dunia ini.

Itu adalah bahasa Rune dari dunia lain.

“Di sini tertulis ‘Berikan persembahan dari apa yang kau bawa dan ingin kau buang.’.”

Setiap orang menatap satu sama lain setelah mendengar terjemahan dari tulisan yang mereka tidak pahami. Semuanya menjadi ketakutan saat aku melihat kearah mereka, aku mengerti apa yang sedang mereka pikirkan.

“Apa yang kalian pikirkan adalah benar, kita perlu memberikan para Treefolk itu pengorbanan.”

Semua budak segera mengerahkan senjata mereka pada satu sama lain, pertengkaran terjadi begitu besar, cacian dan hinaan dilontarkan untuk meyakinkan aku agar tidur dijadikan sebagai tumbal.

“Jangan melompat pada kesimpulan bodoh!.” aku bergerak keras membuat semuanya terdiam.

“Tapi bukankah pada tulisan itu dikatakan harus memberikan pengorbanan?.” tanya Asih.

“Itu benar, tapi dengan jelas aku mengatakan bila pengorbanan adalah 'sesuatu yang kita bawa dan ingin kita buang'.” balasku?.

“Dan apa itu yang ingin kau buang?.” Samdo menimpali.

“Apapun itu yang pasti bukan budak yang masih bisa aku manfaatkan.”

Mereka merasa lega setelah aku mengatakan itu. Meskipun beberapa budak masih marah pada rekan mereka karena sebelumnya mencoba untuk menjadikannya sebagai tumbal, tapi setiap orang bisa memahami jika dalam keadaan genting tidak ada yang dinamakan pertemanan.

Semua orang hanya akan memikirkan diri mereka sendiri.

“Jadi apa kalian tahu apa yang harus dikorbankan?.” tanyaku, tidak ada jawaban, mereka seperti para idiot yang bahkan tidak bisa memecahkan puzzle yang begitu mudah.

Hingga salah satu budak mengangkat tangan.

“Ya, Fatpork. Apa kau tahu jawabannya?.”

Semua orang menatap pria gemuk itu.

“Umh, bukan itu... aku hanya ingin meminta izin untuk buang air.” balasnya dengan wajah penuh ketegangan.

Semua orang memutar mata mereka karena merasa tertipu, tapi sesaat kemudian mereka menemukan jawaban dari teka-teki ini.

“Benda yang dibawa tapi juga ingin dibuang, itu adalah kotoran. Ya, anggap saja tempat ini adalah toilet.”

Berikutnya aku meminta semua budak untuk membuang kotoran mereka bersama-sama, bahkan Asih dan Olivia pun tidak terkecuali. Jangan bertanya bagaimana hasilnya karena itu sangat menjijikkan.

Para Treefolk begitu senang saat mencium bau kotoran. Monster-monster itu berebut layaknya anak-anak yang menginginkan coklat.

Sungguh ini sangat menjanjikan, bahkan aku yang merasa terbiasa dengan hal mengerikan seperti organ dalam manusia, tumbukan daging dan lain-lain, kali ini terpaksa menyerah.

“Aku beruntung karena tubuhku tidak lagi membutuhkan makanan.” ucapku.

Ding!

[Berhasil menyelesaikan Quest pemupukan]

[Mendapatkan 2 pion statistik]

Mendengar notifikasi sistem membuatku lega karena semuanya telah berakhir. Mr dapatkan 2 poin statistik cukup lumayan menurutku, itu sama saja dengan naik 2 level.

Tapi tentu saja bukan hanya ini yang aku inginkan.

Bwosss! Api menyala dari ujung ranting yang aku jadikan tongkat sihir.

“Bersiap, kita akan membersihkan tempat ini.”

***

Bola api dilemparkan membakar salah satu Treefolk. Monster itu tidak musnah dengan satu serangan, sepertinya mereka bahkan lebih kuat dari Treeant meskipun pergerakan mereka terbatas.

Jika seperti ini aku tidak mungkin mengerahkan pasukanku secara sembarangan, bisa-bisanya mereka dihabisi oleh pasukan Treefolk. Menggunakan kemampuan [Spirit Wisper] aku memberikan buff pada pasukan, lalu mengendalikan mereka menggunakan otoritas pemilik kontrak.

Pasukan aku bagi menjadi dua bagian, pertama adalah pasukan umpan yang ditugaskan mengalihkan perhatian Treefolk. Sedangkan pasukan kedua adalah pasukan penyarang yang tugasnya mengalahkan Treefolk satu persatu.

Meski aku menyebut jika ada dua pasukan, tapi pada kenyataannya pasukan umpan hanya terdiri dari satu orang, dan dia tidak lain adalah Fatpork. Alasannya karena Fatpork akan dengan mudah menarik perhatian Treefolk dengan kotoran tidak terbatas yang dia miliki.

Mengingat banyaknya daging Kobold yang dia makan pasti akan ada banyak kotoran yang dia produksi. Semakin lama tubuh Fatpork semakin menyusut menandakan jika dia hampir kehabisan bahan untuk dibuang.

Aku tidak bisa membiarkannya mengosongkan perutnya, karena khawatir mayat yang aku titipkan di dalam perutnya akan tercerna. Menggunakan sihir api, aku menghentikan para Treefolk yang mengejar Fatpork.

Para budak di belakang telah menghabisi 20 Treefolk, mereka terlihat sangat kelelahan kelelahan. Sekarang hanya tersisa dua pohon yang perlu di hancurkan, dengan mudah aku menghancurkan salah satunya hanya dengan tembakan bola api beruntun.

Tapi saat aku menargetkan pohon terakhir tiba-tiba keadaan di lantai ini berubah.

Ding!

[Anda telah berhasil memicu Quest tersembunyi]

“Serius, Quest tersembunyi?.” mendengar notifikasi sistem membuatku sangat bahagia. Bagaimana tidak, quest tersembunyi sangat langka bahkan di kehidupan sebelumnya aku hanya mendapatkan beberapa setelah puluhan tahun dunia berubah.

“Aku menginginkan hadiah yang terbaik.”

Hadiah dari Quest tersembunyi biasanya sangat luar biasa, dapat menjadikan seseorang tidak terkalahkan di masa awal kehancuran. Tapi tidak jarang hadiah yang didapatkan hanya sebuah troll yang tidak berguna.

Api yang membakar Treefolk terakhir padam begitu angin kencang bertiup dari suara auman mengintimidasi. Treefolk yang sekarat kini telah berevolusi menjadi monster yang lebih kuat.

[Kondisi penyelesaian Ques tersembunyi: kalahkan monster Unik]

Grooooar! Seluruh area bergetar karena aumannya, tidak ada satupun yang mampu berdiri saat aura intimidasi terasa begitu menekan. Jika keadaan tetap seperti ini semua orang pasti akan dibantai dengan mudah.

Tetapi...

“Jadi apa hadiahnya?.”

Seakan tidak peduli dengan intimidasi dari monster unik, aku justru penasaran dengan hadiah Quest ini.

[Hadiah akan diberikan sesuai nilai kontribusi]

“Cih, jika itu adalah koin gacha maka lebih baik aku meminta budakku menanganinya.” wajah semua budak menjadi pucat saat membayangkan diperintahkan untuk melawan monster Treefolk yang telah berevolusi.

[Hadiah kotak harapan akan diberikan pada semua peserta yang ikut dalam pertempuran dan menjadi kelompok pertama yang menaklukkan monster Unik]

Senyumku terbuka lebar, “Nah itu baru sebuah hadiah.” merasa bersemangat dengan hadiah yang ditawarkan, aku segera mengerahkan semua budak bersiap melakukan pertempuran.

Kelelahan yang mereka rasakan setelah melawan puluhan Treefolk segera aku sembuhkan menggunakan kemampuan [Spirit Wisper]. Fatpork yang telah kehilangan sebagian besar lemaknya yang terbuang lewat kotoran, aku perintahkan untuk memakan mayat Treefolk.

Tanpa sedikitpun kesempatan untuk menolak, Fatpork mulai menelan glondongan kayu satu persatu. Yang terakhir aku memberikan panah Kobold pada Olivia karena senapannya telah kehabisan peluru.

“Sekarang kita telah siap.”

***

TREEFOLK