"Ini semua salah ku!, aku pantas mendapatkan semua ini" Suara hati Faela, tubuhnya terjatuh dari lantai tempat tinggal istri selingkuhannya.
Darah mengalir dari kepalanya dengan deras, dan dia menghembuskan nafas terakhir nya dengan mata terbuka memandang awan biru.
Tiba-tiba saja Faela melihat cat warna merah menyirami tubuhnya.
"Kamu tidak apa-apa? " Tanya Siska, teman kuliah Faela.
Faela lalu mengusap matanya dengan kain lap yang diberikan Siska.
Lalu dia melihat sekelilingnya dan dia berada di kampus lamanya.
Apa yang terjadi pada Faela?, Bagaimana kisah cinta Faela yang sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ms. simple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lamaran.
Keesokan harinya di villa Hugo, Fa ela yang sudah bangun lebih dulu darinya. Dan Hugo juga sudah terbangun, dia mencari Fa ela yang sudah tidak ada disampingnya.
Hugo langsung bergegas mencari keberadaan Fa ela yang ternyata ada di dapur, sedang membuat sarapan untuk mereka.
"Pagi" Sapa Fa ela.
"Pagi" Jawab Hugo yang berjalan turun melewati tangga.
Hugo lalu berjalan menghampiri Fa ela yang sedang memasak untuk sarapan mereka.
"Kamu sedang apa? " Tanya Hugo.
"Sedang buat sarapan untuk kita" Jawab Fa ela.
"Kamu mau apa?" Tanya Fa ela.
"Aku mau ambil air minum" Jawab Hugo.
Fa ela dengan sigap memberikan segelas air minum untuk Hugo, dan Hugo senang dengan sikap Fa ela seperti itu.
"Apa sebaiknya kita langsung menikah saja? " Tanya Hugo.
"Pagi-pagi jangan buat aku kesal!, menikah itu belum terpikirkan dalam hubungan kita" Ucap Fa ela.
"Kenapa?, apa kamu tidak berpikiran menikah dengan diriku? Atau kamu tidak serius dengan hubungan kita? " Tanya Hugo.
Fa ela lalu mematikan kompor nya, dan memandang kearah Hugo. Lalu berjalan mendekati Hugo.
"Kita baru jadian beberapa hari, dan sekarang kamu mau melamar ku!. Kamu anggap aku ini lelucon seperti gadis yang dekat dengan mu" Ucap Fa ela dengan marah.
"Tidak, dan gadis yang dekat dengan diriku cuma kamu. Dan aku hanya mengatakan hal ini hanya padamu" Ucap Hugo dengan serius.
Fa ela yang mendengar ucapan Hugo menjadi gugup. "Wajahnya memang serius, tapi apa dia benar-benar serius mengatakannya? " Pikir Fa ela.
"Kita belum mengenal dunia kita, dan aku juga belum mengenal lebih jauh tentang mu" Ucap Fa ela yang gugup.
"Jika kamu mau tahu, tanya kan saja pada ku dan aku akan dengan senang hati menjawab pertanyaan mu itu" Ucap Hugo tegas.
"Maksudmu kamu mau melamar ku? " Tanya Fa ela.
"Tentu" Jawab Hugo.
"Tapi kamu suka dengan ku juga baru saja, dan hubungan kita juga belum lama" Ucap Fa ela.
"Sejak kamu menghentikan kendaraan ku waktu itu, aku sudah menyukaimu" Ucap Hugo yang terus terang.
"Jadi dia sudah suka dengan ku cukup lama" Pikir Fa ela.
Disaat Fa ela terdiam, tiba-tiba saja Hugo berjalan mendekati Fa ela, sedikit demi sedikit sehingga Fa ela merasa terpojok dan tubuhnya menabrak kulkas rumah Hugo.
"K.. au mau apa? " Tanya Fa ela.
"Aku mau jawaban mu! " Seru Hugo.
"Aku belum bisa menjawab pertanyaan mu" Ucap Fa ela. "Jika aku jawab sekarang, aku juga belum yakin dengan perasaan ku. Tapi aku merasa nyaman dekat dengan nya daripada bersama Erik dulu" Suara hati Fa ela.
"Walaupun aku tidak bisa menjawab mu sekarang, ada yang belum kita lakukan" Ucap Fa ela sambil mengalihkan pembicaraan mereka berdua.
"Apa? " Tanya Hugo yang tidak tahu maksud Fa ela.
"Ciuman pagi" Jawab Fa ela sambil tersenyum dan menaruh kedua tangannya kepundak Hugo.
Fa ela lalu mencium bibir Hugo dan Hugo juga membalas ciumannya, dipikiran Hugo itu sebagai jawaban atas pertanyaannya.
Setelah kencan pertama mereka Hugo semakin mencintai Fa ela, dan setiap hari Hugo menjadi bersemangat pergi berkerja dan dia tidak sabar mengosongkan jadwal kerja nya, agar sama dengan Fa ela.
"Bos, sepertinya bersemangat sekali setelah pulang dari villa? " Tanya Ciko sambil mengoda Hugo yang terlihat ceria.
"Tentu saja harus semangat!, karena kami harus menyiapkan pesta pernikahan kita. Jadi semua perkerjaan harus diselesaikan" Jawab Hugo sambil tersenyum.
"Wah, selamat bos! " Seru Ciko sambil tersenyum.
"Terima kasih" Ucap Hugo.
"Rencana kita hari ini apa? " Tanya Hugo.
"Hari ini kita akan berangkat ke luar negeri untuk mengurus cabang disana" Jawab Ciko.
"Baiklah" Ucap Hugo.
Ciko yang melihat Hugo yang mengirim pesan dengan tersenyum, dia berpikir kalau dia sedang mengirim pesan kepada Fa ela.
"Pasti bos sedang mengirim pesan pada Fa ela" Ucap Ciko.
"Kamu benar, dia pasti akan merindukan ku" Ucap Hugo sambil tersenyum.
"Dari dulu Hugo tidak berubah, dia jadi pria yang dimabuk oleh cinta" Gumam suara hati Ciko.
Di lokasi syuting Fa ela juga sama, saat dia sedang di make up, dia tersenyum-senyum sendiri sambil melihat isi pesan dari Hugo.
"Pasti itu Hugo ya! " Bisik Maria.
"Dari mana kamu tahu? " Tanya Fa ela dengan suara pelan.
"Wajahmu itu sudah tertulis orang yang sedang bucin" Goda Maria.
"Apa kelihatan? " Tanya Fa ela.
"Jelas sekali! " Ucap Maria.
Maria lalu disuruh mendekat, untuk memberitahukan sesuatu padanya.
"Dia sudah melamar ku" Bisik Fa ela.
"Apa! " Seru Maria yang terkejut dengan lantang.
Karena teriakan Maria itu orang yang ada disekelilingnya melihat kearah mereka, Fa ela lalu menarik tangan Maria.
"Kamu mau memberitahu semua orang" Bisik Fa ela yang kesal.
"Maaf!, aku tidak sengaja" Ucap Maria dengan penasaran.
"Jadi kapan kalian menikah? " Tanya Maria.
"Aku belum menerima lamarannya, aku masih memikirkan karier ku" Ucap Fa ela.
"Dasar gadis bodoh!, kenapa tidak bilang saja iya?. Dan kamu bisa jadi nyonya penerus grup GJ yang terkaya, lalu kamu bisa pensiun jadi artis dan bersantai-santai sampai hari tua" Ucap Maria.
"Dasar gadis mata duwitan!, aku menyukai Hugo bukan karena uangnya dan kekuasaan grup GJ tapi benar-benar tulus mencintanya" Ucap Fa ela.
"Iya nyonya aku paham" Canda Maria.
Fa ela lalu mencubit tangan Maria yang suka mengodanya, dan mereka berdua tertawa dan bergurau di lokasi syuting.
Saat akan syuting Fa ela kaget karena model pria diganti orang lain, dan dia bertanya kepada Maria.
"Dimana Zico? " Tanya Fa ela.
"Zico beberapa hari yang lalu mengalami kecelakaan mobil di apartemennya" Jawab Maria.
"Kalau begitu setelah selesai syuting kita temui Zico" Ucap Fa ela.
"Baiklah" Ucap Maria.
Maria pun menutupi kejadian tentang kotak misterius yang dikirimkan dirumahnya, setelah selesai syuting Fa ela dan Maria pergi mengunjungi Zico di rumah sakit.
Ternyata tempat rumah sakit Zico dirawat adalah rumah sakit tempat Erik bekerja dan juga rumah sakit milik keluarga Elena.
Fa ela dan Maria berjalan masuk kedalam rumah sakit tersebut, sebelum masuk Fa ela menyamar sebagai gadis remaja, dia memakai sweater dengan tudung kepala dan masker yang menutupi wajahnya. Lalu Maria menelepon manager Zico, dan manager mengirimkan pesan kepada Maria.
"Bagaimana?, apa sudah tahu kamar Zico? " Tanya Fa ela.
"Managernya baru mengirim pesan" Jawab Maria.
"Kalau begitu, ayo kita kesana! " Ajak Fa ela.
Akhirnya mereka berdua berjalan kearah kamar Zico, saat mereka berdua mau ke kamar Zico. Fa ela berpapasan dengan Elena dan ayahnya yang sama-sama mau masuk kedalam lift.
