NovelToon NovelToon
Jejak Sang Killer

Jejak Sang Killer

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ari Wulandari

Ketika sebuah video mengerikan yang menampilkan mayat manusia yang disiksa dan dibunuh diunggah di internet, polisi tidak memiliki petunjuk apapun mengenai siapa sebenarnya sang pelaku. Mereka meminta bantuan Agam, seorang profiler jenius yang juga seorang profesor termuda di salah satu universitas terkemuka.
Agam menerima tantangan itu. Namun ia tidak menyangka bahwa kasus ini akan membawanya ke masa lalunya yang kelam. Adiknya, Fahmi, menghilang secara misterius beberapa tahun yang lalu, dan sampai detik ini Agam tidak pernah tahu bagaimana nasib adiknya itu.
Apakah ada kaitan antara pembunuh berdarah dingin yang mengunggah video-video maut itu dengan hilangnya Fahmi?
Demi bisa mengungkap segalanya, Agam harus berhadapan dengan kebenaran yang mengejutkan dan menakutkan, sebelum nyawanya sendiri menjadi taruhan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ari Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga Belas | Tracking

Tring! Tring!

Ponsel Agam kembali berbunyi di saat dirinya tengah fokus membahas kasus bersama Jasmine. Agam meraih ponselnya dari atas meja dan melihat ada sebuah papan notifikasi yang muncul.

{Nama Pengguna\ : [Bagaimana Cara Membunuh Manusia, Bagian Dua]}

Killer kembali muncul. Dia telah mengunggah sebuah postingan baru di sosial media. Dan melihat hal itu membuat Agam jadi mendadak punya firasat yang tak enak akan isi dari postingan Killer kali ini.

Jasmine menyadari ada sesuatu yang aneh dari wajah Agam setelah melihat ponselnya. “Well, kau menakutiku, Agam. Dari raut wajahmu mengatakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres, yang sedang terjadi. Ada apa lagi kali ini?”

Agam mengangkat wajahnya. “Killer … dia baru saja mengunggah sebuah postingan baru.”

Jasmine tersentak. “Apa?!”

“Seseorang dengan nama pengguna Killer ini … telah menggunggah postingan baru dengan judul ‘Bagaimana Membunuh Manusia, bagian dua’.” Agam memberikan penjelasan singkat pada Jasmine selagi ia membuka postingan tersebut. Dan sesuai dugaan, ada beberapa foto Cha Hyun Sik di dalam postingan yang diunggah oleh Killer.

Dan yang jadi pertanyaannya adalah, bagaimana dia bisa mendapatkan foto Cha Hyun Sik di tempat kejadian? Apakah si Killer lah pelakunya? Apakah dia yang melakukan tindakan penganiayaan dan penghilangan nyawa pada Cha Hyun Sik? Atau jangan-jangan pelakunya adalah seseorang yang cukup mereka kenal dan dia berada di lokasi bersama dengan Agam beserta yang lainnya? Ataukah pelakunya adalah salah satu dari petugas polisi yang bertugas saat itu?

Entahlah. Isi kepala Agam sekarang penuh dengan ribuan pertanyaan.

“Tapi … tidakkah kau berpikir bahwa ada sesuatu yang aneh di sini, Gam?” tanya Jasmine di saat Agam masih tenggelam dalam pemikirannya.

“Huh?” Respon Agam. Ia tidak begitu mendengar baik pertanyaan Jasmine barusan. Jadi, dia ingin agar Jasmine mengulang kembali pertanyaannya.

“Si Killer ini telah mengunggah beberapa video tentang penganiayaan terhadap kucing sebelumnya. Namun sekarang, dalam rentang waktu dua kali berturut-turut … tiba-tiba saja postingannya berubah dengan mengunggah video atau foto dari para korban yang memiliki riwayat pernah melakukan penganiayaan pada kucing.” Jelas Jasmine.

Agam merasa apa yang dikatakan Jasmine ada benarnya. Semua orang tahu bahwa saat ini yang menjadi perbincangan hangat di kalangan mereka adalah si Cat Killer, yang telah mengunggah foto-foto dan video penyiksaan terhadap kucing.

“Dugaan awal kita bahwa pelakunya hanya satu orang. Baik itu yang melakukan penyiksaan terhadap kucing, maupun tindak pembunuhan … kita berasumsi, itu semua dilakukan oleh orang yang sama. Akan tetapi, orang yang sama ini, tiba-tiba saja mengunggah foto-foto dari orang yang melakukan penyiksaan terhadap kucing itu sendiri. Bukankah itu aneh? Ada sesuatu yang tidak benar di sini.” Papar Jasmine.

Yah, lagi-lagi pemikiran dan perkataan Jasmine terasa benar dan masuk akal.

“Itu berarti, orang yang mengunggah foto-foto penyiksaan hewan yang kita sebut sebagai Cat Killer, bukanlah orang yang sama yang mengunggah foto-foto dari penyiksa kucing. Mereka adalah dua orang yang berbeda.” Agam menyimpulkan.

Jasmine mengangguk. “Aku setuju dengan pemikiran itu,” katanya.

Selain itu, jika memang benar bahwa pelaku yang melakukan tindakan penghilangan nyawa itu memiliki motivasi untuk membunuh orang-orang yang telah menyiksa kucing, maka dalam hal ini, ada kemungkinan besar bahwa si pelaku juga akan menargetkan para Cat Killer lainnya.

“Kita harus melacak keberadaan Cat Killer lainnya, dan menemukannya.” Usul Agam.

“Itu ide yang sangat bagus. Kita harus segera menemukan mereka sebelum si pelaku melancarkan aksinya kembali. Jika kita berhasil, mungkin kita bisa mencegah pembunuhan yang ketiga.”

***

Tim Investigasi Keamanan Siber akhirnya telah menemukan titik lokasi dari Cat Killer mengunggah postingannya. Hal tersebut tentu saja bisa berhasil berkat adanya beberapa laporan yang masuk dari keluhan warga masyarakat mengenai orang-orang yang tampak mencurigakan oleh mereka, sekaligus juga karena adanya tindak kecerobohan yang dilakukan oleh Cat Killer. Entah karena faktor terburu-buru atau kesombongan, hingga lupa menyamarkan alamat IP mereka.

Dan Agam adalah orang yang pertama kali mendapatkan pesan dari Tim Investigasi Keamanan Siber.

[Hasil pencarian : Postingan ini telah diunggah dari sebuah PC Kafe  yang bernama ‘PC Goblin’ di Universitas Sunkyunkwan]

“Tempatnya … dekat dari Universitas Sunkyunkwan?” Agam sedikit terkejut. Keberadaan Cat Killer ternyata cukup dekat dengannya. “Hmm … kebetulan aku juga ingin mengambil sesuatu dari lab. Sekalian saja aku memeriksa tempat itu.”

Agam segera mengenakan jaketnya berangkat menuju PC Goblin.

Beberapa saat kemudian, akhirnya Agam telah sampai. Ia kini telah berada di depan kafe PC Goblin, yang nampak ramai dengan beberapa mahasiswa dari Universitas Sunkyunkwan.

Untuk sesaat Agam merasa sedikit canggung. Ia agak ragu jika harus masuk ke dalam sana. Sebab rata-rata pengunjung dari kafe tersebut, hampir semuanya adalah para mahasiswa dari tempatnya mengajar. Bukankah akan sedikit aneh jika nanti dirinya akan berpapasan dengan salah satu anak muridnya?

Namun, karena ini adalah sesuatu yang mendesak dan ia harus segera menemukan sosok Cat Killer sebelum ditemukan oleh Killer, mau tidak mau Agam menghadapi rasa canggungnya dan menebalkan wajahnya, dengan masuk ke dalam kafe. Jaket yang ia kenakan pun dilepas, untuk mengurangi kecanggungannya.

Keadaan di dalam kafe tersebut  ternyata cukup luas dan dipenuhi oleh barisan komputer yang teratur rapi. Suasananya lumayan ramai, sebab sebagian besar dari mereka, ada yang datang untuk bermain game dengan beberapa kelompok kecilnya. Agam berdiri di samping konter meja resepsionis, yang mana pengelolanya ternyata masih cukup muda, dengan headset di kepala, memakai kemeja serta celana chinos. Ia tampak sibuk memantau layar keamanan dan sesekali memeriksa buku pendaftaran dari para pengunjung yang baru masuk.

Sepertinya tempatnya agak sedikit penuh, dan pengelolanya juga tampak sibuk. Agam memutuskan untuk menunggu sedikit lebih lama sampai suasana dalam kafe itu tidak terlalu ramai.

Sampai kemudian Agam menangkap sosok yang lumayan familiar di dalam kafe itu. Dari kejauhan Agam merasa bahwa ia mengenal orang tersebut. Dia sepertinya telah selesai menggunakan komputer di biliknya dan berjalan menuju meja resepsionis. Saat orang itu berada cukup dekat dan melihat ke arah Agam, ekspresi orang itu berubah jadi sangat terkejut.

“Huh? Pro … Profesor?! Apa yang Anda lakukan di sini?”

Agam sempat terdiam beberapa detik. Sebab mendadak bingung bahwa orang di hadapannya itu mengenalnya. Tapi Agam pernah mendengar suara itu. Dan setelah diingat-ingat, barulah Agam menyadari bahwa orang itu adalah Shin Hye Ra. Asisten pengajarnya di mata kuliah Psikologi Kriminal.

“Astaga, Nona Shin? Aku kira tadi siapa. Sudah agak lama juga kita tidak bertemu.” Ucap Agam.

“Ah, ya,” respon Shin Hye Ra sedikit kikuk. Penampilannya ternyata jauh beda dengan saat dirinya sebagai asisten pengajar di kampus. Shin Hye Ra memakai jaket hoddie kebesaran berwarna hitam dengan topi senada yang menutupi wajahnya.

“Benar-benar sebuah kebetulan. Aku tidak menduga bisa bertemu denganmu di sini, Nona Shin.”

Shin Hye Ra tersenyum. “Aku juga, Prof. Sangat mengejutkan melihat Anda mendatangi tempat seperti ini.”

Agam tertawa kecil, menampilkan sederet giginya yang berbaris rapi dan putih. “Ini adalah yang pertama kalinya. Jika bukan karena kasus yang harus aku tangani, aku mungkin takkan berada di sini.”

Seketika itu juga Agam menangkap perubahan wajah Shin Hye Ra yang cukup drastis. Dia nampak gelisah, dan wajahnya mendadak pucat.

“Ka … kasus? Kasus apa, Prof?” Tanya Shin Hye Ra yang tiba-tiba saja tergagap saat bicara.

Agam menduga bahwa Shin Hye Ra mungkin terkena sindrom hiperventilasi. Napasnya terdengar begitu cepat. “Apa kau baik-baik saja? Kau terlihat tidak sehat.”

Shin Hye Ra semakin gelagapan dan salah tingkah. “A … aku … aku baik-baik saja, Prof. Jangan khawatir.”

“Atau mungkin ada sesuatu yang mengganggumu belakangan ini?” Tanya Agam lagi,  cemas.

Bibir Shin Hye Ra terkatup rapat. Tapi gerak tubuhnya terlihat jelas sekali kalau ia sedang sangat gelisah. Ritme napasnya semakin cepat dari sebelumnya.

Agam baru saja ingin kembali mengucapkan sesuatu tapi pihak pengelola kafe tersebut tiba-tiba menginterupsi pembicaraan mereka berdua.

“Apa ada yang bisa saya bantu?” Tanyanya memandangi Agam dan juga Shin Hye Ra secara bergantian.

Agam sebenarnya masih ingin mempertanyakan keadaan Shin Hye Ra yang sedang tidak baik-baik saja. Tapi tugasnya sebagai profiler, menunggu. Jadinya ia mengurungkan niat untuk menanyai Shin Hye Ra lebih jauh, dan kembali fokus akan tujuannya datang ke kafe itu.

“Saya dari pihak kepolisian. Ada tanda-tanda bahwa seorang kriminal yang kami cari sedang berada di kafe ini. Bolehkah saya mengecek rekaman kamera CCTV? Saya butuh rekamannya dari jam sembilan lewat dua puluh pagi, hari ini.”

Sang pengelola terkejut mendengar ada seorang kriminal di tempat usahanya. “Ap … apa? Astaga … baiklah, tolong di tunggu sebentar.”

Selagi pihak pengelola mencari rekaman kamera CCTV nya dengan ekspresi bingung bercampur cemas, Shin Hye Ra ternyata masih berdiri menunggu di samping Agam, dengan tubuh gemetar.

“Ah, ini dia!” Seru pengelola, berhasil menemukan hasil rekaman CCTV nya, lalu memperlihatkannya pada Agam. “Saya baru buka jam sembilan. Jadi suasananya masih sepi. Tapi saat itu ada satu orang yang datang dan menggunakan komputer di sini.”

Agam membungkuk ke arah layar, memperhatikannya dengan seksama. Lalu iris mata coklatnya menangkap sebuah sosok yang cukup mengejutkannya.

Dia adalah ….

“Nona Shin?”

Napas Shin Hye Ra tercekat. “A … Aku bisa menjelaskannya ….”

Agam yang syok, tak percaya dengan yang dilihatnya, membeku di tempat, menatap ke arah Shin Hye Ra dengan penuh tanya.

‘Dia … Nona Shin … adalah seorang Cat Killer?’

Agam kehabisan kata. Tak tahu harus mengucapkan apa. Tapi Shin Hye Ra yang ketakutan, melangkah mundur menjauh dari Agam sambil berkata, “Aku tidak tahu apapun! Aku benar-benar tidak tahu!”

Shin Hye Ra berbalik dan berlari keluar dari dalam kafe Goblin PC. Shin Hye Ra melarikan diri.

Bergegas Agam segera mengejarnya. “Ya! Nona Shin! Berhenti!”

***

1
Kirana~
Sedikit koreksi.
Tidak boleh memegang mayat tanpa sarung tangan. Selain dapat merusak barang bukti dengan sidik jari, bisa juga tertular penyakit dari mayat.
haku gaming
reccomended bnget buat yang suka novel detektif dgn jln cerita yang beda!
love it!
haku gaming
kasian agam, kyk kena panik attack gitu gak sih?
Adam zaheer
dududu...lnjut bosq! jgn bkin penasaran sma klnjutan crtanya...
Adam zaheer
menyala professor Agam!
Adam zaheer
aku datang lagi! wah Makin seriously aja nich critanya...
haku gaming
wah jadi mkin gak sabar ma masa lalunya fahmi. cepetan lanjut thor!
haku gaming
jangan2 fahmi ini bkn sodaranya agam
haku gaming
next,next, next!
haku gaming
Rese' juga nih pak polnya./Speechless//Speechless/
Adam zaheer
seorang Agam dilawan 😂😂
Adam zaheer
Agam ma yeon woo pacaran ya?
Adam zaheer
kereen Thor! lanjut!
Adam zaheer
hahaha🤣🤣
Adam zaheer
yayyaya...ggogoo Agam!
Adam zaheer
lanjutkan Thor!
Adam zaheer
wah..kereen. ni authornya pernah jadi dokter forensik app gmn ya?
haku gaming
kali ini agak2 merinding disko bacanya. kereen! next...
haku gaming
ngeriii!! the redroom vibes
haku gaming
sy pun tak kuasa membayangkan /Puke//Sob/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!