NovelToon NovelToon
JANDA PERAWAN CEO

JANDA PERAWAN CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:28.8k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

Sungguh Yara tidak pernah menyangka jalan hidupnya akan seperti ini. Nikah kontrak dengan pria asing demi biaya operasi Adiknya.

Sementara itu Farrel masih mengutuk dirinya sendiri mengapa bisa jatuh cinta kepada Wanda. Gadis yang selama bertahun-tahun ini mengisi hari-harinya. Hanya karena Wanda adalah cinta pertamanya dan Farrel pernah berjanji untuk menikahi Wanda.

Dan di hari pernikahan Farrel dan Yara, kekasihnya Wanda kembali.

Apa yang akan terjadi? Apakah Farrel benar-benar kembali kepada kekasihnya? Atau kah Farrel tetap bersama Yara?

Ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 Janda CEO

"Apa? Nikah kontrak? Kalian nikah kontrak?" Anas tak percaya dengan pendengarannya.

"Yara, apa kami tidak salah dengar?" Diana tidak kalah kagetnya.

Akhirnya Farrel memberanikan diri menceritakan semuanya kepada Anas dan Diana. Yara juga memberikan alasan menerima pernikahan itu kepada orang tuanya. Anas dan Diana saling berpandangan.

"Farrel apakah kamu menyukai Yara?" tanya Anas.

"Maaf Om, saya tidak hanya menyukai tetapi juga mencintai Anak Om dan Tante," jawab Farrel.

Yara tersentak, matanya terbelalak. Rasanya Yara masih belum bisa percaya akan perasaan Farrel terhadapnya. Yara terlanjur sakit hati dengan kata-kata pedas yang keluar dari mulut Farrel.

"Kamu hanya pengantin pengganti, Ingat selama pernikahan wajah kamu akan ditutup. Setelah kita bercerai, tidak akan ada yang tahu kamu janda saya." Masih terngiang-ngiang di telinga Yara kalimat Farrel yang menyakitkan hatinya.

Dari situlah Yara masih tidak percaya dengan apa yang diucapkan Farrel. Yara tidak berharap lebih perasaan Farrel terhadapnya.

Diana masuk ke dalam rumah, tidak berapa lama Diana kembali membawa batu hitam yang berinisial 'Y'.

"Yara, boleh Bunda pinjam gelang yang ada dipergelangan tangan mu?" pinta Diana.

Yara melepaskan gelang yang selama ini selalu bersamanya dan ternyata gelang itu pemberian dari Farrel.

Diana mengambil gelang itu dan meletakkannya di atas batu hitam berinisial 'Y'. Setelah batu hitam dan gelang disatukan, keluarlah pantulan cahaya yang menampilkan bayangan ilusi berbentuk love ❤️ bertuliskan Farrel & Yara.

Farrel dan Yara saling menatap tidak percaya. Farrel semakin mengerti bahwa dia dan Yara ada ikatan khusus. Sedangkan Yara masih tidak mengerti.

"Yah, Bund. Kenapa nama Farrel dan Yara ada di situ?" mata Yara menyipit.

"Sayang, Ayah, Bunda, Arya, Dewi dan orang tuanya Farrel ingin kalian berdua bersatu," jawab Diana.

"Hmmm, Farrel mau Om, Tante." Farrel tersipu.

"Farrel sudah punya kekasih Yah, Bund," Yara menolak secara halus.

"Farrel, hati tidak bisa dipaksakan. Kamu harus lebih sabar." Anas menepuk pundak Farrel.

Keesokan harinya, Farrel dan Yara kembali ke kota mereka. Farrel mampir sebentar ke Hotel Metro yang ada di kota B.

"Yara, beristirahat lah dulu. Aku ada meeting sebentar. Ini kunci kamar. Aku akan menghubungimu. Tunggu aku ya." Farrel mengecup kening Yara.

"Farrel apa-apaan!"

"Kamu istriku." Farrel tersenyum melambaikan tangannya.

Yara tidak habis pikir dengan Farrel yang masih mengejarnya. Siapa sih yang tidak akan jatuh cinta dengan Farrel berwajah tampan, berkulit putih, berhidung mancung, tinggi, matanya yang membuat Yara suka. Tapi Yara sudah membuang jauh-jauh perasaannya.

"Permisi, ini ada titipan bunga dari Om yang ada di sana." Anak kecil perempuan memberikan buket bunga kepada Yara.

"Terima kasih Adik manis," ucap Yara.

"Yara, selamat ulang tahun." Naldo menghampiri Yara.

"Terima kasih bunganya," Yara mencium buket bunga yang ada di tangannya.

"Maaf Yara, ini bukan dari aku." Naldo merasa bersalah tidak memberikan sesuatu kepada Yara.

"Jadi ini dari siapa?" Yara mencari orang yang dimaksud anak kecil tadi.

Tiba-tiba saja, Yara mendengar seseorang memanggil-manggil namanya. Tanpa sadar Yara mengikuti suara itu. Yara sama sekali tidak memperdulikan Naldo yang sedari tadi terus memanggil namanya. Naldo menyadari perubahan pada diri Yara.

"Yara, Yara, sadar!" Naldo menarik tangan Yara.

Yara menepis tangan Naldo, Yara malah mempercepat langkahnya. Naldo penasaran mau kemana Yara. Naldo mengikuti Yara dari belakang. Yara terus berjalan menjauh dari hotel dan Yara berhenti. Pandangannya menatap ke arah depan jalan raya.

"Yara, kamu mau kemana?" Naldo terus berusaha menyadarkan Yara.

Yara marah menatap tajam ke arah Naldo. Yara mendorong tubuh Naldo sekuat tenaga. Naldo terjatuh.

"Yara, apa yang terjadi padamu? Yara sadar!" Naldo berdiri menahan langkah Yara.

Yara semakin marah, Yara kembali mendorong Naldo. Yara berjalan di tengah jalan raya. Bunyi klakson mobil dan motor saling bersahutan berteriak menyapa Yara yang terus saja melangkah dengan tatapannya yang kosong.

Tiba-tiba sebuah mobil melaju kencang ke arah Yara.

"Yaraaaaaaa!" Naldo berteriak.

"Awassssss!" Farrel menarik tangannya dan memasukkan Yara ke dalam pelukannya.

BEEP!

BEEP!

"Yara! Sadar! Kita di tengah jalan." Farrel melindungi Yara.

Yara berusaha melepaskan pelukan Farrel. Yara berontak. Matanya melotot hampir keluar dari bola matanya. Yara hampir mengamuk dalam pelukan Farrel.

Di tengah riuhnya bunyi kendaraan dan teriakan orang-orang di jalan. Farrel mencium bibir mungil Yara. Yara semakin berontak memukul dada bidang Farrel dan berusaha mendorongnya. Farrel semakin memperdalam ciumannya. Yara mulai bisa dikendalikan emosinya. Farrel menyadari Yara sudah menjadi dirinya sendiri.

Farrel melepaskan pagutan bibirnya. Dengan nafas yang tidak beraturan Farrel menatap mata Yara. "Yara."

BEEP!

BEEP!

"Farrel kita ada di tengah jalan," Yara menyembunyikan wajahnya dalam pelukan Farrel.

Farrel dan Yara berlari ke pinggir jalan. Farrel dengan penuh kemarahan kembali menatap ke arah Yara.

"Yara, ini sudah kedua kalinya! Apa kamu sudah bosan hidup! Apa kamu ingin mengakhiri hidup!" bentak Farrel.

"Bunuh diri? Aku?" Yara dalam kebingungan.

"Yara. Kamu baik-baik saja?" Naldo memeluk Yara.

"Hei, apa-apaan kamu Naldo." Farrel melepaskan pelukan Naldo.

"Naldo, apa yang terjadi?" tanya Yara.

"Apa kamu masih ingat ada yang memberikan buket bunga kepadamu?" tanya Naldo.

Yara mengangguk.

"Setelah kamu mencium aroma bunganya, kamu berubah. Kamu penuh amarah. Dan entah apa yang membuatmu berjalan di tengah jalan raya. Maaf Yara, aku sudah berusaha menghentikan langkah mu. Tapi ...."

"Siapa yang memberikan mu bunga?" kali ini Farrel yang bertanya.

"Anak kecil perempuan. Dia bilang ada titipan bunga dari Om yang di sana. Aku mengira itu Naldo." Jawab Yara.

"Naldo, apa kamu melihat orang yang memberi Yara bunga?" tatap Farrel.

"Tidak. Yara kembalilah bersamaku. Aku mengkhawatirkan keselamatan mu." Naldo meraih jemari Yara.

"Yara pulang bersamaku." Farrel menepis tangan Naldo.

"Aku pulang sendiri." Yara meninggalkan mereka berdua.

"Yara." Farrel menyusul Yara.

Mereka tiba di depan Hotel Metro. Ada beberapa orang berdiri di depan mobil Farrel menunggu.

"Permisi Bos. CEO Naldo sejak tadi menunggu Anda," kata orang berjas hitam.

"Tunggu, apa dia CEO Fathian?"

"Iya Pak Naldo. Beliau Bos Farrel Fathian, CEO dari Javed Company."

"Dia, CEO?" Yara masih tidak percaya.

"Bu Yara, selamat datang di Hotel kami." Mereka semua menunduk ke arah Yara.

"Pak Naldo, apa meeting kita lanjutkan?" tanya Farrel.

"Hmmm, iya." Naldo mengikuti Farrel masuk ke dalam ruang meeting. Yara ternyata kamu Janda perawan seorang CEO, batin Naldo.

"Bu Yara, kami sudah menyiapkan beberapa hidangan untuk Ibu. Silakan ikuti kami." Orang berjas hitam mempersilakan Yara mengikuti mereka.

Yara mengangguk dan mengikuti arahan mereka. Di halaman depan Hotel tak sengaja Yara melihat Dokter Ozil.

"Dokter Ozil." Panggil Yara.

"Yara, kamu di sini?" Dokter Ozil menghampiri Yara.

"Dokter mau kemana?"

"Mau pulang ke kota. Mau ikut?" ajak Dokter Ozil.

"Bolehkah?" mata Yara berbinar.

"Apa yang tidak buat kamu," jawab Dokter Ozil.

Yara menghampiri orang berjas hitam. Kemudian Yara masuk ke dalam Dokter Ozil, mereka meninggalkan Hotel Metro menuju kota A.

Orang berjas hitam mengirimkan pesan kepada Farrel.

"Naldo, meeting kita akhiri. Aku akan mengejar janda ku."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Queen
ditunggu cerita barunya 💪
Yenny Een: Makasih atas dukungannya 🙏
total 1 replies
Queen
harta membuat buta mata hati
Queen
wkwkwkwkwkwk
Yenny Een
Mampir juga di karya saya yang lain 🙏 :

1. Cintaku Karena Kentut.
2. KESAKITANKU.
3. Gadis Pilihan.
4. KEMBARAN GHAIB.
5. Halu World.
6. RAPUH.

Terima kasih 🙏
Queen
kali ini Yara menggunakan kekuatan barunya. hajarrrrrrr 💪
Queen
😱
Queen
Ada si Budi 🤣
Queen
mertua bejat
Anita Jenius
Lanjut baca sini dulu.
Yenny Een: Mksh 🙏
total 1 replies
Queen
tuh kan Naldo 😁
Queen
🤣🤣🤣😅
Queen
wkwkwkwkwk
Queen
kok bisa?
Anai
🤪
Fang
ohhh 🤣
Fang
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Fang
Wawwww mantap
Queen
jgn² Naldo korbannya?
Queen
🤣
Delfi
/Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!