NovelToon NovelToon
Di Nodai Pria Autis

Di Nodai Pria Autis

Status: tamat
Genre:Tamat / Hamil di luar nikah / Keluarga
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Yulianti Oktana

Tak ada firasat apapun pada perempuan bernama Fina Nurlita, seorang perawat yang baru lulus dari kampusnya ketika seorang utusan dari keluarga konglomerat memintanya bekerja menjaga sang anak yang menderita autis.
Ia mengira jika anak itu masih kecil ternyata seorang pemuda tampan berbadan kekar yang suka sekali membawa boneka Tayo dan Doraemon.
Susahnya mencari pekerjaan untuk orang yang baru lulus kuliah membuat Fina menerima tawaran itu.
"Ini anak kami bernama Willian. Saya harap kamu bisa menjaga dan merawatnya dengan baik! Willy tidak rewel hanya perlu ditemani ngobrol saja.Tenang walaupun badan Willy besar dan kekar, perilakunya seperti anak kecil. Jadi kamu tidak perlu khawatir" ucap Else sang ibu Willian.
Hari-harinya diawal bekerja berjalan dengan lancar, hingga malam durjana hadir kala William dengan gagahnya merangsek dengan jiwa penuh nafsu birahi yang membara pada Fina walau gadis itu meronta dan memohon tetapi Willian tidak memperdulikannya. Ia pun pergi dari rumah itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Asisten Pribadi

"Selamat bergabung dalam perusahaan kami, nona Lidya Sarasvati. Semoga anda betah bekerja disini" William langsung berjabat tangan dengan Lidya sang aspri barunya.

"Terimakasih karena perusahaan anda sudah berkenan menerima saya" ucap Lidya.

"Karena kamu berbakat" ucap William.

Lidya hanya tersenyum saja.

Umurnya masih dua puluh lima tahun, berwajah khas perpaduan Asia dan Eropa.

Pandangan William seketika tertuju pada leher dan jari manis Lidya.

"Kenapa leher dan tangannya di lilit banyak sekali benang merah? Sungguh sangat aneh" ucapnya dalam hati, tetapi William segera menepiskan pikiran jeleknya.

"Pak, maaf, apa saya boleh meminta sesuatu?" tanya Lidya.

Seketika kerutan di kening William terbentuk.

"Ya, kamu meminta apa?" tanya William.

"Apakah saya boleh meminta ruangan khusus bekerja? Tak apa kecil, yang penting punya ruangan saja. Hmmm, begini, saya ingin lebih konsentrasi dalam bekerja" jawab Lidya.

William tampak menimang-nimang permintaan aspri barunya, tetapi demi kenyamanan Lidya, William menyetujui permintaannya.

"Baiklah jika begitu. Saya akan mempersiapkan ruangan untukmu. Tetapi sekarang karena belum ada, sementara kamu saya tempatkan di tempat biasa saja. Silahkan pelajari tugas kamu, dan persiapkan apa saja agenda saya hari ini" perintah William.

Lidya mengangguk patuh, kemudian ia langsung pergi dari ruangan William.

Lidya sempat berhenti ketika dirinya sudah keluar dari ruangan itu.

"Ayah, ia sangat mirip denganmu" ucapnya dengan senyum smirk nya.

Di dalam ruangan kerjanya, William merasa ada yang janggal pada diri Lidya. Ia merasa bahwa gadis itu mempunyai aura yang buas, tetapi tersembunyi dibalik wajah pendiamnya.

"Akh, aku berpikir terlalu jauh" gumamnya.

 Sementara di televisi yang kini sedang Chandra dan Else tonton, memperlihatkan berita pembunuhan seorang taipan yang misterius. Sekujur tubuhnya di lilit oleh benang merah, badannya membiru serta mulutnya di jahit rapih dengan benang merah.

"Dady kenal dengan pria itu?" tanya Else.

"Siapa yang tidak mengenal Mr Cheng Luang. Semua jajaran pengusaha juga tahu siapa dia sebenarnya. Desas-desus mengatakan bahwa ia gemar sekali berjudi dan bermain wanita dan jangan lupakan musuhnya dimana-mana" ucap Chandra.

"Mungkin musuhnya yang membunuhnya?" tanya Else.

"Entahlah mi. Bisa jadi begitu" balas Chandra.

Sore harinya William telah selesai dengan segudang pekerjaannya..Ia melihat Lidya sedang berjalan kaki.

Tittt!!! Suara klakson menghentikan langkahnya.

"Lidya, kemana kendaraanmu?" tanya William.

"Oh, mobil saya sedang berada di bengkel pak! Saya sudah memesan taksi online" jawab Lidya sopan.

"Bagaimana kalau saya suruh supir kantor mengantarmu?" usul William.

"Tidak perlu pak, terimakasih tawarannya. Itu taksinya sudah datang. Saya permisi" Lidya segera berlalu.

"Vila Jasmin, pak" ucap Lidya pada supir taksi itu.

"Baiklah, nona" jawab supir itu.

William sudah berada di dalam apartemennya. Chandra dan Else sudah pulang ke Jakarta tadi pagi. Kini tinggal Ia dan Fina berdua, karena Aliyya tidak mau ikut. Bocah itu lebih suka tidur di rumah eyang nya, Andi dan Siti.

"Sayang, kapan kamu siap untuk aku perkenalkan pada seluruh karyawanku? Mereka harus tahu bahwa kau adalah nyonya William" ucap William sembari meminum kopi kapal fire yang di buatkan oleh Fina.

"Nanti saja ya, Will. Biar saja seperti ini dahulu" ucap Fina.

Entah kenapa, dalam hatinya ada rasa keberatan jika karyawan William tahu statusnya. Semacam ada ketakutan tersendiri untuknya.

"Oke, baiklah jika begitu. Aku tidak mau memaksamu baby" ucap William.

"Aku sudah punya asisten pribadiku, sayang" ucap William.

"Pria atau wanita?" tanya Fina menyelidik.

Dalam Film yang sering Fina tonton, banyak sekali adegan perselingkuhan antara bos dan asisten pribadinya. Fina takut itu, dan oh no, ia tidak sudi William membagi hati dengan wanita manapun.

"Wanita" jawab William yang langsung mendapat delikan maut dari sang ibu negara.

"Will" ucap Fina dengan wajah ngeri.

"Iya, sayang" jawab William sudah tidak enak.

"Awas jika kau genit, aku akan cincang burungmu" ucap Fina sembari meraba gundukan kenyal di selah paha William.

William langsung bergidik ngeri.

"Auchhh, ngeri sekali kamu" ucap William sembari meringis.

"Aku hanya mempertahankan suamiku dan rumah tangga ini. Awas jika macam-macam" ancam Fina.

"Baiklah paduka. Hamba akan selalu menjaga hati istri hamba tercinta, karena hamba takut masa depan hamba di cincang" balas William.

Fina hanya tersenyum mendengar ucapan William.

"Aku mau masak dulu, kita belum makan malam kan" Fina berkata sembari berjalan menuju dapur.

"Aku mandi dulu" William pun berjalan menuju kamar mandi.

Sementara di Jakarta, Mila telah menemukan rumah Chandra. Ia berniat akan menanyakan keadaan putrinya, ia yakin bahwa Fina masih berada dalam keluarga itu.

"Anda?" Else mengenali wajah itu.

Wajah seorang ibu yang sudah sangat sering menyakiti hati putrinya.

"Maaf sebelumnya.saya menggangu. Apa tuan dan nyonya tahu keberadaan Fina, anak saya? Empat tahun lalu, Fina hamil karena di perko$a oleh anak kalian. Dimana Fina, tolong katakan?" kini Mila sudah menangis.

"Fina sudah menikah dengan anak saya!" ucap Chandra.

"Menikah? Bukannya anak tuan seorang pria...." Mila tak mampu melanjutkan bicaranya.

"Autis? Benar itu. Tetapi anak saya sudah normal" ucap Chandra.

"Dimana Fina sekarang, tuan? Saya merindukannya. Saya telah banyak melukai hatinya" Mila menangis tergugu.

Kemudian Else menghubungi Fina.

"Hallo, mi!" sapa Fina dari seberang telepon.

"Hallo, Fin, ada seseorang yang ingin bicara" ucap Else.

"Siapa itu?" tanya Fina.

Else langsung menyerahkan ponselnya kepada Mila.

Seketika bibir Mila kelu. Seakan ada lem yang mengolesi mulutnya.

"Hallo" sapa Fina.

"Fina!" hanya itu yang keluar dari mulut Mila. Air matanya lah yang terlebih dahulu menetes.

"Ibu?" lirih Fina.

"Hikhikhik... Fina ini ibu nak! Bagaimana kabarmu, sayang? Ibu merindukanmu. Maaf karena ibu baru menghubungimu sekarang" Mila luruh dalam tangisannya.

Chandra dan Else, hanya diam menatap iba pada perempuan yang sudah menjadi besannya itu.

"Aku baik!" hanya kata itu yang Fina jawab. Ia tak pandai menyembunyikan pilunya hati pada Mila.

"Kamu dimana sekarang, nak? Maafkan ibu nak. Ibu terlalu banyak dosa padamu. Nak ibu ingin bertemu" pinta Mila.

"Sudahlah buk. Tidak ada gunanya menangis. Toh semua itu sudah terjadi. Aku sudah memaafkan ibu. Sekarang aku tinggal di Surabaya bersama Suamiku. Nanti jika aku ke Jakarta, aku akan menemui mu" ucap Fina.

"Baiklah kalau begitu, ibu tunggu ya nak" ucap Mila.

"Ibu jaga kesehatan disana. Aku harap ibu sudah meninggalkan pekerjaan itu" pinta Fina.

Mila langsung terdiam..Ia tak mampu menjawab keinginan sang anak, karena sampai sekarang pun ia masih menjadi wanita penjajak tubuh.

"Aku akan memberikan ibu uang, tapi Fina mohon tinggalkan pekerjaan itu" ucap Fina sekali lagi.

"Baiklah nak" jawab Mila.

Rasa rindu kini terluap sudah, kala dirinya bisa mendengar suara sang putri. Kemudian Mila menyerahkan ponsel itu kepada Else.

"Terimakasih nyonya atas kebaikannya. Ini ponselnya. Dan saya permisi!" Mila hendak pergi, namun Else mencegahnya.

"Ibu tinggal dimana?" tanya Else.

"Saya tinggal di kontrakan nyonya" jawab Mila.

"Bermalam lah disini. Besok kita akan mencari rumah yang layak untuk ibu. Jangan panggil kami tuan ataupun nyonya, karena kita adalah besan" ucap Else.

"Tidak usah merepotkan bu. Saya sudah bisa berbicara dengan Fina saja sudah cukup membuat saya bahagia" balas Mila.

"Tidak usah sungkan dengan kami. Ayo silahkan masuk" ajak Chandra.

Mila pun masuk. Dan sangat terperangah kala melihat isi rumah Else.

"Beruntungnya kamu nak, dapat jodoh yang bisa mengangkat derajat kamu. Ibu malu denganmu. Kamu memang sudah sepantasnya bahagia" ucap Mila dalam hati.

1
Arkrishna Rangga Vramudya
/Drool/
my heart
Thor kapan kisah Aliyah dan Marvel meluncur?
Elma Hilma
bagus thor
Gusmeiniar decy
Luar biasa
Arkrishna Rangga Vramudya
/Smile/
Arkrishna Rangga Vramudya
/Puke/
kagome
Luar biasa
kagome
syok lo aq thor
delapan
ya ampun 🤭
.....
thor kabarin ya novel nya Aliya Dan marvel kalau udah jadi
Trisna
kok makin lama ngeri ya
Riyati Kasno
langsung pecat aja
Riyati Kasno
kenapa jadiautis lagi...kasian kan istrinya
Riyati Kasno
ikutan mewek nih thot ..
missyy
Luar biasa
Yumma Maliha
Lumayan
Restiani Restiani
thor kabarin ya kalau udah jadi novel nya aliyah dan marvel
Yulianti Oktana: siap kak...
total 1 replies
Arkrishna Rangga Vramudya
/Smile/
arzetti azra
Luar biasa
breks nets
bikin meleleh kmu Thor huhu
breks nets
untung orang tua willi baik ya Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!