Tak kusangka, Buah dari Penolakanku atas perjodohan yang di buat orang tuaku membuat hidupku berantakan.
Bella Sadikah namaku, Aku rela meninggalkan rumah kedua orangtuaku untuk menikah dengan kekasihku yang bernama Anton. layaknya di sinetron hubungan kami tak mendapat restu dari kedua orang tuaku yang menganggap kekasihku hanya sebagai benalu karena tidak sepadan denganku.
Tak ku sangka hubungan kami yang awalnya bahagia harus ternodai karena hadirnya orang ketiga di hubungan kami. jika biasanya istrilah "Ipar adalah maut itu nyata" kali ini tidak berlaku di rumah tanggaku! nyatanya orang ketiga dalam hidup kami adalah Mertuaku sendiri.
Bisakah aku menjalani kehidupan ku setelah ini? Ikuti kisah ku!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queenindri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai ketar ketir
...🔥🔥🔥🔥🔥...
Di dalam kamar mandi, ku siram kepalaku dengan air dingin beberapa kali agar pusing di kepalaku mereda.lelah badan di tambah lelah pikiranku hari ini, lengkap sudah penderitaanku!
Melihatku masuk ke dalam kamar mandi, Tiba-tiba saja Anton berjalan mendekat ke arah Ibu, ia memeluk ibu tirinya dengan sangat mesra.
Grep
"Eh ton, kamu bikin kaget saja!"Ucap ibu sembari celingak-celinguk memastikan jika keadaan aman dari jangkauan ku."Ton sepertinya Bella curiga sama aku tadi!"Ucap Ibu setelah berbalik memeluk Anton.
"Masak iya? Memangnya dia bicara apa sama kamu?"Ucap Anton sembari menggesekkan senjatanya pada perut ibu, hingga ibu Dona menggigit bibirnya seperti biasa.
"Ih kamu nakal banget sih ton!"Goda ibu Dona sembari memukul lengan Anton dengan pelan. "Dia barusan bertanya padaku, apakah aku tadi membawa seseorang ke dalam kamarku? Aku bilang saja tidak! Sepertinya dia sudah mulai curiga."Ucap Ibu Dona.
"Benarkah? Lalu kita harus apa agar Bella tidak mencurigai kita?"Ucap Anton masih dengan posisi yang sama seperti tadi.
"Mendingan kamu lepasin dulu pelukanmu ton, aku tidak mau jika Dona semakin curiga pada kita!" Ucap ibu Dona.
"Baiklah" lalu Anton duduk di kursi yang tadi sudah di siapkan Ibu Dona untuknya. Ini memang terlihat lucu. Mas Anton dudu di tengah-tengah antara aku dan ibu apapun kegiatannya, makan, ngobrol bahkan jalan-jalan sekalipun ibu Dona memintaku duduk di belakang dan dia menemani suamiku duduk di depan dengan alasan takut mabuk darat. aneh memang, masak ia tempat duduk bisa mempengaruhi seseorang jika mabuk kendaraan? Tapi aku lebih mengalah ketimbang ribut dengan ibu mertuaku. Walau terkadang sikapnya sangatlah tidak wajar bagiku selama ini.
Sesekali Mas Anton meremas bokong Ibu tirinya dengan gemas, Bu Dona tak pernah sekalipun menolak. Malah ia selalu suka jika Anton bersikap manja padanya jika tidak ada Bella!.
Clek
Pintu kamar mandi terbuka hingga munculah Bella dengan wajah yang terlihat segar dan rambut yang basah.
Deg
Anton di buat terpesona dengan wajah cantik dan tubuh berisi milik Bella yang nampak menantang di matanya. Bahkan senjatanya yang tadi ia gesekan di bokong Ibu Dona saja tidak begitu bereaksi, kini malah terlihat menantang kala memandang tubuh istrinya sendiri. Memang hanya Bella yang bisa membuat Anton salah tingkah dan berkunjung minta di tuntaskan tanpa tau waktu. Sementara dengan Ibu Dona, Anton tak seberapa suka karena pada dasarnya Anton memang tidak mencintai Dona, hanya saja godaan Dona dan keahlian Dona menyentuh tubuhnya membuat Anton tidak bisa menolak kenikmatan yang di tawarkan oleh Dona. Ibarat kucing di kasih ikan, tentu saja Anton doyan🤣.
Ehem
Ibu Dona berdehem keras kala cemburu melihat Anton menatap Bella begitu dalam. Bella menoleh ke arah mertuanya dengan tatapan merenggut heran, tidak mau ambil pusing Bella berjalan ke arah kursi makan dan tiba-tiba saja menggeser tubuh Dona untuk duduk di pangkuan sang suami.
Deg
Dona melotot tajam melihat tingkah Bella yang mulai berani bermesraan di depan matanya. Namun karena tidak mau membuat Bella semakin curiga Dona memilih mengalihkan tatapan matanya ke arah meja makan yang terdapat beberapa makanan. Ia memilih menarik kursi untuk segera duduk dan dengan sedikit kasar ia menata makanan di atas piring untuk ia berikan ke pada Anton.
Grep
Tiba-tiba saja Piring yang di sodorkan oleh Dona di cegat olah Bella dengan senyum mengejek ke arah Ibu Dona. "Tidak usah Bu, Maaf mulai hari ini aku sendiri yang akan melayani suamimu. Jadi ibu tidak perlu repot lagi menyiapkan apapun kebutuhan suamiku lagi!" Ucap Bella dengan Tegas.
Dona mengeram tertahan. tangannya yang sebelah, yang ada di atas pahanya ia kepalkan erat. Sungguh hatinya amat tersinggung dan cemburu ke pada sikap menantu yang tidak di inginkannya itu."Sial, rupanya Bella sudah berani melarang ku! tidak bisa di biarkan, pokoknya aku harus bisa membuat Bella sibuk dan tidak betah berada di rumah ini!"Batin Ibu Dona kesal.
Ibu Dona lalu menarik kembali piring yang berisi makanan itu untuk di makanya sendiri. Ia berusaha bersikap sebisa mungkin untuk tenang tapi rasa cemburunya membuatnya beberapa kali melirik ke arah Bella yang sudah mulai menyiapkan makanan ke arah mulut Anton dengan lahap."Anton juga seperti laki-laki gampangan, baru begitu saja sudah klepek-klepek sama Dona? Cantik dan seksinya juga aku, apalagi aku pinter goyang di atas ranjang! pasti Dina tidak bisa membiasakan Anton makanya dia lebih suka goyang tiap saat sama aku!" Batin Dona Menggerutu kesal.
"Makan Bu jangan melamun saja!"Ucapku sembari tersenyum miring.
"Eh enggak ko bell, ibu tidak melamun! Ibu hanya sedang memikirkan sesuatu saja!"Ucap Ibu Dona beralasan.
Entah kenapa aku jadi sedikit curiga dengan sikap Ibu Dona yang nampak selalu melamun akhir-akhir ini. "Apa ibu menyembunyikan sesuatu dariku? Pokoknya aku harus menjadi Informasi setelah ini!"Batinku bertekat kuat.
Setelah makan malam usai. Aku memutuskan untuk masuk kamar lebih dulu, meninggalkan ibu Dona dan juga mas Anton berduaan dengan sengaja. Pintu kamarku tidak ku tutup dengan benar agak bisa membuat ku menatap ke arah luar dengan mudah. Namun sudah beberapa menit aku mengawasi pergerakan mereka, agaknya tidak ada yang mencurigakan dari sikap keduanya. Aku jadi ragu apakah yang aku lihat tadi benar? Lagi-lagi aku masih terpaku dengan penglihatan ku sewaktu mengintip kamar ibu tadi sore.
Ku geleng-geleng kan kepalaku agar tidak berfikir macam-macam lagi tentang ibu dan juga mas Anton. "Mana mungkin ibu mertuaku dan anaknya sendiri bermain api di belakangku?" Pikirku.
lalu dengan perlahan ku tutup rapat pintu kamarku. aku memutuskan berjalan dan mulai merebahkan tubuhku ke atas kasur demi menenangkan pikiranku.
ternyata mas Anton sadar jika aku mengawasi mereka melalui celah Pintu. Maka dari itu ia memberi kode pada ibu Dona untuk mencuci piring seperti biasa agar tidak membuatku semakin curiga. Ternyata keduanya sudah tau jika aku mencurigai gerak gerik mereka, Menag dasar licik. Sekalinya pendusta tetaplah pendusta.
POV Bella.
Ingat aku adalah manusia biasa. Aku memang dokter, aku memang cerdas dalam bidang pelajaran atau ilmu kesehatan karena aku berasal dari keluarga yang mampu hingga orang tuaku begitu gampang mencarikan ku referensi untuk belajar. Tapi aku juga manusia biasa yang kadang bodoh karena rasa cinta, selama ini aku sudah di tipu oleh suami dan ibu mertuaku. Tapi aku tidak tau kapan pastinya mereka melakukan itu di belakangku.
Dua bab aja cukup gak hari ini? mau nambah lagi 2 bab nanti sore? coba komen bagi yang mau.
piye to ki...