Decit Ranjang Mertuaku

Decit Ranjang Mertuaku

Kemarahan Ayah dan Ibu

...🔥🔥🔥🔥🔥...

Malam itu pertengkaran hebat terjadi di rumahku.

Prang

Menggema suara piring yang jatuh akibat di banting oleh Tuan Bramantyo yang sedang emosi!! Tuan Bramantyo nampak sangat murka karena keputusan Putrinya yang menolak di jodohkan oleh putra dari sahabatnya!!. Nyonya Bramantyo tak kuasa menahan tangisnya sembari sibuk memeluk Sang Putri yang nampak sudah terduduk di atas lantai setelah mendapatkan pukulan dari Sang kepala keluarga.

Plak

"Dasar anak Kurang ajar,Anak durhaka. Beraninya kau membantah Ucapan kedua orang tuamu!"Hardik Tuan Bramantyo, Ayah dari Bella."Ahh" Tiba-tiba saja Tuan Bramantyo mendesah sembari memegangi dada kirinya!! Wajahnya memerah menahan sakit dan juga amarah yang berkecamuk menjadi satu di rongga dadanya saat ini.

"Ayah."Pekik Bella dan juga nyonya Bramantyo selaku istrinya. Mereka berdua bersama menghambur menghampiri tuan Bramantyo yang nampak sudah terjatuh terduduk di lantai dengan sesekali meringis menahan sakit di area dadanya. Terlihat jelas jika wajahnya pias, tangannya terus meremas dada kirinya hingga buliran-buliran keringat nampak membasahi keningnya saat ini.

"Jangan sentuh aku!" Bentak Tuan Bramantyo kala sang putri Bella menyentuh tangannya. awalnya Bella bermaksud membantunya untuk berdiri!! namun Bella terhempas ke lantai dan terhenyak kala mendapati baru pertama kali ini ayahnya bersikap kasar kepada dirinya.

"Anakku bella" Ucap Nyonya Bramantyo yang kaget melihat bagaimana kasarnya sang suami kala menghempaskan pegangan tangan sang putri dari lengannya. Buru-buru Sang ibu ingin menggapai sang putri, namun pergerakannya di halangi oleh cekalan sang suami yang nampak murka dengan perbuatan putri aemata wayang mereka."Berhenti Bu, selangkah saja kau berani menolongnya maka aku tidak akan memaafkanmu!" Ucap Tuan Bramantyo dengan suara yang cukup meninggi.

Seketika aura seluruh ruangan itu nampak dingin mencekam, tak ada suara lagi antara Kentingan manusia yang nampak muram akibat penolakan sang putri.

"Kau dasar anak sialan. Pergi kau dari rumah ini, aku tidak Sudi memiliki Putri kurang ajar seperti dirimu. Enyah dan jangan berani-beraninya kau kembali kesini sebelum kau merenungi kesalahanmu!" Ucap Tuan Bramantyo sembari berdiri dari duduknya, tentunya dengan bantuan sang istri yang setia ada di sampingnya.

Nyonya Bramantyo nampak menatap sang putri penuh kecewa, ia tidak menyangka jika sang putri tega mengkhianati kepercayaan dengan sang suami yang selama ini begitu mencintainya sejak masih kecil.

"Bu ibu, maafkan Bella Bu!" Ucap Bella dengan tangis yang tersedu-sedu!!. Sumpah demi apapun, Bella tidak menyangka jika kedua orang tuanya akan se murka ini! Awalnya ia hanya ingin menolak perjodohan yang sudah di rencanakan orang tuanya karena dia sudah memiliki kekasih dan berencana membawanya untuk berkenalan dengan kedua orang tuanya. Tak di sangka nyatanya perbuatanya itu membuat kehidupan keluarganya seperti jungkir balik 180 derajat.

Ya hanya Ucapan terakhir kali dari sang ibu yang Bella ingat sebelum Bella pergi meninggalkan rumah. "Pergilah jika itu keinginanmu, jika suatu saat kau menyesal. Ibu harap saat itu ibu masih ada di sisimu!!."Ucap Sang ibu sesaat sebelum masuk ke dalam kamarnya membawa serta tubuh sang ayah yang nampak lemah.

Brak

Pintu itu tertutup dengan sangat kasar membuat Bella terperanjat kaget!!! Setelah pengusiran yang di alami Bella, membuatnya keluar rumah hanya berbekal beberapa helai baju beserta ijazah terakhirnya sebagai seorang dokter!!!. Berbekal ilmu kedokteran yang ia miliki, ia bertekad untuk mencari kerja guna membuktikan kepada kedua orang tuanya bahwa dirinya bisa bangkit kembali setelah penolakan kedua orang tuanya ke pada sang kekasih yang di anggap tak sepadan dengannya saat ini.

Di tengah rintikan hujan Bella menyeret koper dan tas jinjingnya ke arah jalanan. Entah kemana Bella juga bingung, yang jelas ia harus mencari tempat berteduh untuk malam ini. Tiba-tiba saja terlihat sorot lampu yang berasal dari sebuah mobil, yang tidak sengaja menyoroti wajah Bella hingga membuatnya harus menutup wajahnya menggunakan tangan.

Tin Tin

Bunyi klakson mobil sesaat setelah menepi di depan Bella. Agaknya Bella merasa mengenali mobil itu seperti milik kekasihnya yang awalnya pamit untuk pulang kampung. Namun pada kenyataannya mereka harus membatalkan niat awalnya yang akan bersama-sama mengatakan pengakuan jujur ke pada orang tua bela jika mereka saling mencintai dan ingin segera menikah!! tiba-tiba saja 4 hari yang lalu sang kekasih mengabari jika sang ayah tengah sakit dan di rawat di rumah sakit beberapa hari yang lalu, hingga membuat Bella membenarkan diri untuk mengatakan kenyataan itu sendiri tadi. Ya apa mau di kata, nyatanya saat ini kedua orang tua Bella sudah mengusir Bella dari rumah karena tidak setuju dengan keputusan sang putri.

Anton membuka pintu mobilnya dan berlari ke arah sang kekasih yang saat ini termenung dengan menutupi wajahnya!! "Bella apa yang kamu lakukan malam-malam begini?" Ucap Anton dengan nada selembut mungkin. Keduanya seakan larut dalam dinginnya air hujan. Sama-sama basah kuyup Bibir bella bergetar seakan menyalurkan rasa sakitnya.

"Aku di usir mas!"Ucap Bella dengan tangis yang pecah. Ia memeluk tubuh Anton yang nampak mematung di tempat. Tak kuasa menahan tangisnya, bela terus menyalurkan sesak di dadanya dengan memeluk erat sang kekasih yang masih nampak tercengang dengan pengakuan Bella.

"A__apa? sebenarnya apa maksudmu Bella?" Ucap Anton dengan terbata. Ia masih berharap apa yang ia dengar tadi adalah bualan Bella semata. Ia pikir mana mungkin orang tua Bella mengusir putrinya dari rumah! Apakah orang tua Bella sudah gila? Bella adalah satu-satunya ahli waris yang mereka punya, jadi sedikit tidak mungkin jika mereka tega mencoret bela dari Kartu keluarga Bramantyo.

Sedikit pengenalan Tokoh Anton yang notabene adalah karyawan biasa yang bekerja di perusahaan Bramantyo.Group.

Ia awalnya yang karyawan biasa tidak menyangka jika bisa mengenal Bella yang dulu satu kampus denganya walau beda jurusan. Bela mengambil jurusan kedokteran, sedangkan Bramantyo ekonomi. Cinta yang terhalang restu kedua orang tua Bella membuat mereka berpacaran secara sembunyi-sembunyi selama dua tahun belakangan ini.

"Mas mas Anton."Ucap Bella sembari menggoyangkan tubuh Anton yang nampak melamun.

"Eh iya bell, kenapa?"Jawab Anton yang baru saja sadar dari lamunannya. Ia nampak menatap sekilas bibir Bella yang sudah nampak membiru dan bergetar."Ya Tuhan sayang, bibirmu bergetar dan memburu, aku takut kamu hipotermia. lebih baik kita mencari tempat berteduh lebih dahulu atau aku akan antar kamu pulang ke rumahmu saja!" Ucap Anton memberi tawaran.

Bella menahan tangan Anton yang ingin beranjak dari hadapannya hingga membuat kekasihnya itu tertahan di tempatnya.

"Ada apa lagi bell?" Ucap Anton dengan geram. Bell sama sekali tidak mendengarkannya dan malah berdiam diri di sini.

Terpopuler

Comments

Kamiem sag

Kamiem sag

mampir

2024-04-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!