NovelToon NovelToon
Rahasia Tuan Buruk Rupa

Rahasia Tuan Buruk Rupa

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa
Popularitas:110.6k
Nilai: 5
Nama Author: PutrieRose

Dianella terpaksa harus menikah dengan pria buruk rupa yang berwajah menyeramkan. Juga terkenal misterius dan kasar. Pria itu tak pernah mau menunjukkan wajah aslinya, ia selalu menutupinya dengan rambutnya yang panjang.

Arsenio, pria yang memiliki banyak bekas luka bakar di wajahnya merasa tak pantas menikmati hidup. Ia selalu mengurung dirinya di sebuah ruangan. Tak mau melihat keindahan di luar. Hingga datanglah Dianella, gadis pemberani yang setiap hari membuat dirinya murka atas kelakuan-kelakuan konyolnya.

Akankah sosok Dianella mampu membuat Arsenio memperlihatkan wajah aslinya????

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PutrieRose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14 ANELL KESAL

"Ma, kenapa bicara seperti itu? Itu yang membuat papa pergi," ucap Derlin. Putra bungsunya itu menatap ibunya dengan tatapan kecewa. "Mama jangan selalu mengungkit-ungkit itu," jelasnya lagi.

Floren hanya terdiam, ia menatap kosong ke depan.

"Mama istirahat saja," ucap Derlin kemudian karna melihat ibunya malah diam saja.

Derlin menyelimuti ibunya dan ia beranjak keluar. Sedangkan perawat masih di dalam kamar menunggu Floren benar-benar terlelap.

Dia memilih menaiki tangga saja untuk menuju kamarnya yang berada di lantai dua yang juga terdapat kamar milik Marvel. Hanya kamar Arsen saja yang berada di lantai tiga sendirian.

"Kak Anell!" Bayangan wanita terlihat di tembok. Ada sosok wanita yang sedang menaiki tangga. Suara pijakannya tadi terdengar. "Kak Anell!!!" panggilnya kedua kali karna ia yakin itu kakak iparnya. Karena hanya Anell yang sering lewat tangga ini.

"Ada apa?"

Derlin langsung terkejut saat di belokan tangga ternyata Anell sedang berdiri menunggunya. Gadis muda itu menatapnya dengan cara yang tak biasa.

"Kak Anell habis darimana?" tanyanya kemudian.

"Tidak tahu. Gabut saja," jawabnya asal. Ia kemudian duduk di tangga dan bersender di tembok.

"Nyonya, Anda ternyata di sini. Kopernya saya taruh di depan kamar. Karna saya sedari tadi mengetok-ngetok pintu tidak ada yang membuka. Kata Nyonya jangan sembarangan masuk ke dalam kamar lagi sebelum ada yang membukakan. Jadinya saya—"

"Ya sudah, Cukup. Terimakasih. Kamu kembali kerja," potong Anell karna terlalu panjang mendengarkan pelayan itu menjelaskan.

"Baik, Nyonya."

"Koper? Memangnya kak Anell habis darimana?" tanyanya langsung karna penasaran.

"Oh itu. Besok aku dan Arsen akan bulan madu. Tadinya mau aku taruh di dalam mobil sekalian, tapi setelah dipikir-pikir besok saja lah. Tadi juga gak enak berpapasan dengan kalian yang baru pulang dari rumah sakit," ujarnya berbohong dan ia spontan saja menjawabnya.

"Bulan madu?"

Derlin langsung terdiam. Entah kenapa dadanya merasa sesak. Ia pun beranjak berdiri dan mengatakan akan istirahat.

Karna Derlin sudah masuk ke dalam kamar, Anell pun juga berjalan menuju kamarnya.

"Lho, dimana kopernya?" Saat di depan pintu kamarnya, ia tak mendapati kopernya berada seperti apa yang dikatakan pelayan tadi. "Masa hilang sih!" Ia pun memutuskan untuk masuk ke dalam kamar. Dan pemandangan yang tak pernah ia liat sebelumnya adalah Arsen sedang duduk di ranjang sembari membaca sebuah buku tebal di tangannya.

Menatap suaminya yang penampilannya sama setiap harinya membuatnya malas untuk melihatnya.

"Rambut panjang. Wajah gak keliatan. Mata tajam. Tapi hidungnya mancung."

Dari seluruh wajahnya yang keliatan hanya bagian hidung dan bibirnya saja. Ia sebenarnya suka dengan bentuk hidungnya yang besar tapi mancung.

"Kamu lihat koperku gak?" Ia langsung menunjuk ke belakangnya Anell dan gadis itu langsung berbalik badan.

"Ya Tuhan! Pakaianku!" Ia melihat pakaiannya berantakan. Yang mulanya di lipat kini sudah menjadi lembaran.

"Tadinya aku mau mengambil pakaian-pakaianku yang ada di koper itu. Tapi setelah aku buka, aku tak menemukan pakaianku sehelai pun," katanya.

"Dasar bodoh! Ini koperku yang mau aku bawa kabur!" teriaknya dalam hati.

"Aku kira itu koper untuk bulan madu. Tapi ternyata isinya hanya pakaianmu," ucapnya lagi.

Anell sangat kesal karna melihat pakaiannya jadi tidak rapi seperti ini. Dan yang lebih ia kesal kan adalah pakaian dalamnya yang juga diacak-acak.

"Seharusnya kamu ganti pakaian dalam mu. Itu ukuran anak kecil," ujar Arsen sembari menahan tawa saat melihat Anell memunguti pakaian dalamnya yang ia berantaki.

"Heyyyyy!!!!! Dasar pria kurang ajar!!!!! Kau telah menodai baju-bajuku. Apa kau tidak merasa bersalah? Hah???? Kurang ajar!!!!!" Dengan kesal ia melemparkan sandal hingga mengenai tangannya. Ia benar-benar emosi dengan tingkah Arsen yang semena-mena.

BRAKKKK!!!!

Anell lari dan masuk ke dalam ruangan melukisnya dan langsung menguncinya dari dalam. Ia bingung harus kemana, karna dia sudah muak sekali melihat wajah suaminya.

"Heyyy!!!!! Keluar!!!!!!" Terdengar teriakan Arsen tapi tak membuat Anell gentar. Ia bersikap bodo amat. Ia berjalan menuju kursi yang setiap malam menemani Arsen tidur.

"Menyebalkan!!!!!!!!" Ia menginjak-injakkan kakinya ke lantai dengan keras. Usahanya untuk kabur hari ini telah gagal. Lalu ia melihat pakaiannya di dalam koper malah diberantaki oleh Arsen tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Dia tahu sopan santun gak sih????? Kalau dia cari barang gak ketemu harusnya ditata lagi dong!!!! Kenapa dibiarin berantakan gitu??????" Anell masih ngedumel, ia benar-benar kesal hari ini.

BRRAAARKKKKKKKKK!

Suara pintu di buka dengan keras, sampai Anell terjingkat kaget.

DRAP!

DRAP!

DRAP!

"Dia bisa masuk?"

Suara langkah kaki seseorang terdengar. Anell malah ketakutan. Ia mencari-cari tempat persembunyian tapi tidak ketemu. Karna disitu hanya ada satu lemari yang penuh dengan barang-barang dan juga beberapa kain kanvas di papan yang sudah dilukis indah oleh Arsen.

Sosok Arsen tak berapa muncul. Seperti biasanya ia menatap tajam Anell. Walaupun matanya samar-samar tertutup oleh rambutnya, tapi Anell bisa melihat mata itu yang setajam pisau.

"Kaburrrrrrrrrrrrr" Anell langsung lari kencang sampai menyenggol tubuh Arsen. Dia sedari tadi berusaha mengumpulkan powernya dan langsung lari kencang keluar dari ruangan itu. Jangan salah, karna Anell dulu di sekolah pernah juara lomba lari antar kelas. Tubuhnya yang mungil ternyata memiliki bakat yang terpendam.

"Selamat selamat." Setibanya di ranjang, ia langsung berbaring dan menutupi tubuhnya dengan selimut.

Dia memang pemberani, tapi terkadang sama Arsen entah kenapa ia merasa takut.

"Hey!!!"

"Aaaaaaaaaaaaaa ....."

Kedua matanya langsung melotot melihat Arsen di dekatnya. Pria itu malah naik ke ranjang dan menyibak selimut yang dipakainya.

"Ampun. Ampun. Tuan ampun." Tangannya ia katupkan memohon ampun sampai ia gemetaran. Dia benar-benar ketakutan.

"Diam lah, bocah ingusan." Arsen memegangi ubun-ubunnya dan masih melayangkan tatapan menakutkan itu.

Karna ketakutan, Anell memilih memejamkan mata dengan berusaha menahan tangisnya karna merasa sangat takut.

"Dengarkan aku, gadis ingusan!!! Besok kalau ada orang yang datang menyuruh kamu untuk segera berangkat bulan madu. Kamu tolak saja. Jangan pergi kemana-mana besok!" Arsen memeringatinya.

"Cih. Siapa juga yang mau berangkat bulan madu."

"Hm, ba-baiklah," jawabnya sembari terbata.

"Dan aku peringkatkan padamu. Jangan coba-coba kabur dari sini. Kau yang sudah merusak semuanya. Kau lah yang menyebabkan mama sampai jatuh sakit begini. Kau harus membayarnya lebih dulu!!!!"

DEG.

DEG.

"Apa maksudmu? Memangnya aku berbuat apa kepada nyonya Floren?" tanyanya bingung.

"Gara-gara tanda tangan itu. Semuanya hancur. Kau harus tanggung jawab!!!"

"Heyyy!!!! Seharusnya kau berterimakasih padaku. Aku tanda tangan mewakili mu juga semuanya atas nama kamu. Semua kepemilikan juga atas nama kamu. Itu hanya tanda tangan serah kepemilikan. Kau memiliki banyak harta!" jelasnya apa yang Anell tahu dari Samantha.

"Aku tidak perlu itu semua!!!! Yang aku perlukan adalah keluarga ku harmonis!" tegasnya kemudian.

"Harmonis? Apa ia tak sadar bahwa dirinya tidak dianggap oleh ibu dan kakaknya sendiri????"

1
Nar Sih
ya kok udah end kak ,tetep semagatt dan di tunggu cerita cinta nya kia dan satya
SUNARTI SUNARTI
hadir thor
Symsnr_
Lumayan
Symsnr_
Buruk
Nar Sih
marahan kok lama sekali kia ,dri sd sampai kuliah ,jdi penasarn nih apa mslh mu dgn satya sampai mama anell pun marah
Ainisha_Shanti
Kia merajuk nya sampai kebesar
Tati st🍒🍒🍒
suami mesteriusmu itu yg tf
Tati st🍒🍒🍒
aku masing bingung,blm nemu titik terang
Tati st🍒🍒🍒
cinta
~v
Luar biasa
Ainisha_Shanti
Alahaiii Kia, kecil2 lagi dah gedik 😂😂😂
Nar Sih
lanjutt kakk
Ainisha_Shanti
cara yang bijak dalam membangunkan tuan nya
Nar Sih
ngak terasa udah gede aja ank nya anell ,dam semoga lontang bnr jdi jodoh nya darlin
Tati st🍒🍒🍒
ternyata benar bukan anak kandung
Tati st🍒🍒🍒
masih bingung
Nar Sih
pasangan yg romantis
Nar Sih
sabar ya anell ,doa kan ibu mu tenang disana ,dan semoga kmu juga dedek byi yg di perut sehat smpiai waktu nya lhir,
Tati st🍒🍒🍒
banyak uang tapi pelit sama anak sendiri,sekarang kan jaman dah canggih
Tati st🍒🍒🍒
baru baca lagih,biar semangat buat kaka otornya aku kasih vote
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!