NovelToon NovelToon
SEKEPING HATI UNTUK SAHABAT

SEKEPING HATI UNTUK SAHABAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Anggun

Gue sebenarnya suka sama Lo, Lo mau gak jadi pacar gue?

Mata Zea terbelalak rasa bahagia tak terkira saat mendengar ucapan Fero
Namun hanya seketika rasa bahagia itu hilang saat mendengar kelanjutan ucapan Fero
Kira-kira kalau gue ngomong begitu diterima apa gak ya sama Shena?"
"Hah, Shena?"
"Iya gue suka sama Shena, Ze. Gue mau jadiin dia pacar gue. Gimana menurut Lo?"
Zea menelan salivanya dengan susah payah. Lagi-lagi dia tertipu dengan ucapan sahabatnya yang selalu menggantung itu.
Zea gadis cantik berhidung mancung yang mencintai sahabatnya sendiri. suatu hari dia pernah tidak sengaja mengucapkan perasaannya tapi malah ditertawakan oleh Fero.
Sahabat tetaplah akan menjadi sahabat tidak pernah berubah menjadi cinta. itu yang selalu Fero usapkan pada Zea
Fero yang tidak peka terhadap perasaan Zea malah berusaha mengejar cinta Shena

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SAHABAT 12

Kalian darimana?” Tanya Fero ketika Zea dan Rini duduk di kursi masing – masing

“Kepo!” saut Zea tersenyum miring.

Fero berdecak kesal lalu menoleh ke arah Rini. Yang ditoleh malah membuang muka, pura-pura tidak melihat Fero.

“Kalian darimana?” tanya Fero kepada Leon. Fero sudah berdiri dan menghampiri Rini.

tetapi langkah kakinya terhenti karena Pak Ari sudah mau masuk kelas mereka.

Guru sejarah itu masuk bersama dengan siswa baru, kelas II IPS 1 itu mendapat murid baru lagi.

“Teman baru kalian,” Ujar pak Ari dan meminta anak baru itu untuk memperkenalkan diri.

“Hai, kenalin Gue Deral, gue pindahan dari SMA Garuda, Bandung.” Pemuda bernama Deral itu mengenalkan diri sambil tersenyum.

Cukup manis, apalagi gigi gingsulnya itu.

Deral diminta untuk duduk semeja dengan Fero, karena hanya meja di sebelah Fero yang kosong.

“Nggak bisa pak,” tolak Fero.” Saya mau duduk sendirian saja.”

Pak Ari menghela napas “Bangku kosong hanya disebelah kamu Fero, apa salahnya berbagi tempat duduk sama Deral”

“Kenapa masukin ke kelas kita? Sudah tahu di kelas ini sudah full” Fero masih belum terima ada anak baru yang akan ikut duduk bersamanya.

“Ya sudah kalau begitu Deral kamu duduk di sebelah Zea, Raya kamu pindah duduk sama Aura dan Desi. Duduk bertiga kalian biar gampang ngegosipnya”

Pak Ari tahu apa yang akan membuat Fero mengijinkan Deral untuk duduk di sampingnya. Lihat saja sekarang, Fero langsung berdiri. “ Ya sudah anak barunya duduk di sebelah gue saja”

Pak Ari tersenyum “Oke, bagus”

Raya dan Zea saling pandang melihat kelakuan Fero.

Deral duduk di samping Fero, dia mengulurkan tangan ingin berslaman dengan Fero.

“Gue Deral”

“Sudah tahu Gue, kan lo tadi sudah ngenalin diri, gue gal budek jadi gue denger.”

Deral menarik kembali tangannya dan mengangguk-anggukkan kepalanya. “Oke, semoga kita bisa berteman”

Fero menghela napas “Temenan saja sama meja” gumamnya

...ΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Zea bergegas keluar kelas setelah bel tanda istirahat berbunyi.

Pak Ari bahkan belum keluar kelas, tapi Zea sudah menghilang entah kemana. Tadi Zea itu bilang kebelet, jadi mau tidak mau Pak Ari memberi ijin, padahal ada pengumuman yang Pak Ari ingin sampaikan

Alih-alih ke kamar mandi Zea malah pergi ke kelas Rini. Zea baru saja membaca pesan dari Rini oleh sebab itu Zea pergi ke kelas sahabatnya itu.

Zea lupa kalau di kelasnya juga ada Aura yang punya ilmu ghibah yang sama dengan Rini, mereka itu satu perguruan, pasti informasi yang mereka dapat pun sama. Paling di tambah- tambah sedikit saja.

“Rin ceritain ke gue” cecar zea setelah berdiri di depan meja Rini. Beruntung guru yang tadi mengajar kelas Rini sudah keluar.

“Ceritain apa?” tanya Rini pura-pura tidak tahu.

Zea berdecak “Kura-kura dalam perahu lo. Mau lo perahunya gue tengkurepin, biar lo kelelep sekalian”

Rini terkekeh “Lo kenapa sih? Emosian banget, lagi dapet lo?”

“Oke, oke. Sekalian ke kantin ya?”

Sesampainya di kantin Rini mengajak Zea untuk memesan makanan terlebih dahulu. Kata Rini bercerita itu lebih asyik sambil makan.

“Ayo, gue sudah gak sabar,” desak Zea tak sabaran.

Rini mendelik lalu menyentil kening Zea “Sudah kayak unboxing saja lo gak sabaran”

“Dih, lo pernah unboxing?

“Otak kotor,” tunjuk arum tepat di kening Zea “Maksud gue unboxing paketan”

Zea tertawa-tawa sehingga beberapa orang menoleh ke arahnya

“Sudah mau cerita atau ketawa terus ini?”

Zea menutup mulutnya dan mengangguk

“Oke, cerita sekarang”

Dan mengalirlah cerita Rini tentang Shena, kata Rini ada yang menyebar foto Shena dengan pacar barunya.

Yang jadi masalahnya, pacar Shena itu dari sekolah lain, SMA Rajawali yang sudah bermusuhan dengan sekolah mereka sejak lama.

Yang membuat heboh video yang di rekam secara diam-diam dan di upload oleh salah satu siswa dari SMA rajawali, Shena menjelek-jelekkan sekolah mereka. Tak hanya itu nama Fero pun dibawa-bawa. Kata Shena, Fero yang selaku most wanted di SMA Antariksa itu pernah melecehkannya, oleh sebab itu dia putus dari Fero”

SMA Antariksa tercemar karena fitnah yang disebar Shena.

“Coba lo tanya ke Fero, apa bener dia sudah ngelecehin Shena?” kata Rini setelah selesai berbicara.

“Lo percaya Fero ngelakuin itu ke dia?” tanya Zea.

Rini tidak mengangguk, tidak pula menggeleng. Setaunya bara memang sering ganti pacar, tapi jangankan melecehkan anak gadis orang, memegang tangan pacarnya saja Fero bisa dibilang tidak pernah. Fero pacaran hanya untuk sekedar status saja. Tapi, siapa tahu jika sudah berduaan, Rini

sanksi sendiri dengan pikirannya.

“Gak tahu gue Ze. Makanya gue suruh lo tanya sendiri ke Fero. Sekarang berita ini lagi heboh-hebohnya, Ze. Gue yakin guru sama kepala sekolah juga sudah lihat videonya. Fero juga, gue yakin dia sudah tahu”

Zea menghela napas, tidak jadi menyuapkan soto medan yang tadi di pesannya.

“Cara nanyanya bagaimana, gue bingung. Masa sih langsung tanya gini, ‘Fer, lo ngelecehin Shena?. Gak enak saja dengernya”

“Terus mau tanya bagaimana lagi? Kan memang itu topiknya, bego!”

Zea mendelik kali ini dia yang menyentil kening Rini. “Enak saja lo bilang gue bego. Elo yang bego! Lo saja sana yang tanya ke Fero.”

“Dih, kan lo yang sahabatan sama dia, Ze. Lo yang lebih akrab sama dia, gue mah enggak.”

Zea berdecih, Rini belum tahu saja kalau Zea dan Fero sudah pernah berciuman, dua kali malahan”

“Gue gak mau, kalau lo kepo lo saja yang tanya ke Fero.”

“Ogah gue, lo saja yang tanya, Ze.”

Zea menggeleng “Gue gak bisa, kalau bisa gue mau pindah kelas atau pindah sekolah saja tahu, nggak?”

“Kenapa?” tanya Rini dengan mulut penuh makanan.

Zea menghela napas lalu menyingkirkan semangkok soto medan dari hadapannya, selera makannya hilang begitu saja “Gue mau menghindar dari Fero, Rin.”

...ΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Seperti kata Rini tadi Fero memang sudah mendengar yang sedang hot pagi ini.

Pemuda itu mencak-mencak sendiri ketika Nando menunjukkan video viral Shena yang memfitnahnya.

“Sialan! Kalau bokap gue sampai tahu video ini, bisa mampus gue. Motor gue bakal ditarik lagi,” ucap Fero sambil meremas rambutnya.

Nando dan Evan saling pandang. Mereka heran melihat Fero ini, bukannya berniat klarifikasi, ia justru memikirkan motor kesayangannya.

“Fer,” Panggil Nando “Lo beneran gak ngelecehin Shena kan?”

Fero mendelik dan menendang kaki Nando. “Lo pikir gue cowok apaan? Gue masih punya otak.”

“Kalau Lo gak ngelakuin ke Shena seharusnya lo klarifikasi, datangin itu cewek sialan, kasih pelajaran. Bukannya malah mikirin motor. Gila lo Fer” Evan ikut nimbrung dia gemas sendiri melihat Fero.

“Ck!” Fero berdecak kesal. “Itu cewek manipulatif banget,” bisa-bisa gue malah di tuduh yang enggak-enggak kalau ngasih pelajaran ke dia sekarang”

Benar juga yang dikatakan Fero itu, Shena memang manipulatif. Bisa-bisa Fero malah semakin terpojok.

1
ZeNa
🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!