Nibiru tidak menyangka akan diputuskan pacarnya setelah berjanji akan menikahinya. Padahal hubungan mereka sudah berjalan selama lima tahun, tetapi dengan mudahnya pria itu mengakhirinya.
Kalut akan sakit hati, Nibiru ditantang oleh seorang kuli bangunan tampan yang mempunyai identitas misterius untuk menikah dengannya. Berawal dari tantangan, berakhir di pelaminan, kisah cinta Nibiru dan Bumi dimulai saat ini.
Apakah pernikahan karena taruhan ini akan berjalan mulus ataukan justru berubah jadi petaka untuk keduanya ? Nantikan kisah Nibiru dan Bumi, dua planet yang seiras dan sama, memiliki makna yang sama sebagai tempat hidup manusia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Orangtua Juga Bisa Durhaka
Nibiru terdiam membisu, rasanya panas, bahkan pipinya sangat kebas saat ini. Suasana sangat menegangkan, Nibiru sudah di ambang batas kesabaran.
"Kalian yang minta!" ditatapnya mereka dengan tajam.
"Kalian yang minta aku harus bersikap seperti ini, kalian yang memulai, maka jangan salahkan aku, kalau aib kalian satu persatu akan terbuka!!" Nibiru menatap ayah, ibu, adiknya dan Agus bergantian sambil tertawa penuh sesak dan luka.
"Rusak... hahahha... Otak kalian memang sudah rusak!" Ucap Nibiru yang tertawa sambil menangis sesenggukan.
Tidak pernah sesakit ini dia rasakan saat bersama keluarganya, tetapi sepertinya hari ini adalah puncak rasa sakitnya hati Nibiru, dilibas sampai kebas dan meninggalkan luka yang berbekas. Entah bagaimana dia akan sembuh nanti.
Diraihnya gawainya, dibukanya grup chat keluarga, lalu dikirimnya video yang sempat dia ambil semalam, saat Agus dan Devi berciuman di depan perusahaan.
"Kalian lihat pakai mata kalian!" Ucap Nibiru dengan tegas.
Setelahnya dia pergi dari sana, dibawanya Bumi menuju kamarnya, meski perih, dia harus kuat menahan sakitnya, apalagi ada Bumi di sana, mau ditaruh di mana mukanya yang sudah tak berbentuk lagi karena perbuatan keluarganya?
Tuan Robin dan Nyonya Widia membuka ponsel mereka. Demikian Devi yang dengan paniknya membuka grup keluarga dan...
Jreng!!!
Mata tuan Robin dan nyonya Widia terbelalak tak percaya melihat bagaimana panasnya ciuman dalam sedan murahan milik si hidung belang mirip bekantan Dufan.
"Apa-apaan ini Devi!!" Pekik tuan Robin murka.
Dia tidak menyangka putrinya akan melakukan adegan sepanas ini di dalam mobil, di tengah jalan umum, berciuman panas layaknya suami istri yang sedang dibalut hasrat tak tertahankan.
"Kau... Beraninya kau menyentuh putriku Agus sialan! Pacaran boleh, tapi tidak sampai kau pegang-pegang tubuhnya!!!" Tuan Robin benar-benar murka.
Dia tidak menyangka putri bungsu yang dia besarkan dan jaga bagaikan permata itu ternyata bermain gatal dengan mantan pacar kakaknya.
"Devi Papa nggak menyangka kamu sekotor ini, pantas saja Kakakmu sampai semarah ini Dev!!" Tuan Robin kehilangan kesabarannya.
"Pa... Jangan marah dulu, dengar penjelasan Devi dulu, " nyonya Widia berusaha membela putri bungsunya. Apalagi dia tahu kalau suaminya sangat membenci hubungan tanpa status seperti yang mereka lakukan, apalagi kalau sampai cuma buat main-main! Terutama perselingkuhan?
"Devi!!" Pekik nyonya Widia sambil menatap putrinya dengan tajam,"kemari, jelaskan apa yang sebenarnya terjadi, dan kau!!" Nyonya Widia menatap tajam ke arah Agus.
"Jelaskan apa yang sebenarnya terjadi! Jangan menutupi apapun!!" Tegasnya.
Dengan wajah pongah, Devi dan Agus saling bergandengan tangan, menunjukkan hubungan mereka di hadapan kedua tetua Subroto itu.
" Kami akan menikah Pa, Ma, " ucap Devi sambil tersenyum manis.
"Benar om, Tante, kami akan menikah, saya akan segera membawa keluarga saya melamar Devi," ujar Agus.
Dia tak mau berlama-lama lagi apalagi dia sudah menikmati betapa lezatnya kue bantet murahan yang melemparkan tubuhnya sendiri ke pelukan pria hidung belang, Agus tak akan melewatkan Devi. Mana mau dia rugi, apalagi ada wanita yang bikin nagih, rugi dong kalau cuma disinggahi sehari.
Tuan Robin terkejut mendengar ucapan Agus dan Devi yang dengan begitu percaya diri menunjukkan hubungan mereka di depan keduanya.
Padahal mereka jelas tahu, hubungan Agus dan Nibiru sudah terjalin selama lima tahun. Bukankah akan sangat aneh kalau Agus sampai pindah ke lain hati padahal sudah ada yang menanti untuk segera diberi janji pasti.
Tapi hari ini, kedua ondel-ondel gembel itu datang dengan wajah arogan mengumumkan keputusan untuk pernikahan!
"Sebentar, yang pacaran adalah Agus dengan Nibi, tapi kenapa kalian yang menikah !?" Selidik tuan Robin.
"Benar Dev, Mama tahu kamu memang lebih cocok dengan Agus dibanding kakakmu, tapi kan gak begini juga, apa kalian bermain belakang!?" Tanya Nyonya Widia curiga.
Devi mendengus kesal dia gak mau dicap buruk sedikitpun, lebih baik dia mengarang cerita dan menuduh Nibiru melajukan hal-hal buruk.
"Pa... ma... Sebenarnya sudah lama Devi cinta sama kak Agus tapi kak Nibi rebut posisi Devi, hanya karena kak Nibiru yang sekolahin Devi, tapi sekarang mereka sudah putus, jadi kan gak masalah kalau Devi rebut cintanya Devi lagi," lirihnya, dayuan manja dari mulutnya dia utarakan untuk merayu ayah dan ibunya.
"Hiks hiks hiks... Devi tahu kok kalau Devi anak yang gak baik, kerjanya pun cuma jadi karyawan biasa padahal udah lulus kuliah, seharusnya Devi membanggakan kalian, tapi untuk kali ini saja, Devi pengennya nikah sama kak Agus," tangisnya dengan manja.
Hati orangtuanya terenyuh, sungguh mereka tak kuat kalau si bungsu sudah menangis. Tapi bodohnya mereka terjerat akal bulus manis yang bikin otak mereka gak Kalis-kalis!!
"Sayang jangan nangis, aku juga merasa berat selama ini menjalin hubungan dengan Nibiru dia selalu mengeluh, menjelekkan adiknya sendiri dan mengatai Devi itu manja," Agus membela gadis itu, "Padahal bukankah dia seharusnya bertanggung jawab atas adiknya? Tapi aku heran dia selalu menghina Devi. Belum lagi saat pacaran denganku dia sangat perhitungan dan pelit, semua aku yang bayari, semua aku yang beli, sungguh menyebalkan," tuduh Agus sambil merangkul Devi.
Drama pasangan nenek lampir dan kakek genderuwo itu berhasil merebut hati nyonya Widia dan tuan Robin.
"Benar-benar si Nibiru ya, tega sekali dia berbuat demikian pada adiknya!Padahal semua yang dia nikmati selama ini juga hasil kerja orangtuanya, kenapa dia begitu sombong hanya karena bisa nyekolahin adiknya!" Kesal nyonya Widia.
" Devi, sekarang kamu jangan menangis lagi, pokoknya papa dan Mama sudah tahu masalahnya, Kalian persiapkan saja pernikahan kalian dengan serius, Papa dan Mama akan dukung sebisa mungkin, tapi ya ingat gak ada bantuan finansial, Papa dan Mama aja gak bisa menuju kebutuhan hidup dengan gaji pensiunan papa kamu! Siapkan semua dengan upahmu!" Ucap nyonya Widia.
" Tapi ma.... Kok Mama gak mau bantu sedikit pun? Minta sama kak Nibiru dong," tangis Devi
"Kan ini pernikahan Devi, jadi masa keluarga gak ada sumbangsihnya sih!?" Keluhnya sambil menangis lagi.
"Aduhh pokonya gak ada, nanti Mama usahakan minta dari si Nibiru, jangan bikin Mama pusing, utang untuk melunasi biaya lulusan kamu kemarin aja belum lunas semua, jangan bikin Mama makin sakit kepala!" Tegas wanita itu.
" Ihh... Mama jahat hiks hiks hiks... Kalau gini aku akan malu di depan keluarga kak Agus, di depan kak Agus juga!" Rengeknya dengan manja sambil menatap Agus dengan tatapan memelas.
"Kan kamu punya gaji Dev, sudah dua tahun juga kamu kerja, bolehlah kamu keluarkan duit buat nikahan kamu, jangan mengharap terus, contoh kakakmu itu, dia bisa biayai dirinya sendiri!" Ucap tuan Robin sambil menatap heran pada putrinya.
Sepertinya Devi sangat takut uangnya terciprat, dia pokoknya gak boleh keluar uang sepeser pun, siap terima jadi dan gak mau rugi.
"Tuh kan papa bela kak Nibi terus, udah jela kak Nibi pelit, dia itu bodoh pa, kalaupun uangnya ada juga kan karena dia gak sanggup kuliah, otaknya mana se encer otak Devi!"
"Kenapa kalian bela orang bodoh ih!" Kesalnya sambil menghentakkan kedua kakinya.