Zombie Silent
Deskripsi
Tara tinggal disebuah Mansion mewah. Ibu dan ayah bercerai sejak Tara berusia 4 tahun. Sekarang Tara berusia 22 Tahun. Tara sangat menyayangi kedua orangtuanya. Walaupun sekarang ia tinggal bersama sang Ayah. Sejak perceraian itu Tara tidak pernah bertemu dengan ibunya lagi. 2 tahun lalu Ayahnya menikah kembali. Tara sangat membenci istri ayahnya itu, yang sekarang merupakan ibu tirinya. Ibu tirinya berusia 36 tahun. Dan sekarang tara sudah memiliki adik berusia 7 tahun. Tara membenci ibu tirinya dan tidak menyukai adik tirinya tersebut. Singkat cerita di kota H, tempat tara tinggal tiba-tiba terinfeksi virus aneh yang membuat siapa pun yang terinfeksi akan berubah jadi zombie. Kota H pun diisolasi. Tidak ada yang bisa masuk ke dalam kota itu, maupun yang keluar. Tanpa disadari seluruh kota lainnya pun ikut terinfeksi. Bagaimana nasib tara dan keluarga bertahan? Apakah akan baik-baik saja? Dengan keadaan kota yang sangat berantakan dan penuh zombie.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YooLid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
TARA dan SHONE melewati pusat kota Tara dan shone tanpa sengaja terpisah dari ibu tara saat mereka tiba-tiba diserang oleh puluhan zombie. Tara dan ibunya saling mengirim pesan agar mereka bertemu disekolah jack. Setelah saling mengirim pesan dan memastikan mereka baik-baik saja, Tara memilih untuk tidak melalui jalan pintas dari perumahan warga melainkan dari jalanan kota. Dikarenakan Tara membawa shone berlari ke arah pusat kota.
____
Tara dan shone menyelinap dari mobil ke mobil di jalanan. Kota itu terlihat sangat berantakan. Banyak bangunan yang hancur karena ledakan. Tidak tahu pasti apa penyebabnya hanya saja ada beberapa toko yang etalasenya sudah hancur dan terdapat mobil didalamnya. Bisa disimpulkan mobil itu menabrak kaca etalase toko. Tara merasa berat saat melangkahkan kakinya, ia merasa gugup dan sangat panik. Keringatnya membasahi wajahnya. Mungkin karena cuaca yang sangat terik atau serangan panik karena ketakutan, Tara tetap mencoba untuk tenang. Shone yang melihat terus ke arahnya mencoba untuk menghentikan langkah kaki tara. Tara yang menyadari sikap shone mencoba untuk menenangkan anak kecil itu.
"Aku baik-baik saja." Ucap tara sambil jongkok di depan shone. Shone yang melihat wajah tara yang dibasahi oleh keringatnya lalu menyeka keringat tara dengan tangan mungilnya.
"Terima Kasih, keringatku banyak sekali bukan? hehehe." bisik tara tersenyum dan mencoba untuk berdiri. Namun shone tidak mau tara berdiri, ditariknya tangan tara agar tara bisa beristirahat dulu. Lalu ia mengambil papan tulisannya dan menulis.
"KAU JANGAN MEMAKSAKAN DIRIMU, KITA ISTIRAHAT SAJA DULU." tulis shone.
"Begitukah? Baiklah. Kita cari tempat aman untuk istirahat dulu." Ucap sam.
Setelah mendengar itu shone terlihat agak tenang. Shone dan tara saling berpengangan tangan. Tara merasa sangat bersalah memaksakan shone untuk terus berjalan.
"Anak kecil ini pasti kelelahan," pikir tara. Ia mencoba mencari tempat yang pas untuk mereka bersembunyi. Namun sialnya saat akan berbelok masuk ke gang, tara tak sengaja menendang sebuah botol kaca. Kaca itu menggelinding ke arah kaki zombie. Tara dan shone membeku di tempat melihat botol itu ke arah zombie. Zombie itu melihat ke arah tara dan mengeluarkan suara aneh. Seperti jeritan memanggil kawanan zombie lainnya. Dalam sekejap tara dan shone dikejar oleh kawanan zombie. Tara membawa shone terus berlari, Ia juga menggendong shone.
Mereka terus berlari dan mencoba masuk ke dalam beberapa toko yang terlihat bersih. Namun sayang toko-toko yang terlihat bersih dari zombie tersebut pintunya terkunci rapat. Tara menurunkan shone dan menyuruhnya untuk pergi mencari tempat persembunyian.
"Carilah tempat untuk bersembunyi dan pegang terus pisaumu. Ingat apa yang sudah aku ajarkan. Ayunkan dan bunuh zombie itu." Ucap tara lalu mendorong shone untuk bersembunyi. Shone mengangguk dan berlari masuk ke beberapa gang di pusat kota itu. Ia berlari sambil melihat tempat untuk bersembunyi. Beberapa gang sudah shone lewati namun ia tak melihat tempat untuk bersembunyi.
Namun saat ia ingin berbelok ke salah satu gang. Shone melihat ada beberapa manusi yang sedang asyik bercengkrama di depan sebuah kafe. Shone terus melihat ke arah manusia itu lalu melihat ke arah tara. Ia terus melakukan hal itu. Melihat manusia itu lalu menoleh ke arah tara. Ada seseorang yang menyadari keberadaan shone, namun ia takut untuk menghampirinya. Wanita itu lalu memberitahukan keberadaan shone. Wanita itu seperti berbicara kepada seseorang Pria yang terlihat berkuasa ditempat itu. Pria itu seperti mencoba menghampiri shone.
Shone melihat pria itu mendekat lalu berlari ke arah pria itu. Sekelompok manusia itu terkejut melihat shone dengan pakaian kotor dan memegang pisau.
"Ada apa? Apa kau baik-baik saja?" tanya pria itu. Shone jelas hanya diam tak berbicara, namun ia menarik tangan pria itu untuk pergi menyelamatkan tara.
"Kau mau kemana?" Tanya seoarang pria tua kepada pria berkuasa itu. Pria itu menghiraukan perkataan kelompoknya itu. Ia mengikuti shone yang berjalan keujung gang. Ada beberapa warga juga yang mengikuti shone dan pria itu. Saat tiba diujung gang, kelompok itu melihat shone berlari ke tengah jalan dan menunjuk-nunjuk tara yang sedang sibuk bertarung melawan zombie. Shone tetap panik melihat tara dan memohon agar warga itu menolong tara.
Saat sibuk melawan zombie, tara melihat kearah shone yang sedang memohon menarik-narik tangan seorang pria besar berkulit hitam. Yang tidak lain adalah pemimpin kelompok warga itu.
______
Setelah Tara menyuruh shone untuk bersembunyi, ia berlari ke arah kawanan zombie itu. Dibunuhnya satu persatu zombie itu dengan brutal. Ia terlihat tak takut dengan serangan zombie itu. Tara terlihat sangat buas dan dingin saat ia membunuh zombie dengan cara memotong kepala zombie itu. Dilemparnya juga kepala zombie itu ke arah zombie lain. Saat sibuk bertarung, matanya melirik ke arah shone yang sedang melompat-lompat panik menunjuk-nunjuk dirinya.
Lalu dilihatnya lagi ada beberapa warga yang sedang melihat shone dan dirinya yang sedang bertarung. Mereka terlihat tak ada niatan untuk membantu tara. Lalu tiba-tiba kelompok warga itu pergi meninggalkan shone. Didorongnya shone hingga terjatuh namun shone berdiri kembali dan mengejar warga itu.
_____
"Siapa mereka? kenapa anak ini tidak berbicara." tanya warga 1.
"Aku rasa itu temannya." jawab pemimpin kelompok itu. Shone menarik tangan pria besar itu, namun pria besar itu melihat ke warganya.
"Ayo kita bersembunyi, aku rasa mereka ini akan membahayakan keberadaan kita." lanjut pria besar, pemimpin kelompok itu. Ia mendorong shone hingga terjatuh. Pisau yang ia pegang sedari pun ikut terjatuh dan terlepas dari tangannya. Pisau itu juga tak sengaja menggores telapak tangan shone. Namun shone tidak menyadari itu dan mengambil pisaunya kembali.
Dikejarnya kelompok itu namun apa daya, kaki pendeknya tak mampu mengejar mereka. Kelompok itu dengan segera menutup pintu dan membiarkan shone diluar. Shone mencoba mendorong pintu dan memukul pintu itu agar dibuka. Karena angin yang kencang, rambut shone menutupi wajahnya. Ditepisnya rambutnya dengan tangan yang terluka. Sehingga wajahnya penuh dengan darah. Kelompok warga yang melihat itu langsung terlihat takut dan merasa shone, anak kecil itu terkena virus zombie itu. Mereka mundur dari balik pintu dan etalase.
Shone yang melihat warga yang tidak mau menolong mereka lalu pergi menuju tara. Tara melihat shone terjatuh karena didorong oleh warga itu.
"Shone" Teriak tara. Lalu ia melihat shone berlari kembali mengejar warga itu. Ia mencoba untuk mendorong para zombie itu, dan berhasil. Segera ia mengejar shone. Akhirnya mereka bertemu di ujung gang. Tara melihat wajah shone dan tangannya yang berdarah.
"Kau baik-baik saja?" tanya tara. Shone menangis dan menunjuk ke arah orang-orang itu. Tara menyadari bahwa kelompok itu tak mau menolong mereka. Tara juga mengira orang-orang itu mencelakai shone. Tara berlari ke depan bangunan toko itu yang diikuti shone.
"Jika kau tak ingin menolong orang lain, setidaknya jangan kau sakiti orang itu." teriak tara membuat kelompok zombie yang tadinya berlari ke arah tara dan shone.
"Dia hanya anak kecil, Berengsek." Teriak tara lagi. Orang-orang itu tidak berkutik dan terus melihat ke arah tara dan shone. Seakan mereka itu adalah orang gila. Tara melihat kelompok itu dengan emosi, saat zombie itu berlari ke arahnya, Tara mengambil batu besar dan melemparkannya ke kaca bangunan itu.
"Shone lariiiii" Teriak tara. Shone berlari ke arah berlawanan dari kumpulan zombie yang datang.
Lemparan pertama kaca itu tidak pecah. Zombie itu sudah mulai menyerang tara,namun tara melawan dan membunuh zombie itu. Diambilnya kembali batu yang lebih besar dan BRrrraaakkkkkk Kaca itu pecah.
"Rasakan itu berengsek" teriak tara lalu tersenyum. Tara menyerang membunuh zombie yang mendekatinya. Lalu ia berlari. Mereka melihat zombie-zombie itu mulai masuk ke dalam bangunan toko tempat kelompok manusia itu mengurung diri bersembunyi. Ada beberapa orang yang berlari keluar dan meminta tolong. Ada juga beberapa yang melihat ke arah tara dan shone yang berdiri diujung jalan. Berteriak minta tolong.
"Tolonggg kami... Tolong tolonggg tolong." Terik mereka. Namun tara hanya terdiam di tempat dengan wajah datar tak pedulinya. Shone melihat ke arah tara dan bersembunyi di belakang kaki tara.
Tara melihat ke arah shone yang bersembunyi di kakinya, lalu ia menggendong anak itu dan mereka melanjutkan perjalanan kembali. Tak lama kemudia mereka berada di gang yang sangat sepi. Tidak ada noda darah atau kerusakan di gang itu. Tara memutuskan berjalan melewatinya. Lalu ia melihat sebuah cafe kosong.
Dia mencoba membuka pintu namun terkunci. Dipecahkannya sedikit kaca pintu itu dan membuka pintunya. Ia melihat keadaan dan masuk ke dalam. Di sekatnya pintu itu dengan beberapa meja dan kursi. Lalu mereka masuk ke dalam dan meletakkan shone yang sedang tertidur dipelukannya sedari tadi. Tara melihat apakah shone terluka karena zombie atau karena kelompok warga itu. Ia bersihkan darah di wajah shone yang sudah mengering. Saat ingin merapikan pakaian shone, tara melihat tangan shone terluka.
Melihat hal itu tara kembali merasa emosi.
"Dasar manusia binatang, tega sekali kalian menyakiti anak kecil. Yaah kalian pantas mendapatkan ganjarannya." Tara tersenyum sinis mengingat wajah-wajah yang berdiam diri di dalam ruangan itu.
"Teganya kalian membiarkan anak kecil yang....... haahhhh....." Lanjutnya lagi sambil menarik nafas dalam-dalam. Ia mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri. Merasa tenang, tara bangun untuk melihat toko itu apakah aman untuk mereka tempati. Ia berjalan melihat kesetiap ruangan, tak menemukan kejanggalan ia merasa tenang. Ia masuk ke dalam kamar mandi dan menghidupkan keran, ternyata air masih mengalir. Ia berencana untuk membasuh diri. Namun ia ingin mengunci seluruh pintu, dan menutup kaca agar merasa aman.
_____
Tara mengunci pintu, menutup kaca etalase. Ia juga memblokir pintu dengan menyusun meja dan kursi di sekitaran pintu dan kaca. Merasa aman tiba-tiba shone terbangun. Tara membawanya ke dalam, ke sebuah kamar.
"Kita istirahat sebentar disini dulu. Aku menemukan kamar mandi dengan air bersih, kita mandi dulu lalu kita makan." Ucap tara. Shone mengangguk, ia juga baru menyadari bahwa tangannya terluka. Dilihatnya luka tersebut.
"Apa mereka lakukan padamu? kenapa tanganmu sampai terluka?" tanya sam. Shone kembali menulis,
"AKU TERLUKA SAAT MEREKA TAK SENGAJA MENDORONGKU. AKU TETAP MEMEGANG PISAUKU DAN TAK SENGAJA MELUKAI TANGANKU." Tulis shone.
Pengakuan shone membuat tara terkejut.
"Bukan kelompok itu yang melukaimu?" tanya tara lagi. Shone menggelengkan kepalanya. Tara merasa bersalah sudah membahayakan banyak orang karena salah paham. Wajar mereka mencoba untuk menyelamatkan diri disaat banyak zombie yang menuju ke arah mereka. Tara membuang nafasnya panjang, ia sangat merasa bersalah. Shone yang melihat tara serasa mengerti dengan apa yang tara rasakan.
"MEREKA TAK MENGIJINKAN AKU MASUK" tulis shone lagi. Tara hanya mengangguk dan membelai kepala shone dengan lembut. "Ayo kita mandi." Ucap tara.
____
Dikamar mandi, shone sedang bermain air di dalam bak mandi. Sedangkan tara mandi di shower. Sesekali shone tertawa dan shone pun tersenyum melihat tingkah lucu anak itu. Selesai mandi, tara mengambil pakaian yang ia bawa di tasnya begitu juga dengan shone. Tara sudah membawa beberapa pakaian shone. Dibiarkan mereka pakaian kotor mereka dikamar mandi itu.
Setelah merasa segar kembali, mereka bersantai di tempat tidur.
"Apa kau lapar?" tanya tara pada shone. Shone menggelengkan kepalanya.
"Sepertinya besok kita harus mencari makanan dulu lalu pergi ke sekolah jack. Jaraknya sudah tak terlalu jauh lagi." Jelas tara. Shone melihat tara dan mengangguk mengerti.
"Tapi apa sebaiknya kita istirahat disini saja untuk malam ini?" tanya tara. Shone mengangguk dan mengambil posisi untuk tidur. Tara melihat ke hpnya, baterainya sudah mulai habis. Ia pun segera mengisi baterai hpnya sambil mencari informasi di internet.
Tara menemukan berita tentang pemboman kotanya dalam beberapa hari kedepan. Ia merasa panik dan takut. Ia merasa tidak yakin dapat meninggalkan kota itu sebelum bom dijatuhkan dan membunuh sengaja jenis makhluk hidup. Dilihatnya shone sedang tidur pulas, ia tak tega memaksa anak itu untuk terus berjalan. Ia mencoba untuk mengirim pesan pada ibunya, namun sayang pesannya tak dibalas. Begitu juga dengan jack, pesan yang ia kirimkan ke jack tak terkirim sama sekali. Tara semakin panik.
"Aaahh tidak mungkin mereka meninggalkanku sendiri, tidak.... tidak.... tidak...."Ucap tara.
"Manusia seperti mereka... Ahhhh tidak tidak.... Positive thinking tara.. ayoo ayoooo." Lanjutnya lagi. Ia tak ingin berfikir yang tidak-tidak, karena mereka sudah berjanji. Ditutupnya hpnya dan mencoba untuk tertidur. Namun sebelum itu ia mengunci kamar itu terlebih dahulu. Ia juga menggeser sofa untuk meblokir pintu. Setelah di nilai aman, ia pun mencoba untuk tidur.
jangan lupa kunjungi ceritaku juga
barang kali minat