NovelToon NovelToon
Dikira Cupu Ternyata Suhu

Dikira Cupu Ternyata Suhu

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Hafizoh

(Identitas Tersembunyi) Inarah yang biasa di sapa Nara sudah dari dulu tak mengikuti jejak sang kakak dan sang adik yang masuk pondok pesantren, Nara memilih sekolah di SMA milik sang kakek.

Tak ada yang tau bahwa Nara adalah cucu dari pemilik SMA karena Nara memang tak menyombongkan diri, bahkan Nara yang penampilannya seperti anak pesantren justru menjadi hinaan oleh teman-teman sekolahnya dan jadi korban bullying.

Tapi itu hanya sesaat, ketika Nara sudah lelah berpura-pura menjadi lemah kini taring yang selama ini di sembunyikannya pun keluar juga bahkan membuat para bullying jadi ketakutan.

Ikuti ceritanya Nara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Di tempat wisata rombongan Beni dan yang lain sudah tiba di lokasi mereka, semuanya duduk selonjoran untuk mengistirahatkan tubuh mereka yang tampak lumayan lelah karena perjalanan cukup jauh.

"Ada yang lihat Putri, gak?" tanya Beni yang baru sadar bahwa Putri tak bersama mereka saat ini

Semua orang pun ikut menoleh ke kiri ke kanan ke depan ke belakang, memastikan keberadaan Putri namun mereka semua pun baru sadar juga kalau tak ada Putri bersama mereka sekarang.

"Loh bukannya tadi sama kamu, Din?" tanya Erika

"Iya sih, tapi gue gak terlalu memperhatikan Putri soalnya dia sibuk main HP" jawab Dinda bingung

"Astagfirullah" ucap Pak Irwan

"Kita cari Putri yuk, Ben. Takutnya dia ke sasar karena pengen buang air kecil" ujar Erika sembari beranjak dari duduknya

Beni pun setuju, Pak Irwan pun memerintahkan semua anak muridnya untuk pulang karena keadaan tak memungkinkan untuk melanjutkan kegiatan liburan mereka di tambah Putri menghilang.

Namun Beni sebagai ketua kelas X.IPA.1 merasa memiliki tanggung jawab tak mau langsung pulang, Beni ingin membantu mencari keberadaan Putri begitu juga teman satu kelasnya ingin ikut mencari Putri.

Saat di perjalanan mencari Putri, Beni baru teringat mengapa tak menghubungi Putri saja dan segera Beni mengambil HP-nya di saku celana lalu menghubungi nomor Putri, terhubung namun tak ada yang menjawab.

Berapa kali Beni kembali menghubungi nomor Putri, namun kali ini nomor Putri sudah tak bisa di hubungi lagi melainkan nomornya sudah tak aktif bahkan terdengar operator berbicara nomor di luar jangkauan.

"Apa jangan-jangan Putri di culik, Pak. Soalnya tadi nomornya aktif sekarang sudah tak bisa di hubungi lagi" kata Beni sembari menatap Pak Irwan

"Jangan berpikir yang aneh-aneh dulu, Ben. Kita berdoa semoga Putri baik-baik saja, ayo kita lanjut cari dulu"

Dalam suasana gelap yang mengandalkan lampu senter, semuanya melakukan pencarian Putri. Ada rombongan kelas X.IPA.1, rombongan anggota OSIS, dan rombongan anggota PMR yang tetap standby.

Karena malam semakin larut Pak Irwan pun memerintah semua anak muridnya untuk tidur, melanjutkan pencarian Putri menunggu matahari terbit agar mereka juga memiliki tenaga dan stamina.

"Gimana ya kalau Putri gak ketemu? Apa yang akan kita katakan pada kedua orang tuanya" celetuk Salah satu murid

"Apalagi orang tua Putri, orang berada dan berpengaruh" sahut Yang lain

"Gue gak mau masuk penjara, gue masih umur belasan tahun. Masak sudah kena kasus pidana" teriak Dinda dengan wajah tak bersahabat

"Emang loe aja, Din. Kita semua juga gak mau masuk penjara, gak masuk di akal kalau orang tua Putri melaporkan kita ke polisi. Lain halnya kalo kita menyiksa dia, orang dia ilang sendiri kok" sahut Erika ketus

Waktu seakan berjalan begitu cepat, udara begitu menusuk ke dalam tulang. Erika terbangun dari tidurnya saat jam menunjukkan pukul 04.00 pagi, Erika keluar hendak sholat subuh yang sebentar lagi.

"Bangun-bangun, ayo kita sholat subuh berjamaah dulu" teriak Pak Irwan membangunkan semua anak muridnya

"Ya elah, Pak. Biasa juga gak pernah sholat subuh di rumah, kita ngantuk tau. Kecapean mencari Putri semalam, jadi kalau mau sholat ya sholat sendiri aja" kata Dinda sembari mengucek matanya

"Yang lain juga capek bukan kamu aja, ayo cepat-cepat kita sholat berjamaah, setelah itu baru kita lanjut mencari Putri" titah Pak Irwan

Semua bersiap untuk sholat berjamaah, meski malas Dinda tetap melangkah mengikuti yang lain. Sholat berjamaah di pimpin oleh Pak Irwan, selesai sholat semuanya berdoa keselamatan Putri.

Setelah itu, Pak Irwan memerintah semua anak muridnya untuk berkemas dan kembali. Beliau memutuskan akan mengabari kedua orang tua Putri, tentang hilangnya Putri karena sudah dua hari Putri belum ketemu.

"Jangan-jangan Putri di sembunyikan makhluk halus lagi" kata Salah satu murid sembari bergidik ngeri

"Adek-adek kalau memang benar teman kalian di sembunyiin makhluk halus tentu dia tetap kembali, meski kemungkinan kecil hanya tubuhnya saja sedangkan nyawanya sudah kita makhluk halus" jelas Warga situ yang membantu upaya pencarian Putri

"Ha......Putri"

Semuanya langsung menangis sendu, entah dimana Putri sekarang apa dia baik-baik saja atau tidak sama sekali, semuanya tak sanggup untuk membayangkan jika hanya tubuh Putri yang di temukan.

Beni segera beranjak membantu teman-teman satu kelasnya untuk beres-beres, namun di cegat oleh Raden karena tampak wajah Beni begitu pucat apalagi Beni tidak tidur selama dua hari ini.

"Ini kamu makan roti dulu, setalah itu minum obat" kata Anggota PMR pada Beni

Beni menerima roti dan obat yang di berikan anggota PMR itu, Adi membantu memijit pundak Beni. Raden pun tak tinggal ikut memijat kaki Beni, meski sering bertengkar tapi solidaritas keduanya begitu kuat.

"Habis dari sini kita langsung ke rumah Putri untuk mengabari kedua orang tuanya, Beni langsung pulang ke rumah ya biar yang lain yang temani Bapak" kata Pak Irwan

"Saya ikut Pak, saya gak tenang kalau gak ikut Pak" kata Beni menghela napasnya dengan mata yang memerah menandakan kalau kurang sehat

"Jangan di paksakan, Ben" kata Pak Irwan menepuk pundak Beni

"Saya kuat, Pak"

Beni berusaha berdiri meski tampak lemah, bahkan kedua matanya mulai berkaca-kaca. Pak Irwan yang tau bagaimana Beni yang begitu bertanggung jawab dengan teman-temannya ikut menitikkan air mata.

Semuanya segera beranjak akan segera pulang, dengan wajah yang kusut mereka berjalan menuju tepi pantai. Kehilangan Putri menjadi pukulan terberat bagi mereka semua, niat hati ingin bersenang-senang.

Tapi justru kejadian naas yang semuanya dapat, mereka kembali tanpa sosok Putri. Setelah kejadian Putri hilang, warga sekitar situ tak membolehkan siapapun orang lain untuk berliburan disini.

Saat mereka semua sampai di tepi pantai, di gazebo tepi pantai ada sosok yang mereka semua cari tengah duduk sembari mengayunkan kakinya, Erika menajamkan penglihatannya dan benar itu Putri.

"Putri....." pekik Dinda lalu menghampiri Putri

Plak.....

"Aduh, kenapa loe tampar gue?" protes Putri sembari memegang pipinya

"Kemana aja loe, Put? Kita semua nyariin loe, gue sampe gak tidur semalaman. Gimana kalau bokap loe laporin kita ke polisi, untuk kita belum ngabarin orang tua loe" kata Dinda ketus

"Kamu kok bisa ada disini , Put?" tanya Pak Irwan

"Saya gak tau, Pak. Tiba-tiba saya udah ada disini, saya lihat kalian semua nyariin saya bahkan saya panggil-panggil tapi kalian gak lihat saya dan juga gak denger"

1
" sarmila"
Luar biasa
Tamirah
balas dendam mah gak kenal dosa neng
Tamirah
namanya aja cerita novel walau dibully tetap sabarr luar biasa .
kalau di dunia nyata ya langsung sdh ambil tindakan berurusan dgn pihak yang berwajib.
Tamirah
Emang dibuat sedemikian rupa ceritanya sama author tdk ada perlawanan biar yg baca semakin penasaran toh nnt diakhir cerita happy ending
Debbie Teguh
bukannya ketos sblm beni itu davin ya?
Debbie Teguh
apa gak dosa ya rencana kerjain org kayak gt?
Debbie Teguh
parah bullying
bunda
Luar biasa
ngabdul salah
Lumayan
Asma Mohd Arsyad
cerita bodoh malas mau baca
Imang Tiah
Luar biasa
Mom's Putrhy Liontin
Gak lnjut ku bcanya bikin emosi aja ,
Mom's Putrhy Liontin
kok aku emosi sndri ya bcanya ,, nara nya ini ingin ku cekek aja seklian , biar na tau Klau udah mau mati di bilng sulap
zian al abasy
Luar biasa
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): terima kasih bintangnya
total 1 replies
Alfiyah Hasna
jd emosi sendr baca nya,LBH baik berhenti di sini baca nya dr pada darah tinggi naik
Alfiyah Hasna
BKN wanita kuat judul nya tp wanita bodoh,dah hampir mati jg masih
Alfiyah Hasna
jgn terlalu lembek donk,JD gerged JD nya
Nur Lela
luar biasa
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): terima kasih bintangnya
total 1 replies
Darti Darti
😍😍😍
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): iya 😉😉
total 1 replies
Madun Haikal
Luar biasa
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): terima kasih bintangnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!