NovelToon NovelToon
Mysterious Girl

Mysterious Girl

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Genius / Murid Genius / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kegiatan Olahraga Serba Bisa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:304.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: AzaleaHazel

Achassia Alora adalah gadis misterius yang selalu menutupi identitasnya. Bahkan hampir semua orang di sekolahnya belum pernah melihat wajahnya kecuali beberapa guru dan kedua sahabatnya. Gadis yang di anggap miskin sebenarnya adalah cucu dari keluarga kaya raya yang terbuang. Begitu banyak rahasia yang ia sembunyikan, bahkan dari ibunya sendiri.


Setelah bertahun-tahun ia hidup tenang bersama ibunya, sang Kakek kembali datang dalam kehidupan mereka dan memburunya untuk kepentingan bisnisnya. Tentu saja Achassia selalu menghindar dengan cara apapun agar tidak tertangkap oleh Kakeknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AzaleaHazel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32

Setelah 15 menit menunggu, Sagara selesai juga mengganti bajunya. Acha langsung bangkit dari duduknya dan pergi ke garasi. Sagara hanya menghela nafas dan mengikuti gadis itu ke garasi.

"Ayo." Ajak Sagara saat gadis itu tiba-tiba berhenti.

"Cia maunya jalan-jalan naik itu." Ucap Acha menunjuk motor sport milik Sagara.

Sagara kembali menghela nafas, baru saja ia akan menolak permintaan Acha, gadis itu sudah memberikan tatapan memohon. Akhirnya pria itu hanya bisa mengangguk dan menuruti ucapan putri kesayangan itu. Sagara bernafas lega saat gadis itu tersenyum senang, setidaknya suasana hati Acha sudah sedikit membaik.

Setelah Acha naik, Sagara segera menjalankan motornya. Tidak mau membuat suasana hati Acha kembali buruk, Sagara tidak bertanya kemana tujuan gadis itu. Pria itu mengajak Acha mengelilingi kota, hari sudah mulai gelap membuat jalanan lumayan ramai.

Sampai tiba-tiba gadis itu menunjuk sebuah taman, membuat Sagara langsung menghentikan motornya. Di taman itu banyak sekali orang berjualan, Acha mengajak Sagara ke sana untuk membeli jajanan. Sagara duduk di bangku menunggu gadis itu membeli jajanan. Tiba-tiba Isvara mengiriminya pesan dan menanyakan dimana keberadaan Achassia, karena ponsel gadis itu tidak bisa di hubungi.

Sagara memberitahu Isvara jika gadis itu baik-baik saja dan sekarang mereka ada di taman. Sagara juga memberitahu Isvara, sepertinya suasana hati Achassia sedang buruk, pria itu juga mengirim foto Acha pada Isvara. Sagara menutup ponselnya setelah menyelesaikan percakapannya dengan Isvara.

Achassia mendekati Sagara, pria itu mengerutkan keningnya bingung saat gadis itu mengadahkan tangannya di depannya.

"Minta uang." Ucap Acha.

Sagara menggelengkan kepalanya, meski begitu ia tetap memberikan 5 lembar uang berwarna merah pada gadis itu. Setelah mendapatkan apa yang ia mau, gadis itu langsung lari kearah gerombolan anak-anak. Awalnya Sagara tidak mengerti apa yang sedang gadis itu lakukan dengan anak-anak itu, tapi setelah itu ia tersenyum bangga pada gadis itu.

Achassia mengajak anak-anak itu membeli jajanan yang ada di taman. Setelah Acha dan semua anak-anak itu selesai membeli jajanan, mereka duduk di rerumputan sambil memakan makanan yang mereka beli tadi. Hanya tersisa 5 anak yang bersama Acha, karena yang lainnya sudah pergi lebih dulu.

"Makasih ya Kakak cantik, udah di beliin jajan." Ucap salah satu anak laki-laki di depannya.

"Sama-sama." Jawab Acha tersenyum manis pada kelima anak itu.

"Kakak, ke sini sama siapa?" Tanya anak perempuan di depannya.

"Sama Papa Kakak, tuh di sana." Jawab Acha menunjuk kearah Sagara yang duduk di salah satu bangku di taman ini.

"Kenalan dulu dong, kalian namanya siapa?" Ucap Acha bertanya pada mereka.

Kelima anak itu duduk di depannya, ada 3 laki-laki dan 2 perempuan. Sepertinya ketiga anak laki-laki itu yang paling tua di antara anak perempuan itu. Tapi salah satu anak perempuan itu mungkin usianya masih 5 tahun karena dia yang paling kecil.

"Nama aku Rafka, ini Rey." Ucap Rafka, setelah itu menunjuk anak di sebelahnya yang bernama Rey.

"Aku Gio." Ucap anak di samping Rey.

"Aku Raisha." Ucap anak perempuan yang lebih besar.

"Terus yang ini siapa? Lucu banget." Tanya Acha melihat anak perempuan yang berusia 5 tahun itu.

"Thalia." Ucap anak itu dengan suara pelan, mungkin anak itu takut.

Acha mengusak gemas rambut Thalia, membuat anak itu tersenyum padanya. Acha merasa kasihan pada anak-anak ini, anak seusia mereka harus hidup di jalanan seperti ini. Hal ini membuatnya sedikit tertampar karena sering mengeluh, padahal masih ada orang yang jauh lebih sudah dari pada dirinya.

"Rumah Kakak deket sini?" Tanya Rey.

Acha diam beberapa detik. "Lumayan jauh sih, emang kenapa?" Balasnya bertanya.

"Yah, jadi nggak bisa ketemu Kakak cantik lagi dong." Ucap Gio membuat yang lainnya ikut sedih.

"Siapa bilang? Sekolah Kakak aja ngelewatin taman ini, jadi kita bisa ketemu lagi." Kata Acha membuat mata mereka berbinar.

"Beneran?" Tanya mereka kompak.

Acha mengangguk yakin. "Iya dong." Ucapnya.

"Asikkk."

Mereka melompat-lompat senang, membuat Acha ikut tersenyum. Sepertinya ia akan sering mampir ke sini saat pulang sekolah untuk bertemu mereka. Saat anak-anak itu berpamitan ingin pergi, Acha menyuruh mereka menunggu sebentar. Gadis itu langsung berlari kearah Sagara.

"Minta uang lagi dong Om." Ucap Acha, tanpa mengatakan apapun Sagara langsung memberikan beberapa lembar uang lagi pada gadis itu.

Acha langsung berlari kearah anak-anak itu lagi dan memberikan 1 lembar uang merah pada masing-masing anak. Setelah mereka pergi, ia kembali kearah Sagara.

"Kebanyakan." Ucap Acha mengembalikan lagi uang Sagara.

"Yaudah, simpen aja." Ucap pria itu membuat Acha mengangguk dan menyimpannya di saku jaketnya.

"Mau kemana lagi?" Tanya Sagara, membuat gadis itu berpikir untuk beberapa detik.

"Jalan-jalan lagi." Jawab Acha, sepertinya ia masih belum ingin pulang.

"Yaudah, ayo." Ucap Sagara menurut.

Sagara mengikuti gadis itu dari belakang. Ia hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat gadis itu melompat-lompat senang, mau sebesar apapun Achassia, ia akan selalu tampak kecil di mata Sahara.

"Cepetan, Om." Ucap Acha sedikit berteriak karena gadis itu sudah mengenakan helm full face milik Sagara yang sudah ia modif, ada dua telinga kuding di kedua sisi helm itu.

"Naik ke motor, biar Om foto dulu." Ucap Sagara yang langsung di turuti Acha.

Gadis itu naik ke motor dan bergaya, membuat Sagara menggelengkan kepalanya melihat tingkah gadis itu. Beberapa jam yang lalu, gadis ini hanya menunjukkan wajah lesu dan sekarang sudah berubah se ceria ini.

Selesai memotret gadis itu, ia kembali melajukan motornya untuk mengelilingi kota seperti apa yang di katakan Acha.

...🍃🍃🍃🍃🍃...

Arkan baru saja melihat postingan Sagara yang memposting foto seorang gadis di atas motornya dengan caption "bocah kebanyakan gaya" itu pasti Cia, batin Arkan. Ia menghela nafas, jika saja ia ada di rumah pasti akan bertemu adiknya itu. Sayangnya saat ini ia ada di luar kota bersama tim basketnya untuk tanding besok. Tentu saja bersama keempat sahabatnya juga, karena mereka adalah pemain utama.

"Kenapa Lo?" Tanya Chaziel saat melihat Arkan menghela nafas setelah melihat ponselnya.

Arkan menunjukkan layar ponselnya yang menampakkan foto gadis yang berada di atas motor. Kainoa, Bumi dan Gavin juga ikut melihat, mereka mengerutkan keningnya setelah melihat pemilik akun itu ternyata Sagara.

"Ini adek Lo?" Tanya Gavin membuat Arkan mengangguk lesu.

"Gara-gara kita ada tanding, Lo jadi nggak bisa ketemu adek Lo." Ucap Chaziel mengerti apa yang Arkan rasakan.

"Yaudah lah, nanti juga pasti ketemu." Jawab Arkan pasrah. Mau bagaimana lagi, pertandingan ini juga penting baginya.

"Gue telfon Om gue dulu." Lanjut Arkan membuat keempat temannya mengangguk.

Kainoa menepuk pundak Arkan sebelum menyusul yang lainnya meninggalkan Arkan. Setelah Kainoa pergi, Arkan langsung menghubungi Sagara.

"Kamu kenapa?" Tanya Sagara di sebrang sana. Bagaimana tidak bertanya, selain mengenal Acha ia juga sangat mengenal keponakannya itu.

Baru saja telponnya tersambung, Arkan sudah menghela nafas membuat Sagara langsung mengerti jika ada sesuatu.

"Pengen ketemu Cia." Ucap Arkan lesu.

"Tinggal pulang apa susahnya?" Tanya Sagara yang masih belum tau jika keponakannya itu sekarang berada di luar kota.

"Kana di luar kota." Ucap Arkan memberitahu.

"Hah, ngapain?" Tanya Sagara terkejut.

"Besok ada tanding basket." Balas Arkan.

"Kok nggak ngasih tau Om?" Tanya Sagara lagi.

"Lupa. Oh ya, Cia mana?" Ucap Arkan menanyakan keberadaan Cia.

"Udah tidur." Balas Sagara membuat Arkan kembali menghela nafas.

"Yaudah deh, Kana matiin dulu telfonnya." Ucap Arkan.

"Iya, semangat tandingnya besok." Balas Sagara memberikan semangat pada keponakannya.

"Makasih." Balas Arkan, setelah itu mematikan panggilannya.

Walaupun sedikit kecewa karena tidak bisa berbicara dengan Cia karena gadis itu sudah tidur, setidaknya Sagara membuatnya merasa senang karena memberikan semangat padanya.

1
See SS008
sangat menarik
Arryanti Ar
kenapa sampe sekarang gak ada notif up nya ya thor...
Imas Suryani
Luar biasa
#ayu.kurniaa_
.
Alejandra
🥰🥰🥰🥰🥰
Reka Cantika
lanjut
Ri
bener2 saraf tu alin2 terlalu pede
kr_ka
gw kira sifatnya bakal lurus gitu aja, ternyata...
Ri
moments yang g bisa di ulang lagi
Sean71
thor perbanyak dong up nya🥺🥺🥺
Sakura 💚🤍
jangan lama ya update nya hehehe
Sakura 💚🤍
semangat thor
Nurmala_Neen
🙌
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Yeeee komen pertama ... 😂🤣🤣🤣🤣 kasian anya ma luna
Hasmi Asmi
di tunggu up nya ya
Reka Cantika
lanjut
Erna Ismail
Luar biasa
Emy Bundanya Aisyah
ditunggu kelanjutannya ya thor 😍, smngat...smoga thn baru, othor jd lbh sering update dan banyakin up nya 😀😀🥳🥳, sehat selalu thor
Sean71
akhirnya up juga ni author,,,,,, kemana aja nih beberapa hari ini ko jadi jarang up ya🤔🤔
ANI SAHRINIDA PUTRI
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!