NovelToon NovelToon
Mawar Merah Berduri

Mawar Merah Berduri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Aini

Mawar merah sangat indah, kelopak merah itu membuatnya tampak mempesona. Tapi, tanpa disadari mawar merah memiliki duri yang tajam. Duri itulah yang akan membuat si mawar merah menyakiti orang orang yang mencintainya.

Apakah mawar merah berduri yang bersalah? Ataukah justru orang orang yang terobsesi padanyalah yang membuatnya menjadi marah hingga menancapkan durinya melukai mereka??!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20 Brian cemburu

Hari ini, Leni janjian jalan sama Gio. Dia berjanji untuk menemani Gio ke mall beli sepatu.

"Ngegas amat, Len. Gak salah pilih lu jatuh cinta ama anak SMA?" ujar Wendi saat melihat Leni memilih baju untuk kencan pertamanya dengan Gio.

"Kak Wendi seperti gak kenal aku aja. Aku tu kalau udah jatuh cinta, ya gini. Harus aku kejar sampai dapat. Lagian sekarang zaman moderen bukan zaman kuno dimana cewek harus menunggu. Ini zamannya cewek juga berhak mengejar."

"Iya deh yang paling anak zaman now."

Wendi pun meninggalkan Leni, dia menuju cafe untuk persiapan buka di hari minggu. Wendi membantu Bimo bersih bersih cafe.

"Leni mana?"

"Masih tidur kah dia?" tanya Bimo.

"Udah bangun kok. Dia mau kencan sama Gio."

"Apa? Leni serius naksir sama bocah SMA itu?"

"Mmh."

"Gio bukan bocah ya. Setidaknya dia sedikit lebih dewasa cara berpikirnya dari pada abang." Ujar Leni tiba tiba.

Wendi dan Bimo menoleh kearah Leni. Mata mereka membelalak melihat tampilan Leni yang malah berdandan seperti masih anak SMA yang lagi lucu lucunya.

"Lu serius mau pake itu jalan sama Gio?" tanya Wendi.

"Iya dong. Kenapa?"

"Ganti dek. Mengerikan."

"Apa sih bang, sebel deh."

"Udah ya, aku mau kencan dulu. Bye bye..."

"Leni!" Teriak Bimo tapi tidak dihiraukan Leni. Dia terus melangkah keluar dari cafe.

"Anak itu, seleranya yang lebih muda. Mana rok nya singkat lagi. Gio kan bocah yang sedang puber." Rutuk Bimo menatap kepergian adiknya.

"Ya udah kali, biarin aja."

"Ya gak bisa gitu dong. Umur umur Gio gitu, sangat sensitif kalau melihat cewek cewek imut berpakaian seperti itu."

"Hmm, bararti dulu kamu juga gitu ya?"

"Gak lah. Gue gak gitu ya." Kilah Bimo.

Dia tampak merona, lalu berlari menuju meja kasir meninggalkan Wendi yang masih mengelap meja dan kursi.

Sementara itu, hari ini Inne kembali mengajar Brian les di rumahnya, karena kemaren dia minta izin libur.

"Kemaren kemana kak?" tanya Brian.

"Jalan."

"Sama Adit?"

"Kamu kok manggilnya Adit aja sih. Dia lebih tua dari kamu loh."

Brian hanya mengangkat bahunya sementara wajahnya cemberut kesal.

"Lain kali aku gak akan kasih kakak izin lagi."

"Iya gak apa apa kok."

Inne pun melanjutkan penjelasannya pada Brian. Sebenarnya Brian sudah tidak mood belajar. Hatinya terganggu saat mengetahui Inne izin libur kemaren untuk jalan sama Adit.

"Secinta itu ya kak Inne sama kak Adit?"

Pertanyaan itu mengganggu konsentrasi Inne. Dia pun tampak malas untuk menoleh pada Brian.

"Tidak bisakah aku saja kak?"

"Brian! Kita sedang belajar ya. Tolong konsentrasi pada pelajaran."

"Apa sih lebihnya kak Adit? Aku juga lebih kaya dari dia. Kalau soal tampan, aku jauh lebih tampan dari dia. Aku juga bisa bawa mobil kok..." Celoteh Brian yang membuat Inne menjadi kesal.

"Tolong jangan membahas hal lain selain pelajaran, Brian. Saya tidak suka." tegas Inne.

Brian tampak tidak peduli, dia bahkan memasang wajah kesal untuk membuat Inne paham kalau dia cemburu saat ini.

"Pelajaran hari ini aku rasa cukup."

"Loh kok gitu kak, masih ada setengah jam lagi..."

"Kamu sudah tidak mood belajar kan? Jadi lebih baik cukup..."

Inne memasukkan semua bukunya, lalu dia berdiri untuk segera pergi, tapi dengan cepat Inne meraih pergelangan tangannya.

"Maaf kak. Aku janji tidak akan membahas soal itu lagi. Aku masih mau belajar." ucap Brian dengan cara memohon pada Inne.

"Ya sudah, lanjutkan penguraian soal soalnya." Inne pun kembali duduk.

"Baik kak."

Brian kembali bersemangat belajar. Tapi tidak dengan Inne. Dia sangat kesal saat ini karena Brian membanding bandingkan Adit. Pacar mana yang bisa baik baik saja saat pacarnya dibanding bandingkan seperti itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!