NovelToon NovelToon
Ketabahan Adikku

Ketabahan Adikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Amie.H

Menjadi anak terakhir kata orang adalah hal sangat menguntung kan, sebab akan dimanja dan mendapatkan full kasih sayang dari orangtua dan kakak-kakaknya.
tapi tidak bagi adikku, meski lahir dari sebagai anak terakhir dari empat bersaudara dia justru banyak menyimpan keinginan bahkan tak jarang mendapatkannya dengan berkerja keras tanpa sepengetahuan orangtua kami.


bagaimana ceritanya, mari ikuti dan pantau terus ceritanya☺️😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amie.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27.

Keesokan harinya, tante bella sampai dirumah ku tepat pukul tiga. Aku sudah dirumah dari lima belas menit yang lalu.

"ana, kamu sudah dirumah. Tante kita belum, makanya tante agak cepat datengnya biar nanti nunggu kamu pulang kerja" kata tante bella sambil menyalami mama.

Aku pun memcium punggung tangannya dan menjawab perkataan tante dengan senyum.

"udah tante, ana izin pulang duluan sih jadi gak ikut breffing sore" jawab ku yang langsung di angguki tante bella.

"syukurlah kalau bisa pulang capat, istirahat dulu aja. Nanti kita ke lokasi nya jam empat kurang sekalian nungguin billy, gapapa kan kalau tante di sini dulu. Kamu bisa lah mandi bebersih badan dulu, biar nanti kita sholat bareng" kata tante bella.

"yaa jelas boleh to bu bella, saya malah senang kalau ibu mau berlama-lama di sini. Kamu mandi dulu sana an, gak enak di liat itu muka udah kusam banget" kata mama pada ku.

"iyaa ma" jawabku yang hendak berdiri.

"eh an, kalau bisa kamu gak usah pakai skincare dulu ya sampai acara nanti. Biar nanti make up nya bagus" kata tante bella membuatku dan juga mama saling berpandangan.

"aku gak pernah pakai skincare tante, setiap hari palingan cuma pakai bedak sama lipstik aja biar gak pucet" kataku membuat tante bella membelalakan mata.

"yang bener kamu an?" tanya tante bella yang merasa tak percaya dengan jawabanku.

"iyaaa bener tan, ana gak pernah pakai skincare cuma pakai bedak sama lipstik aja kalau kerja. Coba tuh tanya mama, ana mau mandi dulu ya tan. Udah gerah banget badan ini, bentar lagi juga adzan" kataku yang langsung berlalu menuju kamar mandi setelah mengambil handuk yang terjemur dijemuran handuk disebelah pintu kamar mandi.

"emang bener bu kalo ana gak pernah pakai skincare, tapi kok wajah nya bisa glowing begitu sih bu?" tanya tante bella yang masih bisa aku dengar.

"iyaa bener bu, jangan kan buat beli skincare bu. Kebutuhan adik-adiknya aja kalau ada yang kurang ya yang nambahin ana kok bu, ana itu dari pada buat beli skincare mendingan uangnya buat beli makanan kalau kata dia" jawab mama dengan tertawa kecil.

"iyaa sih bener juga, harga skincare mahal ya bu. Saya juga gak pakai apa-apa, tadi saya pikir ana itu pakai skincare loh. Rahasianya apa sih kok bisa glowing kaya gitu padahal gak pakai skincare" tanga tante bella.

"rahasianya apa yaa, ya gak ada rahasia apapun sih bu. Cuma kena air wudhu aja, yaa cuma itu sih" jawab mama yang lagi lagi membuat tante bella membuka mulutnya.

"cuma air wudhu bu? Kok bisa?" tanyanya membuat mama terkekeh.

"yaa bisa bu, kata orang kan air wudhu bisa membuat wajah bercahaya. saya juga mengajarkan anak-anak untuk berwudhu sebelum mereka tidur, jadi mungkin cuma itu aja rahasianya. Tapi kalau yang lain ya gak tau bu hehehe" jawab mama dengan kekehan.

"waaahh keren-keren, cantik alami tanpa skincare" kata tante bella yang sepertinya masih penasaran dengan jawaban mama.

Tak lama aku pun selesai dengan acara mandiku, setelah memakai baju aku kembali menghampiri keduanya menunggu waktu adzan yang hampir tiba. Benar saja, belum aku duduk adzan pun berbunyi. Aku mengajak mama dan juga tante sholat berjamaah, begitu juga nayla yang baru selesai mandi bergantian dengan ku tadi.

"ayok sholat dulu ma, tante" kataku yang langsung di angguki keduanya.

Kami pun sholat asar berjamaah dengan mama sebagai imamnya, tentu saja hanya para perempuan. Sementara para lelaki masih belum tiba di rumah, ari dan husni masih sibuk mempersiapkan acara kelulusan mereka sementara bapak masih bekerja membenahi rumah orang.

"bapak belum pulang ya bu?" tanya tante bella.

"belum bu, biasanya nanti pulang nanti jam lima sore" jawab mama dengan senyum.

"oh lama juga ya, kerja apa si bapak bu?" tanya tante bella.

"cuma kuli bangunan bu" jawab yang masih melimpat mukena dengan senyuman.

"gapapa ya bu, yang penting halal. Insaallah berkah untuk keluarga, nyatanya bisa mendidik anak-anak sebegitu baiknya" kata tante bella menatap mama dengan senyuman yang terlihat dangat tulus.

Mungkin aku beruntung, diantara banyaknya orang miskin yang tak di restui oleh pasangannya karna perbedaan status. Aku justru mendapatkan tante bella sebagai mertua pengganti yang begitu sangat baik padaku dan juga keluarga.

"iya alhamdulillah bu, cukup saja" jawab mama membalas senyuman tante bella.

"iyaaa, anak-anak juga sudah besar dan pandai. Insaallah mereka juga bisa membanggakan" kata tante bella lagi menatap dan menyentuh pipi nayla yanh chaby.

"nayla kelas berapa?" tanya tante bella.

"kelas empat tante" jawab nayla dengan senyuman.

"waahh hebat, memang umur nayla sekarang berapa?" tanya tante bella.

"sepuluh tahun, mau sebelas oktober nanti tante. Sekarang naik kelas lima di mi alfatihah" jawab nayla.

"waahh mi, mi itu apa nay?" tanya tante bella.

"mi itu madrasah ibtidaiyah tante" jawab nayla.

"oohh iyaa iyaa, kaya madrasah ibtidaiyah sepuluh yang di dekat bkt itu ya? Tapi kok namanya alfatihah?" tanya tante bella lagi.

"iya tante, kan swasta" jawab nayla.

"ohh iyaa bener yaa, berarti nayla sekolah dari umur enam tahun ya?" tanya tante bella yang justru melirik ke arah mama.

Nayla yang tidak tahu pun ikut melirik kearah mama yang tersenyum.

"enam tahun kurang tiga bulan bu" jawab mama. Tante bella pun menganggukan kepada dengan tersenyum.

"enam tahun kurang tiga bulan ya, hebat bisa masuk madrasah ibtidaiyah. Biasanya kan tujuh tahun atau lebih yaa, sekolah sd aja sekarang hampir delapan tahun yang masuk" kata tante bella.

"iyaa bu, lima tahun lalu masih bisa masuk tapi entah kalau sekarang. Waktu itu ya nayla masuk swasta karna gak keterima sd, kan umurnya kurang dari enam tahun. sama kaya ana waktu masuk sd juga belum enam tahun, tapi waktu itu ana keterima di sd. Karna ana juga sudah pandai berhitunh, membaca, menulis secara otodidak. Padahal cuma mainan dengan teman-temannya yang sudah sd lebih dulu, dan mereka yang waktu itu masuk taman kanak-kanak" kata mama.

"jadi, ana gak tk ya dulu sekolahnya langsung sd. Dan bisa semua itu cuma karna di ajarkan sama temannya? Pintar sekali kamu an" kata tante bella menatapku dengan senyuman dan mata berbinar.

Dan jadi lah di tempat sholat itu mama banyak menceritakan tentang aku pada tante bella, sementara tante bella juga banyak bertanya tentangku pada mama dan juga pada nayla. Sampai akhirnya, ponsel tante bella berdering.

"eehh sebentar ya, ada telpon. Nanti kita lanjut lagi" katanya sambil mengambil ponsel yang berada didalam tasnya. Setelah selesai ia pun kembali memasukkan ponsel itu kedalam tasnya, lalu memghampiri kami.

"tadi itu mas hanif yang telpon, katanya dia udah otw dari kantornya menuju ke tempat kita janjian. Dia bareng sama orang cathring dan juga orang butik serta istrinya mas hanif juga, karna kan orang butik dan juga catring itu sahabat dan orangtua dari istrinya mas hanif" kata tante bella membuatku dan mama menganggukan kepala.

"yaudah kalau gitu kita siap-siap ya tan, palingan aku tinggal pakai bedak sama jilbab sih tante. Tante gapapa kan nunggu?" tanyaku pada tante bella.

"iyaa gapapa lah an, kalau gitu tante tunggu didepan rumah aja ya. Kayanya rame didepan itu banyak suara anak kecil" kata tante bella sambil melangkah menuju kehalaman depan setelah aku jawab dengan anggukan kepala.

"mbak, tante bella baik ya mbak. Dia kayanya sayang sama mbak ana deh" kata nayla yang juga sedang mengganti pakaiannya disebelahku.

"iyaa alhamdulillah tante bella emang baik banget, padahal dia orang berada loh rumahnya aja bagus. Yaa walau pun gak besar banget, tapi rumahnya itu tingkat. Kalau buat orang kaya kita ya termasuk mewahlah" jawabku membuat nayla menganggukan kepala.

"Alhamdulillah di syukuri aja nikmat yang kamu dapat saat ini an, dapat mertua baik itu juga rezeki. Meskipun tante bella hanya tante nya billy, tapi kamu harus hormat sama dia ya an. Karna billy juga sudah menganggap tantenya itu seperti ibunya, kamu pun juga harus begitu. Terlebih tante bella juga sangat sayang sama kamu" kata mama.

Bersambung....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!