Bagaimana jadinya jika seorang wanita yang menjabat sebagai CEO di perusahaan itu menyukai seorang pemuda yang usia nya jauh berada di bawah nya?
Itulah yang di rasakan oleh Airyn Xylena Prameswari. Dia menyukai seorang pemuda bernama Arjuna Reksa, kedua nya bertemu secara tidak sengaja di sebuah cafe yang dimana, Juna bekerja disana.
"Aku menyukai mu, Jun."
"Apa yang Nona katakan? Anda tidak mungkin menyukai saya yang hanya pegawai cafe."
"Aku tidak peduli dan mulai saat ini, kau harus menjadi kekasihku dan aku tidak menerima penolakan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 - Pacaran + VISUAL
"Sayang, lho ini kok di bawa kesini sih? Ini kan belanjaan kamu tadi." Ucap Juna saat Airyn meletakan barang-barang yang tadi di beli oleh perempuan itu di supermarket. Katanya itu belanjaan untuk dirinya sendiri, tapi sekarang malah di turunin di kost an nya.
"Buat kamu, stok di kost an kamu. Ganti sabun batang nya pakai sabun cair biar badan kamu lebih wangi." Jawab Airyn sambil duduk dan membuka satu buah jeruk lalu memakan nya.
"Jadi, apa sekarang aku bau badan? Tapi masa sih aku bau? Kalau bau kan kamu gak bakalan mau tuh nempel-nempel sama aku."
"Udah wangi, aku suka aroma badan kamu. Tapi biar lebih awet aja wangi nya kalau pakai sabun cair." Jelas Airyn sambil tersenyum.
"Ohh, begitu ya? Hmm, tapi ini kebanyakan, yang."
"Gapapa, biar uang yang kamu punya itu kamu simpan, irit-irit biar cukup." Jawab Airyn, Juna tersenyum kecil.
"Kamu terlalu baik, gimana kalau aku manfaatin kebaikan kamu ini? Apa kamu gak mikir sampai kesana?" Tanya Juna, Airyn tergelak begitu mendengar ucapan pemuda tampan itu.
"Manfaatin aja, buat kamu aku gapapa kok." Jawab Airyn sambil terkekeh.
"Astaga, kamu ini.."
"Kamu mau kuliah gak?" Tanya Airyn membuat Juna mendongak. Jauh di dalam hati nya, dia ingin sekali untuk melanjutkan pendidikan nya. Tapi, kalau dia memilih untuk kuliah, lalu bagaimana dengan orang tua dan adik nya di kampung?
"Tidak, sayang." Lirih Juna. Dapat Airyn lihat ada sorot sendu dari kedua mata Juna saat dia menatap dan mengatakan hal itu. Seperti nya tengah terjadi konflik batin saat ini.
"Kenapa?"
"Tidak apa-apa, aku harus kerja keras buat adik sama ibu aku. Kalau semisal ada kesempatan, biar adik aku aja yang berpendidikan tinggi." Jelas Juna membuat Airyn salut dengan sikap bijaksana yang di miliki oleh pemuda di depan nya.
"Pikiran kamu lebih dewasa dari usia kamu, Jun."
"Di dewasakan oleh keadaan lebih tepat nya." Jawab Arjuna sambil tersenyum, senyum kecil yang terlihat menyimpan banyak luka. Airyn yang duduk di samping Juna pun menyandarkan kepala nya di pundak kokoh pemuda tampan itu.
"Kamu tahu? Aku memang terlahir dari keluarga yang bisa di bilang sempurna. Orang tua ku berpendidikan, kedua nya hebat dalam dunia bisnis, dulu aku di perlakukan seperti ratu, di manjakan. Tapi, setelah aku dewasa, semua nya berubah."
"Berubah?" Tanya Juna.
"Iya, berubah. Semua nya berubah, tidak ada lagi orang tua yang hangat, sekarang mereka nampak acuh tak acuh, jarang sekali bertegur sapa bahkan untuk sekedar menanyakan keadaan ku. Mereka tidak tahu, apa yang aku alami selama tidak berada di rumah, mereka tidak ingin mengetahui hal itu."
"Mereka hanya ingin aku bekerja, bekerja dan bekerja. Membesarkan perusahaan, hingga aku tidak punya waktu untuk sekedar menyenangkan diri sendiri, mungkin itulah yang membuat aku tidak pernah dekat dengan laki-laki manapun." Lanjut Airyn membuat Juna menatap wajah perempuan itu.
Dia kira, hanya dirinya saja yang mempunyai banyak masalah. Tapi ternyata, perempuan sebaik, secantik dan seceria Airyn pun punya problem nya sendiri. Bahkan masalah nya ini, bisa di bilang lebih berat jika di bandingkan dengan dirinya.
Juna memiliki masalah ekonomi, sedangkan Airyn adalah perempuan yang kekurangan kasih sayang orang tua. Hal ini membuktikan, kalau harta tidak menjamin seseorang bahagia atau tidak. Memang dari luar selalu terlihat bahagia karena banyak uang, padahal hari orang tiada yang tahu, bukan?
"Aku bahkan merasa mual dengan orang tua ku sendiri, Jun. Kalau aku pulang ke rumah, jangan kan menanyakan atau menyambut ku dengan baik, yang ada mereka akan marah-marah apalagi aku menghindari mereka beberapa hari ini karena aku tak mau di jodohkan."
"Tenangkan dulu dirimu, sayang." Ucap Juna sambil mengusap puncak kepala Airyn dengan lembut.
"Ya, aku merasa tenang saat bersama dengan mu, Jun."
"Kamu bisa datang padaku, kapanpun dan di mana pun. Kamu bisa bercerita padaku, berkeluh kesah, menangis di depan ku. Aku akan memeluk mu, selalu."
"Aaaaa, kamu membuat aku terharu. Buru, kita pacaran aja ya? Oke?" Tanya Airyn.
"Tapi, apa kamu serius menyukai aku? Aku hanya seorang pelayan restoran, tidak pantas bersanding dengan kamu, sayang."
"Iya, kenapa tidak? Aku nyaman saat bersama mu, aku tidak melihat keadaan mu sekarang ini. Harta bisa kita cari nanti, tapi kenyamanan dan kasih sayang itu sulit di temukan, sayang."
"Kamu yakin?"
"Aku yakin seribu persen." Jawab Airyn. Kalau sudah begini, sebaiknya memang di jalani saja dulu.
"Baiklah." Pasrah Juna. Airyn tersenyum lalu memeluk Juna dengan erat untuk meluapkan perasaan bahagia nya.
"Yes, jadi mulai hari ini kita pacaran. Iya kan?"
"Iya, sayang." Jawab Arjuna sambil tersenyum, dia memeluk pinggang Airyn dengan posesif.
"Mari kita rayakan, sayang." Ucap Airyn membuat kening Juna mengernyit.
"Merayakan seperti ap.." Belum juga Juna menyelesaikan ucapan nya, bibir nya sudah di bungkam oleh bibir tipis kemerahan milik Airyn. Bibir itu nampak aktif menyosor bibir nya, bahkan sejak kemarin. Mereka baru jadian hari ini, tapi untuk berciuman ini bukan yang pertama kali nya. Tapi ini sudah yang kesekian kali nya.
Juna yang awalnya terlihat shock, tapi lama kelamaan dia juga menikmati ciuman Airyn. Dia pun mulai membalas ciuman perempuan itu tak kalah liar nya, dia melumaat dan memagutt bibir Airyn dengan brutal, bahkan beberapa kali menggigit kecil bibir Airyn.
"Enghh.." Airyn melenguuh tertahan saat bibir Juna beralih menciumi leher nya dan meninggalkan beberapa bercak kemerahan disana.
"Aawwhhss, sayang pelan-pelan.." Airyn memekik pelan saat Juna menggigit leher nya, entah karena gemas atau nafssu, tapi yang jelas Airyn merasa sedikit kesakitan karena ulah sang kekasih itu.
"Maaf, sayang.." Ucap Juna lirih sambil mengusap tanda kemerahan yang baru saja dia buat di leher Airyn.
"Merah?"
"Hmm, aku melukis nya dengan baik." Jawab Juna sambil tersenyum kecil. Tangan besar nya masih mengusap tanda kemerahan yang tercetak jelas di leher Airyn yang putih mulus itu.
"Kamu pelukis yang luar biasa." Puji Airyn membuat Juna tertawa.
......
🌻🌻🌻🌻🌻
VISUAL
Arjuna Reksa
Airyn Xylena Prameswari
semoga suka yaww, ini visual versi author😍