NovelToon NovelToon
Cewek Tengil Itu Istriku

Cewek Tengil Itu Istriku

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

Setiap pria pasti ingin menikah dengan wanita sholeha. Tapi apa jadinya jika keadaan memaksa untuk menikahi gadis tengil yang menyebalkan? Seperti itulah yang dialami Saga Dirgantara, mimpinya untuk menikahi sang kekasih kandas karena wanita itu memilih untuk menikah dengan pria lain. Disaat hatinya hancur dan kariernya jatuh, terpaksa dia menikah dengan Anna, si gadis tengil.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CALON SUAMI?

Pagi ini, meski masih mengantuk, Anna memaksakan diri bangun untuk sarapan bersama kedua orang tuanya. Dia ingin bicara dengan sang papa untuk meminta ponselnya dikembalikan.

"Gimana kemarin, kamu gak bikin ulahkan?" tanya Luisa yang kemarin tak sempat bertanya apa apa karena saat Anna pulang, dia dan suami pergi kesuatu acara dan pulang malam.

"Baik Mah." Jawab Anna sambil menguap dan menutupi mulutnya dengan telapak tangan.

"Kenapa jari kamu?" tanya Jeremi yang melihat plester menempel dijari telunjuk putri kesayangannya.

"Kena pisau pas dirumah Saga."

"Kena pisau?" Luisa tampak terkejut. "Emang kamu ngapain mainan pisau disana?"

Anna membuang nafas kasar sambil memutar kedua bola matanya. Mainan pisau, emang dia preman yang kerjaannya bawa pisau kemana mana apa?

"Anna kena pisau pas masak."

Huk huk huk.

Jeremi sampai tersedak mendengar putrinya masak. Seumur hidup, belum pernah dia melihat putrinya memasak atau ada keinginan memasak.

"Sekarang papa dan mama tahukan, seberapa kerasnya usaha Anna untuk mengambil hati tante Mila? Anna sampai rela jari Anna kepotong demi mendapatkan restunya."

Jeremi dan Luisa saling bertatapan bingung. Mereka kira Anna akan bikin ulah agar pernikahan itu batal, tapi ternyata, putrinya itu malah berusaha keras untuk mengambil hati calon mertuanya.

"Tak hanya jari yang kepotong, lihat ini." Anna menunjukkan bekas kehitaman dipunggung tangannya. "Anna sampai terkena minyak panas gara gara menggoreng ayam." Anna sengaja membesar besarkan agar perjuangannya diapresiasi. Siapa tahu dengan begitu ponselnya dikembalikan.

"Kamu goreng ayam?" Luisa menatap putrinya tak percaya.

"Hebat," Puji Jeremi sambil mengacungkan kedua jempol.

"Tuh kan, Anna itu memang hebat. Makanya, kembalikan ponsel Anna sekarang." Sahut Anna pongah sambil menepuk dadanya. Dia yakin jika kali ini, tak ada alasan lagi papanya menyita ponsel miliknya.

"Gak usah ge er. Bukan kamu, tapi Saga yang hebat. Belum juga menikah, dia sudah bisa membuat kamu mau memasak." Jeremi tersenyum sambil geleng geleng. Bangga sekali dia dengan calon mantunya itu. Benar benar tak salah pilih.

Anna seketika nyengir. Sudah payah cari nilai lebih agar ponsel dikembalikan, eh....malah Saga yang dapat nilah plus dimata papanya. Dengan bibir mengerucut kedepan, dia melahap nasi goreng dihadapannya dan mengunyahnya cepat.

"Mama gak nyangka, secepat ini kamu jatuh cinta sama Saga. Sampai sampai kamu berjuang keras demi mengambil hati mamanya." Tak hanya Jeremi, Luisa juga terkagum kagum pada Saga.

Bukan karena jatuh cintanya, tapi demi terbebas dari Sholeh.

Anna menggerutu dalam hati.

"Papa sudah lihatkan gimana aku dan Saga. Jadi Anna minta, lupakan Sholeh. Anna akan menikah dengan Saga, tak akan ada yang namanya kandidat kedua, entah itu Sholeh atau lainnya. Titik, gak pakai koma."

"Sholeh?" Jeremi mengernyit bingung. Apa hubungannya dengan Sholeh, dan Sholeh siapa yang dimaksud Anna.

"Sholeh mandor bangunan, yang mau papa jodohin sama Anna."

Jeremi makin bingung lagi. Dia garuk garuk kepala sambil menatap istrinya bingung. Luisa hanya mengedikkan bahu, dia tak tahu menahu soal ini.

"Perasaan papa gak kenal dengan yang namanya Sholeh. Dan apa tadi kerjaannya, mandor bangunan?"

Anna ikutan bingung. Apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa papanya tak mengenal Sholeh, padahal menurut Saga, dia kandidat kedua jika pernikahan mereka sampai gagal.

"Papa beneran gak kenal Sholeh mandor bangunan? Orangnya gemuk, hitam, dekil, mukanya amburadul, kayak adonan kue yang gak jadi."

Jeremi menggeleng dengan bibir sedikit terbuka. Ciri ciri yang disebutkan Anna terdengar sangat horor, entah siapa yang dimaksud putrinya itu. Yang pasti, dia tak kenal yang namanya Sholeh, apalagi mandor bangunan.

"Yakin gak kenal?" Anna kembali memastikan.

"Enggak."

Melihat wajah papanya yang tampak serius, dititik ini Anna sadar jika Saga telah membohonginya.

"Saga!" Pekik Anna tertahan sambil menancapkan garpu kuat kuat pada telur ceplok yang ada dipiringnya. "Awas kamu." Dia bersumpah dalam hati akan membalas perlakuan Saga.

.

.

.

Saga fokus menatap layar laptop di hadapannya. Diatas mejanya, tempak setumpuk berkas yang menunggu giliran untuk dia periksa. Hari Sabtu ini, sengaja dia menyibukkan diri dengan pekerjaan. Bukan tanpa alasan, dia melakukan ini agar bisa melupakan jika hari ini adalah hari pernikahan Rania. Tapi nihil, meski matanya menatap laptop, pikirannya terbang melayang memikirkan Rania yang mungkin saat ini melakukan prosesi akad nikah.

Saga mendengar pintu ruangannya diketuk, setelah itu, tampak Kai memasuki ruangannya.

"Makan siang yuk," ajak Kai.

"Aku lagi sibuk." Jawab Saga dengan tatapan yang tak teralih dari layar laptop.

"Ayolah Ga, jangan menyiksa diri sendiri. Gue tau lo sedang galau, tapi makan itu penting. Gue traktir hari ini."

Apapun tawaran Kai, Saga memang sedang tak ada nafsu makan saat ini.

"Aku lagi banyak kerjaan Kai."

Kai membuang nafas pelan lalu duduk disofa ruaangan Saga. Dia tahu Saga hanya beralasan. Sebagai sahabat, Kai sangat tahu seperti apa dulu perjuangan Saga untuk mendapatkan Rania. Dia juga tahu sedalam apa cinta sahabatnya itu pada Rania. Melihat akhir kisah cinta mereka yang mengenaskan, dia hanya bisa ikut bersimpati.

"Nanti malem, lo dateng sama gue ya?"

Saga mendesis sebal. Dia sedang tak ingin membicarakan tentang Rania saat ini. Berusaha keras untuk melupakannya, tapi Kai malah membahas tentang itu, mengajaknya untuk datang kepesta pernikahan Rania.

"Come on Ga, move on. Cewek gak hanya Rania aja didunia ini. Datang bersamaku malam nanti, tunjukkan pada Rania jika kamu baik baik saja tanpanya."

Saga meremat kertas yang ada diatas meja, menyalurkan sakit yang teramat didadanya. 6 tahun bukan waktu sebentar, dan Kai dengan mudahnya menyuruhnya untuk move on.

"Lo punya segalanya Ga. Bisa dapetin cewek manapun yang lo mau. Bahkan yang lebih cantik dari Rania. Please, jangan terlalu larut dalam duka yang hanya membuat lo tersiksa sendirian. Rania sudah bahagia, seharusnya lo juga bahagia."

Saga menatap Kai tajam. Sejak kapan sahabatnya itu jadi bijaksana seperti ini. Bukankah diantara teman teman terdekatnya, Kai yang paling belangsak.

"Gue gak kayak lo yang jago melompat dari hati satu ke hati lainnya Kai." Kai mengumpat pelan mendengar ucapan Saga. Dia memang playboy, tapi perkataan Saga terlalu berterus terang.

"Gue gak bisa ngelihat Rania bersanding dipelaminan bersama pria lain. Gue gak sekuat itu Kai." Jangankan melihat, berusaha melupakan jika hari ini adalah hari pernikahan Rania saja, dia tidak bisa.

"Cemen." Ujar Kai pelan, tak sampai terdengar Saga.

Ponsel Saga tiba tiba berdering, tertera nama tante Luisa disana. Tak mau membuat calon mertuanya menunggu lama, segera dia menjawab panggilan itu.

"SAGA DIRGANTARA!"

Buru buru Saga menjauhkan ponsel dari telinganya. Dia masih sayang gendang telinganya, tak mau rusak gara gara pekikan cewek tengil yang super duper keras.

"Keterlaluan, kamu udah nipu aku."

Saga mengelus dadanya, jantungnya hampir copot gara gara kaget. Dosa apa yang telah dia perbuat hingga mendapatkan calon istri yang super tengil dan menyebalkan.

"Kak Saga." Lagi lagi Saga mengingatkan Anna bagaimana cewek itu harus memanggilnya. "Bisa gak, ngomongnya yang sopan. Ingat, aku calon suami kamu."

Kai yang awalnya duduk santai sambil menyandarkan punggung disofa, seketika berdiri mendengar ucapan Saga barusan.

"Calon suami?" Kai bertanya sambil berjalan mendekati Saga.

Bukannya menjawab, Saga malah memberi isyarat diam dengan meletakkan telunjuknya dibibir. Dia sedang fokus mendengarkan ocehan Anna yang sedang marah karena berhasil dia kibulin.

Kai menelan ludahnya sudah payah. Mendadak dia khawatir dengan Saga. Tiba tiba saja teleponan dengan seseorang dan bilang jika dia calon suaminya. Semoga saja sahabatnya itu masih waras, tak stress gara gara ditinggal kawin mantan pacar.

1
Nnk Ftr
ga selingkuh?
Fatma Ningsih
ngga salah tu pak. waktu nikah yang pertama, elu yang banyak ngomel,
Maryana Fiqa
di part ini aku benar2 ngakak banget 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Maryana Fiqa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Maryana Fiqa
dasar si Anna 🤣🤣🤣🤣
Mardiah Dara
Luar biasa
Diana Rositawati
mantuuuulll ceritanya ga ngebosenin.....
Pearly Verna Masambe Inaray
selalu perfect thor, ringan n lucu
Linda Febri
Luar biasa
Ayu
Ha..ha.. ha.. bikin ngakak aja anna sm mm nya. mksh thor crita nya keren dr awal dulu crita mila sm pp elgar
greentea
rania gak jelas🤣🤣 kalau di khitbah bilang sama pacar mu gak bilang g apa e diterima baru bilang pacarnya lawak lu
Arin
/Heart/
Prihatindwirahayu
baru lihat judulnya saja sdh tertarik pasti lucu bikin ketawa.
@bimaraZ
si saga mah kurang peka orang nya jauh dari kriteria bucin
@bimaraZ
kayanya cocok tuh
saga yg kalem dapet anna yg bar bar,,hari2mu pasti akan lebih berwarna🤣
suryani duriah
Luar biasa
C a l l i s t o ®
Gue meliat scara universal aja. Mnrt gue hijab dan tertutup bukan berarti suci dan yg terbuka bukan berarti nope. Pdhl baju² umumnya itu kn fashion dan sesuai tmpt dan selera aja, bukan brarti ga sopan jg. Gue brharap Anna jangan jd kayak Rania, gue lebih suka diri Anna apa adanya aja 🙃
Thiva ShiRegarr II
Luar biasa
vi
ceritanya menarik..... amat menghibur....
vi
hadeeeh udah deh deh an aja.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!