NovelToon NovelToon
Dinikahi Untuk Dibenci

Dinikahi Untuk Dibenci

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Playboy / Konflik etika / Angst / Romansa / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: 𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒

“Pastikan kau sembuh. Aku tidak menikahimu untuk jadi patung di rumah ini. Mulailah terapi. Atau…” Edward menunduk, berbisik di telinganya, “...aku pastikan kau tetap di kamar ini. Terikat. Tanpa busana. Menontonku bercinta dengan wanita lain di tempat tidur kita.”

Laras gemetar, tapi matanya tak lagi takut. “Kau memang sejak awal… tak lebih dari monster.”

Edward menyeringai. “Dan kau adalah istri dari monster itu.”

Laras tahu, Edward tidak pernah mencintainya. Tapi ia juga tahu, pria itu menyimpan rahasia yang lebih gelap dari amarahnya. Ia dinikahi bukan untuk dicintai, tapi untuk dihancurkan perlahan.

Dan yang lebih menyakitkan? Cinta sejatinya, Bayu, mungkin adalah korban dari semua ini.

Konflik, luka batin, dan rahasia yang akan terbuka satu per satu.
Siap masuk ke kisah pernikahan penuh luka, cinta, dan akhir yang tak terduga?

Yuk, baca sekarang: "Dinikahi Untuk Dibenci"!
(Happy ending. Dijamin!)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Batas

DI DALAM MOBIL – SENJA MENDEKATI MALAM

Langit tampak muram, menggantungkan awan kelabu yang menelan sisa-sisa cahaya matahari. Di dalam mobil hitam yang melaju mulus, Laras duduk di kursi penumpang dengan tatapan kosong menembus kaca jendela. Hujan tipis menari di balik kaca, tiap tetesnya seperti gema dari suara-suara yang tak kunjung diam dalam kepalanya.

Edward menyetir dengan satu tangan, sementara tangan lainnya bermain-main dengan jam mahal di pergelangan. Aroma parfum dan kulit jok mobil menyatu dalam ruang sempit, menciptakan atmosfer mewah yang justru membuat napas Laras terasa sesak.

“Aku sebenarnya malas ke rumah orang tuamu,” ucap Edward tiba-tiba, nadanya ringan tapi menusuk seperti sembilu yang menggores pelan.

Laras tidak menjawab.

“Mereka itu cuma penjilat. Terutama ayahmu. Mana mungkin mereka mengundang kita makan malam cuma karena rindu. Selalu ada maksud lain di balik senyum palsu dan makanan hangat.”

Perlahan, Laras menoleh. Tatapannya tajam, namun ekspresinya tetap tak tergoyah. “Kamu tahu siapa mereka. Lalu kenapa kamu masih mau datang ke rumah ayah dan ibuku?”

Edward tersenyum tipis, senyum sinis yang membuat darah terasa menghangat. “Untuk pencitraan, tentu saja.Sekali-sekali, aku harus tampil sebagai menantu baik. Apalagi setelah ‘pengorbanan kecil’ ayahmu tempo hari.”

“Kamu ngomong soal kasus gudang?”

Edward mengangguk sambil terkekeh pelan. “Dia gampang sekali dijebak. Cuma perlu sedikit rekayasa data logistik, ubah jalur distribusi, tambahkan dokumen manipulatif… voilà. Kelihatan seperti penggelapan besar. Cukup buat bikin dia panik dan memohon bantuanku.”

Laras menatapnya lama. Dalam diam yang tajam.

“Kamu bangga menjatuhkan seseorang hanya demi keinginanmu sendiri?”

“Bukan seseorang, Laras. Ayahmu. Dia bukan korban—dia alat. Kau menolakku, mempermalukanku di depan umum. Aku hanya memastikan dunia tahu kalau tidak ada yang bisa menolak Edward. Bahkan kamu.”

Laras memalingkan wajah. Ia tidak ingin melihat senyum puas Edward. Senyum yang membuatnya ingin muntah.

“Aku tahu kamu benci aku. Tapi sekarang kamu istriku. Dan, sayangnya, Darma—si penjilat itu—adalah ayahmu. Sungguh kombinasi yang menjijikkan.”

“Kalau kamu jijik, kenapa masih bersikeras menikahiku?”

“Untuk membuktikan bahwa aku bisa mendapatkan apapun yang aku mau. Ngomong-ngomong...aku sudah cukup bermurah hati. Setelah aku bantu, ayahmu tidak dipecat. Hanya diturunkan jadi staf biasa. Dari kepala gudang ke pojokan kantor. Lumayan 'kan? Masih bisa makan tiap hari.”

Laras memejamkan mata sejenak, menahan gejolak dalam dada. Ia ingat jelas bagaimana ayah dan ibunya menekannya untuk menerima lamaran Edward. Bagaimana Edward menyudutkannya dengan ancaman laporan palsu dan foto-foto hasil editan, yang bisa saja menghancurkan kariernya jika tersebar. Semua dilakukan demi menyelamatkan pekerjaannya, namanya dan nama keluarganya. Tapi harga yang harus ia bayar adalah kebebasannya.

“Kamu bisa mengikatku dengan status, tapi kamu tak akan pernah bisa memiliki hatiku.”

Edward tidak langsung menjawab. Hanya senyum licik yang menjalar di bibirnya.

“Aku tak butuh hatimu. Aku hanya butuh kamu sebagai istriku. Butuh tubuhmu. Jadi, pastikan kamu terus datang ke terapi. Vaginismus itu harus segera sembuh. Aku tak mau uangku habis buat sesuatu yang tak bisa kupakai.”

Tangan Laras mengepal di pangkuannya. Dingin. Kosong. Ia menggigit bibir bawahnya, menahan sesuatu yang membakar di tenggorokan. Bukan air mata. Tapi amarah. Luka. Pengkhianatan.

“Aku menikah agar aku tidak hancur. Agar suatu hari aku bisa membalas semuanya.” Suaranya lirih, tapi sarat janji. “Jangan pernah berpikir aku lupa.”

Mobil kembali tenggelam dalam kesunyian. Di luar, hujan turun lebih deras. Langit seolah ikut menangis, menumpahkan beban yang tak sanggup dipikul bumi malam itu.

Sesampainya di rumah Laras, Darma dan Wati menyambut dengan senyum hangat.

“Nak Edward, ayo masuk. Ibu sudah siapkan makanan istimewa malam ini,” ujar Darma ramah.

Laras hendak ikut, namun ponselnya berdering. Ia melirik layar sebentar, lalu memberi isyarat, “Kalian duluan saja.”

Edward mengangkat bahu, lalu masuk bersama kedua orangtua Laras. Sementara Laras tetap di teras, menempelkan ponsel ke telinga.

Telepon itu singkat—hanya soal dokumen dari kantor. Tapi belum sempat ia menurunkan ponsel, suara deru mobil menghentikan segalanya.

Sebuah mobil hitam berhenti di depan pagar. Hati Laras mencelos.

Dua sosok keluar. Bayu. Dan Boni.

Boni berjalan duluan, tapi Bayu menahannya dengan isyarat tangan. Wajahnya tegang, seperti membawa beban yang tak kunjung reda sejak pertemuan mereka terakhir.

"Kenapa kamu datang, Bayu? Bukankah aku sudah bilang... jangan temui aku lagi?" suara Laras serak.

Bayu tak menjawab. Hanya menatap—dalam, sunyi, dan penuh luka.

Laras berpaling cepat. "Jangan tatap aku seperti itu. Jangan buat semuanya jadi lebih sulit." bisiknya lirih seperti bicara pada dirinya sendiri.

Dia ingin lari. Tapi kakinya seakan tertambat ke tanah. Tangannya mengepal.

"Aku sudah membuat pilihan. Sekalipun itu pilihan yang menyakitkan. Aku istri pria yang tak kucintai, tapi itu cukup jadi alasan untukmu... pergi. Kau pantas bahagia, Bayu. Dengan wanita lain. Dengan keluarga. Dengan anak-anak. Bukan denganku... yang bahkan tak bisa memberimu keturunan," batinnya.

Bayu mendekat. Perlahan. Seolah tiap langkahnya membawa serpihan luka.

“Laras…”

Suaranya masih sama. Masih bisa meruntuhkan pertahanan hanya dengan satu getar.

Tapi Laras cepat memotong, “Kamu nggak seharusnya di sini.”

“Aku cuma ingin tahu satu hal. Jawab aku, Laras... Apa kamu benar-benar nggak ingin kembali?”

Laras nyaris menjawab. Tapi sebuah suara menghantam udara seperti cambuk.

“Oh, jadi kamu masih belum tahu malu datang ke sini?”

Edward berdiri di ambang pintu. Mata dinginnya menusuk Bayu.

“Dia istriku sekarang. Atau kamu sudah lupa bagaimana menghormati rumah tangga orang?”

Bayu mengepalkan rahang. “Dia menikah denganmu karena kompromi. Karena dijadikan alat untuk menebus dosa ayahnya yang kau buat makin rumit.”

Laras menutup mata. "Jangan, Bayu... jangan katakan itu di depan mereka," batinnya.

“Dia nggak pernah mencintaimu, Ed. Cintanya... hanya untukku.”

Edward tertawa pendek, sinis. “Persetan dengan cinta. Fakta yang penting sekarang—dia sah jadi istriku. Cara kami menikah? Itu urusan kami.”

“Bangsat,” Boni meledak. Ia maju, menunjuk wajah Edward. “Kau jebak Laras ke dalam pernikahan ini!”

“Cukup!” suara Darma memecah udara. Ia dan Wati berdiri di teras.

Wati tampak pucat. “Ada apa ini?”

Langkah ringan terdengar dari dalam. Sherin muncul, menyedekapkan tangan dengan senyum miring.

“Drama banget, ya. Bayu si mantan datang menagih janji. Kak Laras, kamu mau kabur dari suamimu sekarang?”

Laras menggigit bibirnya. "Kenapa semua harus menyaksikan Bayu diinjak-injak di depan mataku?" pikirnya. Tapi ia tetap diam.

Karena ia tahu, jika sekali saja membela Bayu... maka Bayu tak akan pernah pergi.

Dan ia terlalu lemah untuk menghentikannya.

"Bay..." suara Laras lirih. “Kita sudah selesai. Aku sudah memintamu berhenti.”

“Laras—"

"Pergilah." Kali ini tegas. Dingin. Wajahnya datar, meski hatinya ingin meraung.

Boni mendengus. Tapi Bayu menahannya.

"Laras, untuk terakhir kalinya--"

“Terakhir kalinya?” potong Edward terkekeh. Ia melangkah ke arah Bayu. “Lo pikir ini cerita roman picisan? Bangun, Bayu. Dunia nyata nggak butuh mantan yang belum move on.”

Bayu menahan diri. “Aku cuma ingin tahu… apakah Laras mengorbankan hidupnya demi pernikahan yang seharusnya tak pernah terjadi.”

Edward tersenyum penuh ejekan. “Lo cuma nyari alasan buat tetap nempel di hidupnya. Sayangnya, Laras sekarang milik gue. Dan lo? Lo cuma masa lalu.”

Bayu terdiam. Tatapannya bergeser ke Laras. Mencari... harapan terakhir. Tapi Laras menunduk.

Tak ada kata. Tak ada anggukan. Tak ada pembelaan.

Hening yang menggantung di antara mereka lebih menyakitkan dari makian mana pun.

“Kau puas memiliki dia?” suara Bayu nyaris bergetar.

Edward tersenyum dingin. “Gue nggak butuh puas. Gue cuma pastikan lo tahu batas.”

Bayu menarik napas panjang. Menatap wanita yang dicintainya untuk terakhir kali.

“Diam kamu, Laras… ternyata jauh lebih menyakitkan dari semua kata-katanya.”

Lalu ia berbalik. Melangkah menjauh, meninggalkan jejak basah di tanah dan satu keping hatinya yang tak bisa diselamatkan.

Laras berdiri di sana. Gemetar. Menahan air mata.

Karena luka Bayu malam ini... adalah luka yang ia ciptakan dengan tangannya sendiri.

Mencintai Bayu... berarti melepaskan.

Dan malam itu, Laras sadar—mencintai dengan cara yang benar... kadang berarti merelakan.

“Maaf, Bayu... maafkan aku...” bisiknya, nyaris tak terdengar.

Di dekat pintu, Sherin menyeringai kecil. Dalam hatinya, ia menyimpan kebenaran yang belum pernah diucapkan.

...🍁💦🍁...

.

To be continued

1
abimasta
sabar dan kuatkan hati mu laras,biarkan edward dan sherin hancur
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
kuatlah laras. kelicikan mereka masih panjang, semoga diakhir laraslah yg tersenyum bahagia. 😔
Siti Jumiati
Dendam tidak akan membuat hidupmu tenang Edward, berdamai itu indah klau kamu sudah menyadari itu semua,sekarang semua menjadi lebih rumit karena ulahmu sendiri.
merry
sherinn jhtt bgtt y bgtuu jgg dgn Edward moga klian dpt batu y
merry
lbh bgs meinctai dr jauh bayu
merry
bnr kt ppmu bayuu laras istr org lbh baik kmu jg dr jauh dgn kekuasaan mu,, klo laras bhgia y kmu lpsin cintamu ,, dr pd ngejar laras yg ada kmu mati gmn lbh baik nkmatin hdpmu klo bs bls perbuatan bpkmu,, ank kandung ank dr wanita yg dia cintai tp dsktin,, lbh percya org luar yg br msk dlm khdpny,, skrg ternyt bini PP mu selingkuh bhkn ank yg ppmu kira ank y ternyta bukn ank kandung ppmu
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
laras. ketulusan yang hadir di tengah gelapnya keserakahan & kekejian manusia. 😢
Juvie Ja
Edward terlalu pendendam
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Anto D Cotto
menarik
𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
syisya
rasa iri dengkimu itu yg akan menghancurkan kehidupanmu sherin.
aku berharap petugas RS yg diancam sherin akan menolong laras secara diam" memberikan hasil tes kesehatan yg asli karena gak tahan melihat kegaduhan yg terjadi tidak ada habisnya terutama kasihan pada laras ternyata sherin gunakan hasil tes palsu itu untuk berbuat jahat lebih jauh ..semoga penyamaran edward juga terungkap bukankah dia adalah edwin yg OP kabur dari tanggung jawab bayu & mengincar laras dia pikir bakal menang tp dia salah
abimasta
semoga laras tetap kuat,dan edward benar2 hancur
Siti Jumiati
Sherin didukung kedua orang tuanya untuk menghancurkan Laras tp tidak semudah itu...
Laras orang baik pasti akan ada orang yang menolongnya tanpa ia minta.
semangat lanjut kak sehat selalu 🤲
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
sepertinya laras bukan anak kandung ya?
bagaimana bisa orang tuanya malah mendukung Sherin menjatuhkannya?
syisya
rintangan yg sangat berat semoga, semoga edward & sherin mendapatkan balasannya mereka hancur bersama"
sherin kira akan hidup tenang kalau semua hasil dari merebut & memaksa, salah kamu sherin kamu akan hidup tersiksa seperti di neraka
Juvie Ja
smga author sdh memilih bayu sbgai jodoh kebhgiaan Laras dri awal bukan Edward
abimasta
laras pasti kuat,
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Terima kasih bayu. 😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Herman Lim
Laras kamu pasti bisa lwet semua ini
Siti Jumiati
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!