Cinta Yang Salah

Ambar mengetuk pintu apartemen, Athar yang sudah akan berangkat pun tidak lama membuka pintunya.

"Assalamualaikum" Ambar tersenyum di hadapan Athar.

"Ma... Mama ngapain ke..sini?" Tanya Athar gugup.

" Mama kemarin lagi ngecek butik disini, emang kenapa ? Kamu kok gugup gitu??"

"Terus ngapain kesini, Athar kan nanti sore pulang ke Jakarta"

"Ya mau bareng kamu lah, jadi mama kesini biar berangkat ke Jakarta bareng, kamu tambah tiketnya ya "

Athar terdiam, ia bingung harus menjawab apa.

"Kok diem sih Athar, denger mama nggak sih" Ambar agak kesal.

"I.. iya ma, tapi berangkat nya ntar jam 3 sore" jawab Athar akhirnya.

"Yaudah mama mau istirahat disini aja" Ambar nyelonong masuk ke dalam apartemen putra nya.

"Kamu mau kemana sih, kok pake baju santai gitu, emang nggak ke kantor?" Tanya mama, Athar mengekor dari belakang.

"Aku pergi dulu ya ma, ada urusan bentar" Athar tidak ikut duduk langsung menyalami tangan mamanya dan segera berlari keluar.

"Dasar anak kurang ajar, mama tanya malah nggak di jawab" teriak Ambar kesal dengan anaknya.

Ambar mengedarkan pandangannya ke ruang apartemen anaknya, ia melihat dua mangkuk di atas meja makan, segera ia menuju meja makan.

"Hah.. mi instan?? Sejak kapan Athar berani makan mi instan?" Gumam Ambar.

"Anehnya ada dua mangkuk lagi? Kok perasaan ku kok jadi nggak enak ya" lanjutnya.

Segera ia masuk menuju kamar Athar, ambar melihat semua sudut kamar putranya, sekilas tidak ada yang mencurigakan, ia menuju meja rias ada sebuah lipstik yang sudah mau habis.

"Apa-apaan Athar ini" ambar segera menuju lemari dan membukanya. dan alangkah terkejutnya ada lumayan banyak pakaian bahkan dalaman wanita di sini.

ambar menuju keranjang pakaian kotor, ia melihat pakaian wanita sexy berwarna merah tua, br* serta ****** ***** disana, yang membuatnya jijik ia melihat di tempat sampah banyak tissue yang sepertinya bekas membersihkan cairan yang ambar sangat hafal itu, karena bau nya membuatnya ingin muntah. Segera ia ke kamar mandi dan mencuci tangannya, setelah itu keluar dari kamar itu, menuju sofa depan televisi.

Air mata ambar tidak bisa di tahan lagi, mungkin selama ini ia hanya mendengar dari teman-teman anaknya kalau Athar kadang menyewa wanita malam, bahkan Marissa pacar Athar mengaku di depan matanya kalau ia pernah sekali berhubungan badan dengan Athar ambar akan menanggapi nya hanya dengan memarahi anaknya, tapi kalau ini berbeda, ia melihat sendiri bukti nya.

"Athar, mama gagal didik kamu" ambar menangis sofa ruang tamu itu.

Sedangkan Athar masuk ke dalam mobilnya dengan terburu-buru.

"Mas kok lari-larian gitu aku liat" tanya melati.

"Nggak apa-apa sayang, udah siap?? Kita berangkat sekarang?"

"Iya mas, ayo" Athar melajukan mobilnya menuju tempat yang ia tuju.

Athar masuk ke dalam komplek perumahan, dan berhenti di sebuah rumah dua tingkat bergaya minimalis modern. Tidak mewah tapi sangat nyaman di pandang.

"Kita ngapain kesini mas? Mau ke temen kamu ya??" Tanya melati penasaran.

"Keluar yuk, ikut mas" melati pun menurut, ia segera keluar dan mengikuti Athar dari belakang.

Athar membuka pintu rumah itu dengan kunci di tangannya, mereka pun masuk setelah pintu berhasil di buka.

"Rumah siapa sih mas? Kok kamu punya kuncinya?" Tanya melati. Athar menuntun melati duduk di sofa ruang tamu.

"Ini rumah kamu sayang" ujar Athar, melati melotot tak percaya apa yang Athar katakan.

"Jangan bercanda deh mas"

"Iihhh seriusan, mas udah siapin ini buat kamu dari lama, karena ini hari terakhir kita bersama, mas pengen kasih kamu rumah ini sekarang" ujar Athar, melati melihat mata Athar ada kesedihan dan kekecewaan Disana.

"melati nggak perlu ini mas, maaf melati tolak pemberian mas kali ini" ujar melati. Membuat Athar kaget.

"Sayang, ini udah buat kamu, mas mohon terima ya sayang " Athar menggenggam tangan melati agar melati mau menerima pemberian nya.

"Maaf mas, melati nggak bisa kayak gini, jujur yang melati mau mas terus ada disamping melati, bukan rumah ini mas" melati mulai mengeluarkan air matanya.

"Sayang, lihat mas" perintah Athar, melati pun menatap wajah Athar.

"Aku juga nggak rela ninggalin kamu, tapi aku harus balik ke Jakarta, kantor pusat nggak ada yang handle, jadi mas mohon, kamu terima ini ya, mas cuma pengen kasih kamu kenang-kenangan yang terbaik, mas pengen kenangan kita jadi kenangan paling indah" ujar Athar.

"Tapi mas, aku nggak pantes terima ini " jawab melati.

"Kata siapa?? Asal kamu mau janji jangan pernah bilang suami kamu tentang rumah ini, jangan Sampek dia tau tentang ini biar kamu nggak ada masalah kedepan nya" jelas Athar, melati hanya terdiam tidak menjawab Athar.

Karena melati terdiam Athar kemudian mengajaknya berkeliling rumah itu, melati suka dengan penataannya, ada taman kecil di belakang untuk bersantai, apalagi banyak tanaman yang cantik.

"Kamu suka??" Tanya Athar sebab melihat melati sempat senyum-senyum melihat isi taman, melati mengangguk. Setelah agak lama Athar mengajak melati kemudian menuju kamar utama yang ada di lantai atas.

"Suka nggak??" Tanya Athar setelah melati melihat kamarnya. melati hanya mengangguk

Mengiyakan pertanyaan Athar. Athar menuntun melati menuju ranjang.

"Boleh lagi nggak?? Buat yang terakhir" ujar Athar melati hanya bisa mengangguk, Athar pun mulai dengan mencium kening melati dan kedua pipinya, lalu mencium bibir melati dengan lembut, tangannya mulai membuka pakaian yang melati kenakan, dan Athar memulai aksinya seakan tenaganya tidak ada habisnya mulai tadi malam, menggauli melati dengan sangat semangat.

Pukul 10 pagi mereka selesai bercinta, melati dan Athar sudah mengenakan pakaian nya kembali. Mereka sangat lapar karena dari pagi memang belum sarapan.

Sebelum keluar Athar mengambil sebuah map warna hijau di laci kamar itu, dan menyerahkan nya pada melati.

"Ini serifikat rumah ini, kamu simpan baik-baik sayang" ujar Athar menyodorkan map hijau itu.

melati pun tidak ada pilihan lain, Athar terus memaksanya. Akhirnya melati menerima dokumen penting itu.

Selesai dari rumah itu mereka menyempatkan makan terlebih dahulu, Athar mengajak melati makan di restoran favorit mereka berdua Athar memilih ruangan privasi.

Setelah makan mereka mengobrol mengucapkan kata-kata perpisahan dengan berat hati, akhirnya jam 12 melati akan pulang tapi dengan taksi online yang sudah dia pesan, melati tidak pernah di antar Athar saat pulang, melati memilih pakai taksi atau ojek online karena tidak mau orang lain curiga.

Mereka pun berpelukan lama sekali sebelum melati pulang, setelah keluar melati mengambil barang-barang nya di mobil Athar, Athar menunggu taksi online melati datang.

Setelah Lima menit taksinya datang.

"Mas, melati pulang ya, jaga diri baik-baik" ujar melati tersenyum menahan tangisnya.

"Pasti sayang, kamu juga" Athar pun sama.

melati masuk taksi, mobil itu pun melaju membawa melati pergi dari hadapan Athar.

"melati, rasanya saya tidak akan bisa melupakan kamu, kamu adalah wanita terbaik yang pernah saya kenal" ujar Athar saat sudah di dalam mobilnya.