Duke Ethan Maverick mencintai Nyxoria Graciella. Mereka bertunangan dan merencanakan pernikahan, namun suatu masalah telah terjadi, keluarga Nyxoria jatuh miskin hingga membuat rencana pernikahan itu ditangguhkan. Tidak hanya jatuh miskin, mereka mempunyai hutang yang cukup banyak. Nyxoria memutuskan untuk meninggalkan Duke Ethan dan memulai kehidupan baru didesa. Bahkan dia bertemu dengan pria tampan yang baik hati. Pria itu bernama Victor Dallie. Dia mengajari banyak hal pada Nyxoria, hidup dalam kesederhanaan. Cinta tumbuh diantaranya, tapi semuanya berubah ketika Duke Ethan kembali menemui Nyxoria. Menagih janji pernikahan mereka yang tertunda. Nyxoria merendah, dia sadar diri akan statusnya yang hanya rakyat biasa, dia meminta Duke Ethan melupakannya dan mengatakan dia telah menemukan hidup barunya bersama Victor. Perasaan cinta berubah menjadi benci, Duke Ethan mencari segala cara untuk mendapatkan Nyxoria. Bahkan jika wanita itu harus dipajang seperti bunga hiasan sekalipun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N. Egaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 : Bagaimana kalau dia?
Cerita hanyalah karya fiktif belaka, tidak ada berkaitan dengan kisah nyata, sejarah maupun kejadian yang ada. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat dan latar belakangnya. Mohon maaf, itu hanyalah kebetulan saja. Sekian dan terima kasih. Enjoy for reading book!
•••{ Pondok ditengah taman bunga }•••
Victor melambatkan langkah kakinya, memastikan lagi Nyxoria masih mengikutinya. Dia sedikit merasa lega karena wanita itu mengikutinya, walau dengan langkah kaki yang kecil. "Dewi!" panggilnya dengan suara yang lantang.
Nyxoria tersentak mendengar suara lantang itu, dia tak habis pikir Tuan Victor akan berteriak ditengah taman bunga seperti itu. "Namaku Nyxoria tau!" protes sendiri dari kejauhan. Kemudian dia melihat ke sekitar taman bunga itu. "Mau apa kau membawaku kesini?" Nyxoria menggunakan bahasa tidak formal.
"Sebagai majikan.. aku ingin memperlihatkan sesuatu pada pembantunya, ayo cepatlah kesini!" ucapnya.
Kata katanya sedikit membuatnya kesal, namun tidak bisa dipungkiri, saat ini dia memanglah pembantu dan Victor majikannya. Nyxoria menghela nafas kemudian mempercepat langkah kakinya. 'Bi Dane bilang disini ada pondok yang mewah, apa dia ingin menunjukkan pondok itu padaku?' tanyanya didalam hati.
Mereka akhirnya tiba didepan pondok mewah itu, dia duduk dengan santai dan berkata. "Jadi sebenarnya.. kamu ini hanya seorang pelayan ya?" tanyanya, suara Victor terdengar menyindir.
Nyxoria menatapnya dengan tatapan tajam dan dingin, namun dia tetap merespon pertanyaan itu sebaik yang dia mampu. "Ya, seperti yang anda lihat." jawabnya.
Victor menopang dagunya. "Padahal saat itu kau tidak mau bicara denganku.. seperti orang yang beda level dan kasta, tapi sekarang.. apapun yang akan aku tanya padamu, kau pasti akan menjawabnya kan?" tanyanya.
"Saya akan menjawabnya sebisa dan semampu saya, Tuan Victor." jawabnya, Nyxoria melirik ke arah taman bunga kemudian berkata. "Bagaimana dengan kontrak itu? apa kamu masih melakukannya?" tanyanya.
"Ya, sebenarnya tujuanku membawamu kesini karena itu, aku ingin memastikan kontrak itu benaran asli atau tidak denganmu, jika kamu menipuku, aku akan segera menangkapmu dan memenjarakan kamu sekarang juga!" ucapnya. 'Kok malah dia yang bertanya padaku?' protesnya
"Oh, jadi kamu hanya ingin memastikannya ya?" tanya Nyxoria dengan tenang, kemudian dia berdiri dengan tegap dan menatap Victor serius. "Apa selama ini uang penghasilanmu tidak sesuai dengan apa yang telah kita sepakati sebelumnya?"
"kalau soal penghasilan.. penghasilannya lumayan banyak sih.." jawab Victor sambil melirik ke arah lain. Kemudian dia menatap Nyxoria lagi. "Kalau begitu apa yang membuatmu berada disini? apa saat ini kamu hanya berpura pura menjadi tukang kebun dirumahku, kontrak kita masih berjalan lancar loh?" tanyanya.
"Ku anggap ini pertanyaan terakhirmu, Tuan Victor."
"Ah.. Ya.." jawab Victor. 'Dia masih bersikap seperti itu..'
Nyxoria terlihat tenang. "Aku tidak punya banyak waktu untuk berpura pura Tuan Victor, jadi.. disini aku benar benar sedang bekerja." jawab Nyxoria, menghela nafas lalu kembali berkata. "Kalau begitu.. saya permisi ya Tuan Victor.." ucapnya sambil berpamitan.
"Tu-tunggu!" Victor menahannya.
"Ada apa Tuan Victor?" tanya Nyxoria, dia tersenyum terpaksa didepan Victor. 'Pasti dia ingin mengejekku sekarang!' ucapnya didalam hati.
"Aku ingin memastikan sesuatu lagi.." ucapnya pelan, kemudian mengambil nafas dalam dan menghembus nafas itu lagi. "Berarti saat ini kau bukanlah tunangan seorang Duke atau semacamnya?" tanya Victor.
Nyxoria terdiam beberapa saat kemudian menjawab pertanyaan itu dengan senyuman. "Kalau aku bukan tunangan seorang Duke, apa Tuan Majikan ini mau bertunangan denganku?" tanya Nyxoria pula.
Mereka saling berpandangan dan terdiam. Kemudian memalingkan wajah mereka masing masing karena suasananya mulai berbeda. "Ka-kau ini.." protes Victor sambil menutup sebagian wajahnya dengan lengan.
"Itu karena kamu terus menerus menggali informasi tentangku.. setelah kau tau, kau mau apa? mau aku berterima kasih karena peduli padaku? Terima kasih, Tuan Victor yang baik hati dan perhatian?" ucapnya dengan ketus.
"Tidak begitu Dewi, maksudku Nyxoria.. aku ingin tau kebenarannya saja. Dulu saat pertama kali aku melihat kamu, kamu seperti seorang bangsawan yang punya segalanya.. tapi melihatmu disini sebagai pelayanku.. aku hanya merasa aneh." Victor mencoba jujur pada Nyxoria.
"Tidak aneh kok, aku juga manusia yang berpijak dibumi ini, kekayaan maupun jabatan yang aku punya, hanyalah pinjaman semata dari Tuhan, semua yang dipinjamkan itu akhirnya dikembalikan lagi, begitulah kehidupanku saat ini, aku menerimanya, aku cukup iklhas menerimanya.. jadi Tuan Victor, jangan bilang aneh ya.. ini tidak aneh.." ucap Nyxoria dengan mata yang mulai berkaca kaca.
Beruntung pencahayaan disana tidak terlalu terang, dia bisa menyembunyikan semua itu. Tapi satu masalah yang tidak bisa ditutupinya ialah. 'Sshp!!' suara ingus yang ditarik hidungnya. 'Tak bisa ditahan.'
"Nyxoria..?" Victor mendekat.
Nyxoria panik, dia segera mencari alasan untuk segera pergi. "Iya Nyonya?? Iya! saya akan segera kesana!" ucapnya, dia melarikan diri sebelum Victor mendekat.
Sekilas Victor bisa melihat tetesan air mata dari ujung mata yang indah itu. 'Dia menangis..?' Victor merasa sedikit bersalah karena bertanya terlalu banyak pada Nyxoria. 'Kalau begitu, besok aku akan membantunya dikebun.. setidaknya untuk permintaan maafku karena membuatnya kepikiran lagi dengan masa lalunya.'
Victor bersemangat, kemudian dia melangkah dengan cepat ke arah perjamuan lagi. Disana dia bergabung dengan pelayan yang muda, mereka terlihat akrab dan dekat seperti keluarga.
Nyxoria melirik ke arah Victor, saat itu Nyxoria duduk bersampingan dengan Bi Dane. Diantara para pelayan hanya Nyxoria yang paling bercahaya dimata Victor. Dia terang dan berkilauan.
"Ho~ sepertinya kamu menemukan bungamu disini~"
"Bunga ya..?" Victor bergumam, kemudian dia kembali menatap ke arah Nyxoria. "Ibu.. Bagaimana kalau itu dia?" tanyanya.
"Bunga liar?" tanya Ibu.
"Dia tidak seperti itu ibu.. bagiku, dia bunga yang indah dan mempesona, aku ingin menjadikannya salah satu bunga dalam hatiku.." Victor berbalik menghadap Ibu.
Nyonya Daiana tersenyum. "Jadi itu pilihanmu ya?"
"Iya.." sahutnya.
•••{ Waktu pun berlalu cepat }•••
Acara makan malam selesai, Nyxoria dan Bi Dane pun berpamitan pulang. Nyonya Daiana meminta mereka membungkus semua makanan itu dan pulang, Nyxoria terlihat canggung dengan situasi itu, tapi mengingat lagi dia bukan bagian dari bangsawan, dia hanya bisa melemparkan senyuman yang manis dan juga berkata. "Terima kasih nyonya!" serentak dengan yang lain.
Semua pelayan pun membungkus makanannya.
Nyxoria hanya bisa tersenyum sambil membawa dua bungkusan makanan itu pulang. Bi Dane pula terlihat sibuk membawa banyak bungkusan lainnya.
Mereka akhirnya tiba dirumah, Bi Dane memintanya untuk segera tidur dan beristirahat. "Beristirahatlah, Nona.." ucap Bi dane yang masih sibuk didapur, dia menyalin makanan itu ke tempat penyimpanan.
Nyxoria tersenyum, walau badannya terasa lelah, dia tidak ingin beristirahat sendiri. Dia membantu Bi Dane didapur. "Biar aku bantu.." ucapnya, mengambil tempat penyimpanan makanan kemudian menyalinnya.
Ibu mengintip dari kamar, dia merasa malu sendiri.
"Nyxoria.. Tanpa aku sadari, dia tumbuh menjadi wanita yang kuat dan dewasa. Dia memiliki kekuatan batin yang luar biasa dan bisa menghadapi tantangan hidupnya dengan percaya diri. Berbeda dengan anak anak yang lain, Nyxoria memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan cepat ,dia tidak mengeluh atau menyerah ketika menghadapi kesulitan."
Ibu kembali duduk dikasur, membaca surat dari ayah, saat ini ayah berada dimedan peperangan. Perang itu terjadi karena salah satu dari wilayah telah melakukan pelanggaran dalam sebuah kesepakatan.
'Istriku yang tercinta..
Jagalah dirimu sebaik mungkin, jangan cerewet soal makanan. Disini aku juga menjaga diriku sebaik yang aku bisa, soal makanan juga jangan khawatir. Petugas lainnya selalu membawakan makanan pada kami.
Bagaimana kabar anak kita? Dia tumbuh menjadi anak yang kuat dan dewasa.. Terkadang aku merasa malu karena dia lebih tabah menerima keadaannya daripada kita, orang tuanya.
Sebenarnya peperangan ini membuatku takut, banyak sekali prajurit yang terluka, tapi jangan khawatir..
Sebagai petugas bantuan, aku akan dijaga dan juga dilindungi oleh pasukan khusus, sampai disini dulu ya..
Aku mencintaimu, istriku Bicana Graciella.
Dari Foger.
Bicana meletakkan surat itu kemudian meraup wajah itu dengan perasaan gelisah. 'Menulis surat seperti ini, dia pikir aku tidak tau apa betapa kejamnya sebuah peperangan? mau kau itu petugas bantuan atau hanya warga sipil yang tersesat.. kalau mereka menyerang.. pasti mereka akan menyerangmu.. Foger bodoh.. Hiks.. Aku juga mencintaimu, bodoh! Hikss.. Maafkan aku..'
.
.
.
Bersambung
Oh ya.. jangan lupa mampir dan baca juga
“Pembalasan bibi licik” pengen tahu penilaianmu.. secara aku msh amatir 😬