Casey Copeland, wanita berusia 24 tahun yang memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan ibunya sejak ia masih kecil. Casey tidak tau mengapa ibunya membedakannya dengan kakaknya. Ibunya membenci Casey.
Casey mulai lelah dengan segala upaya yang dilakukannya hanya untuk mendapat perhatian ibunya. Casey berubah, ia tidak ingin menjadi Casey yang dulu lagi.
Casey menjebak kekasih kakaknya hingga mereka berakhir di pelaminan. Benih-benih cinta mulai tumbuh pada di antara mereka. Akankah kehidupan Casey berakhir bahagia setelah mengetahui siapa pria itu sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14: Kebahagiaan Adeline
Casey bangun lebih lama karena hari ini Minggu dan ia tidak masuk kerja. Casey mengambil cutinya di hari minggu.
"Lapar banget lagi.." gumam Casey memegang perutnya. Casey turun dari atas tempat tidurnya. Ia mencuci wajahnya terlebih dahulu sebelum turun ke bawah.
Casey berjalan menuruni tangga tanpa mengganti gaun tidurnya yang hanya sebatas lutut dengan tali spaghetti.
"Selamat pagi Casey..." ucap Adeline mencubit kedua pipi Casey. Adeline baru saja pulang ke rumah. Tadi malam wanita itu menginap di rumah Dariel karena sudah terlalu malam untuk pulang.
"Aishhh kakak kenapa sih. Datang-datang langsung mencubit pipi ku. Sakit tau.." ucap Casey mengusap kedua pipinya.
"Hehehe... maaf Casey. Mungkin kakak terlalu senang," ucap Adeline.
"Princess... kamu sudah pulang ternyata.." timpal Matilda yang baru saja keluar dari kamarnya dan melihat Adeline sudah kembali ke rumah. Kamar Matilda berada di lantai 1.
"Mom..." Adeline memeluk Matilda dengan wajah cerianya.
"Senang banget putri mommy pagi ini. Bagaimana dengan makan malamnya sayang?" tanya Matilda tidak sabar mendengar cerita dari putrinya.
"Baik mom. Kedua orang tua Dariel sangat baik mom.." pungkas Matilda duduk di sofa.
"Benarkah... mommy jadi semakin penasaran dengan apa yang terjadi tadi malam," tukas Matilda duduk di samping Adeline.
Casey menghela nafasnya dan memilih pergi untuk sarapan.
"Nona mau sarapan? saya akan menyiapkannya nona," ucap pelayan.
"Tidak perlu bik. Biar Casey saja yang menyiapkannya. Aku hanya sarapan roti dan susu saja," ucap Casey. Pelayan itu kemudian mengangguk dan pergi.
"Kedua orang tua Dariel merestui hubungan kami mom. Aku pikir orang tuanya tidak menerima ku sebagai kekasih Dariel. Aku mengira mereka akan mencari menantu yang setara dengan mereka mom," tukas Adeline.
"Wah... kamu beruntung sekali sayang keluarga Garfield menerima mu," ucap Matilda.
"Putri mommy yang cantik dan baik seperti mu memang pantas mendapatkan pria terbaik," lanjut Matilda.
Casey yang mendengar pujian yang dilontarkan Matilda kepada Adeline merasa iri. Casey tak seberuntung Adeline. Kakaknya itu memang cantik, baik dan berbakat. Sejak kecil, Adeline memiliki prestasi yang banyak. Matilda selalu membanggakannya. Sedangkan dia, jangan ditanya. Tiap kali ia menunjukkan prestasinya di sekolah, Matilda tidak peduli. Sejak saat itu, Casey lebih memilih diam saja. Casey membawa sarapannya ke kamarnya. Ia akan memakannya di kamar saja.
"Beberapa hari lagi, Dariel akan datang ke sini bersama kedua orang tuanya untuk melamar ku mom. Aku senang sekali mom," ucap Adeline.
"Itu bagus sayang. Kalian juga tidak perlu menunda lama pernikahannya, mommy takut seseorang mengambilnya dari mu seperti yang sebelumnya," kata Matilda dengan penuh penekanan. Dan hal itu sukses membuat Casey merasa tersinggung. Mungkin Matilda sengaja mengatakannya atau ia mengira Casey sudah masuk ke dalam kamarnya.
"Sekeras apa pun aku mengatakan kebenarannya pada mommy, tetap saja mommy tidak akan pernah percaya," gumam Casey pelan menatap Matilda dan Adeline dari lantai 2.
"Aku ingin mengenalkan Casey pada Dariel mom. Dariel ingin bertemu dengan Casey. Sejak kami pacaran, mereka belum pernah bertemu," tukas Adeline membuat raut wajah Matilda berubah.
"Tidak sayang. Mommy tidak ingin dia mengambil Dariel dari mu. Apa kamu belum jera juga," pungkas Matilda tegas.
"Mom.. Casey tidak pernah merebut mereka dari ku. Berulang kali aku sudah bilang. Kenapa mommy tidak pernah percaya sih," ucap Adeline ketus.