NovelToon NovelToon
Mantan Tapi Menikah

Mantan Tapi Menikah

Status: tamat
Genre:Nikah Kontrak
Popularitas:1.7M
Nilai: 5
Nama Author: violla

Sebelum membaca perhatikan umur, ya!
21+

Mantan Tapi Menikah??
Kok bisa?

Meskipun hubungan asmara Marvel dan Celine sudah berakhir, tapi mereka memutuskan tetap menikah. Marvel terpaksa menikahi Celine hanya karena mewujudkan permintaan nenek. Tidak ada yang tahu kalau Marvel dan Celine menikah di atas perjanjian yang tidak tertulis. Hanya satu tahun, sebab Marvel masih menunggu wanita lain yaitu Jeny.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon violla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Di Atas Pangkuanku

Keesokan harinya.

Seorang dokter ahli dan dua suster yang bertanggung jawab menangani kondisi pasien sekaligus pemilik rumah sakit itu terkejut melihat Marvel dan Celine tidur di sofa. Mereka tentu tahu siapa Marvel. Kabarnya cucu dari pemilik rumah sakit itu sudah bertunangan dengan seorang wanita biasa. Menurut kabar burung yang meredar pula Marvel sengaja menunda pernikahan sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Tapi, yang mereka tau selama ini Marvel hampir tidak pernah membawa tunangannya itu ke muka umum.

"Aku tidak menyangka ternyata tuan Marvel bisa semanis ini."

Kedua suster itu mulai berbisik satu sama lain. Baru pertama kali mereka melihat Marvel sedekat ini dengan seorang wanita. Mereka menduga kalau wanita yang bernama Celine itu adalah calon istri yang selama ini disembunyikan dari semua orang.

Marvel terlihat duduk bersandar di sandaran sofa. Kepala pria itu agak menengadah menghadap langit-langit, kedua matanya pun masih tertutup rapat. Satu tangannya jatuh di punggung wanita yang masih lelap di pengkuan Marvel.

Ini kejadian langka yang sangat ingin diabadikan menggunakan kamera handpone. Tapi mereka tentu tidak berani melakukannya, sebab tidak mau kehilangan pekerjaan di rumah sakit itu. Ya, mereka telah berjanji tidak akan mengganggu privasi Marvel.

"Fokus pada pasien!" cetus dokter senior yang usianya hampir menginjak angka 50 tahun. Dokter wanita itu tentu saja sudah berpengalaman di rumah sakit. Dia juga sering mengikuti pertemuan penting yang diadakan Marvel dan para petinggi yang lain. Jadi, sebenarnya dia tahu persis bagaimana watak dan keras kepalanya anak muda itu. Tapi, disisi lain Marvel memiliki sikap tenggang rasa kepedulian yang tinggi. Ntah sudah berapa banyak pasien yang dibebaskan dari biaya pengobatan. Dan hari ini wajah yang biasa sangar itu terlihat lebih tenang dan damai.

"Nyonya sudah bangun." Prediksi dokter sebelumnya terbukti. Pasiennya kini sudah membuka mata.

Nenek tidak menjawab sepatah katapun. Dia cukup tertegun melihat cucu dan calon cucu menantunya itu tidur di sofa yang tidak jauh darinya. Kedua mata yang penglihatannya sudah mulai buram itu berkaca-kaca karena terharu dibuat Marvel yang sudah mau mengabulkan permintaannya. Sekarang Celine ada di depan mata.

"Apa Nyonya mau kami membangunkan mereka?" Dokter bertanya setelah selesai memeriksa kondisi nenek.

Nenek tersenyum kemudian bicara lirih, "Tidak, biarkan saja mereka seperti itu. Aku hampir tidak pernah melihat mereka berduaan seperti sekarang. Aku yakin Celine bisa merubah tabiat buruk cucuku yang keras kepala itu."

Nenek memuji kecantikan Celine yang saat itu tidur menghadap kearahnya.

"Dia cantik secantik hatinya."

.

.

.

Getaran handpone milik Celine yang ada di atas meja mengusik tidur Celine dan Marvel. Dalam keadaan mata yang masih tertutup Celine mengangsurkan tangan mengambil benda ponselnya di atas meja lalu mengubah posisi tidur senyaman mungkin dan menyambung tidurnya lagi. Sepertinya Celine lupa dimana saat ini dia berada.

Sementara itu disaat yang bersamaan Marvel menggeliat merenggangkan otot-otot kaku di kedua tangannya. Gerakkannya terhenti saat dia melihat wajah Celine begitu dekat di matanya. Wanita itu sudah menghadapnya.

"Astaga, apa yang sudah aku lakukan? Jadi, satu malaman ini aku tidur dalam posisi yang seperti ini?" Marvel hampir tidak percaya dia sudah melakukan hal gila yang tidak pernah dilakukan sebelumnya. Bisa-bisanya dirinya berinisiatif mengorbankan diri menjadi bantal sandaran kepala Celine.

"Pantas saja badanku sakit semua. Aku tidak pernah tidur dalam posisi duduk seperti ini." Marvel bicara lirih pada diri sendiri. Dia mendadak khawatir kalau Celine tiba-tiba akan terbangun. Marvel bingung harus menjawab apa kalau Celine bertanya kenapa dia bisa tidur satu sofa dengannya. Celine pasti akan menguji kesabarannya lagi.

"Apa aku bangunkan saja?" Marvel cukup lama memerhatikan wajah Celine. Empat tahun sudah berlalu dan selama itu pula dia tidak pernah bertemu dengan Celine. Ini merupakan pertama kali baginya memandang wajah Celine dalam jarak sedekat ini, bahkan aroma wangi dari tubuh Celine jelas tercium di hidungnya.

Jika diteliliti dalam. Celine memiliki wajah yang cukup imut. Kedua alis tersusun rapi melengkung menyerupai bulan sabit. Mata tajam namun teduh, hidung mancung, bibir penuh namun bervolume yang benar-benar enak dipandang mata. Marvel hampir terpesona dibuatnya.

Hampir?! Ya, tentu kalau saja handpone Celine tidak berdering dan kalau saja Celine tidak menjawab panggilannya.

Malam tadi tidur Celine benar-benar lelap. Celine larut dalam mimpi indah nyaris sampai pagi. Bantal yang empuk itu pun seolah mendukung untuk tidur lagi. Tapi, handpone yang selalu berdering memaksa Celine untuk menjawab panggilannya.

"Hallo."

(..........)

"Iya, Natan. Akh tidak kau tidak menggangguku."

(..........)

"Memangnya apa yang mau kau bicarakan?"

(.........)

"Oh, tidak perlu menjemputku. Kita ketemu di taman kota saja."

(.........)

"Aku? Aku sekarang aku ada di--

"Di atas pangkuanku!" cetus Marvel tiba-tiba. Sedari tadi dia mati-matian menahan pegal dan menahan kaki yang kesemutan. Marvel tetap acuh di tempat agar tidak membangunkan Celine, tapi wanita itu malah seenaknya menjawab telepone tanpa membuka matanya. Bahkan, suaranya terdengar sangat lembut ketika menyebut nama Natan. Tidak seperti menyebut namanya. Wanita ini benar-benar langka. Pikirnya.

Suara maskulin itu berhasil membuat Celine membuka mata. Celine terkejut melihat wajah Marvel sangat dekat di matanya.

"Ka-kau?" Mata Celine semakin terbiak lebar. Sungguh dia tidak tahu kenapa Marvel ada di sini. "Marvel kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Celine yang kemudian memutus sambungan handpone yang terhubung dengan Natan.

"Simpan pertanyaan konyolmu itu! Cepat menyingkirlah dari pangkuanku!" Marvel membuang muka ke sembarang arah, ia tidak mau Celine bertanya lebih jauh lagi.

Sepertinya kesadaran Celine belum sepenuhnya kumpul, ia masih terbodoh dan tetap rebahan melihat Marvel sampai suara nenek menyapanya.

"Celine... kau sudah bangun, Sayang?"

Celine langsung terduduk membuat selimut tebal itu tertumpu di pangkuannya.

"Nenek...," ucap Celine lirih melihat nenek di tempat tidur pasien bersama seorang suater yang berjaga di sana.

Ternyata, Celine ada di rumah sakit. Dia mulai sadar.

"Apa kau susah tau di mana saat ini kau berada?" Suara Marvel membuat Celine melihatnya lagi. "Kau bisa katakan kepada temanmu itu kalau kau ada di rumah sakit bersama calon suamimu!"

Wajah Marvel selalu sangar, bicaranya tidak pernah disaring. Selalu saja memancing Celine untuk mengutuknya.

Celine mengusap wajahnya gusar. "Aku geli mendengar kata sumi." Celine merinding tiba-tiba. "Ok, saat ini aku ada di rumah sakit. Tapi, kenapa kau bisa ada di sini? Bukankah tadi malam kau tidur di luar? Dan lagi kenapa pahamu itu bisa menjadi alas kepalaku?" Pantas saja terasa empuk dan nyaman. Pikirnya.

Marvel bingung harus menjawab apa. Tidak mungkin pria itu jujur sudah sengaja dan rela dijadikan sandaran. Dia khawatir Celine akan salah mengartikannya karena baginya itu hal biasa yang tidak ada artinya.

Pintu terbuka dari luar.

"Selamat pagi, wah pasangan mesra ini ternyata sudah bangun," goda seorang perawat yang malam tadi menyaksikan kemesraan Marvel dan Celine. Tidur dengan posisi seperti itu sama persis dengan adegan romantis yang pernah dia lihat di film yang diputar di bioskop.

Marvel dan Celine saling menoleh dan mengunci pandangan dalam diam.

1
Sastri Dalila
✔️✔️✔️✔️
Lastri Naila
Luar biasa
echa purin
/Good/
Khusnul Khotimah
Luar biasa
Tiek
Marvel sangat lah egois
Tiek
dasar Daisy iri
Happy Kids
dia ga jujur. kl marvwl aerius sama kata katanya dia pasti bilanv ke celine. nyatanya engga. kl misal celine ga tau. dan itu berlanjut terus tdk menutup kemungkinan jd celah perselingkuhan. toh dia dipeluk n cium ga nolak sama skali bahkan ngobrol smpe malam
Leonel Messi
critane kyo sinerton banget ,kakean deng deng2 hk dewasa dn cerdas
Virgo Girl
Part ini bawang banget dah😭😭
Virgo Girl
Luar biasa
Virgo Girl
Ehhh... jgn sembarangan bikin baper anak orang woiii😡
Virgo Girl
Ayo Celine mumpung Marvel ga sadar, cubit aj ginjalnya biar ga nyebelin 😆😆
Virgo Girl
Woww... alur ceritanya bagus, bikin non-stop baca. Baru mampir saya😄😄
Anik Ekawati
bibik?tak ada panggilan lainkah tante gitu?apalagi itu di london luar negri manggil bibik dok
Een Zulpias Ningrume
Luar biasa
Marta Zebua
hayoolohhh
Marta Zebua
Buruk
Marta Zebua
Biasa
rinny
tunggu kejutannya Marvel
rinny
ternyata jeny sahabat Celine
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!