Kisah bermula dari seorang mahasiswa yang tiba tiba batal menikah, penyebab batal, tunangannya memilih membatalkan pernikahan karena mencintai pria lain dan sudah berselingkuh lama dengan pria itu.
Walau hatinya hancur, sang mahasiswa mengijinkan tunangannya pergi dan tentu saja tunangan nya langsung pergi dengan laki laki barunya tanpa mengetahui kalau sebenarnya dia salah memilih dan salah mengambil keputusan.
Alasannya karena sang mahasiswa yang di hina bukanlah mahasiswa dan pemilik kafe biasa, dia memiliki rahasia yang tidak pernah terbayangkan siapapun di belakang layar.
Genre : Urban, fiksi, komedi, drama, healing, psikologi, ceo.
100% fiksi ya, murni hasil pemikiran author.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17
Setelah itu, ketiganya duduk di meja makan dengan piring berisi makanan di depan mereka. Tidak ada yang berbicara sama sekali dan tidak ada yang memulai makan terlebih dulu, semuanya menjadi hening. Tapi tiba tiba, “dling,” sebuah notifikasi masuk ke dalam smartphone Luna.
Luna mengambilnya dan membukanya, tapi tak lama kemudian dia tersenyum melihat sebuah posting di instagram yang di buat oleh James. Sebuah video yang menampilkan James mengenakan sweater abu abu dengan kerudung menutupi kepalanya, wajahnya nampak sangat sedih dan penuh penyesalan.
Dia mengatakan di video kalau dia minta maaf kepada wanita yang dia cintai karena sudah melakukan satu kali kesalahan dan minta kesempatan kedua. Luna melihat hampir 100 ribu orang melihat postingan nya dan mendapat like sekitar 2 ribu. Komentar komentar yang tampil di bawah postingnya kebanyakan dari wanita karena melihat ketampanan nya.
Mereka bersimpati dan memohon pada siapapun kekasihnya agar di beri kesempatan kedua untuk menebus kesalahannya. Melihat Luna yang tersenyum sinis dan dingin, Laura bergeser dan melihat smartphonenya, tak lama kemudian Laura pun mengeluarkan senyum yang sama seperti Luna.
“Hei, ada apa ?” tanya Liam yang melihat keduanya.
Tanpa banyak bicara, Luna memperlihatkan layar smartphone nya kepada Liam. Tangan Liam meraih smartphone Luna dan memutar ulang video nya, raut wajah Liam nampak serius dan tidak ada senyum sama sekali, dia mengembalikan smartphone nya kepada Luna,
“Trus, kamu percaya ?” tanya Liam.
“Tentu saja tidak, aku sama sekali tidak percaya karena dia tidak membuat satu kesalahan,” jawab Luna.
“Selain Grace, ada beberapa wanita lagi yang dia permainkan sama seperti Grace, aku punya buktinya dan aku sudah berikan semua kepada om Robert,” ujar Laura.
“Hmm begitu ya, bagus kalau begitu,” ujar Liam tersenyum.
“Um...kamu kok nampak marah ?” tanya Luna.
“Ya, sama seperti kalian, aku tahu siapa sebenarnya James, dia tidak berhak berkata soal cinta, tidak di depan hidung ku,” jawab Liam.
“Oh gitu,” balas Luna dan Laura bersamaan.
“Driiing,” tiba tiba smartphone Liam berbunyi, dia melihat layar smartphone nya yang berada di meja dan langsung mengambil smartphone nya, kemudian dia mengangkat teleponnya,
“Liam, kamu sudah lihat posting Grace dan keluarganya belum ?” tanya Monica.
“Huh...belum, memang ada apa ?” tanya Liam.
“Coba lihat dulu, tapi jangan sampai mengamuk ya,” jawab Monica.
Telepon pun di matikan, kemudian dia melihat notifikasi dari sosial media yang belum dia buka setelah dia bangun tidur. Jarinya mulai membukanya, ternyata bukan hanya notifikasi dari instagram, melainkan dari facebook, twitter dan tik tok, semuanya menampilkan sebuah video dimana Grace sedang bersama ayah, ibu dan adiknya, mereka mengambil video di sebuah apartemen kecil dan nampak kumuh kemudian mengatakan meminta maaf kepada Liam dan memohon Liam kembali.
Mereka juga mengatakan kalau Grace berbuat satu kesalahan fatal dan minta maaf, tapi tidak seharusnya Liam menghukum seluruh keluarganya dengan tidak membayar cicilan rumahnya sehingga ada surat peringatan dari pengacara bank kalau rumah harus di kosongkan dalam waktu 30 hari. Mereka mengatakan kalau sekarang mereka hidup sengsara di apartemen kumuh karena Liam. Lalu Grace yang menangis berbicara kalau Liam sebenarnya tidak pernah percaya pada dirinya dan menyembunyikan jati diri sebenarnya sampai membuatnya berselingkuh.
“Krek,” Liam tanpa sadar menggenggam smartphone nya dengan erat, wajahnya menjadi merah padam sampai membuat Luna dan Laura menjadi kaget dan sedikit takut,
“Ke..kenapa Liam ?” tanya Laura menjulurkan tangannya memegang tangan Liam yang berada di meja.
“Ti..tidak apa apa, maaf, aku terbawa emosi,” jawab Liam.
“Boleh lihat ?” tanya Laura.
Liam memberikan smartphone nya kepada Laura, kemudian Luna dan Laura melihat posting instagram nya dan langsung menggertakkan gigi mereka. Mereka tidak bicara apa apa, tapi mereka berdiri dan memindahkan kursi mereka ke sebelah Liam, keduanya langsung bersandar kepada Liam yang diam tidak bergerak. Postingan itu menjadi viral dan banyak sekali mendapat like. Komen komen nya kebanyakan membela mereka dan menghujat Liam walau ada sedikit yang netral dan merasa postingan nya tidak masuk akal.
Luna dan Laura merangkul kedua lengan Liam kemudian merebahkan kepala mereka ke pundaknya,
“Tidak apa apa Liam, aku dan Laura percaya padamu,” ujar Luna.
“Iya benar, postingan seperti ini tidak perlu di tanggapi,” balas Laura.
Tiba tiba “driiing,” smartphone Liam kembali berdering, Liam langsung mengangkat nya karena tahu yang menelponnya adalah Monica.
“Aku sudah lihat,” ujar Liam.
Monica diam sejenak dan mempelajari nada suara Liam dari telepon, kemudian dia menghela nafas dan mulai berbicara,
“Kamu tidak apa apa Liam ?” tanya Monica.
“Sekarang sudah tidak apa apa,” jawab Liam sambil melirik melihat Luna dan Laura yang masih memeluk lengannya.
“Lalu ? bagaimana ? mau di tanggapi ?” tanya Monica.
“Diamkan saja, Grace tidak bicara pada ku dan main memposting video seperti itu, entah apa yang dia bilang sama orang tua dan saudara saudara nya tentang aku sampai ada video seperti itu keluar,” jawab Liam.
“Tapi dia bilang dia tahu identitas mu loh,” balas Monica.
“Itu sebabnya aku diam kan, kalau aku bertindak artinya dia benar dan posting nya akan semakin viral, lalu saham perusahaan MX Tech punya ayahnya Antonio Malcolm ada pada kita kan ?” tanya Liam.
“Ya, kita memegang 70% saham mereka dan membiarkan mereka tetap hidup,” ujar Monica.
“Bagus, kalau memang mereka mau macam macam lagi, kita ambil alih bisnis mereka sekalian dan semua milik mereka, jangan main main dengan ku,” balas Liam.
“Yap, aku minta Isabel mempersiapkan berkas berkas nya dulu agar mudah jika di perlukan untuk mengambil alih perusahaan itu,” ujar Monica.
“Tolong ya kak, maaf aku selalu merepotkan,” ujar Liam.
“Haha sama sama, tenang saja, aku tidak keberatan di repotkan oleh mu,” balas Monica.
Telepon pun di tutup, Liam menaruh smartphone nya di meja dan menghela nafasnya, kemudian dia merasa ada yang menatap nya, ternyata sepasang gadis kembar yang sedang memeluk lengannya menatap wajahnya dengan penuh tanda tanya,
“Apa ?” tanya Liam.
“Enggak,” jawab keduanya bersamaan.
“Ayah Grace memiliki perusahaan keluarga di bidang software dan technologi komputer untuk sekuritas dan trading, mereka cukup jaya di bidangnya tapi perusahaan mereka tidak berkembang, posting ini sangat bohong, mereka sebenarnya cukup kaya kok karena memiliki perusahaan yang stabil, tapi ya gitu deh, entah apa yang Grace katakan pada kedua orang tuanya sampai mereka bisa menghujani smartphone ku dengan pesan, missed call semalam dan membuat posting ga jelas gini,” ujar Liam.
“Bukannya katanya mereka di beri waktu oleh bank untuk mengosongkan rumah ?” tanya Luna.
“Benar, biasanya aku yang menangani nya kan, tapi bukan karena di bayar, seperti yang ku bilang, bank itu milik ku, jadi aku tidak perlu membayarnya, tapi ketika Grace meninggalkan dan mengkhianati ku, Monica pasti mencabut perintah ku di bank tentang rumah mereka dan hasilnya, tunggakan selama satu tahun pasti menghantam mereka karena yang belum di anggap lunas adalah tagihan selama 12 bulan terakhir,” jawab Liam.
“Wow...begitu, ngomong ngomong siapa Monica ?” tanya Laura.
“Dia CSO (chief strategic officer) ku dan sekertaris ku...mungkin lebih ke tangan kanan ku ya, sebab dia memegang saham kedua terbesar di perusahaan ku,” jawab Liam.
“Oh...gitu,” balas Laura.
“Dia juga kakak Isabel, sekertaris pribadi ku, kalian kenal kan waktu ke kantor ku ?” tanya Liam.
“Oh...gitu...cantik ya,” balas Luna dan Laura.
“Siapa ?” tanya Liam bingung.
“Monica dan Isabel,” jawab keduanya.
“Hmm gimana ya, mereka memang cantik cantik, kakak beradik yang memiliki gen bagus hehe,” jawab Liam.
“Ooooo begitu,” balas keduanya sambil cemberut.
“He..hei, kenapa ? Monica sudah bersuami dan Isabel tiga bulan lagi menikah, lagipula usia mereka di atas kita,” ujar Liam menjelaskan.
“Oh....ok,” balas keduanya kembali ceria.
“Ok ok ayo makan,” ajak Liam.
“Tapi kamu tidak apa apa kan ?” tanya Luna.
“Iya, udah enggak marah kan ?” tanya Laura.
“Enggak, ayo makan,” balas Liam.
Keduanya melepaskan lengan Liam kemudian mengambil piring mereka dan mereka makan mengapit Liam di tengah. Liam melirik Luna dan kemudian melirik Laura,
“Sekarang sudah beda ya, seharusnya posting seperti itu tidak perlu mempengaruhi gue lagi, tapi entah kenapa gue sekarang merasa tenang walau sebelumnya emosi,” ujarnya dalam hati sambil tersenyum.
αყσ ƚɾιρʅҽ ʅ ʅαɳʝυƚƙαɳ...
ʂҽɱαɳɠαƚ υρ ɳყα ƚԋσɾ