Seorang wanita bernama Almira Zidik, yang di jodohkan dengan anak dari teman orang tuanya. dan ternyata laki laki yang di jodohkan itu adalah teman nongkrong kekasihnya. Laki laki itu bernama Bara Bastian.
Ahirnya Karena dari mereka sama sama ingin membahagiakan orang tuanya, Almira dan Bara pun sepakat untuk menikah.
Dari pernikahan mereka rupanya ada perjanjian tertulis, tidak boleh ikut campur dalam masalah kehidupan masing masing, dan membolehkan kekasih dari masing masing mereka bebas datang kerumah.
Selama 5 bulan mereka menikah ,mereka tidak tinggal sekamar. sampai ahirnya Almira melihat sisi lain dari Bara,saat tidak sengaja masuk ke kamar Bara.
Apa yang akan terjadi saat Almira tau kalau ternyata Bara mempunyai kelainan,yuk baca dan ikuti terus ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mira Dan Bara tandatangan Surat Perjanjian
Lalu Bara berbalik, dan melihat Mira yang mengacungkan kertas padanya.
"Ayo kita lakukan perjanjian atas pernikahan kita nanti,, "
"Apa kamu berniat mempermainkan pernikahan,,? "
"Tidak,, setidaknya dengan melakukan perjanjian ini Saya tidak terlalu di rugikan kalau nanti kamu menginginkan berpisah dariku,, "Bara lalu mendekat dan kembali duduk.
Mira lalu memberikan kertasnya kepada Bara, dan Bara mulai membacanya.
"Apa ini kalau bukan namanya ingin mempermainkan pernikahan, sudah sangat jelas kamu tidak menginginkan pernikahan ini kan, kalau memang kamu tidak mau jangan di teruskan, kasihan orang tua kita nanti, pasti mereka akan sangat kecewa pada kita kalau mereka tau tentang ini,, "sambil menujuk ke kertas.
"Makanya mereka jangan sampai tau dong,, "
"Ini sangat tidak masuk akal,, "
"Tapi ini yang terbaik buat kita,, "
"Bukan kita, tapi menguntungkan kamu,,"
"Aku akan setuju dan akan tandatangani kertas ini, tapi Aku pun mengajukan sarat untuk kamu,, "kata Bara lagi.
"Apa saratnya itu,, "
"Aku memang orang brengsek, tapi Aku tau kalau pernikahan itu tidak baik untuk di permainkan,, "Mira masih mendengarkan.
"Aku tidak ingin ada perjanjian kontrak dalam pernikahan kita,kalau nanti memang kita sama sama tetap tidak bisa saling mencintai dan tidak bisa mempertahankan pernikahan kita, kita pasti akan berpisah karena kita sama sama tidak merasakan kenyamanan,, tapi seandainya kita nantinya sama sama nyaman kita akan lanjut samapi batas waktu yang kita inginkan bersama, "
"Baiklah,, saya setuju,, "
"Satu lagi, Dan jika nanti di antara kita ada yang ingin berpisah,tapi satu di antara kita tidak menginginkan itu, perpisahan tidak boleh di lakukan, harus sama sama kesepakatan berdua baru bisa berpisah,, "Mira menganggkuk.
Karena di fikiran Mira, dirinya dan Bara tidak mungkin bisa saling mencintai, karena pemikiran mereka berdua saja menurut Mira sudah sangat berbeda.
Lalu Mira dan Bara pun saling memberi tanda tangan di kertas yang berisikan.
1 ,Tidur terpisah.
2 ,Tidak boleh ikut campur urusan masing2.
3 ,Boleh membawa pulang pacar atau teman dekat ke rumah.
4 , Mengurus diri sendiri, tidak boleh merepotkan.
Lalu Mira dan Bara pun bersalaman tanda setuju dalam perjanjian pernikahan mereka.
"Ayo kita ke dalam,, pasti orang tua kita sedang menunggu kita,, "kata Mira sambil memasukan kertas perjanjianya ke dalam tasnya.
Bara dan Mira masuk kedalam bersama sama, dan bibir Mira pun tersenyum penuh kebahagiaan karena sudah berhasil membuat perjanjian pernikahan dengan Bara.
"Wah jeng, kelihatanya ada kabar baik nih,, wajah Mira terlihat bahagia,,"
"Iya Jeng,, semoga yah,, "saat kedua orang tua melihat ke arah anak anaknya yang sedang berjalan ke arah mereka.
Lalu Mira dan Bara pun duduk, Mamah bara sudah tak sabar mendengar jawaban Mira, dan Mamah langsung bertanya pada Mira.
"Iya Tante Mira setuju untuk menikah dengan Mas Bara,, "Mamah Bara langsung tersenyum bahagia, begitu juga dengan yang lain.
Mereka Semua lalu mengucap sukur, dan saling bersalaman untuk kebahagiaan mereka, Mira melihatnya jadi merasa tidak enak, lalu Mira melihat ke Bara, dan ternyata Bara sedang sibuk dengan hpnya.
Jam sudah menujukan pukul 10 malam, keluarga Mira pun pamit pulang. dan besok sore Mira akan di jemput untuk ikut sekalian pulang ke jakarta, tadinya Mira tidak mau, tapi Ayah dan Ibu pun menyuruh Mira untuk ikut.
Setelah keluarga Mira sampai di rumah, Mira langsung masuk kamar untuk istirahat. dan Mira sekarang sedang bingung gimana caranya bicara pada Farel tentang perjodohanya dengan Bara.
Esok paginya Farel menelfon Mira, dan menanyakan kapan pulang ke jakarta, Farel berniat akan menjemput Mira di setasiun.
"Aku pulang mau ikut sodara yang akan ke jakarta Mas, dan nanti sore Mira pulang ke jakartanya,, "
"Oh gitu,, nanti kalau sudah sampai jakarta, kabarin Aku yah,, "
"Iya Mas,, nanti kalau Aku sudah sampai jakarta Aku langsung kabarin,, "Farel menjawab Iya.
"Ya udah dulu ya Mas,, Aku mau sarapan,, "
"Iya sayang,, dahh,, "
Telfon pun mati, dan Mira langsung keluar dari kamar dan sarapan dengan kedua orang tuanya.
"Mir,, kamu sudah setuju menikah dengan Bara, dan Ayah harap kamu bisa menjaga nama baik keluarga, jangan sampai kamu membuat malu orang tua kamu karena kamu mau menikah tapi masih berhubungan dengan pria lain, mau di taruh di mana muka Ayah dan Ibu kalau sampai pernikahanmu nanti gagal, kamu tau sendiri kan mulut orang di kampung itu gimana,, "kata Ayah.
"Benar yang di katakan Ayahmu,, jadi lebih baik kamu putuskan pacarmu itu ,sebelum hari pernikahan kamu makin dekat,, "Mira hanya diam. lalu Mira pun mengangguk.
Jangan lupa, like komen dan votenya, trimakasih..
jadi senyum senyum sendiri niiich bacanya 🤭
jangan lupa kak mampir yaa di karya baruku yg baru rilis
"Mencintaimu dalam DIAM"
aku tunggu yaa kak kehadiranmu di novelku 🥰🙏
jangan lupa yaa kak mampir juga di karyaku yang baru saja rilis
"Mencintaimu dalam DIAM"...
mohon saling support yaa kak 🙏