Mendapatkan pelecehan seksual dari teman sekolahnya membuat seorang gadis bernama Aulia Dara harus rela di keluarkan dari sekolah karena hamil di luar nikah.
Sementara itu, Alfatih Brahmaseto si pelaku pelecehan membantah keras jika dia lah yang telah menghamili Dara. Bahkan dengan tega nya Fatih menuduh Dara, jika Dara adalah seorang kupu kupu malam.
Sakit, hancur, terluka dan rasa malu yang di terima oleh Dara membawa rasa trauma bagi Dara, hingga akhirnya Dara pun memutuskan untuk pergi meninggalkan kota tersebut.
Lalu, bagaimana jadinya jika 10 tahun kemudian, Dara dan Fatih kembali di pertemukan dengan keadaan Dara yang telah bahagia bersama putri semata wayangnya dan Fatih yang telah memiliki seorang istri??
Akankah Dara memberitahu putrinya jika Fatih adalah ayah biologisnya?? Atau, Dara memilih untuk merahasiakan semua kisah kelamnya di masalalu serta status Fatih dari putrinya??
yukk simak kisahnya di sini "Kehormatan Yang Ternoda" by.Triyani.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.16
...🌸🌸🌸...
...~Happy Reading~...
*
Acara pun mulai digelar, Sarah Amalia terlihat begitu cantik dan anggun dalam balutan gaun pesta yang simple. Namun, tetap tidak meninggalkan kesal glamor dan elegan dari gaun itu.
Sarah pun tidak henti hentinya mengembangkan senyum nya kepada para tamu undangan yang tidak henti hentinya memberikan selamat kepadanya dan juga kepada suaminya, Fatih.
Hal itu berbanding terbalik dengan Fatih yang terlihat begitu dingin dan datar saja. Bahkan pria itu tidak pernah sekalipun memperlihatkan senyumnya di sepanjang acara berlangsung.
Fokus pria itu malah terus saja tertuju pada seorang wanita yang saat ini berpenampilan sederhana. Wanita yang hanya memakai gamis berwarna pastel lengkap dengan khimar yang berwarna senada dengan gamisnya itu.
Padahal di sampingnya ada seorang wanita yang cantik dan juga anggun. Namun, entah mengapa Fatih malah lebih tertarik dengan wanita sederhana yang kini tengah sibuk melayani para tamu undangan.
Tidak ada make up yang tebal seperti yang pakai oleh Sarah di wajah itu. Namun, hal itu lah yang justru membuat Fatih sulit memalingkan pandangannya dari wanita sederhana tersebut.
Yang nyatanya, 'Rasa dan debaran' itu masih lah nyata adanya dan masih tetap sama menggebu gebu nya dengan 10 tahun yang lalu. Meski puluhan putaran purnama telah terlewati.
Dimana, hati dan perasaan Fatih akan merasakan sebuah ketenangan dan kenyamanan meski hanya dengan menatap wajah cantik itu meski dari kejauhan.
Sementara yang di tatap, hanya fokus dengan pekerjaan nya. Bahkan wanita itu sampai tidak menyadari jika ada sepasang mata yang tatapannya terus saja tertuju padanya.
"Alhamdulillah, akhirnya selesai juga," ucap Aulia, mengucap syukur saat semua pekerjaan nya selesai dengan baik dan lancar.
"Kita bereskan sekarang perabotan nya Bu?" tanya salah satu karyawan yang biasa Aulia bawa saat menghadiri acara yang memakai jaga catering nya.
"Iya Nina, bereskan sekarang saja. Saya akan panggilkan Baim untuk membantu mengangkat barang barang nya untuk di bawa ke mobil." jawab Aulia yang segera menghubungi karyawan pria untuk membantu mengangkat barang barang yang baru saja digunakannya.
Hampir satu jam Aulia dan ketiga karyawan nya membereskan semua barang barang nya untuk kembali dibawa pulang ke toko dan kini, sudah tiba waktunya untuk Aulia berpamitan dengan sang pemilik rumah.
"Mbak Aulia sudah mau pulang?" tanya Sarah yang sengaja menghampiri Aulia yang tengah berbincang dengan karyawan nya di halaman rumahnya.
"Iya Mbak, terima kasih karena sudah mempercayakan makanannya pada kami. Semoga tidak kapok ya untuk kembali memesan makanan dari kami, untuk acara acara selanjutnya." jawab Aulia tersenyum ramah pada Sarah.
Akan tetapi, lagi lagi senyum itu terpaksa menghilang dari wajah cantiknya saat netra nya menangkap sesosok pria yang saat ini tengah berjalan menghampiri nya dan juga Sarah.
"Terima kasih untuk kerjasamanya hari ini. Semua tamu, sangat puas dengan hidangan yang anda sajikan," sambung Fatih mencoba berbasa basi di balik niat terselubung nya yang sebenarnya hanya ingin menatap wajah Aulia dari dekat saja.
"Sama sama, Tuan. Kalau begitu, saya permisi," pamit Aulia yang ingin segera pergi dari sana saat Fatih terus saja menatap lekat ke arah nya.
"Mbak Aulia pulang dengan siapa? Sepertinya tadi saya melihat mobil yang membawa Mbak Aulia sudah pergi dari sini," tanya Sarah yang memang sempat melihat mobil Aulia yang digunakan untuk mengangkut barang sudah lebih dulu meninggalkan kediaman Sarah dan Fatih.
"Saya akan pulang dengan menggunakan taksi online saja Mbak, karena memang tadi mobilnya sudah kepenuhan jadi saya suruh pulang lebih dulu," jawab Aulia yang memang sudah terbiasa pulang dengan menggunakan taksi jika tidak kebagian tempat di dalam mobilnya
"Biar saya saja yang antar," sambung Fatih membuat kedua wanita yang ada di depannya cukup dibuat kaget.
"Mas yakin mau mengantar mbak Aulia?" tanya Sarah tak percaya jika suaminya bersedia mengantarkan Aulia pulang.
Bahkan pria itu menawarkan lebih dulu tumpangan itu. Padahal yang Sarah tahu, selama ini Fatih cukup anti dengan urusan orang lain.
Jangankan urusan orang lain, Fatih bahkan tidak pernah mau tahu urusan yang berhubungan dengan wanita yang sudah dia nikahi, yaitu Sarah.
Sarah bahkan tidak pernah sekalipun diantar jemput oleh pria yang berstatus suaminya itu.
Bahkan dalam jangka waktu 3 tahun kebersamaan mereka.
Sarah baru pertama kalinya pulang bersama dengan Fatih saat mereka tidak sengaja bertemu di toko kue milik Aulia.
Setelahnya, seperti biasa Sarah akan kemana-mana dengan ditemani sang supir pribadi yang begitu Setia menemaninya kemanapun wanita itu pergi.
"Tentu saja, Ini sudah malam dan tidak baik untuk seorang wanita pulang malam-malam seorang diri. Itu akan sangat berbahaya untuknya," jawab Fatih lagi. Fatih pun terlihat mulai mengeluarkan kunci mobil dari dalam satu celananya.
"Tidak usah Tuan, saya bisa pulang sendiri.
Lagi pula Saya sudah terbiasa seperti ini," tolak Aulia yang tentu saja sangat menghindari untuk banyak berinteraksi dengan Fatih.
"Tidak apa-apa, biar saya antar saja," kekeh Fatih yang membuat sebuah kerutan tipis di dahi istrinya.
"Tapi__,"
"Tidak apa-apa, mari saya antar," potong Fatih yang tidak memberikan kesempatan kepada Aulia untuk menolaknya.
"Ba___,"
"Aulia."
Baru saja Aulia akan mengiyakan ajakan Fatih. Tiba-tiba terdengar suara Bariton seseorang yang tengah menyerukan namanya.
Aulia pun segera menoleh ke arah sumber suara di mana ada seorang pria berperawakan tinggi, putih dengan tubuh yang cukup atletis tengah berjalan mendekat ke arahnya.
"Mas Hanan?" seru Aulia senang.
Hal itu membuat Fatih menatap tajam ke arah Aulia dan juga pria yang baru saja datang itu. Pria bernama Hanan itu tersenyum lembut pada Aulia yang terlihat begitu senang saat melihat kedatangannya.
"Sudah selesai? Ayo pulang," ajak pria itu begitu to the point sekali saat sudah berada di depan Aulia.
"Kebetulan sekali sudah selesai dan ini juga sudah bersiap mau pulang. Oh iya Mas, kenalin ini pelanggan aku hari ini beliau Tuan Fatih dan juga Nyonya Sarah," jawab Aulia sembari memperkenalkan kedua orang yang ada di depannya pada Hanan.
"Selamat malam Tuan, Nyonya, perkenalkan saya Hanan," ucapan Hanan mengulurkan tangan pada Fatih untuk bersalaman, lalu mengatupkan tangan di dada saat berhadapan dengan Sarah.
"Fatih," jawab Patih dengan nada datarnya.
"Sarah," sambung Sarah mengatupkan tangan di dadanya.
"Berhubung pekerjaan Aulia sudah selesai, saya izin pamit untuk membawa Aulia pulang," lanjut Hanan yang meminta izin untuk langsung membawa Aulia pergi dari sana.
"Iya, silahkan mas." jawab Sarah tersenyum ramah.
Sementara Fatih sendiri memilih diam dan tidak mengeluarkan lagi sepatah katapun. Namun netra nya menatap tajam ke arah Aulia dan juga Hanan.
dmn Fatih dan Hanan akan jdi besan
tapi dengan anak kdua Fatih
Krna Aliya ktuaan klo untuk emir