Bagaimana jadinya jika kalian tiba-tiba di jodohkan oleh kedua orang tuamu, langkah apa yang akan kalian ambil. Menerima atau menolak perjodohan tersebut!
Yuk ikuti kisah Lexa dan David yang terpaksa menerima perjodohan tersebut demi kebahagiaan kedua orang tuanya. Hingga keduanya terjerat sendiri dengan perjodohannya
Para pemeran utamanya di ambil dari sekuel cerita Mafia vs Gadis Bercadar dan Mafia Couple Love. Semoga kalian suka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tuan Mesum
Lexa bergegas ke kamar suaminya, setiap kali berpapasan dengan para pelayan, Lexa hanya mampu tersenyum ramah dan tak ingin terlalu jauh menjadi objek penglihatan mereka.
Lexa masuk ke kamar suaminya dan tak lupa menguncinya, takutnya David tiba-tiba masuk dan memergokinya di dalam toilet. Lexa melangkahkan kakinya masuk ke toilet, kemudian mulai melakukan ritual mandinya, Lexa kembali berendam dalam bathub, sungguh ia tidak ingin melewatkan waktu mandinya tanpa berendam terlebih dahulu. Terdengar gedoran pintu dari luar, David berusaha menggedor pintu kamarnya agar Lexa membukanya.
“Sial, mengapa wanita licik itu mengunci kamar ku, jangan-jangan dia sedang merencanakan sesuatu di dalam sana” ucap David penuh selidik. David kemudian menghubungi kepala pelayan lewat telepon rumah yang tertempel di dinding di setiap kamar di mansion mewah orang tuanya.
“Aku membutuhkan kunci cadangan di kamar ku”ucap David lalu mematikan sambungan teleponnya.
David bersandar di dinding kamarnya hanya mengenakan jubah mandi sambil menunggu kedatangan kepala pelayan. Terlihat lelaki paruh baya mulai berjalan kearahnya.
“Ini kuncinya tuan muda”ucap kepala pelayan yang menyodorkan kunci kepada majikannya.
“Hemm, kerja bagus pak Tono” ucap David kemudian membuka pintu kamarnya menggunakan kunci tersebut.
“Saya permisi dulu tuan muda”ucap pak Tono.
David hanya mampu mengangguk sebagai jawabannya, ia pun kembali menutup pintu kamarnya dan tak lupa menguncinya. David mengamati di sekelilingnya untuk mencari keberadaan Lexa.
“Sepertinya dia di dalam toilet” ucap David yang menggulung senyuman. David berjalan santai menuju toilet, saat ingin memasuki toilet, tiba-tiba langkah David terhenti dan terlihat ragu untuk masuk ke dalam toilet.
Pikiran kotor mulai mengisi pikirannya, namun dengan cepat-cepat ia tepis semua itu. David langsung masuk ke toilet dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah punggung mulus Lexa yang terpampang nyata yang sedang membelakinya di dalam bathub. David langsung membeku di tempatnya, ia berusaha mengatur jantungnya yang tiba-tiba bergetar hebat hanya karena melihat tontonan gratis punggung mulus istrinya.
Lexa yang tengah asik berendam dengan busa-busa tebal yang menutupi sebagian tubuh polosnya, tiba-tiba ia merasa di perhatikan oleh seseorang, dengan cepat Lexa mengalihkan pandangannya dan langsung berteriak histeris.
“Dasar mesum, pergii”teriak Lexa, lalu dengan cepat menyambar handuk untuk menutupi bagian atas tubuhnya tanpa beranjak di dalam bathub.
“Percuma kamu menutupinya, aku sudah melihat semuanya. Dan aku sama sekali tidak tertarik dengan tubuh mu, sama sekali tidak menantang” elak David tersenyum sinis. Padahal ia sedang berusaha mengatur jantungnya yang langsung bergetar heboh layaknya kucing habis nyolong ikan tetangga.
Lexa yang mendengar ucapan David hanya mampu mengepalkan tangannya, David benar-benar membuatnya kesal dan tiba-tiba menyelonong masuk ke dalam toilet, ingin rasanya Lexa menghajar David hingga babak belur menggunakan tangannya sendiri.
"Mengapa pandangan mu terus tertuju kepada ku, jika kamu tidak tertarik dengan tubuh ku"ucap Lexa tenang yang tidak ingin gegabah.
"Ya... terus aku harus melihat ke arah mana, di sana shower dan aku ingin menggunakan nya"ucap David yang berusaha mengelak.
"Alasan, bilang saja kamu ingin menonton gratis tubuh ku kan, ayo ngaku"ucap Lexa bermode galak.
"Dasar tuan mesum"ucap Lexa dengan tatapan sinis.
David menggulung senyuman dan berusaha terlihat tenang berjalan ke arah shower untuk kembali membersihkan tubuhnya habis berenang. David kembali membuka jubah mandinya. Membuat Lexa terlonjat kaget melihat aksinya yang masih berada di dalam bathub.
“Hei, sebaiknya kamu keluar” ucap Lexa dengan suara meninggi.
“Ini wilayah ku, aku bisa sesuka hati menggunakan toilet ini, apa kamu paham”ucap David lalu membungkuk di hadapan Lexa untuk memperlihatkan tubuh atletisnya, Lexa langsung mengalihkan pandangannya dengan perasaan kesal.
David tersenyum tipis lalu menyalakan shower untuk mengguyur seluruh tubuhnya. David terlihat tenang berada di bawah shower, guyuran air kembali membuatnya rileks, namun tanpa ia sadari tiba-tiba bayangan punggung mulus Lexa kembali tereksplor di pikirannya.
“Sial, mengapa pikiranku mengarah ke sana, itu sama sekali bukan seleraku”gumam David berdengus kesal sambil meninju dinding kaca.
Sementara Lexa masih berada di dalam bathub dengan perasaan was-was, ia tidak ingin melirik ke samping, takutnya melihat sesuatu di luar nalarnya, apalagi David masih berada di sampingnya. Tubuhnya mulai kedinginan karena terlalu lama berendam di dalam bathub.
"Dasar tuan mesum, ingin rasanya aku memukul wajah menyebalkan nya"gumam Lexa.
David mengakhiri ritual mandinya dan menyambar handuk lalu dililitkan di pinggang nya. Kemudian bergegas keluar dari toilet. Lexa hanya mampu menghembuskan nafasnya dengan kasar, ia pun buru-buru untuk membilas tubuhnya di bawah shower.
Setelah selesai, Lexa langsung menyambar jubah mandi kemudian memakainya dengan cepat, tubuhnya mulai menggigil kedinginan. Lexa keluar dari toilet dan kembali melangkahkan kakinya untuk mengambil pakaian gantinya yang sempat ia letakkan di atas nakas.
Lagi-lagi Lexa bernafas lega karena tidak melihat batang hidung David yang tiba-tiba datang dan pergi. Lexa kembali bergegas ke ruang ganti untuk mengenakan pakaiannya. Kini Lexa sudah rapi dan selalu saja terlihat cantik dengan pakaian santainya berwarna peach yang tampak kontras dengan kulit putihnya.
Lexa memilih duduk di sofa sambil memegang segelas air hangat, Lexa mulai meneguk perlahan air hangat tersebut untuk menetralisir tubuhnya yang sempat kedinginan. David kembali muncul di balik pintu dengan penampilan kasualnya, kemeja pendek di padukan celana jeans hitam. Lexa sama sekali tidak ingin melirik David yang selalu saja membuatnya kesal.
“Aku ada urusan di luar, tak perlu menunggu ku untuk makan malam bersama dengan lainnya”ucap David dingin.
“Ya, nanti aku kabari keluargamu”ucap Lexa dingin dan sama sekali tidak menatap ke arah David.
“Ok, aku pergi dulu” ucap David, lalu menyambar kunci mobilnya di atas nakas.
Lexa memilih menghubungi Ziva untuk melihat tumbuh kembang ponakannya.
David mengendarai mobil sportnya dengan kecepatan tinggi menuju club malam favoritnya, Ia mengatur rencana untuk bertemu seseorang. Tampak langit senja mulai bersembunyi di peradabannya yang sebentar lagi akan petang. Hanya 30 menit David memasuki area parker club malam yang di datanginya. Terlihat dua bodyguard yang sedang berjaga di club malam tersebut. David keluar dari mobilnya dan melemparkan kunci mobilnya kepada salah satu bodyguard tersebut untuk memarkirkan mobilnya. Kemudain David berjalan cool memasuki club malam tersebut dengan sejuta pesona.
Begitu patuhnya salah satu bodyguard tadi, ia pun dengan cepat memarkirkan mobil sport David, maklum David adalah pelanggan setia di club malam tersebut. David berjalan menuju ruang VIP club malam tersebut sesuai dengan janji mereka bertemu dengan seseorang. Terlihat suasana club malam belum begitu ramai dengan para pengunjung yang belum juga berdatangan.
Terlihat pelayan wanita mulai membukakan pintu ruang VIP untuk David, kemudian David bergegas masuk untuk menemui seseorang yang sepertinya sudah menunggunya sedari tadi, karena dua gelas jus buah tampak tandas.
“Apa kamu sudah mendapatkan seluruh informasinya”ucap David yang tidak ingin berbasa basi, lalu duduk berhadapan dengan seorang lelaki yang mengadakan janji bertemu dengannya.
“Saya sudah mendapatkan informasinya tuan, silahkan anda cek sendiri”ucap lelaki tersebut, kemudian menyerahkan amplop coklat yang berisi informasi yang sedang di kulik oleh David.
“Hemm, kerja bagus”ucap David, kemudian membuka amplop coklat tersebut dan mulai melihat seluruh isinya.
Mata David membulat sempurna dengan rahang mengeras hingga urat-urat nadinya terpampang dengan nyata.
“Lelaki ini cari masalah dengan ku, aku tidak akan membiarkan dia merebut Hanum dari ku”ucap David tegas dengan sorot mata tajam.
“Saya hanya mendapatkan semua foto-foto ini selama dua hari pengintaian. Saya kurang tahu tuan tentang hubungan mereka, namun lelaki yang bernama Aslan merupakan aliansi terbaru nona Hanum dan tengah menjadi ambassador produk perhiasan dari bisnis yang di jalankan oleh Aslan, sudah dua kali mereka melakukan kencan bersama, bahkan Aslan terus menyeret paksa nona Hanum untuk jalan bersamanya dan sepertinya dia menyukai nona Hanum”ucap lelaki tersebut.
“Hemm, aku sudah mentransfer uang di rekening mu, apa masih kurang?”ucap David yang tenang yang sudah tersulut emosi mendengar penjelasan anak buahnya.
“Sangat cukup tuan, bahkan begitu banyak”ucap lelaki tersebut.
“Terus awasi kekasihku dan laporkan kembali informasi yang kamu dapatkan kepadaku”ucap David.
“Siap tuan”ucap lelaki tersebut, lalu undur diri dari hadapan boss nya.
David mulai meremas foto di genggamannya hingga hancur. Bahkan David meninju meja di hadapannya dengan emosi meluap-luap.
“Akkkh… sial, aku tidak akan membiarkan Aslan berbuat semena-mena kepada kekasih ku. Sedari dulu dia selalu mengincar para kekasihku. Rupanya dia ingin bermain-main dengan ku”ucap David yang di selimuti amarah.
David kembali menghubungi anak buahnya untuk membereskan lelaki yang bernama Aslan. Sungguh David telah di butakan cinta oleh kekasihnya, apa yang ia lihat semuanya salah dan selalu membela kekasihnya, Hanum adalah sosok wanita yang sudah mengisi hatinya hingga saat ini, sehingga ia benar-benar mempercayai gadis tersebut. Apapun yang diinginkan oleh Hanum dengan cepat David mengabulkannya termasuk dua unit apartemen mewah di dua Negara telah menjadi milik Hanum. David kembali membanting meja tersebut dan mulai beranjak dari tempat duduknya.
“Aku harus menemui Hanum di apartemennya, aku ingin meminta penjelasan mengenai foto-foto ini”ucap David kesal, lalu berjalan cepat keluar dari club malam tersebut.
David kembali mengendarai mobilnya menuju apartemen Hanum yang berada di pusat kota, sungguh pikiran David benar-benar kacau melihat foto-foto kekasihnya dengan lelaki lain.
Bersambung…..