NovelToon NovelToon
Suami Suka Selingkuh (S3)

Suami Suka Selingkuh (S3)

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Poligami / Balas Dendam / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: mommy JF

"Aku istrimu, Aditya! Bukan dia!" Aurelia menatap suaminya yang berdiri di ambang pintu, tangan masih menggenggam jemari Karina. Hatinya robek. Lima tahun pernikahan dihancurkan dalam sekejap.

Aditya mendesah. "Aku mencintainya, Aurel. Kau harus mengerti."

Mengerti? Bagaimana mungkin? Rumah tangga yang ia bangun dengan cinta kini menjadi puing. Karina tersenyum menang, seolah Aurelia hanya bayang-bayang masa lalu.

Tapi Aurelia bukan wanita lemah. Jika Aditya pikir ia akan meratap dan menerima, ia salah besar. Pengkhianatan ini harus dibayar—dengan cara yang tak akan pernah mereka duga.

Jangan lupa like, komentar, subscribe ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 - Aurelia Melangkah Lebih Berani

"Kita harus bertindak sekarang," ujar Aurelia dengan nada penuh tekad di ruang kerjanya yang kini menjadi pusat kendali dari semua langkah besar yang ia ambil sejak kematian Pak Surya.

Reyhan dan Raka hanya mengangguk. Keduanya tahu, saat Aurelia sudah mengambil keputusan, maka tidak ada yang bisa menghentikannya.

"Aditya belum sadar betapa kehancuran hidupnya dimulai dari keputusannya sendiri. Aku sudah cukup lama menyaksikan dari jauh. Tapi hari ini, aku akan mulai melindunginya—meskipun ia tak pantas mendapatkan itu," ucap Aurelia lirih.

Reyhan mengangkat alis, heran dengan keputusan itu. "Kau yakin? Dia membencimu. Bahkan Kalina pun tak pernah berhenti menyebarkan fitnah tentangmu."

"Justru karena itu," jawab Aurelia. "Saat seseorang berada di jurang terdalam, saat semua orang menjauh darinya, seseorang harus cukup berani untuk tetap berdiri di sisinya."

Raka menunduk, diam-diam kagum pada wanita itu.

Hari itu juga, Aurelia mendatangi rumah sakit tempat Aditya dirawat. Luka akibat kecelakaan belum pulih sepenuhnya. Kalina sudah dipindahkan ke luar negeri untuk perawatan dengan pengawasan ketat. Aurelia datang tanpa memberitahu siapa pun.

Perawat menyambutnya dan mempersilakan masuk ke kamar Aditya. Pria itu duduk di kursi roda, menatap jendela kosong.

"Aurelia?" Suaranya serak dan lemah.

"Aku datang bukan untuk memakimu atau membahas masa lalu. Aku hanya ingin memastikan kamu tetap hidup," jawab Aurelia tenang.

Aditya tertawa lirih. "Lucu. Setelah semua yang kulakukan padamu, kamu justru menyelamatkanku. Kenapa? Supaya kamu bisa menyaksikan aku lebih hancur lagi?"

Aurelia tidak menjawab. Ia duduk di samping ranjang. "Aku pernah sangat mencintaimu, Aditya. Tapi itu dulu. Sekarang aku hanya ingin memastikan kamu sadar bahwa ada harga dari setiap keputusan yang kamu buat."

"Kalina?" tanya Aditya pelan.

"Sudah dibawa untuk perawatan. Dia akan dipantau oleh tim yang pernah menangani kasus kriminal."

Aditya mendengus. "Aku benar-benar jatuh sedalam ini, ya?"

"Dan kamu belum sampai dasar," jawab Aurelia tajam.

Aditya menatapnya, namun tak mampu membalas.

Sementara itu, di luar rumah sakit, Reyhan yang memantau rekaman CCTV menemukan sesuatu yang mencurigakan. Ada seseorang yang mendekati bangsal Vania sebelum alarm berbunyi beberapa waktu lalu.

"Reyhan, lihat ini," ujar Raka sambil menunjuk layar. "Wanita ini... dia terlihat seperti orang yang pernah bekerja sebagai suster lepas di rumah sakit ini. Tapi kenapa dia bertemu Vania malam itu?"

Reyhan memperbesar gambar. "Tunggu... itu bukan suster. Itu Della."

"Della?" Raka terperangah. "Mantan rekan kerja Kalina di kantor lama Aditya?"

"Ya," jawab Reyhan pelan. "Dan dia... pernah punya hubungan gelap dengan Aditya juga."

Mereka bertiga kembali berkumpul di kediaman Aurelia malam itu. Semua informasi disusun. Nama-nama mantan Aditya muncul satu per satu. Semakin jelas terlihat: ada kekuatan tersembunyi yang sengaja membuat Aditya tenggelam perlahan.

Namun Aurelia belum gentar. "Besok aku akan menemui Della. Aku ingin tahu siapa yang sebenarnya menarik tali semua ini."

Keesokan harinya, Aurelia menemui Della di sebuah kafe kecil. Wanita itu terkejut melihatnya.

"Aurelia? Aku pikir kamu..."

"Sudah mati? Hancur? Gila?" potong Aurelia dengan senyum datar. "Sayangnya, aku masih hidup. Dan kamu akan membantu menjelaskan semuanya."

Della terdiam. Wajahnya berubah pucat.

"Aku tahu kamu membantu Vania. Tapi bukan hanya itu. Kamu terlibat dalam skenario besar yang menjadikan Aditya sebagai pion yang dikorbankan."

"Aku... aku cuma disuruh," lirih Della. "Aku takut. Mereka mengancamku."

"Siapa mereka?" desak Aurelia.

"Aku tidak bisa... nanti aku akan—"

"Kalau kamu tidak bicara, kamu akan tetap dihancurkan perlahan. Tapi kalau kamu bicara sekarang, aku bisa lindungi kamu."

Della menatap Aurelia, ketakutan dan ragu. Namun akhirnya, ia membuka ponselnya, membuka rekaman suara.

"Dengarkan ini. Seseorang menghubungiku... dia bilang ini hanya awal. Dan mereka ingin Aditya kehilangan segalanya sebelum akhirnya..."

Suaranya bergetar. Aurelia mendengarkan rekaman itu. Suara pria yang sangat dikenalnya... membuat napasnya tercekat.

"Reyhan..." gumam Aurelia. "Kita harus bicara. Sekarang juga."

Sementara itu, di tempat berbeda, Reyhan tengah berdiri di sebuah ruang gelap, menatap layar yang memperlihatkan pertemuan Aurelia dan Della.

"Kau terlalu cepat, Aurelia... tapi belum cukup cepat," gumamnya, sebelum tersenyum kecil dengan mata tajam.

Kembali kerumah sakit.

Langkah kaki Aurelia terhenti tepat di depan pintu ruang rawat Aditya. Dari balik kaca, ia melihat Aditya tertidur lemas, wajahnya pucat dengan beberapa kabel infus yang menempel di tangan dan dadanya. Meskipun luka-luka itu akibat dari kelalaiannya sendiri, namun hati Aurelia tak serta merta membiarkannya menderita begitu saja.

"Aku tidak akan membiarkan siapa pun mengambil alih kendaliku atasmu, Aditya," ucapnya dalam hati. "Bukan Kalina, bukan Vania, dan bukan siapa pun."

Reyhan datang menyusul, membawa satu berkas hasil investigasi sementara yang ia dapatkan dari CCTV rumah sakit. Ia menyerahkan map itu pada Aurelia tanpa sepatah kata pun. Matanya berbicara lebih banyak—waspada, tegang, dan gelisah.

"Aku tahu ini takdirnya berbalik, tapi kau harus lebih waspada, Lia. Orang yang membantu Vania bukan orang biasa. Dia punya koneksi yang terlalu rapi untuk hanya disebut mantan pacar Aditya," ujar Reyhan setengah berbisik.

Aurelia membuka berkas itu, dan seketika darahnya berdesir. Foto yang terlampir memperlihatkan sosok lelaki berjas abu-abu, yang dulu sempat bekerja sebagai penasehat keuangan di perusahaan mendiang Pak Surya. Namanya tak asing: Radit Saka Mahendra.

"Dia… dia dulu sempat menolak proyek merger dengan alasan etika bisnis. Tapi kenapa sekarang—"

"Mungkin karena alasan pribadi," potong Reyhan. "Radit dan Aditya pernah bersaing merebut hati seorang wanita… dan wanita itu adalah Vania."

Aurelia memejamkan mata, dadanya naik turun menahan gelombang emosi. Perlahan ia membalik halaman berikutnya. Di sana, ada bukti percakapan digital antara Vania dan Radit. Mereka menyusun skema untuk memancing kekacauan di rumah sakit.

"Semua ini hanya untuk menjatuhkan Aditya?" gumam Aurelia nyaris tak percaya.

Reyhan mengangguk. "Dan kau tahu siapa yang menjadi sasaran selanjutnya?"

Aurelia mendongak. "Aku."

Reyhan menatapnya dalam-dalam. "Dan anak yang dikandung Vania… kemungkinan besar bukan anak Aditya. Mereka hanya menggunakan nama itu untuk menjatuhkan reputasimu dan membuat Aditya tak punya tempat kembali."

Aurelia mundur satu langkah, menyandarkan tubuhnya ke dinding dingin rumah sakit. Kepalanya berdenyut.

"Berarti mereka bukan hanya ingin melihat Aditya hancur... mereka ingin aku menginjak bangkai reputasiku sendiri."

Reyhan menarik napas dalam. "Apa rencanamu sekarang?"

Dengan tatapan tajam dan penuh determinasi, Aurelia berkata, "Aku akan berhadapan langsung dengan Vania. Tapi bukan sebagai musuh… melainkan sebagai seseorang yang tahu persis bagaimana rasa dikhianati dan dimanfaatkan."

Reyhan menyipitkan mata. "Itu berbahaya, Lia."

Aurelia menyunggingkan senyum tipis. "Tapi jika aku tidak melangkah sekarang, mereka akan menganggap aku hanya korban yang bisa diinjak."

Dan tepat saat itu, terdengar bunyi notifikasi dari ponsel Reyhan. Sebuah video dikirim oleh seseorang anonim. Dengan hati-hati, Reyhan memutarnya.

Ternyata video itu memperlihatkan pertemuan diam-diam antara Kalina, Radit, dan Vania—di dalam sebuah ruangan tersembunyi. Wajah Kalina tampak penuh amarah, Radit seperti merancang strategi, dan Vania hanya tertunduk dengan tangan mengelus perutnya yang mulai membesar.

"Sudah waktunya… kita buat Aurelia jatuh di depan semua orang. Biarkan dia percaya kita lemah dan patah, lalu serang dari dalam," suara Radit terdengar jelas.

Aurelia mengepalkan tangan.

"Jadi begitu cara mereka bermain... Kalau begitu, biarkan aku balas dengan cara yang lebih elegan. Aku akan hancurkan mereka dari tempat paling lembut di hati mereka."

Beberapa jam kemudian, di luar ruang rawat Aditya—

Seseorang berdiri memperhatikan dari kejauhan. Tubuhnya tegap, mengenakan hoodie hitam dan topi yang menutupi wajahnya. Di tangannya, ada sebuah file merah bertuliskan "Rahasia Kalina - Untuk Dihancurkan".

Ia menatap tajam ke arah Aurelia dan Reyhan yang mulai meninggalkan rumah sakit.

"Kau pikir kau sudah menang, Aurelia? Kau belum lihat rencana asliku. Dan kali ini, tak ada yang bisa selamat."

Lalu ia berbalik, menyelinap ke dalam bayang gelap malam.

(BERSAMBUNG KE BAB SELANJUTNYA)

1
kalea rizuky
bertele tele
Azahra Rahma
aku pusing lama² bacanya
Ah Serin
aditya dan karina sampah lebih baik mati. lanjut lagi
ziear: tunggu besok pagi kelanjutannya ya...
total 1 replies
Ria Karyawati
lanjut thor
Katherina Ajawaila
Luar biasa
ziear: terima kasih kak
total 1 replies
Katherina Ajawaila
awal cerita yg menarik, gemes kalau ada yg berbau pelakor atau pebinor🧐
ziear: sama kak, makanya aku angkat cerita ini
total 1 replies
Uthie
Thor... maaf sebelumnya, ada beberapa bagian yg suka bingung sy bacanya 😬🙏

kadang dituliskan "Aurelnya pergi meninggalkan ruangan tsb dengan Anggun"

Namun.. berlanjut, kalau Aurel masih ada kembali diruangan tsb 😁😁🙏
ziear: sesaat sebelum ia pergi menoleh lagi kak, blum benar benar keluar dari sana kak🙏
total 1 replies
Uthie
emang harus digituin laki2 peselingkuh 😏
ziear: di mentokin dan kumpukulin para pelakornya😁😁
total 1 replies
Uthie
Langsung jatuh hati saat awal mampir nya 👍👍👍👍
ziear: terima kasih kak🙏
total 1 replies
Uthie
Seruuuu.... saat si wanitanya bisa membalikkan keadaan dari pengkhianatan tsb 👍👍🤩
ziear: kekuatawan wanita jaman now kak🤗
total 1 replies
Uthie
sukurin.. pekor dibalas Pelakor lain nya lagiiii 😝
ziear: 🔥🔥🔥 siapa yg main api kebakar😁
total 1 replies
Uthie
Mampir untuk cerita yg selalu menguras emosi jiwa soal Pengkhianatan 👍😆
ziear: oke kak, semoga suka
total 1 replies
stela aza
rubes
ziear: artinya apa kak rubes?😁
total 1 replies
mama
bilang ny mencintai Aurelia dan gk mau kehilangannya, tp menahan karina harus tetep di samping ny.. wahai aditya anda masih waras kan, atau otakmu pindah ke dengkul.. bikin greget aj
mama: asiaap thor🥰
ziear: tunggu kelanjutnya ya mama....
pasti bikin tambah kesel dan penasaran lagi.
total 2 replies
mama
ora yg udah ngirim vidio ke Aurelia hebat bner..sat set😂, Aurelia jg tegas bgt suka sm Aurelia gk mudah ditindas, lnjt thor🥰
ziear: siap mama, di tunggu ya komentar selanjutnya.❤
total 1 replies
Ma Em
Bagus thor ceritanya baru awal saja sdh merasakan hati deg2an apalagi Aurelia yg merasakan suaminya punya wanita lain semoga Aurelia bisa melawan pelakor jgn diam saja dan kalah dari pelakor bila perlu buat Aditya menyesal karena sdh menyakiti hati seorang istri.
ziear: terima kasih kak, tunggu ya kelanjutannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!