NovelToon NovelToon
Affair Dengan Tunangan Sahabatku

Affair Dengan Tunangan Sahabatku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Patahhati / Cinta Terlarang
Popularitas:15.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Noah Arrayan

Bagaimana rasanya mencintai orang yang tak seharusnya? Bukankah sakit?
(Aleena Salindri)

Kisah ini menceritakan tentang Aleena yang yang terjebak pada sebuah perasaan terlarang pada tunangan sahabat nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noah Arrayan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15

Baru saja bernafas lega Aleena kembali harus dibuat panik karena kondisi sang mama kembali drop. Aleena dengan berat hati harus izin meninggalkan kelas untuk segera pergi ke rumah sakit.

Karena terlalu panik dan terburu-buru Aleena sampai menabrak seseorang.

"Ma-maaf pak Ivan" Dari sekian banyak manusia di Pelita Harapan kenapa ia harus dipertemukan dengan pak Ivan dalam kondisi nya yang seperti ini.

"Ceroboh" gumam pria itu, namun tatapan nya tajam meneliti raut panik di wajah Aleena.

"Iya pak maaf, aku buru-buru. Permisi pak" Aleena kembali berlari tak peduli pada wajah bingung Ivan.

"Tunggu Aleena" Ivan melangkah cepat dan berhasil meraih tangan Aleena hingga menghentikan langkah nya.

"Pak maaf, aku buru-buru harus ke rumah sakit. Mama ku pingsan lagi. Jadi kalau pak Ivan mau memarahiku karena menabrak pak Ivan nanti saja ya. Aku bersedia mendengarkan setelah memastikan kondisi mama" Aleena mencoba melepaskan tangan nya dari Ivan, namun pria itu sama sekali tak melepaskan nya.

"Ayo aku antar" Ivan menarik tangan Aleena yang masih terkejut atas tawaran pria itu.

"Nggak usah pak, aku bisa pergi sendiri. Pak Ivan ada kelas kan sekarang?"

"Jangan cerewet, Jam mengajar ku sudah habis" Aleena hanya pasrah saat pria itu membuka pintu mobilnya lalu mendorong Aleena agar masuk dan duduk di kursi depan.

"Bahaya berkendara dalam kondisi yang sedang kacau" Ucap Ivan setelah pria itu duduk di kursi kemudi.

"I-iya terimakasih pak" ucap Aleena akhirnya. Pak Ivan benar, berkendara dalam kondisi panik sangat berbahaya.

"Pak Ivan tau mama di rawat di sini?" Tanya Aleena heran ketika mereka tiba di rumah sakit tempat mama nya dirawat setelah menempuh perjalanan hampir 45 menit. Ivan terlihat salah tingkah karena nya.

"Cuma menebak, karena papaku kalau berobat selalu ke sini. Tapi aku benar kan?"

"Ah iya benar pak. Makasih uda mau anterin aku. Aku ke mama dulu" Aleena dengan cepat membuka pintu mobil dan berlari menelusuri lorong rumah sakit. Ia tak menyadari Ivan mengikutinya dari belakang.

🍁🍁🍁

Aleena terduduk di bangku pengunjung dengan tubuh lunglai sehabis dari ruangan dokter yang menangani mama nya. Ia menangkup wajahnya dengan kedua tangan nya, sesaat kemudian tampak pundak gadis itu bergetar menandakan dirinya sedang menangis. Semua itu tak lepas dari pengamatan Ivan yang sejak tadi masih menunggu Aleena.

"Ada apa?" Aleena tersentak mendengar suara Ivan.

"Pa-pak Ivan kenapa masih di sini?" Aleena mengira pria itu sudah langsung pergi sehabis mengantar dirinya. Aleena menghapus air mata yang membasahi pipinya. Sebenarnya ia tak begitu suka menunjukkan kesedihan di depan orang lain. Ia tak mau dianggap menjual kemalangan untuk menarik simpati orang.

"Aku hanya ingin tau kondisi mama kamu. Jadi kenapa kamu menangis?"

Aleena menatap pada Ivan, ia memang butuh seseorang yang bisa mendengarkan nya. Namun ia tidak tau apakah bercerita pada Ivan akan meringankan beban nya atau malah semakin membuat nya semakin bersedih.

"Katakan ada apa?" Ivan tampak tak sabar melihat Aleena yang tak kunjung menjawab. Aleena selalu saja membuatnya kehabisan kesabaran.

"Dokter bilang kondisi mama semakin buruk, cuci darah tak membantu banyak karena kondisi ginjal mama yang sudah rusak parah" Suara Aleena bergetar, ia menghentikan sejenak ucapan nya agar ia tak menangis lagi.

"Jalan satu-satunya hanya transplantasi ginjal" Ucapnya semakin terhenyak.

"Ya sudah lakukan saja" Aleena menatap masam pada Ivan yang begitu santai menanggapi ceritanya.

"Asuransi tidak mengcover semua biaya nya. Pak Ivan tau sendiri gaji ku selama 5 tahun full di Pelita Harapan tetap saja tak akan mencukupi biaya operasi mama" Aleena menghembuskan nafas kasar. Ia sungguh dilanda kebingungan.

"Oke anggap kita anggap urusan biaya udah clear. Terus gimana untuk pendonor nya?" tanya Ivan, tak menggubris kebingungan Aleena soal biaya.

"Aku uda pernah tes dan ginjal aku cocok sama mama" Untuk mengantisipasi keadaan darurat meski belum akan operasi Aleena pernah melakukan serangkaian tes untuk memastikan jika suatu saat nanti diperlukan Aleena bisa menjadi pendonor untuk sang mama.

"Kamu? apa nggak ada orang lain yang bisa selain kamu?"

"Kenapa harus orang lain kalo aku bisa"

"Tapi itu bisa mengancam kesehatan kamu Aleena" Jawab Ivan, Aleena tak mengerti mengapa pria itu terlihat begitu kesal.

"Untuk mama jangankan kesehatan aku, nyawa saja bersedia ku korbankan pak seperti halnya mama yang selalu rela berkorban untuk ku." Ketegasan Aleena membuat Ivan terdiam.

"Kamu benar-benar kesulitan soal biaya?" pertanyaan Ivan membuat Aleena menatap tajam pria itu.

"Pak Ivan mau mengatakan lagi bahwa aku tinggal meminta saja pada sugar daddy ku iya?" Ivan menggaruk kepalanya yang tidak gatal mendengar penuturan Aleena.

"Nggak bukan itu, maksudku papa mu misalnya?"

"Aku sudah tak memiliki papa" Benar kan? bukan kah pria itu ingin dianggap orang lain oleh Aleena, jadi tidak salah andai ia menyebutkan bahwa ia tak punya papa.

"Maaf aku tidak bermaksud membuat kamu sedih. Kalau begitu jangan pusingkan soal biaya, aku akan menutupi kekurangan biaya nya" Aleena membulatkan matanya, ucapan Ivan begitu mengejutkan.

"Pak Ivan bercanda? biayanya tidak sedikit"

"Aku tidak bercanda, uangku juga tidak sedikit. Jadi aku bisa membantu mu" Benarkah hanya membantu?

"Apa yang harus aku lakukan?"

"Maksudmu?"

"Sebagai jaminan atas kebaikan pak Ivan. Bantuan pak Ivan jelas tidak gratis kan? atau pak Ivan bersedia jika aku membayar dengan cara mencicilnya?" Ivan terkekeh mendengar penuturan Aleena.

"Apa kamu takut aku menjual mu? atau menjadikan mu budak naf* suku?" Ivan kembali terkekeh.

"Aku tulus membantumu Aleena. Jangan fikirkan soal pembayaran nya. Kalau kamu memang ada uang dan bisa mengembalikannya suatu hati nanti silahkan dikembalikan. Kalaupun belum ada jangan difikirkan, niatku hanya ingin membantu" Ini sulit dipercaya namun ucapan Ivan begitu nyata, Aleena tidak tuli jadi ia yakin bahwa ia tak salah mendengar.

"Tapi kenapa pak Ivan mau membantuku?"

"Karena aku ingin, uangku banyak dan aku nggak tau harus aku gunakan untuk apa. Nggak ada salahnya kan dipakai untuk beramal?" Aleena terpaku mendengar ucapan pria itu, dari sorot matanya Aleena bisa merasakan bahwa pria itu tidak sedang mempermainkan dirinya.

"Kamu masih ragu padaku? ayo kita langsung melunasi biaya nya kalau begitu" Ivan mengulurkan tangan nya pada Aleena. Gadis itu terpana pada senyum yang terukir di bibir Ivan, senyuman pertama yang terlihat tulus dan tidak ada unsur kesinisan seperti yang selalu Ivan tunjukkan padanya.

"Kita temui dokter dulu" Ucap Aleena dengan mata yang masih terpana menatap pada Ivan.

🍁🍁🍁

1
Cut Risnawati
Luar biasa
rahma dhani
kya ny g waras deh si rania nie,trlalu trobsesi buat dptin si ivan😅
bahkan papa ny sendiri pun d bohongi ny cm buat dpt mmiliki yg nma ny ivan🤦🏼‍♀️🤣🤣
Chysea
bukanya terakhir ketemu waktu kelulusan?
min hana
tes
Qaisaa Nazarudin
Mungkin hormon bumil,Tapi lebay banget,Terlalu berlebihan..😂
Qaisaa Nazarudin
Aku melakukan nya lagi 2 hari setelah MP,Itu aja masih ngilu ..
Qaisaa Nazarudin
Nah kan masih aja betah jadi orang TERBODOH sedunia..😡😡
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwwkwk Kalo Alena masih diam dan membiarkan juga dia masih di injak-injak,mmg benaran BODOH si Alena..
Qaisaa Nazarudin
Ivan mungkin orang yg pertama,Tapi apa Alena juga yg pertama bagi Ivan? 🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Alena kan Bodoh,sok polos menyakiti diri sendiri,Sahabat kek gitu di banggain..
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwk Malu kan kamu..Cinta itu tdk bisa di paksa lho Raina..
Qaisaa Nazarudin
MAKANYA JADI ORANG JANGAN POLOS2 DAN OGEB BANGET..
Qaisaa Nazarudin
Udah pasti gak mau dia,Susah2 dia dapetin kamu,Harusnya kamu itu yg Tegas,ngapain maksa diri ngikutin kemahuan dia..ckk
Qaisaa Nazarudin
Cewek kalo terlalu di manjakan,Dan selalu mendapatkan apa yg dia mau,Ya gini jadinya,Malu maluin sikap nya,Sanggup merendahkan harga diri demi seorang Pria,🙄🙄
Qaisaa Nazarudin
Nah kan disini kelihatan Kalo Ivan itu TERPAKSA Dasar Raina aja yg gak sadar diri..
Qaisaa Nazarudin
Rania sikapnya yg terlalu Centil dan Ngejar2 cowok,Bisa bikin cowok itu risih..Apa dengan judul Novel ini,Tunangan Ivan itu Raina ya..Pasti kepaksa ni Ivan Tunangan sama Raina atas beberapa alasan..
Qaisaa Nazarudin
Itu bukan BENCI Alena..Tapi CAPER,Ivan Caper sama kamu..😂

Mampir thor🙋🙋
Betty
bagus
Tri Wulandari
haredang..... haredang...... haredang.
Tri Wulandari
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!