NovelToon NovelToon
Setelah Menikah

Setelah Menikah

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Poligami / Cintamanis
Popularitas:6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lunoxs

Kiran adalah seorang gadis berusia 34 tahun yang sudah menyandang gelar perawan tua dihadapkan pada 2 pilihan, menikah dengan Aslan yang sudah memiliki istri atau tetap menjadi simpanan mantan kekasihnya yang sudah lebih dulu menikah.

Antara cinta dan hidupnya sendiri, mana yang akan Kiran perjuangkan?

✍🏻 revisi typo dan pemberian judul bab 💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14

Buru-buru aku menghidupkan kran dan membasuh wajah.

kembali menatap pantulan wajahku yang tercetak jelas di dalam cermin.

"Ran, apa yang akan kamu lakukan sekarang?" gumamku pelan. Terus menatap lekat mataku sendiri.

"Bukankah Maya dan Aslan menginginkan anak? harus kah malam ini kami melakukannya?"

Aku terdiam cukup lama.

Hingga ku dengar pintu kamar mandi yang diketuk dengan tidak sabaran. Sayup-sayup juga ku dengar Aslan memanggil-manggil namaku. Memintaku untuk segera keluar.

"Sebentar!" aku berteriak, seketika itu juga tidak ada lagi suara yang terdengar dari luar sana.

"Bismilahirohamanirohim," gumanku.

Ya Allah, semoga keputusan yang aku ambil ini benar.

Aku ambil handuk muka yang digantung rapi disana, menghapus sisa-sisa air yang masih membutir di wajah.

Perlahan, aku membuka pintu dan keluar, seketika itu juga tatapanku langsung bertemu dengan Aslan yang duduk disisi ranjang. Memperhatikan aku dengan tatapan yang entah ...

"Kenapa lama sekali?" tanyanya, aku mencebik, entah kenapa melihat wajahnya membuat aku mendadak kesal.

"Ini sudah sangat larut, tidurlah." pintanya lalu beranjak naik ke atas ranjang.

Lagi-lagi aku mencebik, tidak menuruti kata-katanya. Aku malah duduk di meja rias, sebelum tidur ya harus pakai cream malam dulu.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Aslan lagi, kenapa sih dia ini selalu ingin tahu.

Karena malas berdebat, akhirnya aku mengurungkan niat untuk memakai cream malam dan memghampiri dirinya, ikut naik ke atas ranjang dan duduk disisi lain.

Kami sama-sama dewasa, tahu jika malam ini adalah malam pertama, harusnya malam ini kami menyatu? tapi apa bisa?

Bahkan melihat wajahnya saja sudah membuat aku sangat kesal.

Tapi jika tidak melakukan itu, kapan aku bisa hamil? kapan aku bisa lepas dari mereka berdua?

"Tidurlah." ucap Aslan lagi saat aku sudah duduk diatas ranjang dan malah melamun.

"Kenapa selalu memintaku untuk tidur? memangnya kita tidak akan melakukan itu?" tanyaku ketus, seolah itu bukanlah hal tabu bagiku. Lagipula ini bukan yang pertama untuk Aslan, rasanya akan lebih menjijikkan jika aku malu-malu.

Aslan tak langsung menjawab, lagi-lagi ia menatapku dengan tatapan yang entah artinya apa. Menyebalkan, kenapa aku tidak pernah bisa membaca mata itu.

"Sini," titah Aslan, menepuk lengan kanannya. Memintaku untuk tidur disana.

Aku hanya mampu menelan ludah, tak ingin terlihat kekanak-kanakan, aku menuruti perintahnya. Tidur dan menjadikan lengan itu bantalan.

Jika malam ini kesucianku hilang, aku ihklas, setidaknya meski tanpa cinta tapi Aslan adalah suamiku. Suami sah secara agama dan negara. Pernikahan resmi bukan hanya pernikahan dibawah tangan.

Ya, aku harus yakin.

Aku harus menerima jika memang ini akhirnya.

"Kenapa kamu keringat dingin begini?" tanya Aslan, tangan hangatnya menghapus peluh di dahiku.

Ah sial! kenapa aku jadi gugup.

"Cepatlah lakukan!" perintahku ketus, aku menutup mata rapat-rapat. Tak peduli meski Aslan masih sibuk menghapus semua peluh.

Jantunyku berdetak diluar kendali, padahal sudah berulang kali aku mengucap kata Tenang tenang di dalam hati.

Ya Allah.

"Tidak usah buru-buru, jangan dipaksakam apa yang kita belum siap. Malam ini aku hanya akan memelukmu." ucap Aslan lembut, ia menariku lebih dekat dan memelukku erat.

Aku tertegun.

Tiba-tiba lidahku terasa kelu hanya untuk menanggapi ucapan Aslan itu.

Aku hanya terus menutup mata, seolah tidur dan mendengar kata-katanya.

Hingga lambat laun, aku benar-benar tertidur.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

POV AUTHTOR

Tangan Aslan terus bergerak menepuk-nepuk pelan lengan sang istri kedua, Kiran. Dapat didengar jelas olehnya deru napas Kiran yang sudah tertarur. Pertanda jika wanita ini sudah tertidur.

Sementara itu, ia sendiri masih betah terjaga.

Badannya memang disini, tapi hati dan pikirannya jauh berada di rumah sebelah, istri pertamanya, Maya.

Astagfirulahalazim. Batin Aslan penuh penyesalan.

Berulang kali ia mengulang istigfar, sadar jika yang ia lakukan adalah salah.

Ia menatap wajah Kiran yang sudah terlelap, wajah yang sangat teduh ketika tidur seperti ini.

Dengan gerakan pelan, ia memeluk tubuh sang istri.

Jika aku tidak membuka hati untuknya, bagaimana Kiran bisa masuk. Sementara kami menikah bukan hanya untuk sesaat, tapi selamanya.

Lagi, Aslan menatap lekat wajah sang istri.

Hingga lambat laun ia pun ikut tertidur dengan memeluk Kiran.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sementara di tempat lain, Maya masih terjaga dalam kesendirian. Semuanya mendadak sepi dan dingin.

Ia memeluk tubuhnya sendiri yang sudah basah dengan air mata.

Rasanya menyakitkan, sangat sakit ketika melihat sang suami bermalam dengan wanita lain. Bukan, bukan wanita lain, melainkan istri keduanya sendiri.

Lagi-lagi air mata itu jatuh tak ada habisnya. Meski berulang kali ia mencoba ihklas nyatanya tetap saja hati ini terasa teriris.

"Mas ..." ucap Maya sangat lirih, matanya sudah terasa pedih dan sembab.

Ia perhatikan sekeliling kamar yang terasa kosong.

"Tidak apa-apa May, ini semua juga demi rumah tanggamu. Bayangkan betapa menderitanya mas Aslan jika sampai ia tidak bisa memiliki anak, sementara ia begitu sehat." Lirihnya mencoba kuat.

"Tidak apa-apa May, Mas Aslan masih suamimu. Yakinlah, cintanya itu hanya untukmu. Sementara dengan mbak Kiran hanya bentuk tanggung jawab dan kewajiban."

"Ya, seperti itu."

Perlahan, Maya menghapus air matanya sendiri dengan pelan. Diliriknya jam didinding, jam 3 dinihari.

"Aku harus tidur, mungkin besok pagi mas Aslan akan melihatku. Aku tidak boleh bersedih, tidak boleh." ucapnya dengan yakin.

Ia buru-buru menarik selimut dan menutup sekujur tubuhnya. Meski sulit namun ia coba agar tetap terlelap.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Ran, bangun." ucap Aslan, ia sudah bangun bahkan sudah selesai membersihkan diri.

Kini tubuhnya rapi berbalut baju koko dan sarung, lengkap dengan peci diatas kepala.

"Ran, ayo shalat subuh dulu." ulang Aslan mencoba membangunkam sang istri.

Kiran menggeliat, meringkuk dengan nyamannya.

"Ran."

Dipanggilan ketika, Kiran mulai mengerjab, pendengarannya mulai kembali.

"Ran, bangun."

Mata Kiran terbuka, meski belum terlalu sadar, tapi ia ingat jika kini ia sudah menikah. Dilihatnya Aslan yang terlihat begitu berbeda, tak bisa dipungkiri, wajahnya memang tampan dengan mata yang teduh.

Apalagi saat menggunakan baju koko seperti itu, seperti wanita pada umumnya, ia terpesona.

"Bangun." ucap Aslan untuk yang kesekian kalinya.

Kiran menurut, meski dengan susah payah ia mencoba bangun, bangkit dan bergegas mengambil air wudhu.

Sepasang pengantin baru ini melaksanakan shalat subuh berjamaah. Seketika itu juga kedua hati yang sedang diselimuti kegundahan ini mendadak jadi tenang.

Seolah semuanya jadi membaik saat mereka sudah menyerahkan semua urusan kepada sang Maha Kuasa, Allah.

Masih bersimpuh diatas sajadah, Aslan berbalik dan mengulurkan tanganya.

Tanpa berdebat, Kiran menyambut tangan itu dan menciumnya takzim.

Tanpa Kiran duga, setelah itu Aslan malah bergerak mengikis jarak dan mengecup bibirnya sekilas.

Hingga ia mematung.

1
andi hastutty
Damai semua klo di dunia halu hahahhaha
andi hastutty
Hahahha hitung trus harinya Aslan 😂🤭
andi hastutty
Hahahhahaha
andi hastutty
Smoga selamat semua
andi hastutty
Al fath kubur cintamu dengan kiran
andi hastutty
Nah selesaikan semua masalahnya
andi hastutty
Buka puasa Aslan 😂😂😂🤭
andi hastutty
Bahagianya istri pake hijab 😂
andi hastutty
Alhamdulillah semuanya bahagia
andi hastutty
Cemburu sama mereka akan bikin gila Aslan hahahha
andi hastutty
Baik sekali hati kiran padahal sudah di perlakukan dengan tidak baik
andi hastutty
Akhirnya setelah sekian lama penantian
andi hastutty
Ah syukur alhamdulillah mereka bahagia
andi hastutty
Akhirnya
andi hastutty
Hahahha
andi hastutty
Tika berusaha membuka hati suaminya
andi hastutty
Aslan kenapa ngga ikut
andi hastutty
Gara2 ibumu dan istri pertamamu
andi hastutty
Agung sahabat sejati ternyata kiran masih hamil
andi hastutty
Bagus Aslan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!