Menjadikannya Istri Kontrak

"Sudah lah lebih baik kita bermain biliar gimana sambil menunggu acara pernikahanmu, dan sebagai perayaan atas terakhiran masa lajangmu"usul bagas yang di anguki semuanya

"Baiklah tidak buruk juga"jawab lae"ayok kita ke ruangan di atas"ajaknya kepada sahabatnya dan lae

Sesampainya di ruangan biliar merka langsung bermain hingga sudah tidak terasa waktunya lixi bersiap siap untuk acara pernikahan yang hanya di hadiri oleh orang kepercayaannya saja

"Tuan, ini sudah waktunya anda bersiap siap"

"Hmmm baik lah aku mau membersihkan diriku dulu, apa orang yang akan membantu nata sudah datang?"tanyanya lada lae

"Sudah tuan, sekarang nona nata sedang di dandani"jawab lae, lixian hanya menganggukan kepalanya

"Apa kenan tidak jadi menghadiri acara pernikahanku? "tanyanya pada ketiga sahabatnya

"Dia tadi bilang akan sampai satu jam lagi, mungkin sekarang sedang ada di perjalanan"jawab luxi menimpali

"hm baiklah"jawabnya dan langsung pergi ke kamarnya mempersiapkan dirinya untuk jam tiga sore nanti

Waktupun sudah berlalu, kini kenan maupun nata sudah siap, tapi nata masi duduk di kursi riasnya memandangi wajahnya sendiri dengan raut muka bersedih

"Apa benar ini aku?"tanyanya pada diri sendiri

"Bahkan aku tidak bisa mengenali wajahku sendiri, ini hari pernikahanku, tapi aku hanya merasa sedih, karena aku menikah dengan orang yang sama sekali tidakku cintai dan tidak mencintaiku, ini hanya demi status anakku yang di kandung"lirihnya menahan air matanya agar tidak jatuh

"papah mamah natali akan menikah pah... mah... semoga ini keputusan yang benar untuk natali pah.. mah, maafkan natali pah mah... "lirihnya lagi

tok tok tok

"Nona apa kau sudah siap?"tanya seseorang perempuan di luar

"Ya"jawabnya dan langsung pergi menuju pintu

"Wah nona kau cantik sekali pantes saja tuan lixi menikahi nona, dia sangat beruntung menikah dengan nona"ucap si wanita yang di ketahui salah satu pelayan yang di tugaskan lixi menjemput nata

natali hanya menjawabnya dengan tersenyum cantik

"Mari nona saya antar, tuan lixi dan yang lainnya sudah ada di tempat menunggu nona"ucapnya lagi

natali mengikuti langkah pelayan itu untuk pergi ketempat yang sudah di sediakan mengunakan mobil mewah lixian yang di siapkan

Lixian sudah tampil menawan mengunakan tuxedo hitam dengan pita hitam nampak serasi dengan stelannya, di sana sudah ada keempat sahabatnya yaitu kenan, luhan, luxi, dan bagas dan lae beserta orang kepercayaan lixian lainnya, acara itu nampak sederhana dan privat dikarenakan lixian tidak mau acara pernikahan yang hanya kontrak di mewah mewahkan, bukan tidak mampu lixian lebih dari kata mampu untuk mengadakan pernikaham termewah di negaranya namun ini hanya pernikahan sementara saja (pikirnya)

"Hahhh akhirnya kau akan menikah juga gununv es"ejek kenan kepada sahabatnya

"hmmm, lagian tidak ada dalam sejarahnya aku jomblo emang kamu! "hardiknya

"tuan pengantin wanita sudah datang"salah satu bodyguard yang di tugaskan lae di luar

"Baiklah"jawabnya

Dan nata yang sudah sampai langsung turun dari mobil itu dan di bantu para bodyguard lixian untuk mengangkat gaunnya agar mudah berjalan

perlahan lahan natali melangkahkan kakinya menuju greja yang di sana sudah ada lixian yang berdiri dengan gagahnya memakai tuxedo hitam yang serasi dengan gaun natali, tidak lupa juga sudah ada keempat sahabatnya yng natali tidak kenal itu dan lae

(anggap aja lagi berdiri ya heheh)

(anggap aja mukanya sama kayak visual awal ya... soalnya susah cari visul itu pakai gaun pengantin, dan kalo aku ganti visualnya dengan ini kurang nymbung sama asli natali yang keturunan indonesia korea ya hehe)

Natali sudah sampai di altar pernikahan semua orang termasuk lixian nampak takjub meliahat natali yang sangat sangat cantik memukau mengunakan gaun pengantin

"Astaga kenapa dia mirip dengan almarhum momy pada saat menikah, aku baru sadar.."batin bagas

natali terus berjalan menuju lixian yang berdiri menatapnya dengan tatapan sulit di artikan, natali bukan gugup lagi dia merasakan jantungnya terasa mau copot saja melihat ketampanan lixian, namun fikirannya segera di tepis, dia tidak boleh berharap lebih dengan lixian yang menikahninya hanya demi anak di kandungnya saja

Tempat lixian berdiri di san juga sudah ada pendeta yang akan mengikat janji suci pernikahan lixian dan natli

"Apa kalian sudah siap? "tanya si pendeta yang kepada kedua mempelai yang sudah ada di hadapannya

"Ya"jawabnya singkat

"baiklah kita mulai"

janji pernikahan pun di bacakan oleh si pendeta dan lixian mauoun natali hanya menjawabnya dengan

"Ya Saya Bersedia"

namun natali sedikit gugup mengucapkan janji itu tapi itu tidak menampik apapun, janji pernikahan tetaplah janji suci dan sekarang lixian dan natali reami menjadi pasangan suami istri sah di mata hukum dan agama meskipun hanya selama anak itu dalam kandungan dan setelah lahir mereka harus bercerai

setelah mengucapkan janji, kini giliran pertukaran cincin nikah dan setelah itu pendeta menyuruh mereka untuk berciuman tanda bahwa mereka sudah menjadi sepadang suami istri

"Now you may kiss the bride"ucap si pendeta

seketika jantung natli berdetak kencang kala lixian mengecup bibirnya sedikit lama

semua orang yang ada di sana bertepuk tangan atas pernikahan yang telah remi antara lixian dan natali

"Selamat bro atas pernikahanmu, aku tidak menyangka kau tadi menikmati ciuman itu"goda luxi pada lixian yang tiba tiba salah tingkah

"Tidak! aku hanya menuruti perintah pendeta saja"sanggahnha

"Bro selamat ya atas pernikahnmu semoga kau bisa bahagia dengan pernikahanmu ini"ucap kenan kepada lixian

"Hai natali aku kenan, sahabatnya lixian"ucapnya sambil mengulurkan tangannya dan tersenyum ramah, "Selamat atas pernikahanmu semoga kau bisa meluluhkan si kepala es batu ini"ucapnya sambil melirik lixian yang nampak kesal

"Ii_iya tuan"jawabnya singkat sambil menerima uluran tangan kenan dengan gugup

"Bro! ku harap lambat laun kau bisa mencintainya"ucap luhan dengan sedikit berbisik, lixian hanya menatapnya dengan tajam

"Bro selamat ya"ucap bagas menepuk pundak sahabatnya

"Sorry nih bro gue mau langsung pergi gue tadi dapet info soal adik kandung gue yang hilang dulu" ucapnya lirih

"Iya semoga adik lo segera di temukan ya gas"bagas hanya mengangukan kepalanya, ntahlah bagas juga sebenarnya sudah putus asa, setelah mamahnya meninggal 10th yang lalu sampaj sekarang adiknya belum di temukan juga keberadaannya

*****

waktu sudah menunjukan malam hari, ketiga sahabat lixian sudah pamit pergi sejak satu jam yang lalu dan bagas sudah pamit sejak acara pernikahan itu selesai

setelah pernikahan itu selesai lixian membawa natali ke rumah yang sudah di sediakan, yaitu rumah pribadinya yang tidak sembarangan orang bisa masuk ke dalam rumahnya bahkan keluarganya saja tidak bisa seenaknya masuk, harus dengan izin lixian untuk masuk ke dalam rumahnya

lixi sengaja membawa natali ke rumah pribadinya agar natali bisa tidak merasa sendiri di apartemennya karena di rumahnya banyak pelayan yang jumlahnya puluhan walaupun pelayan tidak tinggal di rumahnya melainkan di belakang halaman rumahnya, sehingga lixian tidak terlalu khawatrirr akan kondisi anaknya karena, hanya anaknya yang lixian khawatirkan!

sesampainya di rumah megah itu natali di buat takjub akan kemewahan rumah itu, rimah yang bernuangsa putih dan di sana sudah ada para pelayan yang berbaris menyambut kedatangan tuannya dan nyonya barunya itu

(

(Dahlah ya anggap sekitarnya buka pohon pohon 😆)

"Selamat datang tuan, nyonya"ucap serempak pelayan setelah lixian dan natli berjalan memasuki rumahnya, lixian hanya menatap datar sedangkan natali hanya tersenyum

"Bi inahh bawa natali ke kamar sebelah kamarku, setelah itu temui aku di ruang kerjaku bi"perintahnya kepada ketua pelayan

"sebelah kmarku? itu artinya aku dan dia tidak tidur dalam satu kamar? hufhhh untung lah kalo kayak gitu"ucap batin natali

"Baik tuan"ucapnya langsung membawa natali ke kmarnya yang berada di lantai 2

"Mari nona saya antar ke kamar nona"ajaknya kepada natali

sesampainya di dalm kamar natali di buat takjub akan kemewahan barang barang yang ada di kamar itu dan interiornya yang terkesan mewah dengan cat putih danbarang barang serba putih dan sedikit sentuhan warna abu gelap yang membuatnya terlihat mewah

"Silahkan nona masuk dan selamat istirahat bila membutuhkn sesuatu tinggal panggil saya saja ya non"ucap ramahnya bi inah

"iya bi terimakasih ya"jawab natali yang tidak kalah ramah

"iya sama sama non, klo begitu bibi keluar dulu ya, dan baju ganti sudah ada di walk in closet non"

"iya bi sekli lagi terimakasih ya bi"

"aduh non gak perlu terimakasih itu sudah tugas saya"ucap bi inah yang sudah setengah paruh baya itu, natali hanya menangapinya dengan senyum, dan bi inah langsung pergi meninggalkan natali di kamarnya dan langsung menghadap lixian di ruang kerjanya

tok tok tok saya tuan...

"masuk! "perintahnya

"ada apa tuan memangil saya?"

"Bi tolong jagain nata ya dia sedang hamil anakku! dan tolong jaga asupan makanannya"jawab lixian yang membuat bi inah kaget, bukan,,, bukan karena natali hamil tapi tuannya itu sedang meminta tolong kepadanya... hah minga tolong? ini tuannya kan? tuan kejam dan dinginnya bukan? apa? dia meminta tolong? sungguh suatu hal yang langka

"Ba_baik tuan, tuan tidak perlu meminta tolong kepada saya, saya akan menjaga nona dan kandungannya untuk tuan, apa tidak ada lagi tuan? "jawabnya

"tidak ada bi, kalo begitu bibi boleh keluar"perintahnya dan langsung di anguki bi inah dmyang langsung keluar dari ruangan kerjanya

"boy... rasanya daddy sudah tidak sabar mennti kelahiranmu myboy anggelku"lirihnya tersenyum

"eh kenapa aku memanggilny boy? jenis kelaminnya saja belum aku ketahui, tapi tidak apa apa lah jika nanti dia perempuan aku akan tetap mencintainya sepenuh hatiku, my baby angelku"ucapnya tersenyum tipis

.

.

.

TBC