Seorang gadis bernama santi anastasia yang berusia 24 tahun yang ditinggalkan oleh kekasihnya karna insiden kecelakaan yang terjadi dua tahun yang lalu tepat di hari ulanga tahunnya, yang membuatnya menutup diri dan memutuskan untuk pergi dari kota asalnya karna ingin melupakan kenangan bersama sang kekasih. dikota yang baru, santi menjalani kehidupanya dengan menjadi tenaga pengajar di salah satu sekolah yang terkenal di kota itu, hingga dia bertemu dengan seorang lelaki yang tak lain adalah pemilik sekolah tempat santi bekerja dan karna suatu kesalah pahaman membuat mereka terpaksa harus menikah.
Ruben Prasetya seorang pemuda yang berusia 29 tahun, dia seorang pengusaha yang terkaya dan tersohor dikotanya, namun sampai kini masih belum menikah akibat kegagalan percintaannya lima tahun yang lalu sehingga membuatnya menjadi pria yang kejam dan dingin bahkan tak akan segan menghancurkan orang yang telah menyinggungnya, hingga suatu saat terjadi sesuatu yang mengharuskan dia untuk menikahi gadis yang mengajar di sekolah miliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon baene, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13
** jika kamu tidak bertanya dan mencari tau akan perasaan sendiri, maka jangan mencoba untuk mecari dan mempertanyakan perasaan pasanagnmu.
* * terkadang apa yang kita dengar dan kita lihat pada saat itu bukanlah keadaan yang sebenarnya, melainkan itu masih sampulnya saja dan jika kita tidak mencaru tau lebih dalam maka kita tidak akan menemukan apa, bagaimana dan seperti apa sebenarnya di
💔💔💔💔💔💔💔❣❣❣❣💔💔💔💔💔💔💔
Tak terasa lima bulan sudah berjalan pernihakan santi dan ruben namun masih belum ada tanda tanda adanya kemajuan dalam hubungan mereka. masih sama saat usia peenikahan merekaabaru menginjak satu muinggu pernikahan.
Mereka masih sperti orang lain dan tidak ada keakraban seperti pasangan pada umumnya bahkan sekedar berbicara pun hanya seperlunya saja, sebenarnya rubenlah yang bersikap seperti itu, ia seolah menutup mata untuk melihat ketulusan santi dan menutup diri untuk menarima perhatian santi. tidak membari sedikit pun cela untuk santi mendekatinya.
Padahal selama lima bulan pernikahan ada banyak yang terjadi diantara mereka dan memungkinkan adanya kemajuan pada hubungan mereka, Namun akal pasangan itu menolak dengan alasan masing masing.
Namun santi tak pantang menyerah dengan keadaan seperti itu, ia terus berusaha untuk mengambilh hati sang suaminya, dengan modal tekat dan ketulusan yang dimiliki ia selalu melayani kebutuhan suaminya meskipun terkadang ia harus menelan pil pahit atas sikap dingin dari sang suami tapi ia harus melakukan itu karna ia ingin menuruti nasihat sang ibu, yang kala itu menelponnya.
falashback....
Santi sedang berkutat dengan lembar jawaban anak didiknya untuk diperiksa, ditengah kesibukanya ponselnya berdering.
" bunda." batin santi, dengan segera ia menekan ikon berwarna hijau ini untuk menjawab panggilan dari bundanya.
" hallo bunda." jawab santi ceria setelah menjawab panggilan dari bunda.
" hallo nak, bagaimana kabarmu.?" tanya sang ibu dari sebrang sana.
" aku baik bun, ayah dan bunda juga bagaimana kabar kalian." tanya santi manja.
" bunda dan ayah baik nak." ucap bunda
" syukurlah bun kalau kalia baik." ucap santi leha yang mendengar keadaan orang tuanya.
" bagaimana dengan suamimu nak."
" mas ruben juga baik bunda." jawab santi lagi.
" Lalu mana suamimu bunda ingin bicara sebentar.?" tanya bunda.
Bingung.... santi tidak tau harus menjawab apa pada bundanya karna pada kenyataannya hubungan mereka tidaklah baik baik saja dan bagaimana mungkin iya menyuruh ruben untuk bicara pada bundanya.
" em,,emm mas ruben lagi banyak kerjaan dan sepertinya tidak dapat ganggu." ucap santi gugup.
" ada apa nak.? kenapa kau gugup apa kalian ada masalah." tanya bunda curiga.
" ti..tidak ada bun, kami tidak bermasalah." jawab santi gugup.
" nak kau tidak bisa berbohong pada bunda, kau sedang menyembunyikan sesuatu, apa yang terjadi nak katakan pada bunda ." tanya bunda yang sedikit kuatir twrjadi sesuatu pada anaknya tersyangnya itu.
" aku gk menyembunyikan apa apa bun, percaya deh, apa bunda tidak percaya pada anakmu ini.." rajuk santi sambil mengerucutkan bibirnya.
"Baiklah kalau itu yang kau katakan dan jika itu memang benar, tapi nak jangan sungkan kalau kau ada masalah cerita pada bunda, bunda adalah ibu kandungmu jadi bunda tau saat kau sedang tidak baik baik saja."
" iy bunda aku akan cerita kalau aku ada masalah tapi untuk sekarang kami sama sekali tidak ada kok." ucap santi lagi meyakinkan bundanya.
" nak dengarkan bunda, satu hal yang harus kamu ingat dan ini sangat penting, bunda sangat harap kamu tetap mempertahankan pernikahanmu ya, meskipun kalian ada masalah tapi jangan ada kata perpisahan diatara kalian karna pernikahan kalian suci dan bukan main main nak." tutur bunda panjang lebar.
Bunda mau kamu menikah hanya sekali seumur hidup membina rumah tangga yang harmonis dan menua bersama, biarpun jika harus berpisah maka berpisalah karna maut dan kematian tapi jangan karna perceraian. tutur bunda dengan lembut tapi penuh penekanan.
" iy iya bun,aku akan berusaha bertahan Dan mempertahankan peenikahan kami walau dengan keadaan apa pun." ucap santi mengalah dan membenarkan ucapa ibunya.
" yasudah kalau begitu bunda matikan dulu ya nak bunda masih banyak kerjaan." kata bunda memutiskan sambungannya.
" iy bun selamat malam." jawab santi lirih
Setelah panggilan terputus Santi bangkit dari dari duduknya menju tempat tidur dan membuka laci nakas disamping ranjangnya, ia mengambil figuran orang yang pernah singgah dihati
" Rio, apa kabarmu disana.? apa kamu merindukanku disana.? apa kamu tau apa yang aku alami saat ini." apa kamu akan marah kalau mempertahakan rumah tanggaku.? apa keputusan itu akan benar dan terbaik untuku dan dia.? aku.. aku hanya ingin mengikuti perkataan bunda." lirih santi yang sudah menumpahkan air matanya tanpa diundang*.
Tanpa disadari oleh santi dibalik pintu kamarnya seseorang tengah memperhatikannya dan mendengarkan semua obrolan anak dan ibu sejak awal hingga berakhir, ia menyilangkan kedua tanganya didada sedangkan tatapan matanya sulit diartikan, hatinya memans mendengar semua ucapan santi terlebih perkataan dan tangisan didepan figuran almarhum sang kekasih, Ia pun langsung pergi setelah beberapa menit berdiri disana dan mendengar semua keluhan santi.
Ia pergi dan tidak mendengar kelanjutan dari uacapan santi menuju kamarnya dan menghempaskan tubuhnya disana.
" rio, tapi aku juga melakukan ini semua karna keinginaku hatiku juga, aku tidak tau apa yang sebenarnya aku rasakan ini.? apa aku sendiri mengharpkan dia tetap berada disisku atau karna keinginan bunda .? tapi apapun itu aku ingin sekali bertahan dan tetap berada disisinya, menghabiskan waktu dengannya, mengurs dan mendidik anak kami kelak dan menua bersamanya hingga kematian menjemput kami seperti kata binta tadi. gumam santi sambil terus mengusap bingaki figuran rio dan membayangan kehidupan rumah tangga yang bahagia bersama ruben hingga ia pun tertidur dan terlelap dalam posisi terlentang dan bingakai figuran diatas dadanya.
Flashback off...
itulah yang pada merka selama lima bulan ini karna ruben selalu menutup diri dan tidak mau didekati oleh santi dan selalu bersikap dingin pada istrinya meskipun sebenarnya dia tidak mau dan sangat benci berada dalan situasi seperti ini namun apa dayanya, ia hanya tidak mau sakit hati dan terluka pada akhirnya karna perasaan yang sepihak dan tidak terbalaskan itu.
Bersambung....
Hai...Hai...hai....Para pembaca noveltoon yang tercinta.❤❤
Salam kenal dari author penulis amatiran ini..
Author harap pembaca setia dapat bijak dalam membaca dan mencerna isi dari cerita author, dan jika ada masukan maka para pembaca dipersilahkan untuk komen dikolom komentar ya para readers tercinta.😍😘
Yuk bantu author rate,like, komen dan vote yang banyak untuk karya pertama author ya teman teman pembaca yang baik hati🙏 😊😊