Karena bosan dengan kehidupan yang dijalani selama ini, Rania gadis cantik berusia 25 tahun yang telah menyelesaikan s2 di luar negeri ingin mencoba hal baru dengan menjadi seorang OB di sebuah perusahaan besar.
Tapi siapa sangka anak dari pemilik perusahaan tersebut justru menginginkan Rania untuk menjadi pengasuhnya.
Sedangkan Raka duda berusia 40 tahun ,CEO sekaligus ayah dari 3 orang anak yang belum move on dari sang mantan istri yang meninggal pasca melahirkan anak ke 3 nya.
Bagaimana perjalanan Rania dalam menghadapi tantangan yang dibuatnya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibu Cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Raka
Rakasetya Adhi Candarma duda tampan berusia 40 tahun yang di tinggal mati oleh sang istri pasca melahirkan anak ke 3 nya. Raka merupakan anak tunggal,dia memiliki 3 orang putra. Putra pertamanya bernama Revanza Malik Candarma yang berusia 20 tahun. Revan adalah mahasiswa kedokteran semester 6 di universitas negeri nomor 1 di Indonesia. Revan adalah anak yang hangat dan ceria sebelum ibunya meninggal, tetapi setelah kehilangan sang ibu Revan berubah menjadi anak yang pendiam dan dingin terhadap orang sekitarnya. kematian sang ibu membawa perubahan dalam hidupnya salah satunya dia sangat membenci adik terakhirnya karena dia merasa bahwa sang ibu pergi karena melahirkan adiknya.
Anak kedua Raka bernama Leonardo Malik Candarma yang berusia 17 tahun, kepribadian yang dimiliki oleh Leon berbanding balik dengan Revan. Leon adalah anak yang ceria cenderung ke tengil. Remaja yang menduduki bangku SMA kelas 11 ini sang suka membuat sang papi sakit kepala dengan tingkah dan ucapannya. Leon sangat suka balap liar sehingga sang papi sering berurusan dengan polisi. Hobi lainnya adalah membuat adik kecilnya menangis, kalau sudah seperti ini Raka rasanya ingin segera mencari pengasuh saja,eh pengasuh anak apa sekalian papinya tuh.
Dan yang terakhir Ziandra Malik Candarma anak terakhir dari Raka dan Amira. Zian belum pernah bertemu dengan sang mami Karena saat dia lahir sang mami menghembuskan nafas terakhirnya. Zian sangat takut dengan kakak pertamanya, Revan tidak segan-segan memarahi Zian jika melakukan hal kecil, selain itu Revan selalu mengatakan bahwa Zian lah penyebab mereka kehilangan sang mami. Tingkah manja Zian adalah bentuk bahwa dia membutuhkan kasih sayang lebih dari sekitarnya meskipun Raka selalu menyempatkan waktu untuk nya tapi tetap saja perhatian seorang ayah dan ibu adalah hal yang berbeda.
*
Pukul 20.30 Raka sampai di kediamannya.
Saat memasuki rumah terlihat Leon dan Zian yang duduk di ruang tamu.
"Assalamualaikum,kenapa belum tidur?." tanya Raka kepada Zian. Zian yang melihat papinya pulang langsung berlari menghampiri Raka.
"Waalaikumsalam,papi kok pulangnya malam,Zian ga bisa bobok ga kalau ga di puk puk papi." terang Zian.
"Kan ada kak Leon." Leon yang merasa namanya disebut langsung melakukan klarifikasi kepada sang papi.
"Si tuyul ga mau pi tidur sama Leon, katanya nunggu papi aja."
"kak Leon kalau tidur ga bisa diam pi."terang Zian sambil menggosok kan kepala nya ke dada Raka tanda bahwa dia sudah mengantuk.
"He tuyul fitnah lebih kejam dari ambil gorengan 3 bayar 1 ya,lu itu yang tidurnya kyk gasing mana kaki tiba-tiba ada di muka." Leon merasa tidak terima lantaran tuduhan adiknya.
"papiiiii kak Leon tuhh." pekik Zian dengan mata berkaca-kaca.
"papiiii kak Leon tuhh." Leon menirukan suara sang adik supaya adiknya menangis.
"Leon jangan ganggu Zian." jelas Raka.
"Dimana kak Revan?." Raka menanyakan keberadaan si sulung.
"Di kamar Pi, kayak ga tau aja kebiasaan si kutu buku itu." Leon menjelaskan keberadaan kakaknya.
"Justru kamu harus mencoba kakak, nilai sekolah kamu itu udah kayak nomor sepatu papi jadi bingung sama kamu jangan cari masalah aja kamu udah besar." jelas Raka kepada Leon agar dia bisa memperbaiki nilai akademis di sekolah nya.
"Alah nilai mah kecil Pi,ini ada yang lebih penting mau Leon sampaikan." ucap Leon dengan serius, sedangkan Raka mulai menciumi aroma tak sedap dari perkataan Leon.
"apa?." tanya Raka.
"Leon mau ganti motor Pi." Kan benar apa yang di pikirkan Raka.
"emangnya motor kamu kenapa perasaan ganti belum ada satu tahun." Raka
menanyakan alasan kenapa Leon ingin mengganti motornya.
"Motor Leon habis di pegang banci Pi." jawab Leon sambil memasang wajah melas. Raka tidak habis pikir dengan pemikiran random putra keduanya ini.
"kamu jangan banyak alasan, bilang aja udah bosan." tebak Raka yang sebenarnya memang benar bahwa Leon sudah bosan dengan motornya.
"beneran Pi, ayolah Pi plisss nanti Leon pijitin papi deh." pinta Leon.
"engga, kalau kamu ga mau mending naik angkot aja." jawab Raka sambil berlalu membawa Zian yang sudah tertidur di gendongan nya.
"masa cowok sekeren ini naik angkot Pi." bujuk Leon.
"kalau ga mau naik angkot ya jalan kaki,kamu langsung tidur ga ada acara keluar malam terus balap liar, biarkan papi tidur tenang malam ini!." perintah Raka kepada Leon.
"Papi sekarang ga asik ah." gumam Leon.