Transmigrasi Istri Pemburu

Esok harinya Yuwen mengajak Yue dalam mode wanita untuk di kenalkan ke semua anggota Guild di Aula besar. Semua orang menatap bertanya-tanya, bahkan merasa wajah Yue ini familiar.

"Kalian pasti bertanya-tanya kenapa tiba-tiba ada wanita di guild, dia adalah Istriku Shen Yue. Pria yang kalian ingat terakhir kali, itu adalah Istriku yang sedang menyamar menjadi pria." Ucap Yuwen, menjelaskan fakta.

Apa? istri?

Jadi master itu wanita?

Tapi suaranya seperti pria

Apa Tuan suka Pria

Hey! dia wanita

Sebenarnya wanita atau pria

Mungkin dua-duanya

Kau gila ya

Siapa tau?

Tapi dia cantik

kemarin dia juga tampan

"HHahahahha, kalian pasti merasa kesulitan ya. Tapi aku memang wanita tulen, aku memiliki bakat merubah suara laki-laki, meskipun terdengar berat dan besar suaraku tetap saja halus karena aku tidak punya jakun." Ucap Yue, dengan suara laki-laki ke perempuan dengan natural.

K-kau dengar barusan?

Sungguhan berubah suaranya.

Ini, bukan sihir?

Waw menakjubkan

Bahkan suaranya lebih berat dari pria asli

Itu namanya bakat

Wanita atau pria?

Aku masih kebingungan

"Jangan bingung-bingung begitu, aku ini wanita. Lihat perutku sudah mulai terlihat buncit kan? aku sedang hamil." Ucap Yue, memperlihatkan perutnya.

Wah, penerus Tuan?

Siapa sangka

Wah ternyata perempuan

Syukurlah

Aku tadi mengira Tuan....

Hey jaga mulutmu

"Jaga rahasia ini, ini adalah rahasia Guild. Jika kalian membocorkan ini maka kalian akan mati, sesuai kontrak perjanjian darah yang kalian setujui saat bergabung." Ucap Yuwen tegas.

"Kami mengerti." Jawab mereka serempak.

Setelah mengesahkan siapa Shen Yue di hidup Yuwen, lalu bagaimana perangainya yang santai tapi kadang menakutkan. Perut Yue sudah terlihat membuncit sedikit, tapi jika berdiri perutnya masih rata.

Yue sendiri juga bingung kenapa perutnya masih rata begini padahal sudah memasuki bulan ke Lima, apa karena dia tinggi? mungkin saja.

1 bulan berlalu, kini Butik Serigala Darah sudah selesai di bangun, Yue sudah memberikan banyak Design pada Sui yang kini akan di panggil Madam. Hanfu model terbaru yang lebih modern dan elegant menarik banyak pengunjung.

Baru satu hari buka, sudah banyak yang membeli bahkan memesan, Sui dan Putrinya jadi kelimpungan. Untung saja Wei sudah mengantisipasi hal ini, dia menempatkan lima orang anggota Guild untuk berjaga dan membantu mengarahkan para pengunjung.

Wei yang merasa Sui dan Putrinya sangat kewalahan, memberanikan diri memberikan usul pada Yue tentang penambahan pekerja untuk membantu mereka.

Wei menemui Yue yang sedang kencan di tepi danau bersama Yuwen. Untunglah respon Yue selalu ramah, dia menjadi Counter bagi Yuwen yang dingin dan menakutkan.

"Penambahan pekerja? Astaga aku lupa, terimakasih sudah mengingatkanku Wei. Tolong Carikan pekerja yang kompeten dan jujur, jika bisa yang kau kenal. Beritahu Sui juga jika dia boleh mencari penjahit untuk membantunya, tapi perlu di tekankan hasil jahitan harus sama, tidak boleh asal-asalan." Ucap Yue, tegas.

"Baik saya mengerti, untuk upah apa disamakan?." Tanya Wei.

"Tidak, tentu saja Sui dan Putrinya lebih besar, karena pekerjaan mereka yang paling banyak. Berikan upah sesuai kinerja mereka saja." Ucap Yue.

"Baik, saya mengerti." Jawab Wei, dia pun kembali ke ruangannya untuk menjalankan tugas dari Yue.

"Lihat kan, pendapatan Guild naik Drastis. Setelah ini, mungkin kau bisa memikirkan membuka Usaha Lainnya." Ucap Yue, memberikan support.

"Aku hanya bisa memukul orang." Jujur Yuwen.

"Hahahahah, karena kita punya butik. Seharusnya kita punya pemasok kain, bagaimana jika kain itu kita produksi sendiri?." Usul Yue, memiliki ide yang tiada habisnya.

"Itu, bukankah sulit?." Ujar Yuwen.

"Tentu saja sulit, tapi jika awalnya sulit sudah pasti akhirnya sukses besar. Jika menyerah karena sulit, kau tidak akan pernah menjadi orang sukses." Ucap Yue, optimis.

"Baiklah, aku akan memikirkannya dengan Wei dan yang lainnya." Ucap Yuwen memutuskan.

"Bagus." Yue mengangguk puas.

"Yue, harusnya semua ini atas namamu. Semua ini kan berkat ide dan kerja kerasmu." Ucap Yuwen.

"Tidak, aku tidak butuh harta. Semua ini akan aku berikan untuk anakku, aku akan baik-baik saja tanpa harta. Tapi anakku harus bergelimang harta, dia tidak boleh hidup susah apalagi sampai kelaparan." Ucap Yue.

"Aku mengerti, aku juga akan memberikan yang terbaik untuk anak kita." Ucap Yuwen tersenyum.

"Oiya mengenai kontrak perjanjian darah, itu sebenarnya kontrak apa?." Tanya Yue, penasaran.

"Itu semacam kontrak budak, siapa saja yang melakukan kontrak itu harus siap mati jika melanggar perjanjian." Ucap Yuwen.

"Hohohoho." Yue tertawa menyeramkan, Yuwen bahkan sampai bergidik.

"K-kenapa?." Ujar Yuwen.

"Ayo buat perjanjian menggunakan itu, Yuwen." Ucap Yue, menatap penuh arti.

"Apa? apa kau tidak takut mati?." Kaget Yuwen.

"Aku tidak akan mati, karena aku tidak akan mengingkari janji. Kau takut? apa kau sudah punya keinginan ingkar janji?." Ujar Yue.

"Tidak, aku hanya berpikir apa kau tidak akan menyesal?." Ucap Yuwen.

"Menyesal kenapa?." Heran Yue.

"Kau pasti akan menuliskan perjanjian bersamaku seumur hidup kan? kau tidak menyesal hidup denganku?." Ucap Yuwen.

"Tidak, sebaliknya. Apa kau menyesal hidup dengan wanita cantik, sempurna sepertiku?." Tanya Yue.

"Pfttt, hahahah. Bertemu wanita unik sepertimu menang anugrah, ayo kita buat perjanjiannya." Ucap Yuwen, akhirnya setuju.

Yuwen mengajak Yue ke paviliun, dia membuka sebuah gulungan aneh, yang di dalamnya ada lambang sihir berwujud mata. Yuwen meminta Yue menuliskan semua perjanjian yang akan dibuat.

Yue menuliskan semuanya nya :

1. Tidak ada pernikahan kedua

2. Setia sampai mati

3. Tidak ada kebohongan dan pengkhianatan

4. Tidak ada selir atau semacamnya

5. Yuwen hanya memiliki anak dari Shen Yue

6. Yuwen harus mencintai anak dari Shen Yue, mau itu laki-laki ataupun perempuan.

7. Keputusan Shen Yue adalah Mutlak.

8. Shen Yue akan menghormati dan mencintai Yuwen, begitupun sebaliknya.

Yue menuliskan Delapan perjanjian, sedangkan Yuwen hanya menambahkan dua perjanjian lagi.

9. Semua Harta dan kekuasaan Yuwen milik Shen Yue dan anaknya.

10. Jika Yuwen melanggar janji, maka Yuwen akan mati terbakar.

Yue terkejut melihat point yang ditambahkan oleh Yuwen, kenapa semuanya tentang dirinya? Kenapa Yuwen tidak menulis apapun untuk dirinya sendiri.

"Perjanjian ini adalah sumpah Pernikahanku untukmu, semoga kau bahagia berada di sisiku." Ucap Yuwen.

"K-kau sedang menggodaku ya?." Sinis Yue, merasa salting.

Yuwen hanya tersenyum, menggoreskan belati di ibu jarinya. Lalu meneteskan darahnya diatas lambang mata di gulungan, Yue melakukan hal yang sama meksipun merasa takut.

Setelah darah keduanya menyatu, tiba-tiba cahaya menyilaukan muncul, gulungan itu tiba-tiba menghilang tertelan cahaya dan Yue merasa lengan kanannya terbakar.

"Akhhhh." Yue menyentuh lengannya yang terasa sakit.

"Maaf aku lupa memberitahu, setelah melakukan perjanjian darah, kita akan mendapatkan Lambang di lengan atau di tubuh kita." Ucap Yuwen, menjelaskan.

Yue buru-buru membuka Hanfunya, melihat lambang bunga mawar berwarna hitam yang terlihat cantik di lengannya. Yuwen juga menunjukan lambang miliknya yang terukir di lengan, lambang bunga mawar yang sama hanya saja terlihat lebih hitam dan pekat.

"Wow, lebih keren dari tatto temporer ya? kece nihh." Batin Yue.

Yue dan Yuwen tersenyum dan merasa lebih lega, mereka tidak Khawatir lagi tentang pengkhianatan. Mereka akan saling mendukung, merawat anak mereka dengan sebaik-baiknya, lalu mengalahkan putra mahkota juga.

"Yuwen, boleh aku bertanya satu hal?." Tanya Yue.

"Tanyakan saja." Ucap Yuwen.

"Apa Putra mahkota itu jahat?." Tanya Yue.

"Diantara semua pangeran, dia yang paling di sayangi Kaisar dan aku yang paling di benci Kaisar. Ya hubungan kamu sebatas sama-sama pangeran saja." Ucap Yuwen.

"Kau punya berapa saudara?." Tanya Yue.

"Dua, Delapan lainnya sudah mati." Ucap Yuwen.

"A-apa? Ibumu melahirkan anak sebanyak itu?." Kaget Yue.

"Tidak, kita semua berbeda Ibu." Jujur Yuwen.

"Iiiiihhhh, lalu kenapa yang delapan meninggal? apa mereka sakit?." Tanya Yue, hilang respect pada Kaisar alias bapak mertuanya.

"Mereka kalah, kebanyakan dari mereka meninggal saat kecil. Entah terkena racun atau jatuh ke danau, semuanya karena intrik Harem. Ibuku juga diracun oleh Permaisuri, Ibu dari Putra mahkota meracuni Ibuku tapi sayangnya, aku lahir hidup dan hanya Ibunya saja yang mati." Ucap Yuwen.

"Aku bisa mengerti kenapa Permaisuri seperti itu, dia pasti sakit hati karena Kaisar menduakannya." Ucap Yue, women support women.

"Tidak, sebelum ada Permaisuri. Ibu ku adalah Istri pertama Kaisar." Ucap Yuwen, dingin.

Deg.

"Apa?!! Tapi kenapa bukan Ibumu yang jadi permaisuri?!." Kaget Yue.

"Karena Ibuku wanita biasa, dengan alasan cinta Ibuku bertahan. Kaisar mencintai Ibuku, tapi tidak denganku." Lirih Yuwen.

"Yuwen, jangan pernah kau mengikuti jejak Ayahmu." Ucap Yue, merasa ikut sakit hati.

"Aku tidak akan membiarkan istriku menderita seperti Ibuku, aku harap jika Ibuku melihat dari atas sana. Dia bahagia karena aku menemukan wanita yang baik." Ucap Yuwen, nada suaranya bergetar.

"Tentu saja, dia pasti sangat senang karena Putranya bahagia. Jika aku menjadi seorang Ibu, aku juga ingin kebahagiaan untuk Anakku." Ucap Yue, tersenyum manis.

"Terimakasih Yue, berkatmu aku tidak merasa ragu lagi untuk melangkah. Jalan yang akan kita lalui memang berbahaya, tapi aku akan melindungi kalian berdua." Ucap Yuwen.

"Tenang saja, aku juga bisa melindungi diri. Percayalah padaku, anak kita juga pasti akan menjadi anak yang hebat, Hebat seperti Ayahnya." Ucap Yue.

"Bolehkah aku meminta sesuatu?." Tanya Yuwen.

"Tentu saja." Jawab Yue.

"Bisakah kau memanggilku dengan panggilan..... em, itu." Yuwen terlihat tersipu.

"Sayang." Panggil Yue dengan tengil.

Yuwen memalingkan wajahnya merasa malu, dia senang saat Yue memanggilnya dengan panggilan itu, terasa manis dan mendebarkan.

"Ekhem, ya begitulah." Ucap Yuwen.

"Hey, lihat aku memangnya aku tembok." Yue merasa geli.

"Jangan mengejekku, Yue." Ucap Yuwen, malu-malu meong.

"Siapa yang mengejekmu? Ayo cepat hadap aku. Aku akan memberikan hadiah, jika kau menurut." Ucap Yue.

Yuwen menoleh dan....

Cup

Kecupan hangat dan manis dari Yue, Yuwen tersentak kaget tapi sedetik kemudian dia membalas kecupan itu dengan ciuman. Yuwen memeluk Yue dengan erat, kebahagiaan keduanya sedang merekah.