Dinda Ayudia meida(Dinda),dua bersaudara berasal dari keluarga sederhana,ayahnya seorang PNS dan ibunya seorang ibu rumah tangga tapi cukup untuk mendidik kedua anaknya.
lalu apa yang membuat Dinda tersisihkan?
hai ini cerita pertamaku semoga kalian suka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mie Atah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6.AYT
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah
Kajian berlangsung Hidmat kami tertib mendengarkan tanpa ada yang mencela,hari ini mengaji kitab akhlak lil banat juz 2 hal 20,banyak sekali ilmu yang dapat di ambil.
kami sebagai remaja yang akan menginjak dewasa amat sangat membutuhkan ilmu ini karena akan menentukan karakter kita selanjutnya,kalau kita remaja tidak mempunyai pegangan dalam bergaul baik dilingkungan pesantren maupun di tengah-tengah masyarakat akan berbahaya baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain.
Apalagi sekarang era dimana pergaulan lah yang menentukan masa depan kita.
"kita wajib memperhatikan sopan santun persahabatan terhadap murid-murid yang belajar bersama, disekolah yang sama, terutama murid-murid sekelas kita, karena ikatan pengajaran yang menyatukan antara kita dan mereka. Maka mereka mempunyai hak-hak yang melebihi hak-hak orang lain diantara teman-temanmu yang lain. Maka laksanakanlah sopan santun "begitulah tutur ustadzah ami yang menjelaskan salah satu bab dalam kita
"baik ada yang mau bertanya tentang bab ini"lanjutnya
Salah satu murid mengangkat tangannya"ustadzah bagaimana kalau teman tersebut melukai kita terlebih dahulu,baik dalam perkataan atau perilaku"
"baik sangat bagus Pertanyaannya nabi Muhammad SAW mengajarkan sikap memaafkan, menahan amarah, dan membalas keburukan dengan kebaikan saat menghadapi teman (atau siapa saja) yang melukai kita,
Memaafkan adalah perbuatan mulia yang mendatangkan kemuliaan dari Allah SWT,
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah Allah menambahkan sesuatu kepada orang yang memaafkan kecuali kemuliaan." (HR. Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa memaafkan tidak akan membuat kita terlihat lemah, sebaliknya, Allah akan mengangkat derajat dan memberikan kemuliaan"terang ustadzah ami
terus berlanjut satu persatu murid mengangkat tangannya untuk bertanya tanpa terasa jam menunjukan 14:00 waktu mengaji berakhir.
"baik anak-anak kajian kita tutup sampai disini,semoga bermanfaat wassalamualaikum Wrwb"
"waalaikumsalam "serentak kami menjawab salam dari ustadzah ami
Semua murid membubarkan diri kecuali Dinda,dinda memilih duduk lebih lama dikelas,ada sesuatu yang membuatnya tak ingin segera kembali kekamar.
Dinda ingin menenangkan pikirannya dengan memandang hamparan sawah walau Susana sudah panas terik tapi Dinda butuh pengalihan agar hati dan pikirannya tenang,teringat kembali obrolannya bersama keluarga.
FLASHBACK
Susana sore hari sehabis ashar diselasar rumah yang menghadap langsung kejalan raya aku ayah dan ibu duduk sambil menikmati secangkir teh dan pisang goreng yang ibu buat.
Sruuuup
Suara teh yang diseruput ayah
"kamu sudah sangat yakin Din ingin melanjutkan kuliah"tanya ayah setelah selesai menyeruput teh hangatnya.
"insyaallah yah,guru-guru di sekolah juga menyarankan agar Dinda melanjutkan sekolah Dinda"
Ayah terlihat berfikir sambil matanya jauh menerawang,
"ayah sudah obrolkan ini sama Abang kamu,Abang tidak mengizinkan kamu kuliah"lanjut ayah sambil melihat ke arahku,mungkin ayah ingin lihat perubahan pada wajahku
"izinin aja yah,kan ayah juga pernah to kuliah"ibu yang menjawab pernyataan ayah sambil menggenggam tanganku seolah menguatkan ku.
"zaman sekarang sama zaman dulu beda Bu,zaman sekarang pergaulan diluar sana sudah amat sangat bebas,apalagi nanti Dinda harus ngekos,ayah akan lebih hawatir"
"Dinda kan sudah Ayah pondokan dari SMP sudah pasti Dinda sudah tau mana yang boleh dan tidak mana yang buruk dan yang baik"lanjut ibu masih membelaku
"bang Danu pesan sama ayah jangan izinkan Dinda kuliah,katanya kalau kamu mau melanjutkan mondok boleh,kemana aja kamu mau insyaallah Abah izinkan"
Dengar ragu aku bertanya"apa alasan bang Danu tidak mengizinkan Dinda kuliah yah"air mataku hampir terjatuh tapi ku tahan,aku belum ingin menangis sebelum mendengar apa alasannya bang Danu.
"bang Danu bilang buat apa kuliah kalu cuma buat bisa menguasai komputer belajar aja sama bang Danu,kalau kuliah ujung ujungnya hanya dunia yang akan kamu kejar"terang ayah
aku akui bang Danu adalah orang yang sangat pintar baik itu dalam ilmu agama maupun umum bahkan komputer yang notabenenya dalam dunia pesantren salafi tidak di ajarkan bang Danu amat sangat menguasainya,tapi itu bang Danu bukan aku.
aku jelaskan bahwa kuliah bukan hanya muluk muluk tentang dunia banyak didalamnya mengandung ajaran agama pula ditambah aku mengambil jurusan yg mengandung keagamaan.
"Dinda masih kepingin lanjutin sekolah yah,kan ayah yang biaya in Dinda bukan bang Danu,ayah kepala keluarga ini bukan bang Danu ya yah please"ku katupkan kedua tanganku memohon agar ayah mengizinkan aku kuliah
Lama ayah berfikir"baiklah ayah izinkan"
aku berdiri sambil ku angkat tangan ku dan "YES"
Kupeluk ayah"makasih yah udah izinin Dinda kuliah, insyaallah Dinda akan jaga diri menjaga Marwah Dinda sebagai perempuan"lanjutku meyakinkan ayah
FLASHBACK UP
Kuhirup udara dalam dalam lalu aku buang perlahan astaghfirullah,aku tau ayah sudah mengizinkan tapi kenapa hati ini tak tenang bahkan semakin kundah gulana dibuatnya,
"ok Dinda semuanya akan baik baik saja berfikir positif kepada Allah bismillah"aku mensugesti diriku sendiri agar tak terlalu sedih.
ku angkat tanganku kukepalkan jari tanganku
"ALLAHUAKBAR"sekeras mungkin aku bertakbir
"astaghfirullah teh Dinda ngagetin aja"
Aku melihat kebelakang ternyata masih ada nur disana sambil mengelus dadanya karena kaget akan suaraku"hehe nur kirain gak ada orang hehe maaf"
"dwari twadi akhu disyini gak kerasya apha"nur menjawab dengan gayanya yang
lebay
"ya gak kerasa nur kan gak bersentuhan"aku masih membela
"terusyh tcetceh mau akhu nempel gituh di badhan tcetceh,gak yey"sambil memenceng kan bibirnya kekanan dan kekiri nur menjawab"taphi yasudahlah akhu memang seperthi itcu thank pernah terasa akhan kehadirannya"lanjutnya sambil bernyanyi.
Aku hanya bisa nyengir melihat kelakuannya,walaupun seperti itu tapi dia lumayan menghibur dengar tingkah lebay nya.
"yaudah hayu pulang,bentar lagi adzan Asyar"ajaku
"let's Goh babyh"
udah ya udah besok lagi othor nya mau tidur duluh lelah thangan inih ah
kaannn kecantol gara gara si enur