Mendapati kekasihnya memiliki hubungan dengan perempuan lain, membuat Agnes ingin balas dendam.
"Emang siapa yang mau sama kamu? Udah tepos, pendek, miskin lagi."
Agnes menatap tajam Wira, mantan kekasihnya. Laki-laki itu baru saja putus sudah mengatainya.
"Lihat saja nanti, aku akan mendapatkan laki-laki yang baik tidak seperti kamu, tukang selingkuh. Mana selingkuhannya istri orang. Dih amit-amit deh."
PLAK PLAK
Agnes tidak hanya membalas ucapan Wira, tapi juga menamparnya.
Disisi lain, ada seorang laki-laki tengah diejek oleh mantan istrinya.
"Setelah tidak denganku, memang ada yang mau denganmu? Laki-laki yang sibuk bekerja, tidak tahu cara memanjakan istrinya."
Akankah Agnes memiliki takdir bertemu dengan laki-laki yang berstatus duda ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Ketiga
Kondisi Agnes sudah membaik setelah mendapatkan perawatan, terhitung sudah tiga hari dirawat di rumah sakit. Banyak yang sudah menjenguknya, membawakan buah, roti, bunga dan beberapa barang lainnya. Mereka mendoakan agar Agnes segera pulih dan bisa beraktivitas seperti biasanya.
Tidak sedikit juga mendoakan agar Agnes segera mendapatkan pengganti Wira yang jauh lebih baik. Kabar gagalnya pernikahan Agnes karena Wira berselingkuh dengan istri Pak Baskara ternyata sudah menjadi rahasia publik.
Kemarin setelah Agnes dibawa ke rumah sakit. Bu Neta langsung di tampar dan marahi habis-habisan oleh Pak Baskara.
PLAKKKKK PLAKKKKK
Tamparan bolak balik itu terdengar ngilu di telinga mereka yang mendengarnya. Bu Neta saja sampai menangis memohon ampun.
"Bisa-bisanya mengalahkan orang lain atas kelakuan sendiri. Asal kamu tahu, Neta. Agnes tidak mengadukan apapun ke aku. Gadis itu mau membuka suara karena aku yang memintanya. Jika ingin disalahkan kenapa hubungan gelap kalian bisa terbongkar, salahkan saja laki-laki simpananmu itu. Dia berbelanja dengan kartu milikmu dalam jumlah banyak, dan laporannya masuk padaku." ujar Pak Baskara dengan nada tinggi.
"Karena curiga pengeluaran mu terus membengkak, aku memilih menyelidikinya sendiri. Dengan mengatakan pergi ke luar negeri, padahal tidak. Aku hanya beberapa hari diluar kota lalu pulang ke rumah. Mendapati keadaan rumah tanpamu bahkan dalam waktu berhari-hari. Anak-anak tidak tahu keberadaan mu, tapi para ART dan supir terlihat tidak tenang saat di ku tanyai. Rupanya mereka di bayar agar tutup mulut ya. Licik sekali kamu, Neta." sambung Pak Baskara kecewa.
"Pak Baskara, karena masalah ini jadi ribut besar bahkan sampai melukai Agnes. Saya ingin anda bertanggungjawab menyelesaikannya. Bukanlah janji anda tadi tidak sampai ada keributan. Tapi nyatanya bukan sekedar keributan, melainkan kekerasan juga. Entah bagaimana kondisi Agnes nanti, tapi satu hal yang perlu ditegaskan, bahwa kami tetap akan menuntut perbuatan istri anda dengan tuntutan perlakuan tidak menyenangkan hingga tindak kekerasan terhadap seseorang." kata Bu Denada dengan tegas.
Pak Baskara mengangguk paham. "Saya akan mengganti kerugian yang dialami kantor ini. Juga siap menanggung biaya pengobatan untuk Agnes sampai dia sembuh total. Lalu dengan dia... " tunjuk Pak Baskara pada Bu Neta. "Akan saya bawa ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan kesalahan. Bukan karena Agnes saja tapi beberapa hal lain yang sudah merugikan saya."
"Baik saya cukup puas." ujar Bu Denada menatap tidak suka Bu Neta.
"Minggu depan saya akan kesini lagi, Bu. Untuk membicarakan pekerjaan dengan anda. Anggap saja ini awal yang baik untuk kita melanjutkan kerjasama yang sebelumnya sempat tertunda. Nanti saya mknya Agnes sebagai penanggung jawabnya. Jika kerjasama berhasil, bonus besar sudah menantinya." sambung Pak Baskara, yang memang sangat tahu diri.
Sudah membuat keributan, mengganggu jam istirahat karyawan, bahkan Agnes harus terluka karena ulah Neta. Tidak mungkin pergi begitu saja tanpa ada bahan penenang untuk perusahaan ini.
Sesuai ucapannya, Bu Neta benar dibawa ke kantor polisi. Banyak hal yang harus dia pertanggungjawaban kan.
Wira, dia juga sekarang masuk daftar pencarian orang karena sudah membawa kabur sejumlah uang milik Pak Baskara yang ada di rekening Bu Neta.
Kabar Wira masuk dalam DPO ternyata sudah menyebar luas. Kakak Wira juga sempat menghubungi Agnes, yang mengangkat adalah Bu Sintia. Mewakili Agnes, wanita yang sudah seperti ibu bagi Agnes menyampaikan seluruh cerita tentang Wira dan Agnes yang sudah berakhir.
Rupanya keluarga di kampung halaman Wira tidak tahu jika pernikahan dibatalkan, bahkan hubungan adiknya dengan Agnes telah berakhir. Yang paling mengejutkan adalah Wira masuk DPO, bahkan mereka juga tidak mengira adiknya sudah sejauh itu menjalani kehidupan sebagai laki-laki simpanan perempuan yang sudah memiliki suami dan anak.
Duka juga terasa, karena ibu mereka mengalami serangan jantung setelah mendengar berita tentang anak bungsunya. Ibu mereka meninggal dunia setelah seharian dirawat di rumah sakit.
"Agnes, jangan memikirkan Wira dan keluarganya ya. Itu sudah bukan lagi urusanmu." Bu Sintia sambil menyuapi Agnes makan memberikan nasehat. "Jalan itu pilihan Wira. Dia sendiri yang dengan sombong mencampakkan kamu. Jadi meninggalnya ibunya Wira, tidak ada hubungan denganmu. Jika ada yang berani menyalahkan kamu, berarti mereka satu komplotan dengan Wira."
"Iya Bu, Agnes paham. Mungkin sudah takdirnya seperti ini. Tidak ada perselingkuhan dan pengkhianatan berakhir dengan kebahagian. Manusia sombong seperti Wira memang pantas mendapatkannya. Agnes hanya bisa mendoakan agar Wira segera ditemukan dan bertanggungjawab atas kesalahannya. Lalu dia bisa sadar dan berubah." jawab Agnes dengan tulus. Meski hatinya kecewa berat tapi sebagai orang yang pernah saling cinta tentu masih memiliki sedikit rasa simpati pada Wira.
"Kamu mah terlalu baik, Nes. Kalo aku jadi kamu, kayaknya malah bakal sumpahin hidup Wira sial terus. Biar dia sadar kalo sama kamu itu lebih damai dan bahagia." sahut Selfia ikut berkomentar.
Agnes tersenyum mendengarnya. "Aku sudah melewati fase itu, Sel. Menyalahkan diri sendiri, menyalahkan Wira, membenci pria itu bahkan mendoakan hal buruk menimpanya. Tapi sekarang aku sudah tidak mau mengingatnya lagi, tidak mau berkomentar buruk lagi. Biarkan Tuhan saja yang membalas perbuatannya."
Agnes sudah tidak mau lagi mengingat hal buruk itu. Gagal menikah dengan orang yang dicintai. Biarkan waktu menyebuhkan hatinya tanpa hari mencaci maki pelaku yang sudah membuat sakit.
***
Sore hari, Agnes sudah diperbolehkan pulang. Bersama. Andi dan Selfi yang mengurus kepulangannya.
"Agnes, kamu kenapa?"
Agnes dan Selfia langsung mendongak saat suara seseorang berada tepat di depan mereka yang ternyata Daru.
"Mas Daruu... " sapa Agnes tersenyum.
"Agnes habis kena musibah mas, dirawat 3 hari disini. Tapi ini udah boleh pulang kok." Selfia yang menjawab pertanyaan Daru karena melihat Agnes bingung menjawab.
"Ya ampun musibah apa? Luka di kening ya?" tanya Daru melihat kening sebelah kanan Agnes tertutup kain putih.
"Iya mas, gapapa nanti juga sembuh. Oh ya Mas Daru ke rumah sakit ngapain? Sakit atau gimana?" tanya Agnes mengalihkan pembicaraan.
"Oh aku mau ambil obat untuk mama. Kebetulan obatnya habis." jawab Daru.
"Ya udah mas, kita duluan ya." Agnes segera berpamitan karena Andi sudah memberhentikan mobil di depan mereka.
Daru mengangguk. "Oke hati-hati ya. Nanti kalo ada waktu aku jenguk kamu."
Agnes hanya tersenyum mengangguk dan langsung masuk mobil disusul Selfia, gadis itu dengan genit melambaikan tangan pada Daru.
"Itu siapa mbak yang ngobrol dengan kalian?" tanya Andi melihat sekilas wajah Daru.
"Dih kepo, mau tahu aja urusan orang." sahut Selfia dengan senyum mengejek.
"Dih apaan sih mbak, kan aku cuma tanya. Takutnya orang jahat nanti kalian di apa-apain lagi."
"Orang baik gitu ga ada jahatnya. Orang Agnes udah ketemu mas ganteng beberapa kali. Ini loh pertemuan ketiga mereka. Fiks, itu jodohnya Agnes."
Agnes hanya menggelengkan kepala mendengar ucapan Selfia.
brsa pgn ktmu clon mrtua jg.....🤭🤭🤭
so,trima aja mas daru jd clon suami....😁😁😁
udh d ajak prwatan mehong,d krimin bunga pula....agnes jgn smp nolak y kl d tmbak....😁😁😁
Move on dri kdal buntung,biar dia nysel s'umr hdp....yg pnting pdkt dlu,spa tau d ajak nkah.....😁😁😁
mas daru udh smngt bgt pdhl,taunya slh sngka....d kira agnes udh pnya pcar.....
pdhl pnya suami yg baik,mlah slingkuh....mna cma porotin pula....
yg jd krban ga cma psangannya,tp kluarga s bjingn jg.....
aku udh mmpir....
Bru awl,udh esmosi....tp jg nyesek....
pgn bejek2 mreka yg jd psngn slingkuh...😠😠😠