Nura sangat membenci Viona seorang gadis sholehah, cantik dan berprestasi di sekolahnya. Di hari ulang tahunnya, Nura merencanakan sesuatu yang jahat kepada Viona.
Dan akhirnya karena perbuatan Nura, Viona menyerahkan kesuciannya kepada pemuda asing.
Viona terpaksa menikah dengan pemuda lumpuh. Setelah hamil, Viona memutuskan lari meninggalkan suaminya dan mencari ayah dari anaknya.
Berhasilkah Viona menemukan ayah dari anaknya?
Ikut ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Sugar Daddy
PLAK!
AAAGGGHHH!
Syakira melayangkan tangannya ke wajah Viona tapi Viona dengan cepat menghindar. Tangan Syakira memukul pintu samping bus. Syakira berteriak kesakitan. Orang-orang yang ada memandang ke arahnya.
"Kak Syakira, kenapa?"Nura berlari menghampiri Syakira.
"Nura?" Viona tidak menyangka bertemu Nura di tempat itu.
"Lu kenal dia?" tanya Syakira.
"Iya Kak. Satu kelas sama Nura."
"Lu tau gak, dia sekarang hamil."
"Apaaaa? Jadi lu hamil di luar nikah Viona?"
"Aku Sudah nikah," jawab Viona.
"Dia nikah cuman ingin menutupi kehamilannya!" Syakira kembali melotot.
"Syakira cukup!"
Tiba-tiba Arya menarik Syakira menjauh dari Viona. Dari kejauhan terlihat pertengkaran kecil antara Arya dan Syakira. Nura dan Syakira menjauh dari Arya. Arya kembali menemui Viona.
Syakira dan Nura dengan sinis memelototi Viona dari kejauhan.
"Viona, Viona, Viona, selalu Viona!" gumam Nura.
Arya mengambil kursi lipat dan menaruhnya di dekat Viona.
"Viona, masih ingat aku?" tanya Arya.
"Iya, Kak Arya kan?"
"Iya. Ada hal penting yang ingin kuceritakan," Arya duduk di samping Viona.
Arya cerita saat dia berusaha meminta bantuan perawat mengeluarkan Viona dari rumah sakit. Arya bilang, Carlo dan Talita sangat marah ketika mengetahui Viona hamil dan itu bukan anak Alvaro.
Mereka mengetahui kehamilan Viona dari Dokter Eka. Carlo mendapat informasi bahwa Viona sebelum bertemu Alvaro tidur dengan beberapa orang pria asing demi mendapatkan uang.
"Bohong! Itu semua tidak benar! Aku sama sekali tidak ingat apapun. Yang jelas di malam itu Nura ingin memberikanku kepada preman."
"Nura? Dia sepupu Syakira," Arya mengernyitkan keningnya.
"Gara-gara Nura aku begini. Nura berhasil menghancurkan hidupku. Nura menaruh obat perangsang di dalam minumanku," isak Viona.
"Benarkah Nura melakukan itu?"
"Ya sudah kalau Kak Arya gak percaya," jawab Viona.
Viona kemudian bertanya kepada Arya, apakah semua yang dikatakan Arya itu bisa dipertanggungjawabkan. Apakah benar mertuanya malu punya menantu sepertinya.
Arya memberitahu siapa Carlo dan Talita. Mertua Viona adalah salah satu keluarga terpandang yang ada di Kota Alang Raya. Mereka mempunyai banyak perusahaan. Mertua Viona punya pengaruh yang kuat.
Kehamilan Viona yang bukan anaknya Alvaro membuat Carlo dan Talita takut diketahui publik. Tentu saja itu akan merusak reputasi mereka.
Menurut informasi yang didapatkan Arya, Viona akan mereka asingkan sampai melahirkan. Viona akan tinggal di sebuah rumah lengkap segalanya ada pelayan juga. Tapi Viona tidak boleh ke mana-mana.
Viona juga tidak diizinkan untuk menemui Mama dan Kakaknya. Viona hanya tinggal bersama beberapa pengawal dan juga assisten rumah tangga.
Viona mulai terpengaruh dengan cerita Arya. Viona yang penasaran bertanya kenapa Arya bisa tahu informasi tentang keluarga Alvaro.
"Viona, aku adalah sepupu dari Alva. Mamaku adalah Adik dari Tante Talita. Tentu saja aku tahu semua informasi karena aku juga keluarga mereka."
Arya kemudian mengaku, dialah yang menyuruh orang untuk membawa Viona ke tempat itu. Dan bus itu memang disiapkan untuk Viona karena Arya tahu Viona pasti akan membutuhkannya.
Jika Viona kembali, Arya tidak jamin keselamatan Viona. Karena Arya tahu bagaimana Carlo dan Talita akan memperlakukannya. Pasti Viona tidak akan pernah melihat anaknya terlahir ke dunia.
Arya janji akan melindungi Viona dan Arya tidak akan memberitahu keberadaan Viona kepada Carlo dan Talita.
"Bagaimana dengan Kak Alva?" tanya Viona.
"Dia koma. Om Carlo dan Tante Talita menyalahkan kamu Viona. Apakah kamu sayang dengan anakmu?"
"Sebagai seorang Ibu, aku harus mempertahankan anakku. Aku harus menemukan Ayahnya tapi aku tidak tahu dia siapa dan di mana," kata Viona.
"Untuk sementara, menjauh dari keluarga Alvaro adalah pilihan terbaik. Aku akan bantu menyelidiki siapa yang bersamamu di malam itu."
"Kenapa Kak Arya menolongku?" Viona menatap Arya.
"Karena aku percaya kamu orang yang baik," jawab Arya.
Tidak Viona. Aku melakukan ini semua karena ingin membuat Alva menderita. Aku juga ingin memisahkan kalian. Karena aku juga menyukaimu. Aku tidak peduli anakmu itu anak siapa. Asalkan kamu bersedia bersamaku, aku akan menganggapnya sebagai anakku, batin Arya.
🌑 Rumah Sakit Kota Alang Raya.
Alvaro lebih sehat dari sebelumnya. Alvaro mencari Viona. Dengan terpaksa Raka memberitahu Viona diculik dan menghilang. Anak buah Raka sedang menyelidiki perawat yang membawa Viona.
"Bos Carlo juga telah menyebar anak buahnya mencari Nyonya Viona. Tapi yang saya dengar, mereka belun menemukan Nyonya Viona," kata Raka.
"Siapa yang berani menculik Viona?"
"Anda pasti sudah tahu orangnya."
"Siapa?"
"Syakira," jawab Raka.
Alvaro mengepalkan kedua tangannya. Syakira ternyata bisa melakukan apa saja. Syakira berbahaya, Alvaro takut Viona akan terluka.
"Buat Syakira datang kemari. Katakan padanya aku lumpuh. Kita lihat apakah dia masih tertarik denganku," kata Alvaro.
"Baik Bos."
Raka kemudian memotret Alvaro yang terbaring di atas tempat tidur dan mengirimkannya kepada Syakira.
Tidak berapa lama Syakira menghubungi Raka. Syakira menanyakan keadaan Alvaro. Raka bilang Alvaro sangat menyedihkan. Kehidupan rumah tangganya berantakan dan juga mengalami kelumpuhan.
Syakira tersenyum, akhirnya Alvaro menyadari yang layak mendampingi Alvaro adalah dirinya. Syakira akan kembali ke Kota Alang Raya hari ini juga menemui Alvaro. Syakira memaksa Nura yang baru tiba untuk pulang.
"Kak, baru aza nyampe masa langsung pulang. Kita di sini bukannya mau piknik?" Nura enggan berbenah.
"Ya udah tinggal aza di sini. Gue mau pulang pokoknya ketemu Alva," Syakira berbenah sedikit dan masuk ke dalam mobilnya.
Nura dengan perasaan kesal, kecewa akhirnya mengikuti Syakira pulang ke Kota Alang Raya. Mereka melewati bus yang di depannya ada Viona dan Arya lagi duduk santai.
Nura memotret Viona dan Arya yang hanya nampak bagian punggungnya. Wajah Viona juga tidak begitu jelas. Nura mulai berseluncur di atas keyboard ponselnya. Nura mengirim foto Viona ke grup sekolah.
Nura sengaja menyebar fitnah. Saat ini Viona bersama seorang pria kaya di tempat wisata yang tidak Nura sebutkan namanya. Nura juga menulis di grup sekolah, jangan percaya tampang alim kayak Viona.
Nura juga mengatakan Viona hamil di luar nikah. Oleh karena itu Viona jarang ke sekolah. Viona juga mengandung anak haram. Seluruh penghuni grup chat sekolah gempar karena kebohongan yang dibuat Nura.
Alvaro yang saat itu memegang ponsel Viona yang ketinggalan, merasa terganggu dengan notifikasi pesan grup. Dengan ragu-ragu Alvaro membacanya. Alvaro marah. Alvaro tidak terima Viona difitnah.
Alvaro kemudian meminta Raka menyebarkan foto-foto dan video Nura saat berada di club malam. Raka segera menjalankan perintah bosnya. Dan tersebar lah foto-foto Nura yang sedang merokok sambil memegang gelas berisi minuman beralkohol.
Nura juga bersama Om-om hidung belang berkaraoke. Dan di foto itu, beberapa pria dewasa mengelilingi Nura dengan uang di tangan mereka.
"Astaga, ada apa ini? Sialan!" teriak Nura.
"Berisik! Bisa diam gak sih!" bentak Syakira.
Nura membuang ponselnya ke kursi belakang. Nura nampak gelisah. Sifat aslinya ketahuan.
"Pasti Viona mengadu ke sugar Daddynya,"
AAAAAAAAAA!
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...