NovelToon NovelToon
Gadis Penjual Jamu Dan Tuan Impoten

Gadis Penjual Jamu Dan Tuan Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / Anak Genius / Anak Kembar / Disfungsi Ereksi
Popularitas:793.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: Pena Remaja01

Daniel Van Houten—seorang mafia berdarah dingin, kejam, dan disegani. Tak pernah membayangkan akan menerima vonis memalukan dari dokter: ia didiagnosis impoten. Tapi Daniel bukan pria yang mudah menyerah. Diam-diam, ia mengirim orang kepercayaannya untuk mencari gadis polos nan perawan, dengan harapan bisa menghidupkan kembali gairah yang lama padam.

Sampai pada suatu malam, harapannya terjawab. Seorang gadis berlesung pipi, polos dan menawan, berhasil membangkitkan sisi pria yang sempat hilang dalam dirinya. Namun karena sikap arogan dan tempramental Daniel, gadis itu justru ketakutan dan melarikan diri tanpa jejak.

Empat tahun berlalu, takdir mempertemukan mereka kembali. Tapi kali ini, gadis itu tak datang sendiri—ia membawa tiga anak kecil yang menggemaskan, penuh keberanian, dan... sangat mirip dengan Daniel.

---------

"Unda angan atut, olang dahat na udah tami ucil, iya tan Ajam?" – Azkia "Iya, tadi Ajam udah anggil pak uci uat angkap olang dahat na." – Azam "Talau olang d

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Remaja01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Setelah berhasil membawa Ayang keluar dari rumah. Hajjah Rodiah bersembunyi di kediaman salah seorang warga, menunggu hingga para anak buah Daniel pergi dari kawasan komplek perumahan itu.

Bukan tanpa alasan, hajjah Rodiah mati-matian ingin menyelamatkan Ayang dari Daniel. Sebab, dari dulu hajjah Rodiah sudah menganggap Ayang putrinya sendiri. Dari Ayang kecil, saat ibu Ayang pergi berjualan jamu, maka hajjah Rodiahlah yang menjaganya.

"Ayang, boleh Ibu bertanya sesuatu? Tapi sebelumnya Ibu minta maaf."

Ayang yang sejak tadi hanya diam terpaku, menatap wanita paruh baya di depannya dengan mata yang masih berkaca-kaca, kemudian menganggukkan kepalanya pelan.

Hajjah Rodiah menghela nafas, otaknya tengah menyusun kalimat, agar tidak menyinggung perasaan Ayang nantinya. "Malam kemarin, waktu Bunda di rumah sakit, Ayang kemana? Soalnya Ibu tidak melihat Dani saja di sana?"

Mata sendu Ayang kembali berkaca-kaca, lalu ia menundukkan kepalanya.

Hajjah Rodiah yang duduk di sebelahnya, mengusap lembut bahu Ayang. Sungguh ia tak ingin membuat hati gadis itu sedih. Ia hanya ingin meyakinkan kemana perginya Ayang malam itu.

"Sekarang Bunda pasti sangat kecewa dengan Ayang," Bibir Ayang bergetar saat mengucapkan kalimat itu.

Hajjah Rodiah semakin yakin, dengan apa yang ada di pikirannya, jika malam itu pasti Ayang menemui Daniel demi mendapatkan uang untuk biaya operasi bundanya.

Setengah jam kemudian, barulah hajjah Rodiah keluar dari kediaman warga, tempat ia bersembunyi, setelah mendapatkan telepon dari Bastian yang mengatakan anak buah Daniel telah pergi.

Di telepon tadi, Bastian juga mengatakan agar uminya membawa Ayang ke desa tempat neneknya tinggal, yang letaknya jauh dari perkotaan. Bastian juga minta maaf, karna tidak bisa ikut mengantar mereka, sebab saat ini ia tengah sibuk membantu beberapa warga yang terluka akibat kerusuhan dengan anak buah Daniel. Tapi, Bastian telah menyewa taksi untuk menjemput dan mengantarkan uminya dan Ayang ke desa.

* *

Kini, Hajjah Rodiah dan Ayang sudah berada di dalam taksi yang telah di sewa Bastian untuk membawa mereka ke desa.

Sebelumnya, hajjah Rodiah juga sudah memberitahukan Ayang, jika ia akan membawanya ke desa.

Ayang, tidak menjawab, karna pikirannya kacau, membayangkan malam kelam itu, yang membuatnya harus kehilangan kesucian yang selama ini ia jaga. Ia menyesal kenapa waktu itu dengan mudahnya menerima tawaran Dani tanpa berpikir panjang terlebih dahulu.

Tiba-tiba saja taksi yang di tumpangi mereka berhenti. Perasaan hajjah Rodiah menjadi was-was, pasalnya jalan yang tengah mereka lewati saat ini adalah jalan tol.

"Ada apa, Pak? Kenapa berhenti?" tanyanya heran, melihat banyak mobil lain juga yang berhenti di depan taksi yang mereka tumpangi.

"Tidak tau juga Buk, itu di depan kita juga banyak mobil yang berhenti," jawab sopir taksi tersebut.

Rasa cemas tiba-tiba hinggap di hati hajjah Rodiah kala melihat pria berjas hitam tengah memeriksa mobil didepan mereka.

Hajjah Rodiah menoleh kesamping melihat Ayang yang masih larut dalam pikirannya.

"Keluar kalian semua!" perintah bebeberapa orang pria berjas hitam sambil memukul bodi mobil.

Ayang seketika tersentak mendengar suara tersebut.

Begitu pun hajjah Rodiah, sebisa mungkin menyembunyikan kecemasannya saat ini.

"Keluar, cepat!" Meski kaca mobil tertutup, namun suara itu terdengar cukup lantang di telinga Ayang.

"Jangan takut, Nak," desis hajjah Rodiah sembari mengusap bahu Ayang.

Lantas hajjah Rodiah pun keluar dari mobil, begitupun dengan sopir yang mengemudi.

Para pria berjas hitam memperhatikan Ayang yang menunduk ketakutan.

"Panggilkan Bos Regan, sepertinya ini gadis yang di cari Tuan Daniel," ucap salah seorang pria berjas hitam di sana.

"Apa maksud kalian? Dia Putri saya!" sanggah hajjah Rodiah.

Ayang yang ketakutan mengeratkan pelukan tangannya di lengan hajjah Rodiah.

Tidak lama Regan datang kesana. "Apa kau sudah menemukannya?" tanya Regan seketika.

"Sepertinya dia orangnya, Bos,"

Regan mendekati Ayang, memperhatikannya dengan seksama. Wanita yang berdiri di hadapannya saat ini memang sama persis dengan ciri-ciri yang di sebutkan mami Memi padanya.

"Siapa namamu?" Regan bertanya dengan sopon.

"Dia Putri saya! Tolong jangan ganggu dia, dia lagi sakit!" Hajjah Rodiah mendekap Ayang dengan erat.

Sejenak Regan diam, masih memperhatikan wanita yang berdiri di hadapannya, lalu ia mengeluarkan ponsel. "Baiklah, saya tidak akan mengganggu kalian, tapi biarkan saya mengambil gambarnya,"

Hajjah Rodiah seketika berdiri di depan Ayang, ketika Regan membidikkan kamera ponselnya. "Saya tidak akan membiarkan kalian mengambil gambarnya!"

Regan menyeringai. "Kita pergi sekarang,"  Regan menjeda kalimatnya, sambil tersenyum penuh arti menatap hajjah Rodiah. "Bawa gadis ini," lanjutnya.

Para pria berjas hitam segera melakukan perintah Regan, membawa paksa Ayang ke salah satu mobil yang ada di sana.

Hajjah Rodiah berusaha menghalangi para pria berjas hitam agar tidak membawa Ayang. Namun usahanya sia-sia, wanita paruh baya itu tidaklah berdaya melawan para pria yang jumlahnya begitu banyak.

.

.

.

.

30 menit kemudian Ayang telah berada di kediaman Daniel yang begitu megah. Wanita itu terus berteriak meminta di lepaskan.

Tap

Tap

Tap

Derap langkah sepatu dari atas tangga membuat para pria yang berada di sana seketika menunduk hormat.

Ayang yang ikut melihat ke arah tangga, tersentak melihat pria yang merenggut mahkotanya. Ia pun ikut menunduk ketakutan.

"Regan! Lepaskan dia!" seru Daniel murka.

Seketika Regan melepaskan tangannya yang memegang tangan Ayang.

Daniel mendekat, lalu mangangkat dagu Ayang dengan satu tangannya. "Apa dia menyakitimu?"

Daniel menyeringai, membuat Ayang semakin gemetar ketakutan.

"Tu-Tuan, to-tolong lepaskan saya," ucap Ayang terbata-bata.

Daniel tertawa terbahak-bahak. "Jangan takut honey, aku hanya ingin bersenang-senang denganmu," Daniel kemudian melepaskan tangannya yang memegang dagu Ayang, lalu beralih menatap Regan.

"Sekarang kalian pergilah!"

Regan mengangguk lalu memberikan kode pada anak buahnya agar pergi.

"Awh!" Ayang tersentak kala Daniel mengangkat tubuhnya seperti karung beras, lalu membawanya ke lantai atas.

Pukulan Ayang di tubuhnya bagaikan sebuah ransangan tersendiri yang membuat gairahnya semakin berkobar. Sejak melihat Ayang, hasrat lelakinya bangkit seketika, ia sudah tak sabar lagi mengulang kenikmatan yang pernah di rasakannya bersama Ayang waktu itu.

Bugh!

Daniel menghempaskan tubuh Ayang ke ranjang empuknya.

"Tolong Tuan, biarkan saya pergi," mohon Ayang meringis ketakutan.

Bukannya kasihan, tapi Daniel malah semakin bernafsu mendengar suara tangis Ayang. Lalu, ia segera melepaskan pakaian yang melakat di tubuhnya.

Tapi tiba-tiba, gerakannya terhenti, saat indra penciumannya yang tajam menghirup aroma yang menyengat. Dan, matanya menangkap sesuatu yang basah diatas ranjang.

"Wow! Belum apa-apa kau sudah klimaks," Daniel terkekeh melihat Ayang yang kini menutup matanya dengan kedua tangan.

Daniel seketika mengendus cairan itu. "Shit! Kau ngompol?" dengusnya, kemudian menjauh dari ranjang.

Saking takutnya, tanpa sadar Ayang pipis di celana.

1
Resyaaro
yahh...udah mau tamat ajaa...padahal masih seru cerita bundanya si kembar. Yaudah deh gpp...yang penting seru ya thor cerita selanjutnya
Nor Azlin
karisma mafia nya udah hilang mbak kerana di ambil sama Ayang yang super bawel & keras kepala yah😂😂😂😁😁😁 kerana keras kepalanya itu membuat dia mudah percaya pada orang yang tidsk di kenali nya sampai2 dia di culik orang yah ...terlslu percaya diri sudsh di bagi amaran sama anak nya si Azam malah ngotot mau bantu orang ...bantu tu bantu tspi denhan cara lain kan bisa lagian kan ada anak2 nya yang mau pulang dari sekolah kan mereka belum makan siang tau2 ajalah ini tidak mikir msu bantu orang dulu mengabaikan anak2 yang masih kecil untuk membantu orang malah tempat nya jauh lagi bego amat jadi ibu ...sudahcanak 5 aja madih ke anak2kan tidak matang harus nya dia lebih berhati2 yah bukan sekali dua mereka di teror yah masih aja tidak peka ...si Daniel juga tidak terus terang aja pada si Ayang kenapa tidak mau anak2 nya bersekolah ketana apa itu juga tidak dibagi tau itu juga masalah terbesar diri nya sebagai mantan mafia yah ...walau pun mantan mafia tapi itu engak bisa luntur kan begitu aja kerana mafia tetsp berjiwa mafia walaupun udah mundur dari clan mafia nya tapi kewibawan itu masih tetam ada lho...lali ini aku lihat mantan mafia nya langsung tidak berdaya begitu aja yah ...semoga Bastian bisa menyelamatkan mereka deh ...lanjutkan thor
Cicih Sophiana
tapi kasian dong Dani nya... pasti di siksa anak buah si Daniel
Nuri 73749473729
lanjut
Nana Meidian
seneng deh liat ayang akur sama bng Tian. gimana ya Daniel posesif GK trhadap ayang yg dket KK nya 🤣🤣jgn cmburu ya Daniel. kn bng Tian jg KK nya ayang
partini
ok di tunggu,,lihat dari visual nya mengsedihhhh , nyesek bikin esmosi up and down
biar buta tapi karakter jangn yg lemah bisa ngelus dada nangis doang Thor ,,itu bikin gumussss
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
apa akhir dari bambang, alexander juga bakalan digantung??
Boby The Blind Massage Entertaiment AND Freelance (BOBY_freelance)
sebelum ditutup untuk kisah ini, flashback dong penyelamatan tian kepada Ayang dan kedua anaknya. itu kayaknyaseru menegangkan dan heroik.
Sasa Sasa: Apalagi, ada tokoh anak di bawah umur kan?
Sasa Sasa: Kalau di lanjut, adegannya sadis kak. Takut nggak lolos revisi
total 2 replies
Cicih Sophiana
thor aq takut sendirian nih 😁
Cicih Sophiana
Dani suruh tuh si Daniel nikahin Ayang... kasian anak nya jg
Cicih Sophiana
hadeh Ayang Ayang kasian kamu...😢😢 kamu cantik tapi kamu gak bisa ngomong.... seperti nya kamu jg mulai hamil
Cicih Sophiana
luh yg jual ade luh abang yg gak punya akhlak...
Cicih Sophiana
jgn pura pura bodoh Daniel... kamu membuat Ayang trauma dan ketakutan melihat tampang jelek kamu
Cicih Sophiana
jahat banget si luh... butuh tapi jahat
Cicih Sophiana
yah klo sdh begitu gimana lg Ayang... tinggal kamu ambil hati nya Daniel biar dia menyayangi kamu... dan menikahi kamu pasti dia akan setuju
Cicih Sophiana
Daniel menemukan pemuas nafsu nya... ya gak mungkinlah melepaskan nya begitu aja
Cicih Sophiana
bilang Ayang nikahi dulu baru mau apapun yg di lakukan...
Cicih Sophiana
wah serem punya suami seperti itu
Boby The Blind Massage Entertaiment AND Freelance (BOBY_freelance)
dasar Daniel suka sekali menyetop cerita orang. Coba bikin thor untuk kisah selengkapnya di bagian terpisah. Kayaknya seru deh.
ardiana dili
semangat kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!