Daniel Van Houten, mafia berdarah dingin itu tak pernah menyangka dirinya di vonis impoten oleh dokter. Meski demkian Daniel tidak berputus asa, setiap hari ia selalu menyuruh orang mencari gadis per@wan agar bisa memancing perkututnya yang telah mati. Hingga pada suatu malam, usahanya membuahkan hasil. Seorang gadis manis berlesung pipi berhasil membangunkan p3rkurutnya. Namun karna sikap tempramental dan arogannya membuat si gadis katakutan dan memutuskan melarikan diri. Setelah 4 tahun berlalu, Daniel kembali bertemu gadis itu. Tapi siapa sangka, gadis itu telah memiliki tiga anak yang lucu-lucu dan pemberani seperti dirinya.
____
"Unda angan atut, olang dahat na udah tami ucil, iya tan Ajam?" Azkia
"Iya, tadi Ajam udah anggil pak uci uat angkap olang dahat na." Azam
"Talau olang dahatnya atang agi. Tami atan ucil meleka." Azura.
_____
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Remaja01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Setelah berhasil membawa Ayang keluar dari rumah. Hajjah Rodiah bersembunyi di kediaman salah seorang warga, menunggu hingga para anak buah Daniel pergi dari kawasan komplek perumahan itu.
Bukan tanpa alasan, hajjah Rodiah mati-matian ingin menyelamatkan Ayang dari Daniel. Sebab, dari dulu hajjah Rodiah sudah menganggap Ayang putrinya sendiri. Dari Ayang kecil, saat ibu Ayang pergi berjualan jamu, maka hajjah Rodiahlah yang menjaganya.
"Ayang, boleh Ibu bertanya sesuatu? Tapi sebelumnya Ibu minta maaf."
Ayang yang sejak tadi hanya diam terpaku, menatap wanita paruh baya di depannya dengan mata yang masih berkaca-kaca, kemudian menganggukkan kepalanya pelan.
Hajjah Rodiah menghela nafas, otaknya tengah menyusun kalimat, agar tidak menyinggung perasaan Ayang nantinya. "Malam kemarin, waktu Bunda di rumah sakit, Ayang kemana? Soalnya Ibu tidak melihat Dani saja di sana?"
Mata sendu Ayang kembali berkaca-kaca, lalu ia menundukkan kepalanya.
Hajjah Rodiah yang duduk di sebelahnya, mengusap lembut bahu Ayang. Sungguh ia tak ingin membuat hati gadis itu sedih. Ia hanya ingin meyakinkan kemana perginya Ayang malam itu.
"Sekarang Bunda pasti sangat kecewa dengan Ayang," Bibir Ayang bergetar saat mengucapkan kalimat itu.
Hajjah Rodiah semakin yakin, dengan apa yang ada di pikirannya, jika malam itu pasti Ayang menemui Daniel demi mendapatkan uang untuk biaya operasi bundanya.
Setengah jam kemudian, barulah hajjah Rodiah keluar dari kediaman warga, tempat ia bersembunyi, setelah mendapatkan telepon dari Bastian yang mengatakan anak buah Daniel telah pergi.
Di telepon tadi, Bastian juga mengatakan agar uminya membawa Ayang ke desa tempat neneknya tinggal, yang letaknya jauh dari perkotaan. Bastian juga minta maaf, karna tidak bisa ikut mengantar mereka, sebab saat ini ia tengah sibuk membantu beberapa warga yang terluka akibat kerusuhan dengan anak buah Daniel. Tapi, Bastian telah menyewa taksi untuk menjemput dan mengantarkan uminya dan Ayang ke desa.
* *
Kini, Hajjah Rodiah dan Ayang sudah berada di dalam taksi yang telah di sewa Bastian untuk membawa mereka ke desa.
Sebelumnya, hajjah Rodiah juga sudah memberitahukan Ayang, jika ia akan membawanya ke desa.
Ayang, tidak menjawab, karna pikirannya kacau, membayangkan malam kelam itu, yang membuatnya harus kehilangan kesucian yang selama ini ia jaga. Ia menyesal kenapa waktu itu dengan mudahnya menerima tawaran Dani tanpa berpikir panjang terlebih dahulu.
Tiba-tiba saja taksi yang di tumpangi mereka berhenti. Perasaan hajjah Rodiah menjadi was-was, pasalnya jalan yang tengah mereka lewati saat ini adalah jalan tol.
"Ada apa, Pak? Kenapa berhenti?" tanyanya heran, melihat banyak mobil lain juga yang berhenti di depan taksi yang mereka tumpangi.
"Tidak tau juga Buk, itu di depan kita juga banyak mobil yang berhenti," jawab sopir taksi tersebut.
Rasa cemas tiba-tiba hinggap di hati hajjah Rodiah kala melihat pria berjas hitam tengah memeriksa mobil didepan mereka.
Hajjah Rodiah menoleh kesamping melihat Ayang yang masih larut dalam pikirannya.
"Keluar kalian semua!" perintah bebeberapa orang pria berjas hitam sambil memukul bodi mobil.
Ayang seketika tersentak mendengar suara tersebut.
Begitu pun hajjah Rodiah, sebisa mungkin menyembunyikan kecemasannya saat ini.
"Keluar, cepat!" Meski kaca mobil tertutup, namun suara itu terdengar cukup lantang di telinga Ayang.
"Jangan takut, Nak," desis hajjah Rodiah sembari mengusap bahu Ayang.
Lantas hajjah Rodiah pun keluar dari mobil, begitupun dengan sopir yang mengemudi.
Para pria berjas hitam memperhatikan Ayang yang menunduk ketakutan.
"Panggilkan Bos Regan, sepertinya ini gadis yang di cari Tuan Daniel," ucap salah seorang pria berjas hitam di sana.
"Apa maksud kalian? Dia Putri saya!" sanggah hajjah Rodiah.
Ayang yang ketakutan mengeratkan pelukan tangannya di lengan hajjah Rodiah.
Tidak lama Regan datang kesana. "Apa kau sudah menemukannya?" tanya Regan seketika.
"Sepertinya dia orangnya, Bos,"
Regan mendekati Ayang, memperhatikannya dengan seksama. Wanita yang berdiri di hadapannya saat ini memang sama persis dengan ciri-ciri yang di sebutkan mami Memi padanya.
"Siapa namamu?" Regan bertanya dengan sopon.
"Dia Putri saya! Tolong jangan ganggu dia, dia lagi sakit!" Hajjah Rodiah mendekap Ayang dengan erat.
Sejenak Regan diam, masih memperhatikan wanita yang berdiri di hadapannya, lalu ia mengeluarkan ponsel. "Baiklah, saya tidak akan mengganggu kalian, tapi biarkan saya mengambil gambarnya,"
Hajjah Rodiah seketika berdiri di depan Ayang, ketika Regan membidikkan kamera ponselnya. "Saya tidak akan membiarkan kalian mengambil gambarnya!"
Regan menyeringai. "Kita pergi sekarang," Regan menjeda kalimatnya, sambil tersenyum penuh arti menatap hajjah Rodiah. "Bawa gadis ini," lanjutnya.
Para pria berjas hitam segera melakukan perintah Regan, membawa paksa Ayang ke salah satu mobil yang ada di sana.
Hajjah Rodiah berusaha menghalangi para pria berjas hitam agar tidak membawa Ayang. Namun usahanya sia-sia, wanita paruh baya itu tidaklah berdaya melawan para pria yang jumlahnya begitu banyak.
.
.
.
.
30 menit kemudian Ayang telah berada di kediaman Daniel yang begitu megah. Wanita itu terus berteriak meminta di lepaskan.
Tap
Tap
Tap
Derap langkah sepatu dari atas tangga membuat para pria yang berada di sana seketika menunduk hormat.
Ayang yang ikut melihat ke arah tangga, tersentak melihat pria yang merenggut mahkotanya. Ia pun ikut menunduk ketakutan.
"Regan! Lepaskan dia!" seru Daniel murka.
Seketika Regan melepaskan tangannya yang memegang tangan Ayang.
Daniel mendekat, lalu mangangkat dagu Ayang dengan satu tangannya. "Apa dia menyakitimu?"
Daniel menyeringai, membuat Ayang semakin gemetar ketakutan.
"Tu-Tuan, to-tolong lepaskan saya," ucap Ayang terbata-bata.
Daniel tertawa terbahak-bahak. "Jangan takut honey, aku hanya ingin bersenang-senang denganmu," Daniel kemudian melepaskan tangannya yang memegang dagu Ayang, lalu beralih menatap Regan.
"Sekarang kalian pergilah!"
Regan mengangguk lalu memberikan kode pada anak buahnya agar pergi.
"Awh!" Ayang tersentak kala Daniel mengangkat tubuhnya seperti karung beras, lalu membawanya ke lantai atas.
Pukulan Ayang di tubuhnya bagaikan sebuah ransangan tersendiri yang membuat gairahnya semakin berkobar. Sejak melihat Ayang, hasrat lelakinya bangkit seketika, ia sudah tak sabar lagi mengulang kenikmatan yang pernah di rasakannya bersama Ayang waktu itu.
Bugh!
Daniel menghempaskan tubuh Ayang ke ranjang empuknya.
"Tolong Tuan, biarkan saya pergi," mohon Ayang meringis ketakutan.
Bukannya kasihan, tapi Daniel malah semakin bernafsu mendengar suara tangis Ayang. Lalu, ia segera melepaskan pakaian yang melakat di tubuhnya.
Tapi tiba-tiba, gerakannya terhenti, saat indra penciumannya yang tajam menghirup aroma yang menyengat. Dan, matanya menangkap sesuatu yang basah diatas ranjang.
"Wow! Belum apa-apa kau sudah klimaks," Daniel terkekeh melihat Ayang yang kini menutup matanya dengan kedua tangan.
Daniel seketika mengendus cairan itu. "Shit! Kau ngompol?" dengusnya, kemudian menjauh dari ranjang.
Saking takutnya, tanpa sadar Ayang pipis di celana.
yg ada ayang tambah stres dan membenci danil
lanjut kak/Drool/
hadirkan kebahagiaan untuk ayang
sudah 3 THN kok masih asih Tor...?
Ayahnya Ayang ada sangkut sama si Daniel?
vote untuk mu thor