NovelToon NovelToon
Gadis Penjual Jamu Dan Tuan Impoten

Gadis Penjual Jamu Dan Tuan Impoten

Status: tamat
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / Anak Genius / Anak Kembar / Disfungsi Ereksi / Tamat
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pena Remaja01

Daniel Van Houten—seorang mafia berdarah dingin, kejam, dan disegani. Tak pernah membayangkan akan menerima vonis memalukan dari dokter: ia didiagnosis impoten. Tapi Daniel bukan pria yang mudah menyerah. Diam-diam, ia mengirim orang kepercayaannya untuk mencari gadis polos nan perawan, dengan harapan bisa menghidupkan kembali gairah yang lama padam.

Sampai pada suatu malam, harapannya terjawab. Seorang gadis berlesung pipi, polos dan menawan, berhasil membangkitkan sisi pria yang sempat hilang dalam dirinya. Namun karena sikap arogan dan tempramental Daniel, gadis itu justru ketakutan dan melarikan diri tanpa jejak.

Empat tahun berlalu, takdir mempertemukan mereka kembali. Tapi kali ini, gadis itu tak datang sendiri—ia membawa tiga anak kecil yang menggemaskan, penuh keberanian, dan... sangat mirip dengan Daniel.

---------

"Unda angan atut, olang dahat na udah tami ucil, iya tan Ajam?" – Azkia "Iya, tadi Ajam udah anggil pak uci uat angkap olang dahat na." – Azam "Talau olang d

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Remaja01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Setelah berhasil membawa Ayang keluar dari rumah. Hajjah Rodiah bersembunyi di kediaman salah seorang warga, menunggu hingga para anak buah Daniel pergi dari kawasan komplek perumahan itu.

Bukan tanpa alasan, hajjah Rodiah mati-matian ingin menyelamatkan Ayang dari Daniel. Sebab, dari dulu hajjah Rodiah sudah menganggap Ayang putrinya sendiri. Dari Ayang kecil, saat ibu Ayang pergi berjualan jamu, maka hajjah Rodiahlah yang menjaganya.

"Ayang, boleh Ibu bertanya sesuatu? Tapi sebelumnya Ibu minta maaf."

Ayang yang sejak tadi hanya diam terpaku, menatap wanita paruh baya di depannya dengan mata yang masih berkaca-kaca, kemudian menganggukkan kepalanya pelan.

Hajjah Rodiah menghela nafas, otaknya tengah menyusun kalimat, agar tidak menyinggung perasaan Ayang nantinya. "Malam kemarin, waktu Bunda di rumah sakit, Ayang kemana? Soalnya Ibu tidak melihat Dani saja di sana?"

Mata sendu Ayang kembali berkaca-kaca, lalu ia menundukkan kepalanya.

Hajjah Rodiah yang duduk di sebelahnya, mengusap lembut bahu Ayang. Sungguh ia tak ingin membuat hati gadis itu sedih. Ia hanya ingin meyakinkan kemana perginya Ayang malam itu.

"Sekarang Bunda pasti sangat kecewa dengan Ayang," Bibir Ayang bergetar saat mengucapkan kalimat itu.

Hajjah Rodiah semakin yakin, dengan apa yang ada di pikirannya, jika malam itu pasti Ayang menemui Daniel demi mendapatkan uang untuk biaya operasi bundanya.

Setengah jam kemudian, barulah hajjah Rodiah keluar dari kediaman warga, tempat ia bersembunyi, setelah mendapatkan telepon dari Bastian yang mengatakan anak buah Daniel telah pergi.

Di telepon tadi, Bastian juga mengatakan agar uminya membawa Ayang ke desa tempat neneknya tinggal, yang letaknya jauh dari perkotaan. Bastian juga minta maaf, karna tidak bisa ikut mengantar mereka, sebab saat ini ia tengah sibuk membantu beberapa warga yang terluka akibat kerusuhan dengan anak buah Daniel. Tapi, Bastian telah menyewa taksi untuk menjemput dan mengantarkan uminya dan Ayang ke desa.

* *

Kini, Hajjah Rodiah dan Ayang sudah berada di dalam taksi yang telah di sewa Bastian untuk membawa mereka ke desa.

Sebelumnya, hajjah Rodiah juga sudah memberitahukan Ayang, jika ia akan membawanya ke desa.

Ayang, tidak menjawab, karna pikirannya kacau, membayangkan malam kelam itu, yang membuatnya harus kehilangan kesucian yang selama ini ia jaga. Ia menyesal kenapa waktu itu dengan mudahnya menerima tawaran Dani tanpa berpikir panjang terlebih dahulu.

Tiba-tiba saja taksi yang di tumpangi mereka berhenti. Perasaan hajjah Rodiah menjadi was-was, pasalnya jalan yang tengah mereka lewati saat ini adalah jalan tol.

"Ada apa, Pak? Kenapa berhenti?" tanyanya heran, melihat banyak mobil lain juga yang berhenti di depan taksi yang mereka tumpangi.

"Tidak tau juga Buk, itu di depan kita juga banyak mobil yang berhenti," jawab sopir taksi tersebut.

Rasa cemas tiba-tiba hinggap di hati hajjah Rodiah kala melihat pria berjas hitam tengah memeriksa mobil didepan mereka.

Hajjah Rodiah menoleh kesamping melihat Ayang yang masih larut dalam pikirannya.

"Keluar kalian semua!" perintah bebeberapa orang pria berjas hitam sambil memukul bodi mobil.

Ayang seketika tersentak mendengar suara tersebut.

Begitu pun hajjah Rodiah, sebisa mungkin menyembunyikan kecemasannya saat ini.

"Keluar, cepat!" Meski kaca mobil tertutup, namun suara itu terdengar cukup lantang di telinga Ayang.

"Jangan takut, Nak," desis hajjah Rodiah sembari mengusap bahu Ayang.

Lantas hajjah Rodiah pun keluar dari mobil, begitupun dengan sopir yang mengemudi.

Para pria berjas hitam memperhatikan Ayang yang menunduk ketakutan.

"Panggilkan Bos Regan, sepertinya ini gadis yang di cari Tuan Daniel," ucap salah seorang pria berjas hitam di sana.

"Apa maksud kalian? Dia Putri saya!" sanggah hajjah Rodiah.

Ayang yang ketakutan mengeratkan pelukan tangannya di lengan hajjah Rodiah.

Tidak lama Regan datang kesana. "Apa kau sudah menemukannya?" tanya Regan seketika.

"Sepertinya dia orangnya, Bos,"

Regan mendekati Ayang, memperhatikannya dengan seksama. Wanita yang berdiri di hadapannya saat ini memang sama persis dengan ciri-ciri yang di sebutkan mami Memi padanya.

"Siapa namamu?" Regan bertanya dengan sopon.

"Dia Putri saya! Tolong jangan ganggu dia, dia lagi sakit!" Hajjah Rodiah mendekap Ayang dengan erat.

Sejenak Regan diam, masih memperhatikan wanita yang berdiri di hadapannya, lalu ia mengeluarkan ponsel. "Baiklah, saya tidak akan mengganggu kalian, tapi biarkan saya mengambil gambarnya,"

Hajjah Rodiah seketika berdiri di depan Ayang, ketika Regan membidikkan kamera ponselnya. "Saya tidak akan membiarkan kalian mengambil gambarnya!"

Regan menyeringai. "Kita pergi sekarang,"  Regan menjeda kalimatnya, sambil tersenyum penuh arti menatap hajjah Rodiah. "Bawa gadis ini," lanjutnya.

Para pria berjas hitam segera melakukan perintah Regan, membawa paksa Ayang ke salah satu mobil yang ada di sana.

Hajjah Rodiah berusaha menghalangi para pria berjas hitam agar tidak membawa Ayang. Namun usahanya sia-sia, wanita paruh baya itu tidaklah berdaya melawan para pria yang jumlahnya begitu banyak.

.

.

.

.

30 menit kemudian Ayang telah berada di kediaman Daniel yang begitu megah. Wanita itu terus berteriak meminta di lepaskan.

Tap

Tap

Tap

Derap langkah sepatu dari atas tangga membuat para pria yang berada di sana seketika menunduk hormat.

Ayang yang ikut melihat ke arah tangga, tersentak melihat pria yang merenggut mahkotanya. Ia pun ikut menunduk ketakutan.

"Regan! Lepaskan dia!" seru Daniel murka.

Seketika Regan melepaskan tangannya yang memegang tangan Ayang.

Daniel mendekat, lalu mangangkat dagu Ayang dengan satu tangannya. "Apa dia menyakitimu?"

Daniel menyeringai, membuat Ayang semakin gemetar ketakutan.

"Tu-Tuan, to-tolong lepaskan saya," ucap Ayang terbata-bata.

Daniel tertawa terbahak-bahak. "Jangan takut honey, aku hanya ingin bersenang-senang denganmu," Daniel kemudian melepaskan tangannya yang memegang dagu Ayang, lalu beralih menatap Regan.

"Sekarang kalian pergilah!"

Regan mengangguk lalu memberikan kode pada anak buahnya agar pergi.

"Awh!" Ayang tersentak kala Daniel mengangkat tubuhnya seperti karung beras, lalu membawanya ke lantai atas.

Pukulan Ayang di tubuhnya bagaikan sebuah ransangan tersendiri yang membuat gairahnya semakin berkobar. Sejak melihat Ayang, hasrat lelakinya bangkit seketika, ia sudah tak sabar lagi mengulang kenikmatan yang pernah di rasakannya bersama Ayang waktu itu.

Bugh!

Daniel menghempaskan tubuh Ayang ke ranjang empuknya.

"Tolong Tuan, biarkan saya pergi," mohon Ayang meringis ketakutan.

Bukannya kasihan, tapi Daniel malah semakin bernafsu mendengar suara tangis Ayang. Lalu, ia segera melepaskan pakaian yang melakat di tubuhnya.

Tapi tiba-tiba, gerakannya terhenti, saat indra penciumannya yang tajam menghirup aroma yang menyengat. Dan, matanya menangkap sesuatu yang basah diatas ranjang.

"Wow! Belum apa-apa kau sudah klimaks," Daniel terkekeh melihat Ayang yang kini menutup matanya dengan kedua tangan.

Daniel seketika mengendus cairan itu. "Shit! Kau ngompol?" dengusnya, kemudian menjauh dari ranjang.

Saking takutnya, tanpa sadar Ayang pipis di celana.

1
Miki Yovita
mantap dan menghibur
Eka 'aina
jngn kejam² to nil kamu tu manusia apa iblis to jane
Eka 'aina
kurang seru harusnya ktmu Danil dulu sblm lahiran buat Daniel yg dampingin biar tau perjuangan wanita melahirkan biar segera sadar dari kejahatannya
Eka 'aina
keterlaluan sih kasarnya dasar psikopat GK ada lembut²nya sama perempuan elu lahir dari batu ya kok GK punya hati gitu dasar mafia kejam
Eka 'aina
mulut lu bang pengen gue sumpel pake sandal
Hasmina Nita
😁😁om dahat
Hasmina Nita
semangaattt naga😁
Hasmina Nita
sukaaaaa,, happy ending😍
Hasmina Nita
akhirnya. buka,, buka,,😍
Hasmina Nita
nil isa aeee/Grin//Facepalm/
Brendan Markus
"anda tidak perlu takut nyonya, mereka orang-orangku."
Enak kedengaran nya thorr kalo kau dan tanpa menyebut kata nyonya pemilik rumah harus nya bahasa halus dong bukan pake bahasa kasar gak sopan.
Hasmina Nita
smgat k udin,, org baik byk disayang/Drool/
Dede Bleher
jujur aja ya,se cadelnya anak kecil tp tidak seperti yg di tulis di kisah ini.
aku punya anak 3.
si sulung walaupun cadel ketika umur 1 thn.
tp dia lancar ucapkan kata kata!
pun ponakan ku di Indonesia, mereka walaupun cadel tp bhsnya bisa di mengerti!
Ayu
Tamat sdh crita nya ya thor.. berakhir dgn kebhgiaan. pdhl Udin blm dpt jodoh nya lho. mksh thor crita nya bagus. amgr trs. smg sukses
Sasa Sasa: masih ada lanjutannya kak, jangan lupa mampir
total 1 replies
Ayu
Bastian mgkn ya yg bebaskan mereka
Ayu
Waduh.. Ayang sdh teejebak dlm penyamaran pak Bambang
Ayu
Oh.. crita nya begitu to. jdi mmg Bastian anak dr ayah nya Ayang. dan mereka saudara. kini mlh Bambang yg gila sendiri istri nya selingkuh. pdhl dia sendiri yg suruh
Ayu
Mungkin Bastian bkn anak kandung pak Bambang. pak Bambang bilang ibu Roudiah selingkuh. mk nya pak Bambang dendam sm bu Roudiah. mgkn kah Bastian sm Ayang saudara beda ibu ya
Ayu
Siapakah wanita yg lihat album foto dan menyalah kan ibu Rodiah.
Ayu
Kok bs ya Alexander msh hidup. bkn nya mobil nya terbakar masuk jurang. kok bs ketemu sm Bambang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!