NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Suami Tetanggaku

Menikahi Calon Suami Tetanggaku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Cintamanis / Pengantin Pengganti
Popularitas:2.2M
Nilai: 5
Nama Author: Ni R

Kasih, perempuan muda berusia dua puluh tahun terpaksa menggantikan Mia anak sang kepala desa lebih tepatnya tetangga Kasih sendiri untuk menikah dengan Rangga. Karena pada saat hari H, Mia kabur untuk menghindari pernikahannya.

Mia menolak menikah dengan Rangga meskipun Rangga kaya raya bahkan satu-satunya pewaris dari semua kekayaan keluarganya. Penolakan Mia di karenakan ia tidak suka melihat penampilan Rangga yang cupu dan terlihat seperti orang dungu.

Kasih yang di ancam oleh kepala desanya mau tak mau harus menggantikan Mia. Semua Kasih lakukan demi ketentraman hidup ia dan ibunya yang sudah sepuluh tahun menjanda. Lalu, apakah Kasih dan Rangga akan jatuh cinta? Apakah pernikahan Kasih dan Rangga akan bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 25

Setengah bulan berlalu, kehidupan bu Erni dan Nada sudah mulai tenang beberapa hari ini karena pagar menjulang tinggi sudah menutupi rumah pak Rahman.

Nada juga bisa tidur dengan tenang dan belajar dengan damai tanpa gangguan dari pak Rahman.

Mia dan Dito yang baru saja pulang dari kota terkejut melihat rumah mereka sudah tertutup tembok tinggi.

"Apa-apaan ini?, kenapa si janda itu membangun tembok setinggi ini?" Mia kesal, semua yang di katakan ibunya ternyata benar.

"Semua ini kerjaan Kasih. Pasti dia yang sudah merayu Rangga untuk membangun tembok ini," ujar bu Wiwin memfitnah.

"Membuang uang keluarga Raharja saja. Apa mereka itu tidak malu?" Mia semakin kesal.

"Kenapa kalian ini suka mengurusi hidup orang lain?" Tanya Dito tidak suka, "aku pulang saja ke rumah orang tua ku." Ujarnya yang kesal.

"Heh,...kamu ini bener-bener menantu tidak berguna. Sana pergi....!" Usir bu Wiwin.

Dito langsung melajukan motornya, pria ini memilih pulang ke rumah orang tuanya yang berada di ujung desa.

"Heh, mau kemana kamu?" Tanya bu Wiwin pada anaknya.

"Melabrak si Kasih. Geram betul aku sama dia," jawab Mia yang tak memiliki rasa malu.

"Dia ada di toko kue. Bikin rusuh aja di sana!" Ujar bu Wiwin yang bukan menasehati anaknya malah mendukung ulah si Mia.

Mia mengeluarkan motor miliknya lalu pergi ke toko kue milik Kasih. Panas hati Mia, kobong mata Mia saat melihat toko kue milik Kasih ramai. Berada di tempat strategis, tentu saja membuat bu Erni dan dua karyawannya kebanjiran pesanan.

"Hai Kasih,....!!" Teriak Mia. "Woii....pelakor....!!"

Suara Mia yang begitu nyaring menjadi sorotan semua orang.

"Heh, siapa yang kau sebut pelakor itu?" Tanya bu Erni geram.

"Heh Janda,...itu anak mu yang pelakor itu suruh keluar!" Titah Mia.

"Aduh,...mulut anak kepala desa gini amat. Katanya kuliah, pendidikan tinggi tapi kok rendah banget?" Celetuk seorang pembeli.

"Diam aja lu nenek-nenek. Jangan ikut campur!"

"Dasar minyak jelantah!" Seru Kasih yang baru saja selesai dari kamar mandi. "Tidak ada habis-habisnya mengusik hidup ku."

"Kau itu pelakor. Kembalikan Rangga pada ku!"

"Gila betul aku memberikan suami ku pada perempuan lain. Kalau Rangga mau sama kamu, ambil aja!"

"Heh, dasar pelakor mandul!" Cibir Mia.

"Siapa yang kau katai mandul itu hah?" Sentak Kasih tidak terima.

"Ya kau lah, siapa lagi. Sudah lima enam bulan menikah tapi kau belum hamil juga. Apa tidak mandul itu sebutannya?" Ucap Mia yang sama sekali tidak memikirkan perasaan orang lain. "Rangga anak tunggal, jika kau mandul, kau pasti akan di tendang dari keluarga Raharja. Lihat saja nanti." Mia tertawa.

"Wah,...wah,....rajin sekali kau menghitung pernikahan ku dan suami ku. Apa kau tidak berkaca jika kau seorang perempuan dan seorang istri. Jika ucapan mu itu kembali pada mu bagaimana?" Balas Kasih.

"Ini anak kepala desa kok begini ya?, Kasar dan tidak terdidik!" Ucap salah seorang.

Mia langsung menjadi bahan gosipan di sana.

"Pergi atau ku siram kau dengan air comberan ini?" Ancam bu Erni yang sudah membawa satu ember air dari got.

Melihat hal tersebut Mia bergegas pergi.

"Aneh, dia yang pelaku tapi kok merasa sebagai korban. Dasar anak pak Rahman," ucap seorang pembeli.

"Ah, sama aja. pak Rahman dan bu Wiwin sikapnya juga seperti itu, tidak heran jika anaknya meniru." Timpal pembeli lain.

"Bu, Kasih pulang dulu ya...!" Tiba-tiba saja Kasih pamit pulang.

Bu Erni mengiyakan, Kasih pun buru-buru pulang ke rumah. Hatinya begitu sakit saat Mia mengatainya mandul.

"Sayang, kamu kok pulang-pulang nangis. Kenapa?" Tanya Rangga heran.

"Mas,....!!" Kasih memeluk suaminya.

"Kamu kenapa? Bilang sama mas, siapa yang udah berani menyakiti kamu?"

"Mas, Mia mengatai aku mandul." Adu Kasih pada suaminya. "Kita sudah enam bulan menikah tapi aku belum hamil juga."

"Minyak jelantah itu berani-beraninya bicara seperti pada mu. Awas aja!"

"Tapi Mia benar mas. Kenapa aku belum hamil juga?"

"Sayang,....!!" Rangga mengusap air mata Kasih. "Anak itu rezeki, di beri sama Tuhan kita harus banyak bersyukur, belum di beri sama Tuhan itu artinya kita harus memperbanyak doa dan usaha. Udah, jangan nangis lagi." Rangga memberi pengertian pada istrinya.

"Mas cintakan sama aku?" Tanya Kasih mendadak khawatir di buang oleh suaminya.

"Mas cinta sama kamu. Siapa yang bilang mas gak cinta sama kamu hem?"

"Mia bilang mas anak tunggal. Jika aku tidak bisa memberikan keturunan, kalian pasti akan membuang ku."

"Jangan dengarkan minyak murahan itu. Mas gak akan pernah ninggalin kamu. Udah jangan nangis, sayang air matanya."

Rangga kembali mengusap air mata yang membasahi pipi istrinya. Sebenarnya Rangga marah atas perbuatan Mia.

"Awas saja pak Rahman. Bukti ku belum terlalu cukup untuk menendang dia keluar dari desa itu. Lihat aja nanti." Batin Rangga.

Lain pula dengan cerita Dito yang di marahi kedua orang tuanya habis-habisan. Mereka yang semula bangga pada anaknya bisa menikah dengan anak kepala desa kini berubah tidak suka.

"Ibu benar-benar malu melihat kelakuan istri kamu terutama kedua mertua mu itu. Di mana-mana mereka menjadi bahan gosipan orang-orang," ucap bu Rima.

"Bapak lebih malu lagi, punya besan seorang kepala desa bukannya bangga malah jadi bahan hinaan. Malu bapak mu ini Dito," ujar pak Fahmi.

"Dito juga menyesal sudah menikah dengan Mia. Mau. cerai nanti apa kata orang?"

"Mereka itu keluarga mata duitan. Makanya bapak sengaja membatasi pengeluaran untuk kamu. Jika di bebaskan, bisa-bisa kamu di manfaatkan sama si Rahman, mertua kamu itu."

"Dito, kamu didiklah si Mia itu. Ibu malu mendengar kata orang-orang yang bilang kalau mereka ngebet pengen masuk ke dalam keluarga Raharja. Kamu itu seperti tidak di anggap."

"Bercerai saja lah. Bapak tidak terima kamu di perlakukan seperti ini."

"Mia hamil pak, bu." Ujar Dito memberitahu kedua orang tuanya.

Huft,....

Pak Fahmi dan bu Rima hanya bisa menghela nafas panjang. Niat mereka yang ingin anak bercerai dari Mia gagal sudah.

Sementara itu, Mia juga memberitahu kedua orang tuanya jika dirinya hamil satu bulan. Tentu saja bu Wiwin dan pak Rahman tidak suka atas kehamilan Mia ini.

"Jika kau hamil, bagaimana kau akan bercerai dari Dito dan menikah dengan Rangga?" Pak Rahman kesal pada anaknya.

"Ah, kau ini memperlambat urusan saja!" Bu Wiwin juga kesal.

"Ya mau bagaimana lagi, sudah takdir. Lagian aku juga tidak menginginkan anak ini," ucap Mia tak berpikir.

"Kuliah mu masih satu tahun lagi. Kenapa kau tidak menunda kehamilan mu ini hah?" Sentak pak Rahman.

"Namanya juga kebablasan!" Seru Mia.

"Kalau sudah keenakan, lupa sama rencana kamu yang mau merebut Rangga. Dasar gubluk kamu!" bu Wiwin gemas pada anaknya.

1
Azlin Hamid
Luar biasa
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
🥰🥰🥰
Taris
Luar biasa
Sastri Dalila
👍👍👍
Jessi Jasintha
Luar biasa
Insyirah qalbi Johan
bacakan
Ana Akhwat
ceritanya kocak bikin ketawa sendiri
Ana Akhwat
Awal yang bikin senyum
bhunshin
OMG
Tia Iia
bagus ceritanya
Tia Iia
terimakasih Thor /Kiss/
Majotiku
Lumayan
Majotiku
Kecewa
Dyah Oktina
wah..untung dah d nikain sm d perawanin ya daffa... tp masih aja takut
Dyah Oktina
iya baik banget mertuamu(bi erni) cariin jodoh dong 🤭
Dyah Oktina
besok pagi pertama aja sih daffa... gitu aja kok repot...🤭🤭😆
Dyah Oktina
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😂😂😂😂😂😂
Dyah Oktina
ya ampun...teriak kayak ada kebakaran aja.. lagian calon ponakan kayaknya merestui tantenya u segera nikah.. 😂😂😂
Dyah Oktina
ya ampun.... kalian tuh emang ada....ada aja...😂😂😂😂😂😂😂😂🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Dyah Oktina
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!