NovelToon NovelToon
Senja Di Langit Biru

Senja Di Langit Biru

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Romansa Fantasi / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:316
Nilai: 5
Nama Author: siwriterrajin

Dua orang remaja yang bertemu di bangku SMA, pertemanan menyatukan keduanya kemudian naik level menjadi jatuh cinta.

Banyak rintangan yang harus di lewati untuk mencapai kata BERSAMA, hingga salah satu dari mereka dipaksa untuk pergi.

Apakah perjuangan cinta mereka akan berakhir indah layaknya senja dan langit biru? Mau menjadi saksi perjuangan cinta mereka?

Baca disini‼️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siwriterrajin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 13: Gimbap

Hari ini merupakan weekend dimana Akia, Denika, Antony dan Cika hendak merealisasikan rencana mereka untuk liburan ke pantai.

Danika sedang berada di kamar sibuk memilih baju yang hendak dikenakannya untuk liburan kali ini, Denika ingin terlihat menawan di depan pujaan hatinya

"Ini atau ini."

"Eh tapi jelek."

"Kok muka gue kelihatan kusem ya."

Setelah mengacak-acak seluruh sisan kemari akhirnya Denika menemukan baju yang sangat pas untuknya.

Denika mengenakan kaos putih polos dipadukan dengan kemeja oversize warna biru langit dengan lengan panjang , dan celana warna hitam.

Denika menggulung lengan kemeja dan kemudian memakaikan jam tangan kulit membuat penampilan Denika semakin menawan.

"Astaga gue telat, pasti Akia udah nunggu." kata Denika segera berlari menuruni tangga.

Sintia yang hari ini tidak bekerja melihat putranya dengan penampilan rapi berlari buru-buru.

"Mau kemana anak itu?." Kata Sintia sambil menyeruput kopi di tangannya kemudian terlibat melakukan panggilan telepon dengan seseorang.

Pak Sapto sudah menunggu Aditya sedari tadi.

"Maaf pak Denika agak telat." Kata Denika sambil membuka pintu mobil.

"Iya den gapapa." Kata Pak Sapto.

Keduanya sudah masuk ke dalam mobil dan kemudian mengenakan sabuk pengaman.

"Ayo pak, kita ke panti dulu ya." Kata Denika dan dibalas anggukan oleh Pak Sapto.

Dengan cepat Pak Sapto melajukan mobil menuju ke panti asuhan. Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai di panti asuhan.

Denika segera keluar dari mobil dan benar saja Akia dan Cika sudah Menunggu di depan gerbang panti asuhan.

Akia terlihat sangat cantik, dia mengenakan dress selutut warna putih dengan corak bunga warna biru, dengan rambut di kuncir kuda.

Cika yang melihat Denika turun dari mobil sontak berteriak.

"Kalian couple? Janjian?!." Kata Cika histeris melihat pakaian mereka yang senada.

"Engga kebetulan aja." Kata Akia tampak menggelengkan kepalanya.

"Iya kan ka?." Kata Kata Akia dan dibalas anggukan oleh Denika.

"Maaf gue agak telat, kalian udah nunggu lama?." Kata Denika.

"Iya lam,,,." Kata Cika dipotong oleh Akia.

"Enggak kita juga baru keluar." Kata Akia.

"Sekali lagi maaf ya, kalau gitu langsung naik aja." Kata Denial membukakan pintu bagian belakang.

"Barang-barangnya taruh sini aja." Kata Denika ambil membuka bagasi.

Akia dan Cika segera meletakkan barang-barang mereka di bagasi dan segera masuk ke dalam mobil.

"Udah?." Kata Denial Alda Akia dan Cika dan dibalas anggukan oleh keduanya.

"Ayo pak, ke ruang Antony ya, kita jemput Antony duduk." Kata Denika.

"Siap den." Kata Pak Sapto.

Dalam perjalanan ketiganya saling bertukar cerita soal hasil simulasi ulangan mereka, Dnegan penuh ekspresi Cika mengungkapkan kekesalannya pada dirinya sendiri.

"Gimana kalau raport gue jelek?." Kata Cika menurunkan bibirnya.

"Tenang ini masih simulasi Cik." Kata Akia menangkan.

"Iya Cik, santai aja." Kata Denika.

"Tapi ya, ini tuh kayak perkiraan yang akan terjadi di ulangan sebenarnya nggak sih?." Kata Cika.

Denika dan Akia mengangguk setuju dengan perkataan Cika.

"Tuh kan berarti nilai gue bakal jelek." Kata Cika.

Akia dan Denika yang merasa anggukan mereka bukan jawaban yang Cika inginkan segera bertatapan mata dan tersenyum sambil diiringi tawa.

Cika yang sedari tadi mengeluh tentang nilai ujian segera mengalihkan pembicaraannya.

"Eh lo follow Ig nya Akia ya?." Kata Cika membuat Akia panik.

"Eh jangan gitu." Kata Akia menyenggol tubuh Cika dengan sikunya.

"Iya kok lo tau?." Kata Denika

"Apa si yang nggak gue tau, gue tau semua kali. Terus kenapa Lo nggak follow gue juga?." Kata Cika.

"Eh iya ya belum ya, lupa, sekarang nih gue follow." Kata Denial menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Giliran Akia aja cepet lo." Kata Cika kesal. Akia kembali nyenggol tubuh Cika Dnegan sikunya sambil melotot kan mata ke arah Cika.

"Oke gue follback." Kata Cika.

"Eh Lo tahu gak Ka?." Kata Cika.

"Mau bilang apalagi nih anak?." Batin Akia cemas.

"Tahu apa?." Kata Denial penasaran.

"Akia pinter masak loh." Kata Cika menyombongkan nya seolah itu bakatnya sendiri.

Pak Sapto yang sedari tadi hanya menyimak, kemudian ikut bicara.

"Hebat banget bisa masak."

"Anak jaman sekarang kebanyakan nggak bisa masak."Kata pak Sapto dan dibalas senyuman oleh Akia.

"Iya pak kayak saya, saya juga nggak bisa." Kata Cika sambil tertawa.

"Lo mau coba masakan Akia?." Kata Cika.

"Cika nggak usah." Kata Akia.

"Nggak papa ki, gue boleh coba?." Kata Denika dan dibalas anggukan oleh Akia.

"Nihh." Kata Cika sambil menyodorkan sepotong gimbab buatan Akia.

Denika tampak mengunyah gimbab dengan mengangguk-anggukan kepala.

"Emm enak, kaya yang di restoran masa." Kata Denika.

Mendengar perkataan Denika Akia tampak tersenyum.

"Bapak mau?." Tawar Akia pada Pak Sapto.

"Boleh neng?." Kata Pak Sapto.

"Boleh dong pak." Kata Akia.

"Ini pak." Kata Akia sambil memberikan sepotong gimbab yang dialasi tisu kepada Pak Sapto.

Pak Sapto kemudian dengan cepat melahap gimbab tersebut.

"Enak neng."

"Masakannya enak pisan." Kata Pak Sapto sambil mengacungkan jempolnya.

"Kalau bapak suka nanti bapak saya buatin deh." Kata Akia sambil tersenyum.

"Wahh terima kasih loh neng." Kata pak Sapto.

"Aku juga mau dibuatin Ki, Gue suka juga ki." Kata Denika.

"Iya nanti aku buatin lagi ya." Kata Akia sambil tersenyum.

Cika kemudian menyenggol lengan Rani dengan sikunya.

"Mulaiii." Kata Cika tersenyum mengejek.

Pak Sapto yang sangat faham dengan situasi di depannya hanya dapat tersenyum sambil terus menatap ke arah jalan raya.

...----------------...

Mereka akhirnya sampai di rumah Antony. Ketiganya turun dari mobil untuk menghampiri Antony.

"Pak kami turun sebentar ya." Kata Akia sambil membuka pintu mobil.

"Iya neng." Kata Pak Sapto.

Akia dan Cika yang sudah biasa bermain di rumah Antony segera membuka gerbang rumah Antony.

"Kalian udah biasa kesini?." Kata Denika tampak heran.

"Iya udah, kami sering kok kesini." Kata Akia berjalan beriringan dengan Denika.

"Eh tunggu gue." Kata Cika yang tertinggal dibelakang.

Akia segera menekan bel rumah dan tidak lama ibu Denial membuka pintu.

"Ehh Akia." Kata Ibu Antony.

"Cika sini." Kata Ibu Antony melambai pada Cika kemudian Cika mendekat.

Ketiganya berpelukan dengan erat, Denika sempat kaget kenapa mereka sangat dekat.

"Siapa Bu?." Kata Ayah Antony dari dalam rumah.

"Pak ada Akia sama Cika nih." Kata Sarah ibu Antony.

Prabu ayah Antony segera keluar dari dalam rumah.

"Ihh putri-putri ayah, sini masuk." Kata Prabu merangkul Akia dan Cika.

"Rame banget nih gue liat-liat." Kata Antony keluar dari rumah.

"Iya dong putri ayah kan dateng." Kata prabu sambil terus merangkul Akia dan Cika.

Akia dan Cika tampak dapat tertawa lepas di dekat keluarga Antony.

"Pah kenalin ini,,." Kalimat Antony terpotong.

"Oh ini yang telepon om kemarin ya, ee Denika ya." Kata Prabu.

"Iya om." kata Denial bersalaman.

"Loh kok tau?." Kata Antony tampak heran.

"Udah ayo masuk dulu." Kata Prabu.

Mereka semua segera masuk ke dalam rumah Antony.

Bersambung,,,,

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!