Lanjutan My Undercover Prince dan spin off The Rocker and The Princess
Kaysan Al Jordan Khalid paling sebal jika ada pria yang body shamming gadis yang bertubuh gemuk. Hingga akhirnya dirinya bertaruh dengan para teman-temannya untuk menikahi gadis gemuk bernama Yasmin Raihana Samreen. Yasmin yang berprofesi sebagai desainer baju pengantin muslim, tidak menyangka jika Emir Khalid akan menikahi nya karena Yasmin tidak percaya pernikahan karena pasti pria melihat bentuk tubuhnya. Disaat Yasmin tahu mereka menikah karena taruhan, wanita itu sedang mengandung buah cinta mereka. Bagaimana keputusan Yasmin?
Generasi ketujuh Klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Rumah Sakit
Kaysan bergegas menghampiri Yasmin yang pingsan dengan pipi memar dua-duanya dan yang paling parah adalah yang sebelah kanan akibat tangan Ali. Kaysan adalah anggota keluarga Pratomo yang paling pantang main tangan ke perempuan meskipun ibu dan saudara perempuannya sering memukul, tapi beda konteks dan itu di situasi tertentu.
"Ambulans?" tanya Kaysan tanpa menoleh ke Sabila.
"Perjalanan tuanku Emir," jawab Sabila.
"Kelamaan !" Kaysan lalu menggendong tubuh Yasmin yang gemuk itu dan meminta Ahmed membuka pintu mobilnya. "Fatima, kalau ada polisi datang ...."
"Baik tuanku Emir !" jawab Fatima dan Sabila bersamaan sementara pria itu masuk ke dalam mobil dan Ahmed menyetir Mercedes Benz G-Class Kaysan menuju rumah sakit.
Sepeninggal Kaysan, polisi datang bersamaan dengan ambulans. Fatima dan Sabila lalu memberikan keterangan dengan ditambah saksi para pegawai butik yang lain. Ali pun dibawa ke rumah sakit sementara Taslima dibawa ke kantor polisi setelah Sabila memperlihatkan rekaman CCTV yang memperlihatkan bagaimana peristiwa kekerasan itu terjadi.
***
Aman Hospital Doha
Mobil Kaysan tiba di rumah sakit milik kerajaan dan pria itu langsung meminta suster di IGD membawakan brankar. Para perawat pun sigap membawa Yasmin ke IGD sementara Kaysan mencari Dokter Eidam.
"Dimana dokter Eidam?" tanya Kaysan tidak sabar ke resepsionis.
"Beliau dalam perjalanan kemari, tuanku Emir."
"Ada apa tuanku?"
Kaysan menoleh ke arah dokter istana yang sudah berumur itu dan baru keluar dari lift. "Alhamdulillah anda disini. Dok, tolong bantu desainer Aghnia. Dia dipukul oleh pria yang katanya ayahnya tapi berani main tangan !"
Dokter Eidam bergegas ke IGD bersama dengan Kaysan dan melihat Yasmin sudah diberikan infus serta semua peralatan lainnya.
"Ada darah .... " Dokter Eidam membuka bibir Yasmin dan ternyata pecah hingga pendarahan. "Sepertinya ini kuat sekali gadis ini mendapatkan pukulan."
"Namanya Yasmin Sameer, dok. Dia desainer gaun pengantin kondang," ucap salah satu suster. "Gaun rancangannya buat putri Hasha, cantik sekali."
Dokter Eidam mengangguk. "Aku juga suka dengan gaun putri Hasha. Cantik dan anggun." Dokter tua itu menoleh ke arah Kaysan. "Harus dikompres ini dan aku akan berikan obat anti nyeri. Sementara baru itu tuanku."
"Tapi kenapa dia pingsan lama sekali?" tanya Kaysan.
"Setiap orang berbeda reaksinya, tuanku. Hemat saya, lebih baik diopname dulu karena saya juga harus memeriksa apakah mempengaruhi ke kepala juga. Tapi saya lebih condong, nona Yasmin lebih merasa ke sakit hati."
Kaysan menatap wajah Yasmin yang membengkak dan membiru akibat kena pukulan sana sini. Pria itu mengepalkan tangannya dan berusaha untuk tidak meledak di ruang IGD.
***
Ahmed langsung menuju ke kantor polisi setelah meminta para pengawal bawahannya menemani Kaysan di rumah sakit. Tangan kanan Kaysan itu tampak dingin saat masuk ke dalam kantor polisi yang disambut oleh kepala polisi.
"Tuan Ahmed," sapa kepala polisi itu.
"Chief Muhammad. Bagaimana si Taslima?" tanya Ahmed.
"Masih histeris, tuan Ahmed. Apa benar dia dan suaminya memukul desainer para keluarga Sultan ?" tanya Chief Muhammad.
"Sayangnya iya dan kebetulan tuanku Emir Kaysan Khalid sedang datang kesana untuk urusan."
Chief Muhammad sudah melihat CCTV di butik dan hanya menghela nafas panjang karena tidak menduga ada orang tua yang tega melakukan itu pada anaknya.
"Mereka memang harus dihukum."
***
Ruang Rawat inap Yasmin
Sabila dan Fatima datang ke rumah sakit sembari membawakan pakaian ganti dan makanan untuk Yasmin. Mereka terkejut saat melihat Kaysan berada di dalam kamar, menunggui Yasmin.
"Tuanku Emir ? Anda tidak pulang ?" tanya Fatima bingung.
"Nanti. Aku masih menunggu kabar dari Ahmed. Lagipula, aku suka rumah sakit," jawab Kaysan.
"Tuanku, lebih baik tuanku pulang dulu. Saya tidak mau ada banyak gosip nanti," pinta Fatima.
"Bodo amat !" balas Kaysan judes.
Sabila menggelengkan kepalanya karena tahu sifat Kaysan yang seenaknya sendiri. "Sudah Fatima, jika tuanku Emir ingin disini, jangan dilarang."
Fatima menoleh ke arah rekannya itu. "Baiklah."
Kaysan tetap duduk di sofa dan tidak mau dekat dengan Yasmin karena bagaimana pun, dia tdiak mau gadis itu kaget. Tak lama terdengar suara le nguh an dan Fatima bergegas menghampiri Yasmin.
"Bu ? Ibu ? Ibu bisa mendengar aku ? Ini Fatima, Bu." Fatima lalu mendekatkan wajahnya ke Yasmin. "Bu ?"
Perlahan mata Yasmin terbuka dan melihat Fatima di depannya. "Fa ... Ti ... Ma. Aku ... Dimana ?"
"Di rumah sakit Bu. Tuanku Emir Kaysan yang membawa ibu kemari."
Yasmin hanya mengangguk. "Rasanya sakit semua wajahku ...."
"Ibu istirahat saja, biar aku yang rawat ibu."
Suara ponsel Kaysan berbunyi dan pria itu menerimanya. "Halo Ahmed ..." Rahang Kaysan mengeras. "Oke. Aku akan kesana." Kaysan mematikan ponselnya dan menatap Fatima dan Sabila. "Jaga Yasmin!"
"Baik tuanku Emir."
Kaysan pun keluar dari ruang rawat inap Yasmin dengan langkah lebar-lebar. Dua wanita pegawai Yasmin itu saling berpandangan. Ada apa?
***
Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
semoga Yasmin tahu lebih awal tentang taruhan itu😔
jadilah Yasmin yang baru, Yasmin yang pemberani