NovelToon NovelToon
Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Chiqi17

Lili gadis cantik yang masi berada di bangku SMA harus menikah dengan laki laki yang bahkan ia tidak kenal sama sekali gara gara sebuah wasiat dari bapaknya.

Ia di jodohkan dengan rendi pria tampan dan populer di sekolah. Rendi adalah anak muda yang suka pergaulan bebas seperti anak muda lainnya. Yang selalu melakukan kenakalan remaja seperti balapan liar, mabok dan bahkan terlibat dengan dunia gelap.

" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?" tanya lili pada rendi

" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi yang sudah benar2 merasa tertarik kepada lili apa lagi ketika melihat lili yang terlihat lebih cantik dari pada di foto

" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan ini kak" ucap lili kepada rendi

Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan tapi beda dengan mereka. Apakah kehidupan mereka akan tenang walaupun mereka saling menerima!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiqi17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13. di tinggal kelur kota

Rendi saat ini masi sibuk mengendarai mobil menuju kantornya. Ia kemudian melihat lili yang fokus dengan bingkisan yang ia dapatkan dari outlet tersebut.

" Fokus banget li sama bingkisan susu?." Ucap rendi kepada istrinya itu yang sedari tadi memandangi isi bingkisan itu 

"Heheh iya soalnya dapet wonu" sambil menunjukan pc yang ia dapatkan "makasih ya kak udah temenin lili buat beli ini hehe" ucap lili senang dengan senyuman yang mengembang dari sudut bibirnya.

" Iya li apa si yang gak buat kamu." 

Mereka baru saja sampai di kantor milik ayahnya dan kemudian langsung memarkirkan mobilnya dan masuk kedalam gedung kantor tersebut.

mereka saat ini berada di rooftop atas dari kantor tersebut, di sana terdapat sebuah ruangan kecil di sudut rooftop itu. Mereka kemudian langsung pergi menuju ruangan itu

" Li kamu duduk dulu aja di sini " ucap rendi kepada lili sambil menunjukan kursi yang ada di dekat pintu masuk ruangan tersebut. Lili yang mendengar itu hanya menurut dan mulai duduk di sana.

Ruangan itu cukup kecil dan banyak berisi kabel kabel dan kotak yang menyambung dengan kabel sehingga terlihat berantakan. Rendi kemudian mencabut sala satu kabel tersebut dan.

Tek

Lampu yang tadi menyala tiba tiba mati, apa lagi dengan keadaan yang sudah hampir malam membuat tempat itu benar benar gelap.

" Li kamu tunggu di sini bentar ya aku mau turun dulu ngambil leptop." Ucap rendi meminta izin kepada istri ini

" Iya kak, jangan lama lama ya." 

" Iya bentar doang kok ngambilnya deket juga." Ucap rendi dari tempat itu dan meninggalkan istrinya sendiri 

Saat ini lili masi duduk di kursi dekat pintu ia kemudian menyalakan flash hp agar ruangan tersebut tidak terlalu gelap. Jujur lili sangat takut karena keadaan yang terlalu sunyi, harusnya tadi aku ikut kak rendi aja batin lili.

Lili yang duduk diam sambil sesekali melihat ke kanan dan kiri ruangan tersebut tiba tiba di kagetkan dengan suara yang terdengar aneh.

" Awgrrrr " suara rendi yang dibuat buat untuk menakuti istrinya itu dan dengan flash yang ia arahkan sengaja pada mukanya agar terlihat lebih menakutkan 

Lili yang melihat itu sontak kaget apa lagi muka rendi yang tiba tiba muncul di hadapannya." Ahhhhhhh" pekik lili yang kaget dengan kejahilan suaminya itu.

" Bwahhhhh, maaf maaf" ucap rendi sambil tertawa lebar yang melihat ekspresi dari istrinya yang menurutnya itu lucu.

"Ihhh Kak rendi keterlaluan banget si. Kalo lili jantungan gimana!. " Ucap lili kesal sambil memukul mukul dada bidang milik suaminya itu.

" Heheh, cuma bercanda li. Maaf ya." 

" Tauh ah" ucap lili melengoskan mukanya sambil melipatkan kedua tangannya di Dadanya.

" Jangan marah gitu li nanti cepet tua lo." 

" Udah cepet, lili mau pulang!" 

Rendi yang mendengar itu langsung mengerjakan kembali pekerjaan yang tertunda tadi. Ia kemudian langsung memperbaiki kabel di tempat itu dan sedikit merapikannya.

" Li udah selesai ayo pulang " ucap rendi sambil mengajak lili buat turun tapi hanya di angguki Tampa sepata katapun dari lili.

" Li Jagan diemin gw gitu dong gw kan udah minta maaf " ucap Rendi protes karena ucapannya tidak direspon oleh lili sama sekali.

Lili yang mendengar itu pun masi diam seribu bahasa pasalnya ia masi sangat kesel dengan ulah dari sang suami.

" Li, kalo kamu masi diemin aku kaya gitu aku tinggalin kamu di sini ya." Ucap Rendi sedikit mengancam agar istrinya ini mau berbicara.

" Ih kakak kok gitu. Harusnya kalo lili marah tu ya di bujuk gitu bukanya di ancam! " Ucap lili dengan nada tinggi.

 " ya kan aku udah minta maaf li, yaudah kamu mau apa nanti aku turutin." Ucap rendi yang ingin membujuk lili

Lili yang mendengar itu langsung berfikir apa yang akan ia lakukan." Aku mau beli seblak" ucap lili yang sudah lama tidak makan seblak 

" Yaudah ayok turun."

Mereka pun langsung turun pergi menuju mobilnya. Setelah sampai di depan mobil milik rendi tersebut mereka langsung masuk dan rendi langsung menjalankan mobilnya menuju outlet seblak yang lili mau.

Setelah sampai di tempat seblak itu lili langsung memesan dua seblak komplit dan dua es jeruk kepada sala satu pelayan warung seblak itu. Setelah memesan seblak itu mereka langsung duduk di meja dekat pintu keluar.  Selang beberapa menit seblak yang ia pesen sudah datang dan langsung di sajikan ke atas meja tersebut oleh pelayan itu.

" Kak cobain ini makanan terenak yang ada di Indonesia ." Ucap lili Sambil menyodorkan seblak kepada suaminya itu

" Emang seenak itu ya?." Ucap rendi ragu yang melihat bentuk makanan itu yang menurutnya aneh. ia kemudian mulai memakan satu sendok seblak tersebut dengan sedikit ragu.

Setelah memakan itu Jujur ia sangat ingin memuntahkan seblak yang ada di mulutnya tapi ia bingung pasalnya ia melihat lili yang sangat lahap dengan seblak itu. Dengan perasaan terpaksa rendi menelan seblak yang ada di mulutnya tersebut.

" Gimana kak enak gak?" 

" Wah enak banget Li." Jawab rendi bohon

" Beneran?" ucap lili curiga pasalnya ia tahu itu bukan eskpresi yang menunjukkan bahwa makanan itu enak.

" Iya enak kok beneran." Ucap rendi yang kemudian memakan lagi seblak itu.

" Kalo gak enak jangan di paksa kak" ucap lili yang bener bener merasa aneh dengan ekspresi suaminya itu.

" Maaf Li keknya emang ni seblak gak cocok di lidah aku." Jawab rendi jujur dan mengeser jauh seblak itu dari pandangan.

" Harusnya dari awal bilang kak gak usah bohong lili gak bakal marah kok." 

" Maaf li, gw cuma gak mau ngrusak mood kamu yang lagi lahap menyantap seblak."

" Gak kok lili juga ngerti, kan setiap orang seleranya beda beda."

" Tapi selera aku cuma kamu li."

Mereka saat ini sudah sampai di dalam apartemen. lili langsung bergegas menuju dapur untuk memasak sesuatu karena ia tau rendi pasti sangat lapar Sekarang.

rendi yang melihat istrinya itu yang dari tadi memandangi kulkas langsung menghampirinya dan ikut melihat lihat isi kulkas itu juga.

" Kak rendi mau makan apa?." tanya lili yang saat ini sedang bingung dengan menu apa yang akan ia masak buat suaminya itu.

" Aku suka apa aja si li gak pilih pilih." Ucap rendi tidak mau membuat istrinya itu kerepotan.

lili yang mendengar itu kemudian mengambil telor dan sosis ia berencana membuat telor dadar sosis. Ia segera memakai celemek kemudian memecahkan telor dan memotong motong sosis yang ia ambil dari kulkas tadi.

" Kak rendi duduk aja di sana." Ucap lili menyuruh suaminya itu untuk duduk

Rendi yang di suruh duduk pun langsung menuruti perintah istrinya. Saat ini rendi sedang duduk dengan tangan yang menumpu kepalanya ia fokus melihat lili yang memasak.

" Beruntungnya aku punya istri kaya lili, udah cantik peka lagi kalo aku lapar." guman rendi

Lili yang sudah selesai memasak nasi telor dadar itu langsung memberikan nya ke pada suaminya itu yang dari tadi duduk duduk di meja makan.

" Ini kak makan" ucap lili sambil menyodorkan makanan yang ia buat dan menuangkan minuman untuk suaminya itu 

" Makasih li." Ucap rendi yang kemudian langsung memakanya 

" Enak gak kak?"

 "Enak banget. Oh iya li kayaknya besok aku mau ke Surabaya dulu de mungkin dua hari." Ucap rendi memberi tahu istrinya 

" Mau ngapain kesana?" 

" Mau urusin data data dan memperbaharui jaringan di perusahaan kamu." Jawab rendi yang emang sekarang perusahaan infinity milik lili suda di akuisisi oleh pt erlangga dan mungkin setelah ia selesai bersekolah pt infinity akan di kelola oleh rendi dan juga lili.

" Aku jadi kangen, pengen ke Surabaya." Ucap lili yang merindukan suasana yang ada di Surabaya.

" Nanti kalo ada waktu kakak bawah ke Surabaya ya li" ucap rendi sambil mengelus pucuk kepala lili

" Beneran.Janji ya kak." 

"Iya nanti kalo libur panjang kita kesana berdua ya."

pagi hari di apartemen kediaman milik rendi. Mereka saat ini sedang bersiap siap untuk pergi terutama rendi yang sudah mengemasi Baranya untuk pergi ke Surabaya.

Saat ini mereka sedang ada di parkiran apartemen depan mobil sport milik rendi, mereka pun langsung masuk ke dalam mobil tersebut dan mengantarkan lili terlebih dahulu sebelum rendi pergi ke Surabaya.

Saat ini mereka sudah tiba di depan gerbang sekolah. Lili pun langsung turun dari mobil tersebut dan pergi menjauh meninggalkan suaminya itu.

yuri yang melihat lili berangkat sekolah yang berjalan sendirian pun langsung berniat menghampirinya.

" Li sendiri aja. Bareng yu." Ucap yuri yang mulai berjalan beriringan dengan lili

" Iya, yuri udah ngerjain tugas dari ibu ida belum." Tanya lili yang jujur tugak ibu ida ini sangat rumit.

" Belum si li to buat minggu depan jadi santai aja dulu." 

" Eksperimen apa ya bingung gw yur. Apa lagi di suruh melibatkan hewan kan kasian ya tu hewan kalo di bedah bedah gitu." 

"Hahha Ya mau gimana lagi li. Bu ida kan kalo beri tugas A ya harus A " 

Saat lili dan yuri asik berjalan tiba tiba lili di tabrak oleh orang yang membawa minuman kopi kaleng yang membuat semua isi minuman itu tumpah di baju lili.

" Hei kalo jalan tu yang bener dong gak punya mata lu." Ucap yuri yang kesal dengan murid laki laki yang menabrak cewek yang ia suka itu.

" CK. harusnya gw yang marah minuman gw jatuh, beruntung gw gak minta ganti rugi ke yu cewek!." Ucap murid itu ketus yang juga ikut marah.

" Udah la yur gak usah ribut." Ucap lili yang menenangkan yuri pasalnya tangan yuri dari tadi mencengkram kera murid tersebut.

" Gak bisa gitu li gw yakin ni anak sengaja tadi." Yuri benar benar kesal tapi kemudian ia melepaskan cengkramanya dan membuat murid itu langsung pergi Tampa meminta maaf sama sekali.

" Harusnya orang kek gitu di kasih pelajaran li!"

" Udah gak usah yur. Udah gw mau ke toilet dulu bersihin baju gw."

Di sebrang sana ada orang yang berdiri dengan senyum yang menyungging senang ia senang dengan ekspresi lili yang sedang kesal saat ini.

"Kerja bagus. Ni buat lu" ucap sarah memberikan uang kepada pemuda yang menabrak lili tadi.

" Makasih ya. Kapan kapan hubungin gw lagi aja." Ucap pemuda itu dan langsung pergi.

Iya semua perbuatan itu sudah di rencanakan oleh sarah untuk membully lili. Ia kesal dengan apa yang harusnya ia miliki malah di ambil oleh orang lain.

" Tidak cuma ini lihat aja apa yang akan aku lakukan!." Guman sarah sambil menyunggingkan salah satu sudut bibirnya.

Yuri yang melihat lili pergi pun langsung menyusul ke arahnya bahkan ketika lili masuk ke toilet ia menunggu lili keluar dengan sabar

Lili yang saat ini sudah masuk ke dalam toilet kebingungan pasalnya baju yang ia pake malah basah semua gara gara ia cuci.

" Yah gimana ini niatnya mau cuci noda kopinya doang mala jadi basah semua. Pasti keliatan ini kalo di pake mana gak pake tengtop cuma pake bra doang." Guman lili yang kesal dengan kebodohannya.

Yuri yang menunggu lili yang dari tadi belum keluar pun khawatir dengan keadaan lili, ia kemudian masuk kedalam wc dengan keadaan yang Was was

" Li kamu gak papa?." Tanya yuri yang melihat lili berdiri di depan cermin.

Lili yang mendengar itu pun langsung menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya dan menengok kearah sumber suara" yur baju aku basah semua." 

Yuri yang mendengar itu langsung melepaskan jaket yang ia pake dari tubuhnya dan langsung ia berikan kepada lili yang kemudian langsung pergi dari dalam toilet itu.

Lili kemudian langsung memakai jaket itu yang ternyata sangat besar sampai tanggan lili tidak terlihat. Lili kemudian keluar dan mendapati yuri yang masi setia berdiri menunggu lili.

"Udah li, ayo ke kelas" ucap yuri mengajak lili untuk pergi menuju kelasnya.

" Makasih ya yur kalo gak pake jaketnya gw gak tau bakal gimana." 

Sebenarnya yuri sangat senang saat melihat jaketnya di pakai oleh lili. " Lucu banget sampai kegedean gitu." Guman yuri dengan muka yang bersemu merah.

1
Sri Ramadaniah
lanjut dong jangan nyendat nyendatn
Yoko Littner
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
TAE.MI.PATRON
Mantap lah!
indah 110
Jiwa saya terkoyak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!